Tampilkan postingan dengan label SMK Cendekia Madinah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMK Cendekia Madinah. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 September 2024

Beragam Produk Unggulan DKV dan Multimedia SMK Cendekia Madinah Dampit Siap Bersaing Dipasar Global

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Diera pendidikan yang menerapkan kurikulum merdeka ini siswa diharapkan mampu berkreasi sebanyak mungkin sesuai bidng yang diminati dan bakat yang dimiliki. Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf telah menerapkan kurikulum merdeka pada semua kelas dan tingkatan, baik SMK Cendekia Madinah maupun SMP Ibnu Rusdy. Hal ini nyata diterapkan dengan dibuktikan suksesnya acara gelar karya pada kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang digelar di halaman SMK Cendekia Madinah pada Sabtu, (21/4/24).

Masyarakat umum dan wali murid dapat melihat langsung karya anak-anaknya yang dapat menimbulkan rasa bangga dan percaya terhadap salahsatu instansi pendidikan yang ada di kecamatan Dampit ini. Uniknya terdapat 5 produk unggulan yang dipajang oleh siswa & siswi SMK Cendekia Madinah mulai dari produk souvenir hingga industri ekonomi kreatif, ke-5 produk tersebut diantaranya adalah jasa sablon kaos, souvenir mahar, mug custom, jasa fotografer, totebag, handbag, tas serta gantungan kunci.

Pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan terdapat beberapa produk yang dihasilkan antaralain Game, Power Bank, Wi-fi Coin yang dipandu oleh Pak Bayu dan Pak Modi. Pada jurusan Farmasi terdapat produk yang dihasilkan yaitu minuman Herbalove dengan 3 macam yang dipandu langsung oleh pak Yudi. 

Para siswa-siswi tersebut percaya dan optimis produknya akan laku laris dipasaran, sebab harganya yang ekonomis namun kualitas terbaik, dikerjakan dengan tangan professional, ramah lingkungan serta desain produk dan packaging yang kekinian. Tidak hanya bernilai estetika namun juga bernilai fungsi dan kegunaan tak hilang dari unsur tersebut.

Salahsatu pembeli dan pengunjung stand bazar yang merupakan warga sekitar merasa takjub dan bangga dengan karya dan kretivitas peserta didik SMK Cendekia Madinah ini, ternyata instansi pondok pesantren bahkan yang berada diwilayah yang jauh dari pusat kota tidak kalah dan bias bersaing dengan instansi pendidikan yang berada ditengah kota.

“saya bangga dengan produk mereka produknya bagus-bagus, saya rasa ini kerja keras guru yang luar biasa. Saya jadi yakin siswa atau santri pondok pesantren bahkan yang ada dipelosok pun bias bersaing dengan mereka yang berada ditengah kota” ujar Adi. 

Sudah menjadi rahasia umum memang lulusan SMK memang dididik untuk siap terjun dalam dunia kerja. Mereka dibekali dengan ilmu teori serta praktik kerja langsung dilapangan, dengan begitu ketika lulus siswa/siswi SMK Cendekia Madinah bisa siap dan menjadi professional ketika berada didunia kerja. Tak hanya itu, SMK Cendekia Madinah juga mencetak generasi yang berbudi pekerti luhur dan berwawasan agama yang kuat, sehingga mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dalam dunia kerja namun juga memiliki bekal ilmu agama yang mumpuni.

Sebab diera zaman cepat mengalami perubahan ini, generasi penerus bangsa perlu untuk kiranya dibekali ilmu agama, dibentuk mentalnya sehingga memiliki kepribadian yang unggul secara pengetahuan umum dan mengerti urusan agama, ibarat kata mengerti dunia dan akhirat harus imbang dan sepadan. Jangan sampai lulusan SMK Cendekia Madinah ini memiliki keahlian namun tidak bermoral, sebab adab lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu, etika lebih utama dibandingkan dengan keterampilan.





