Minggu, 25 September 2022

Study Gender


Studi mengenai gender sekarang sedang diminati oleh banyak kalangan, nyatanya isu-isu tentang paradigma saling berbagi peran antara laki-laki dan perempuan masih actual serta menarik untuk dibahas. Hal itu didukung karena semakin lama, kuantitas perempuan semakin meningkat, sehingga oposisi akan semakin berkembang untuk mengkritisi hal tersebut, diantaranya perempuan belum banyak mengisi dan menempati  sektor-sektor publik, halitu terlihat Posisinya perempuan selalu berada di bawah laki-laki,  terutama dalam bidang politik sehingga Ada upaya untuk mengangkat derajat dan posisi  perempuan agar setara dengan laki-laki melalui  berbagai institusi.  Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam mengkaji menengai gender adalah terwujudnya  keadilan gender, artinya Pemberian kesempatan yang sama terhadap  perempuan untuk melakukan aktivitas di berbagai  bidang sebagaimana laki-laki ternyata tidak menjamin untuk terealisasikannya keadilan gender, untuk itu Kualitas SDM kaum perempuan yang rendah  mengakibatkan ketidakmampuan mereka bersaing dengan kaum lelaki dalam pembangunan. Singkatnya, mulai sekarang kita harus tahu mengenai permasalahan yang akan muncul sebab dinamisasi isu gender diatas, antara lain :  Apa yang dimaksud dengan gender?, Apa perbedaan antara gender dan seks?, Bagaimana kesetaraan gender dalam  Islam?Bagaimana kesetaraan gender dalam  bidang pendidikan?  

Untuk memudahkan dalam mendalami konsep gender, hal yang paling mudah adalah dengan cara membandingkan, itu agar mudah mari kita membandingkan gendr dengan sex. Secara etimologi gender Gender’ berarti jenis kelamin, Sex juga berarti jenis kelamin. Namun perbedaan itu datang dari terminologi. Secara terminologi gender berarti Perbedaan yang tampak antara laki-laki dan  perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah  laku atau arapan-harapan budaya terhadap laki-laki  dan perempuan. Selain itu, bisa diartikan sebagai Pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat  dari konstruksi sosial budaya. Serta, Perbedaan antara laki-laki dan perempuan  dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya.  

Secara sitematis tabel perbedaan sebagai berikut : 

1. Sex : Digunakan untuk mengidentifikasi  perbedaan laki-laki dan perempuan  dari segi anatomi biologis. Sex Menekankan kepada  perkembangan aspek biologis,  komposisi kimia dan hormon  dalam tubuh, anatomi fisik,  reproduksi, serta karakteristik  biologis lainnya. Studi sex lebih menekankan  kepada aspek anatomi biologi dan  komposisi kimia dalam tubuh laki-  laki (maleness) dan perempuan  (femaleness)  

2. Gender : Berkonsentrasi kepada aspek  sosial, budaya, dan aspek-  aspek nonbiologis lainnya. Gender Menekankan kepada  perkembangan aspek sosial,  budaya, psikologis, dan aspek-  aspek non biologis lainnya. Studi gender lebih  menekankan pada aspek  maskulinitas (masculinity) dan  (femininity) femininitas  seseorang.  

Mudahnya dalam memahami  ada beberapa Ilustrasi yang bisa dipakai 

1. Laki : Memiliki penis, memiliki  jakala, dan  memproduksi sperma, Tidak memiliki  kebiasaan rutin seperti  perempuan, Kuat, rasional, gagah,  perkasa, dan jantan, Berpendidikan tinggi,  pencari nafkah,  menjadi pemimpin, Bergerak di sektor  publik  

2. Perempuan: Memiliki vagina, rahim, dan  saluran untuk melahirkan,  payudara, dan  memproduksi sel telur. Memiliki kebiasaan rutin:  menstruasi, mengandung,  melahirkan, menyusui. Cantik, lemah lembut,  emosional, dan keibuan Berpendidikan rendah, tidak  kerja, ibu rumah tangga,  pengasuh anak, bergerak di sektor domistik  

