Langsung ke konten utama

Menuju Ramadhan : 6 | Punggahan, Padusan, Megengan

Prosesi Ilustrasi Adat Punggahan/ Padusan/ Megengan

Umat islam memiliki salah satu bulan yang begitu diistimewakan, selain keistimewaan yang datang dari bulan itu sendiri, tuhan atau allah swt melalui rosulnya menegaskan bahwa salah satu bulan itu terdapat ribuan atau bahkan tak terhitung jika dikalkulasi mengenai keistimewaannya, yaitu bulan Ramadhan. Bulan yang berada diantara bulan mulia pula yaitu bulan Rajab, Sya’ban, Ramadhan hingga Syawal. Semua bulan itu merupakan bulan yang istimewa bagi seluruh umat pemeluk agama islam.

Tentunya, dalam analogi jika kita akan didatangi sesuatu yang istimewa bagi kita, kita menyiapkan hal yang istimewa pula, mulai dari penyambutan, menjamu hingga mengantarkan pulang. Begitu pula dengan bulan Ramadhan, berbagai usaha dilakukan dalam rangka menyambut, menjamu dan mengantarkan pulang bulan yang istimewa tersebut. Ada banyak cara dan metode yang berbeda yang dilakukan oleh umat pemeluk agama, perbedaan itu disebabkan karena lintas generasi hingga lintas tradisi sesuai dengan adat dan kepercayaan serta etika yang mereka terapkan.

Indonesia salah satunya, ada banyak jalan tempuh yang diterapkan dalam menyambut hingga mengantarkan pulang bulan yang istimewa ini. Perbedaan itu berhasil dihimpun dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Semuanya unik dan memiliki tujuan yang sama, namun beragam filosofi, hal ini yang kemudian menjadi alasan agar semua orang tahu dan dapat memperluas wawasan kita, sehingga tidak sempit wawasan dalam menyimpulkan dan tidak mudah menjustmen seseorang yang konotasinya negatif. Istilah itu kemudian kita mencoba kami ulas filosofinya, kami ulas sebagai berikut :

Punggahan, ini merupakan istilah yang sering dipakai masyarakat malang sebelah selatan dalam melakukan kegiatan berupa syukuran atas nikmat tuhan yang tetap memberika usia hingga bulan suci Ramadhan. Punggahan secara leterlijk mengarahkan arti untuk terus ‘munggah’ atau melakukan peningkatan, utamanya dalam menyambut bulan suci ramdhan. Umumnya kegiatan dilakukan oleh masyarakat berupa kirim do’a kepada para leluhur atau ahli kubur keluarganya dan ditutup dengan kegiatan tukar-menukar hasil bumi, sebagai symbol saling merasakan nikmat yang diterima oleh sesame saudara sesuai dengan kadarnya.

Padusan, istilah ini saya terima berasal dari warga sekitar mojokerto yang memiliki, filosofi menyucikan. Hal ini bisa dilakukan kegiatan berupa mandi dengan niat menyucikan batin, ada juga yang sengaja mandi dilaut atau disalah satu pusat sumber mata air, sebagai bentuk rasa hormat dan menyambut bulan suci Ramadhan haruslah dengan keadaan yang suci pula.

Megengan, ini berasalah dari wilayah jogja dan sekitarnya, secara spesifik filosofi dan bentuk kegiatan dari acara ini saya kurang memahami, hanya tahu mengenai istilahnya saja. Namun saya yakin, bila kegiatan itu adalah upaya yang baik dan benar dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan diakulturasikan dengan budaya, etika dan adat setempat.

Keberagamaan istilah itu adalah bukti kekayaan wawasan dan keluasan ilmu para ulama’ yaitu para wali yang bisa membijaksanai dalam mengambil tindakan bagi warga yang sedah diislamkan, tidak datang dengan paksaan atau kekerasan merupakan prinsip utama munculnya ajaran atau kebiasaan ini. Itulah filosofi sebagian diantara banyak istilah yang ada di nusantara ini, cukuplah menjadi orang baik tanpa memikirkan dasar bila itu sudah pasti dinilai baik dan benar.


Wallahu a’lam bisshawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...