Pagelaran Seni Sakera Tampil Di Acara Gebyar Festival Pesta Budaya Nusantara Yayasan Miftahul Ulum Al-Manaf

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Gelaran Gebyar Festival Budaya Nusantara dalam rangka malam puncak kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMK Cendekia Madinah dan SMP Ibnu Rusdy Dampit dilaksanakan di Halaman SMK Cendekia Madinah Dampit pada Sabtu, (21/9/24) 

Acara tersebut dimeriahkan oleh group seni sakera yang berjumlah kurang lebih 15 orang. Group sakera tersebut menampilkan tarian-tarian khas madura dengan lagu khas jawa dengan iringan musik dj remix membuatnya semakin kekenian naun tetap membawakan pesan moral. Tarian yang dibawakan menambah suasana benar-benar tempo dulu sesuai dengan temanya yaitu Nusantara. 

Yang menariknya group sakera tersebut berasal dari desa Amadanom sendiri, dengan tujuan mengangkat kearifan budaya lokal agar siswa bangga terhadap budaya yang dimilikinya. Selama kurang lebih 30 menit tampilan tarian sakera berhasil memanjakan mata pengunjung masyarakat desa sekitar, wali murid dan siswa-siswi. Terbukti pengunjung tuntas melihat pagelaran seni ini hingga akhir.

Tidak hanya kalangan orang dewasa, seni pertunjukan sakera ini juga mebuat anak dan siswa tertarik melihatnya. Perpaduan musik modern, kostum khas pendekar madura, style senjata serta gerakan tari membuat mata perpukau melihatnya, serasa kita sedang melihat para prajurit kerajaan zaman dahulu latihan ilmu bela diri dan kanuragan. 

Karakter ketegasan dan optimis membawakan pesan agar generasi muda mampu bermental tegas dan optimis dalam belajar serta meraih mimpi, melalui kesenian sakera ini siswa dan siswi dapat memperoleh refleksi bahwa kehidupan juga memiliki estetika dan keindahan yang dapat dijadikan seni hiburan atau kesehatan mental.

Sakera merupakan kesenian khas masyarakat desa Amadanom kecamatan Dampit yang diciptakan oleh tokoh-tokoh pencak silat sebagai sarana syi’ar Islam menjaga keamanan wilayah dan memberikan hiburan bagi masyarakat. Proses pertunjukan kesenian Sakera diawali dengan salam penghormatan atraksi pencak silat dan diakhiri dengan atraksi seperti pertandingan silat. Pesan keagamaan moral dan perjuangan yang terdapat dalam kesenian Sakera disampaikan melalui lagu-lagu Madura dan gerakan pencak silat oleh pasukan sakera.

SMK Cendekia Madinah dan SMP Ibnu Rusdy yang berada pada naungan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf juga terdapat ekstrakulikuler kesenian mulai dari seni tari hingga ekstrakulikuler beladiri. Hal ini sebagai bentuk upaya keseriusan instansi pendidikan sebagai bentuk menumbuhkan potensi bakat dan minat peserta didiknya akan bisa menjadi prestasi kelak dikemudian hari. Peserta didik dapat menyalurkan bakat dan minatnya melalui ekstrakulikuler khusunya pada bidang kesenian.

Siswa Kelas IIX B Bawakan Tari Dolanan Jawa pada Malam Puncak Gebyar Budaya Nusantara P5 Yayasan Ponpes Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Malam puncak kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf meriha dengan gelaran aksi tari Dolanan Jawa yang dibawakan oleh perwakilan kelas 8B. Terlihat sangat menguasai panggung dan lihai dengan gerakan tari yang dibawanya.alur cerita dan pesan moral bisa tertangkap dengan baik tentang pentingnya dolanan jawa sebagai metode pendidikan pada anak. 

Tarian kreasi tradisional dolanan merupakan tarian kreasi tradisional asli jawa tengah yang biasanya di kenal juga sebagai tari permaianan. Tarian ini semakin tersingkir akibat tarian modern yang lebih disukai anak-anak. Hal tersebut mengakibatkan tarian dolanan punah.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan nilai budaya. Nilai-nilai tersebut dapat ditemukan pada berbagai macam aspek kebangsaan di negeri ini, salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Pada umumnya, permainan tradisional dimainkan oleh sekelompok anak, sehingga terciptalah kebersamaan ketika memainkan permainan tersebut. Selain itu, dengan adanya permainan tradisional dapat melatih anak dalam mengembangkan rasa kepedulian diantara sesama.