Dari matrik konsep gender diatas, ada ulasan lain terkait feedbacknya yang mungkin akan menggiring dinamisasi proses berfikir mengenai konsep gender. Antara lain, Pangkal Stereotip Gender Asal-usul Kejadian Manusia adalah Hampir semua agama dan kepercayaan  membedakan asal-usul kejadian laki-laki dan  perempuan. Kedua Agama Yahudi, Agama Kristen, dan Agama  Islam menyatakan bahwa laki-laki (Adam)  diciptakan lebih awal dari pada perempuan. Keiga, di Dalam Bibel ditegaskan bahwa perempuan  (Hawwa/Eva) diciptakan dari tulang rusuk  Adam. Terakhir, Penegasan yang sama ada dalam hadits. Dalam prespektif islam gender diuatarakan Selama berabad-abad sebelum Islam perempuan  terus-menerus berada di bawah kekuasaan laki-laki. Islam memandang sama antara laki-laki dan  perempuan dalam aspek kemanusiaannya (Q.S. al-  Hujurât (49): 13). Islam juga menempatkan perempuan pada posisi yang  sama dengan laki-laki dalam melaksanakan kewajiban-  kewajiban agama (Q.S. al-Taubat (9): 71). Memikul beban-beban keimanan (Q.S. al-Burûj (85):  10). menerima balasan di akhirat (Q.S. al-Nisâ’ (4): 124). Maksudnya, Tidak semua ketentuan untuk laki-laki dan  perempuan sama dalam Islam. Islam tetap mengakui perbedaan secara  kodrati antara laki-laki dan perempuan. Karena itu, dalam gender masih diakui adanya  sedikit perbedaan antara perempuan dan laki-  laki, misalnya dalam hal status perempuan  menjadi saksi, besarnya bagian perempuan  dalam warisan, larangan mutlak bagi  perempuan untuk memiliki suami lebih dari  satu, dan kesempatan perempuan menjadi  kepala negara.  Kesetaraan Gender Perspektif Islam 3  (Menurut Nasaruddin Umar). Ada lima variabel yang menunjukkan kesetaraan: Pertama, Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba  (Q.S. al-Hujurat (49): 13 dan Q.S. al-Nahl (16): 97). Kedua, Laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di bumi  (Q.S. al-Baqarah (2): 30 dan al-An’am (6): 165). Ketiga, Laki-laki dan perempuan menerima perjanjian  primordial (Q.S. al-A’raf (7): 172). Keempat, Adam dan Hawa terlibat secara aktif dalam drama  kosmis (Q.S. al-Baqarah (2): 35 dan 187). Kelima, Laki-laki dan perempuan berpotensi meraih prestasi  (Q.S. Ali ‘Imran (3): 195, Q.S. al-Nisa’ (4): 124).  

Selain Itu, Penyebab Ketimpangan Gender dalam Islam antaralain : 1). Pembakuan tanda huruf, tanda baca, dan qiraat. 2). Pengertian kosa kata (mufradat). 3). Penetapan rujukan kata ganti (dlamir). 4). Penetapan batas pengecualian (istisna’). 5). Penetapan arti huruf ‘athaf . 6). Bias dalam struktur bahasa. Bias dalam kamus bahasa Arab. 8). Bias dalam metode tafsir. 9). Pengaruh riwayat Isra’iliyat. 10). Bias dalam pembukuan dan pembakuan kitab-kitab  fikih.   Pada dunia Pendidikan. 

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan meliputi Keseteraan gender dalam bidang pendidikan menjadi  sangat penting. Pendidikan merupakan sektor yang sangat strategis  untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang  pendidikan memberi arah pada terciptanya kesetaraan  gender. Tidak ada bias gender dalam kebijakan-kebijakan  tersebut. Kesempatan untuk meningkatkan potensi sumber daya  manusia (SDM) Indonesia baik laki-laki maupun  perempuan tidak dibedakan. Peraturan perundang-undangan di negara kita tentang  pendidikan tidak ada yang mengarah kepada  ketimpangan gender. Tidak ada kebijakan yang yang bias gender terkait  dengan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di  Indonesia mulai dari jenjang SD hingga PT. Perbedaan yang terjadi dalam jumlah laki-laki dan  perempuan pada jurusan-juruan tertentu baik di SMA,  SMK, maupun di PT, karena pilihan para peserta didik  yang dipengaruhi oleh asumsi perbedaan kemampuan  mereka. Juga karena adanya faktor keluarga dengan berbagai  persepsinya yang sudah bias gender .