Lagu dolanan merupakan salah satu bentuk tradisi lisan yang dilakukan oleh orang Jawa. Tradisi lisan merupakan salah satu kearifan lokal yang mempunyai pelajaran tersembunyi yang selama ini belum dipahami masyarakat luas.

Lirik lagu yang mengiringi dolanan  pada umumnya terkesan sangat sederhana. Akan tetapi, jika dilihat lebih mendalam, lirik yang terkandung dalam lagu dolanan sarat akan makna. Dapat dikatakan bahwa lirik lagu tersebut memperkuat nilai budaya bangsa. Lagu dolanan merupakan salah satu bentuk karya sastra Jawa yang digunakan anak-anak untuk bermain. Dalam karya sastra terdapat berbagai kandungan. Salah satunya adalah ajaran moral. Ajaran moral adalah nasehat dan amanat mengenai benar-tidaknya sikap manusia dalam kehidupan bermasyarakat

Lagu dolanan dirasa memiliki makna estetik, musikal dan kultural. Dari segi musikal, lirik dan iramanya berkaitan dengan perkembangan musikalitas anak. Dari segi kultural lagu dolanan dapat memberikan ajaran kepada anak agar disiplin, menjaga harmoni dengan alam, sesama manusia dan orang tua. Mengajarkan lagu dolanan merupakan alternatif untuk mengatasi modernisasi yang umumnya menjauhkan anak untuk memiliki moral yang baik. Dolanan merupakan bentuk permainan tradisional yang mempunyai ciri khas berupa lirik lagu dan gerakan tari.

Sesuai dengan temanya, puncak proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) SMK Cendekia Madinah dan SMP Ibnu Rusdy ini adalah budaya nusantara, tuntas sudah pertunjukan seni tari dolanan jawa ini untuk melengkapi suasana tema budaya nusantara tersebut, penonton terkesima serasa berada pada suasana tempo dulu.

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

 


MALANG | JATINSATUNEWS.COM : Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan. 

Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton. 

Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simbolisme cahaya, tarian ini melambangkan harapan dan kekuatan masyarakat Lombok dalam menghadapi tantangan kehidupan. 

Tari Damar Mesunar biasa dipentaskan dalam berbagai acara adat, budaya, dan seremonial sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Tuhan atas berkah alam. Gerakannya yang luwes dan dinamis, diiringi oleh musik tradisional, mencerminkan keseimbangan antara manusia dan alam serta harmoni antar anggota masyarakat. Selain itu, tarian ini juga menampilkan kesederhanaan dan kekuatan spiritual masyarakat Lombok yang selalu berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi dan kebersamaan.

Melalui tari Damar Mesunar, generasi muda diharapkan dapat melestarikan kekayaan budaya daerah dan menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan leluhur.Tarian ini memggambarkan disuatu sore disebuah desa terpencil, terdapat anak-anak yang sedang bermain. Namun ketika malam di desa tersebut tiba-tiba tidak ada penerangan, sehingga ketika malam datang mereka merasa gelisah karena sulit melihat lingkungan sekitarnya.

Kemudian mereka kebingungan untuk mencari pencahayaan, situasi malam tersebut sangat gemuruh dan mereka berusaha mencari penerangan. Ketika mereka sedang berusaha mencari pencahayaan, mereka melihat sebuah sinar cahaya dan mereka menghampiri cahaya tersebut. Merekapun mendapatkan pencahayaan dan mereka sangat gembira karena bisa melihat jelas kembali. Sehingga dari cerita tersebut, kehidupan manusia tidak dapat berlangsung tanpa adanyanya cahaya, karena semua aktivitas membutuhkan penerangan.

Indah dan Estetik, Siswa Kelas X TKJ & Farmasi Persembahkan Tarian Gugur Gunung pada Malam Puncak Gebyar Budaya Nusantara

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Siswa/ Siswi SMK Kelas X jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) & Farmasi SMK Cendekia Madinah Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit, dalam gebyar budaya nusantara memilih menyuguhkan Tarian Gugur Gunung sebagai persembahan dimalam puncak kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di Halaman SMK Cendekia Madinah pada sabtu, (21/9/24). 