Gelar Makesta, Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Jabung Ratakan Pengkaderan Hulu-Hilir


Jabung (25/09/2022). Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PAC IPNU IPPNU) Jabung, menggelar Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) IPNU IPPNU guna melanjutkan kaderisasi dan mandat organisasi yang telah diamanahkan. Acara yang mengusung tema “Menjadi Pelajar NU yang loyal, Responsif, dan inovatif dalam bingkai ahlussunnah wal jama’ah” ini dirangkai dalam 2 hari 1 malam bertempat di SMA Sunan Kalijogo Jabung Kabupaten Malang. katan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan organisasi pelaksana kebijakan dan program Nahdlatul Ulama’ yang berasaskan Ahlussunnah Wal-Jama’ah dimana beranggotakan pelajar dan berada di lingkungan pesantren, madrasah, sekolah umum, dan perguruan tinggi. 

Acara yang diikuti oleh 72 kader itu, berasal dari masing-masing delegasi dari desa yang ada, jumlah minimal berjumlah 4 yang ada di kecamatan jabung dengan jumlah 15 perwakilan desa. Sebagai metode atau bentuk acara yang dirangkai Kemudian dari peserta itu dibagi menjadi 2 kelas guna efisiensi dan output yang semakin jelas. IPNU-IPPNU merupakan kaderisasi awal NU untuk generasi masa yang akan datang yang harus mampu menjadi tumpuan masa depan di organisasi keagamaan NU. Pelajar dan Pemuda- Pemudi adalah aset besar negara ini, oleh karena nasib masa depan suatu bangsa atau daerah ditentukan oleh generasi muda saat ini. Untuk mempersiapkan generasi muda Islam yang nantinya bisa eksis dalam terjun ke masyarakat diperlukan ilmu baik agama maupun umum dan kepekaan sosial yang bisa diraih dengan belajar dan berorganisasi. Dengan ber-Organiasi nantinya kita akan menggali potensi yang ada di setiap individu dengan dihadapkan pada berbagai kegiatan yang berorientasi meningkatkan intelektualitas, skill dan pemecahan masalah secara bersama. Organisasi selain sebagai tempat mengaktualisasikan diri juga sebagai sarana belajar yang penting untuk terjun di masyarakat. Jika diperiode sebelumnya PAC IPNU-IPPNU Jabung masih tahap pencarian anggota dan pembentukan pimpinan ranting dan komisaritat, maka di periode ini, PAC IPNU-IPPNU Jabung sudah saatnya melangkah maju untuk memulai jenjang kaderisasi awal, yaitu Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA).  

Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) merupakan suatu pendidikan dan pelatihan jenjang pertama dalam sistem kaderisasi formal IPNU dan IPPNU. Makesta juga bisa dikatakan sebagai open recruitmen karena menjadi satu-satunya gerbang pelajar agar resmi menjadi anggota IPNU dan IPPNU. Pelatihan jenjang awal dalam sistem kaderisasi formal IPNU-IPPNU sekaligus menjadi persyaratan untuk menjadi anggota IPNU-IPPNU yang sah. Sehingga, seseorang yang sudah mengikuti dan lulus, secara sah diakui sebagai anggota IPNU-IPPNU. Tema “Menjadi Pelajar NU yang Loyal, Responsif, dan Inovatif dalam Bingkai Ahlussunnah Wal Jamaah” sengaja disajikan dengan landasan bahwa setiap anggota organisasi IPNU-IPPNU diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sebuah organisasi IPNU-IPPNU, mampu menumbuhkan rasa cinta, semangat, dan mampu meloyalkan waktu, tenaga dan fikiran untuk berkhidmat di organisasi ini dengan rasa ikhlas dan bertanggung jawab. Mampu merespon segala kondisi, informasi, perkembangan-perkembangan dan tantangan zaman yang tersaji dengan pemikiran yang postif, serta mampu membawa perubahan-perubahan terbaik untuk setiap IPNU-IPPNU di masing-masing daerah kerjanya dengan tetap berpegang teguh pada Ahlus-Sunnah Waljamaah dengan berasaskan Pancasila. Tentunya dengan tema tersebut menyimpan harapan besar bagi perkembangan positif di organisasi IPNU-IPPNU kedepan khususnya di Kecamatan Jabung.  