Tarian Gugur Gunung adalah tarian tradisional Jawa Tengah yang menggambarkan semangat gotong-royong dan kerja keras masyarakat dalam mengatasi pekerjaan berat bersama-sama. Gerakannya dinamis dan enerjik, dengan musik pengiring gamelan, mencerminkan kebersamaan dan kekuatan kolektif. 

Bagi masyarakat pedesaan atau perkampungan seperti diwilayah Dampit kegiatan gugur gunung selalu dipakai untuk kegiatan keberssmaan seperti kerjabakti, kegiatan kebersihan lingkungan atau membantu tetangga yang memiliki hajat pembangunan rumah atau yang lainnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi warga atau masyarakat untuk membantu setiap tetangga yang memiliki hajat dengan sukarela tanpa imbalan dilakukan bersama-sama oleh seluruh warga sekitar.

Unsur persatuan misalnya terdapat dalam lirik lagu Gugur Gunung berbunyi sayuk rukun bebarengan ro kancane yang memiliki makna sikap kebersamaan, sedangkan lirik yang berbunyi holobis kontul baris bermakna kebersamaan, tertib, dan kompak yang dianalogikan dengan kontul yaitu hewan sejenis burung yang ada di sawah-sawah berbaris rapi. Judul Gugur Gunung itu sendiri sudah merupakan konsep filosofis yang bermakna gotong royong. Gotong royong atau kerjasama tidak mungkin terwujud jika kerukunan terbengkalai. Dengan adanya kerukunan antar daerah maka persatuan dan integritas bangsa akan terwujud.

Dibawakan dengan gerakan tari secara lugas, dengan properti yang lengkap, tata rias yang elok, musik yang diremix kekinian, serta latar pencahyaan yang mendukung membuat karakter setiap penari menjadi indah nan elok. Akhirnya pesan moral yang ingin dibawakan tertangkap dengan baik oleh penonton. Suatu kebanggan yang luar biasa dan mahakarya istimewa dibawakan oleh peserta didik SMK Cendikia Madinah Dampit terpatri didalam hati para penonton.

Keahlian semacam ini merupakan sesuatu yang harus disalurakn peserta didik agar membawakan sebuah prestasi, hal itu pastinya didukung oleh Civitas akademika SMK Cendekia Madinah sebagai upaya menjadi instansi pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan peserta didik yang unggul sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat sekitar dalam menitipkan putra-putrinya dalam mengenyam pendidikan disini. Tentunya SMK Cendekia Madinah Dampit ini siap mengemban kepercayaan masyarakat dalam mendidik generasi penerus bangsa yang unggul.

Memukau! Siswa Kelas VIII A SMP Ibnu Rusdy Dampit Hadiahkan Tarian Gambang Suling pada Malam Puncak Gebyar Budaya Nusantara

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Kreativitas, bakat dan kemampuan siswa-siswi SMP Ibnu Rusdy Dampit memang nyata dirasakan oleh pengunjung di panggung kreativitas pada kegiatan, gebyar budaya nusantara proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) sebagai ajang siswa untuk menyalurkan aksi terbaiknya. Aksi pertunjukan ini dilakukan dihadapan seluruh masyarakat desa Amadanom, para walimurid serta seluruh siswa Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf di Halaman SMK Cendekia Madinah pada sabtu, (21/9/24).

Tarian Gambang suling merupakan perpaduan antara gerakan dan iringan lagu daerah asal Jawa Tengah yang begitu populer di seluruh tanah Jawa dan sekitarnya. Lagu Gambang Suling diciptakan oleh Ki Narto Sabdo. Lagu Gambang Suling mengungkapkan kekaguman penciptanya terhadap suling, alat musik tradisional yang memiliki nada indah dan dapat membentuk harmonisasi dan instrumen lainnya.

Gambang suling merupakan suatu judul tembang dolanan yang memiliki arti sebagai simbol kekaguman kepada salah satu alat musik tradisional seruling. Hal yang fundamental ialah karena suling memiliki nada yang khas dan membentuk harmonisasi dengan alat musik sejenisnya sehingga menghasilkan bunyi yang merdu ketika didengar. Makna yang terkandung dalam untaian lirik-liriknya ialah sebagai cerminan bab kehidupan. Dalam menjalani kehidupan harus senantiasa menikmati baik dari segi alur ataupun yang lain dengan timbangan yang seimbang. Syair yang tertera dalam tembang dolanan tersebut memiliki makna baik yang tersirat dan tersurat secara simbolik berupa pesan moral.

Tembang dolanan Gambang Suling berasal dari Jawa Tengah. Tembang ini diungkapkan oleh Ki Narto, beliau ingin mengungkapkan kekagumannya terhadap kemerduan suara seruling saat ditiup. Tembang dolanan ini juga sering digunakan oleh anakanak dalam permainan secara bersama-sama. Dari lirik tembang dolanan Gambang Suling dapat diambil nilai edukai pada anak-anak yaitu, ketentraman suara suling dapat dianalogikan sebagai ketentraman hidup. Dalam nilai edukasi pada anak-anak, tembang dolanan ini juga bertujuan untuk mengajarkan anak untuk senantiasa seimbang dalam menjalankan kehidupan antara duniawi dan beribadah. Selain itu, juga diajarkan untuk bergotong royong karena dalam kehidupan sosial harus seimbang dan saling membantu sebagaimana kita merasakan banyak hakikat kehidupan selalu membutuhkan keseimbangan. Alunan musik dalam tembang ini dapat membuat refleksi kehidupan.

Meskipun tarian ini berasal dari daerah lain, namun nilai moral dan pendidikannya pantas untuk diterapkan disemua tempat. Masyarakat Dampit juga menyetujui ajaran moral yang disampaikan dalam tarian tersebut tak terkecuali prinsip pendidikan yang dilakukan oleh Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf sebagai lembaga pendidikan yang bertugas mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan agamis.

Melalui tarian ini, siswa diharapkan terhegemoni dan terpengaruh oleh ajaran dan pesan moral yang ingin dibawakan. Lembaga pendidikan juga memberitahukan terhadap umum bahwa Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum AL-Manaf merupakan lembaga pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.

Persembahkan Tarian Khas Dampit Berjudul ‘Sawung Blanggreng’ Penonton Tertegun Melihat Aksi Kelas 7 SMP Ibnu Rusyd Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dengan memanfaatkan sumber daya alam di wilayah desa Dampit, mayoritas Masyarakat bermata pencaharian sebagai petani kopi dan hidup berdampingan dengan kopi. Kebun kopi bukan hanya sekedar kantor bagi para petani, melainkan tempat Dimana anak anak bisa belajar serta bermain. Inilah persembahan dari kelas 7, tari sawung blanggreng.

Tarian Sawung Blanggreng lahir dari refleksi kehidupan masyarakat Desa Amadanom yang erat kaitannya dengan kopi. Nama “Sawung Blanggreng” sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti ayam jantan berwarna merah tua, simbol kekuatan dan ketahanan, yang mencerminkan semangat masyarakat dalam bertani kopi. Tarian ini diciptakan sebagai ungkapan syukur atas berkah alam dan panen kopi yang melimpah.

Gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas sehari-hari para petani kopi, mulai dari menanam, merawat, hingga memanen biji kopi. Para penari mengenakan kostum berwarna cerah dengan aksen merah dan hijau, serta menggunakan properti seperti Joker Merah dan sapu lidi yang melambangkan alat-alat yang digunakan dalam berkebun kopi. Tarian ini tidak hanya mempesona secara visual, tetapi juga sarat makna dan cerita.

Tarian Sawung Blanggreng mengandung berbagai nilai moral yang penting, seperti budi pekerti, kerjasama, dan penghormatan kepada orang tua. Tarian ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, bekerja sama dalam mengelola alam, dan berterima kasih atas hasil yang diberikan oleh tanah yang subur.

Anak-anak desa sejak dini diajarkan untuk berpartisipasi dalam tarian ini sebagai bagian dari pendidikan budaya mereka. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai luhur tentang pentingnya kerja keras dan kebersamaan tertanam kuat, membantu mereka untuk lebih mengenal dan menghargai warisan yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka.

Tarian Sawung Blanggreng memiliki Implementasi dan Apresiasi,Tarian Sawung Blanggreng tidak hanya ditampilkan dalam acara adat atau perayaan tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari kurikulum di sekolah formal Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit. Dengan demikian, setiap anak tumbuh dengan mengenal dan mencintai tarian ini, menjadikannya sebagai bagian integral dari identitas mereka.

Pengakuan terhadap Tarian Sawung Blanggreng tidak hanya datang dari masyarakat setempat, tetapi juga dari pihak luar yang tertarik dengan pesan yang disampaikan melalui gerakannya. Festival-festival budaya dan event pariwisata sering kali menampilkan tarian ini sebagai daya tarik utama, memberikan panggung bagi generasi muda untuk menampilkan kekayaan budaya mereka kepada dunia.

Beskalan Lanang Lengkapi Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara, Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Tari Beskalan Lanang adalah tarian tradisional khas Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tarian ini awalnya berfungsi sebagai tarian ritual atau upacara, seperti ritual tanah atau kesuburan tanah. Seiring berjalannya waktu, tarian ini kini digunakan sebagai tarian penyambutan tamu. Kata "beskalan" berasal dari kata "bakalan" yang berarti pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan terhadap tamu atau orang. 

Tari Beskalan Lanang merupakan tari tradisional yang berasal dari kabupaten Malang tepatnya di desa Ngadireso kecamatan Poncokusumo. Beskalan Lanang menggambarkan kesatria yang gagah dan kokoh pendirian di tengah hidupnya yang sendiri tanpa kedua orang tua. Terdapat keunikan ditinjau dari bentuk penyajiannya yaitu terdapat ragam gerak bau sikon yang mirip gerakan silat.

Selain ragam gerak juga terdapat keunikan tata busananya yaitu terdapat skoder mirip pangkat jendral. Gerakan tari Beskalan Lanang banyak dipengaruhi dari gerakan tari Remo. Kabupaten Malang sendiri mengenai tari Beskalan Lanang. Hal ini yang menjadi latar belakang untuk mendeskripsikan tentang bentuk penyajian tari Beskalan Lanang. Tari Beskalan Lanang disajikan dengan meliputi ragam gerak tata busana tata rias dan musik iringannya memiliki keterkaitan yang menunjukkan satu kesatuan yang utuh. Satu kesatuan tersebut berkaitan dengan karakter masyarakat Malang yaitu memiliki sikap berani di depan bukan hanya berani di belakang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah adu arep . 

Hal tersebut berkaitan juga dengan karakter gerak tari Jawa Timuran yang meliputi 5 unsur penjiwaan yaitu madeg majeg manteb mapan dan mapag. Tari Beskalan Lanang yang dibawakan oleh tim inti pada kegiatan gelar budaya nusantara, proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf yang terdiri dari, SMP Ibnu Rusdy dan SMK Cendikia Madinah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan wawasan dan data tertulis tentang bentuk penyajian tari Beskalan Lanang sehingga mampu menumbuh kembangkan rasa cinta bagi siswa dan masyarakat terhadap nilai-nilai luhur kesenian daerah sendiri agar tidak tergeser oleh budaya asing.

Tentu penonton yang hadir saat itu yang terdiri dari wali murid, siwa-siwi dan masyarakat dibuat takjub oleh penampilan ini. Karena tarian yang begitu kompleks mampu dibawakan oleh siswa-siswi yayasan pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit. Pasti dengan tarian ini, masyarakat yang hadir mengakui kualitas lembaga pendidikan ini mampu mendidik peserta didiknya berprestasi dan mampu menyalurkan bakat minatnya. Itu sesuai dengan komitmen lembaga pendidikan ini yang akan terus perupaya menghasilkan dan mencetak generasi penrus bangsa yang berjiwa unggul, berdaya saing, berwawasan luas serta memiliki budi perekti yang luhur melalui ajaran agama yang mumpuni.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...