Doumentasi 




Eco-Literacy | Spesial Hari Tani Nasional 2022


Hari ini adalah Hari Tani Nasional, bagi saya mengucapkan selamat saja masih belum sempurna bagi kita rakyat Indonesia yang sebagian besar adalah pelaku pertanian. Untuk itu harus tahu apa yang pas dilakukan untuk memperingati hari istimewa ini. Hemat saya, untuk mengenang hari ini maka saya ingin berargumen sedikit. Sebelum jauh kita bahas apa itu eco-literacy. Eco (oikos, Yunani) artinya rumah tangga. Dalam arti luas berarti alam semesta, bumi tempat tinggal semua kehidupan, habitat atau rumah tempat tinggal semua kehidupan (lingkungan hidup). Selanjutnya literacy dalam Bahasa inggris artinya melek huruf. Dalam pengertian luas keadaan dimana orang sudah paham atau tahu tentang sesuatu. Sehingga secara umum Ecoliteracy berarti keadaan dimana orang sudah memahami dan menyadari tentang pentingnya lingkungan hidup. 

Tantangan besar zaman kita adalah membangun dan memlihara komunitas yang berkelanjutan, adalah komunitas yang dirancang sedemikian rupa sehingga cara hidup, bisnis, ekonomi, struktur fisik, dan teknologi tidak mengganggu kemampuan bawaan alam untuk menompang kehidupan. Langkah pertama dalam upaya ini adalah memahami prinsip-prinsip organisasi yang telah dikembangkan ekosistem untuk menompang jaringan kehidupan. Pemahaman inilah yang kita sebut sebagai literasi ekologis. Selanjutnya, dibeberapa decade yang akan datang manusia itu survive atau tidak akan bergantung pada literasi ekologisnya, apa literasi ekologis itu, yakni kemampuan kita untuk memahami prinsip-prinsip dasar ekologi dan bagaimana cara hidup sesuai prinsip-prinsip dasar itu. - Fritjof Capra 1975

Hal menarik, mengapa ekoliterasi itu penting. Pertama, karena selama ini secara umum tindakan kita, perilaku kita dihadapan alam banyak salahnya, akalu dalam Bahasa agama mungkin kita banyak dosanya kepada alam sekeliling kita ini. Dari sini, mengapa perilaku kita terjadi kekeliruan terhadap alam karena paradigma berfikir kita juga keliru, ada dua kekeliruan antara lain paradigma chartesian dan mechanistic. Pada pemikiran cartesian, ini yang dikritik adalah cara berfikir dualismenya adanya mind and body, sehubungan dengan alam cara berfikir dualistik ini kemudian memposisikan manusia subjek dan alam sebagai objek. ‘cara berfikir cartesian membawa para ilmuan memperlakukan materi sebagai benda mati dan benar-benar terpisah dari diri mereka sendiri, dan melihat dunia material sebagai beragam objek berbeda yang dirakit menjadi sebuah mesin besar. Pandangan dunia mekanistik semacam ini diyakini oleh Isac Newton yang membangun mekanikanya atas dasar itu menjadikannya dasar fisika klasik. Dari paruh kedua abad ketujuh belas hingga akhir abad ke Sembilan belas , model alam semesta Newtonian mekanik mendominasi semua pemikiran ilmiah’. 

Artinya manusia itu lebih tinggi, lebih penting dari pada alam, pusatnya alam berarti manusia. Sedangkan logikanya Newton ala mini sebagai mesin besar, maka ketika disitu mesin disitu ada aspek mekanistik, seolah-olah akan selalu begitu, tidak mungkin berubah dan itu sesuatu hal yang pasti. Akhirnya diposisikan hanya sebagai alat untuk kepentingan manusia. Dua logika inilah yang membawa orang kemudian salah menyikapi alam. Oleh karena itu, hal yang mendekati sempurna metode mistik timur dalam menyikapi alam ‘berlawanan dengan barat yang mekanistik, pandangan dunia timur adalah organic. Bagi para mistikus timur, semua hal dan peristiwa yang dirasakan oleh indera saling terkait, terhubung dan hanyalah aspek atau manifestasi yang berbeda dari realitas tertinggi yang sama’. ‘mereka menekankan kesatuan dasar alam semesta yang merupakan muatan utama dari ajaran mereka. Tujuan tertinggi pengikut mereka, apakah mereka Islam, Hindu, Budha, atau Tao adalah menjadi sadar akan kesatuan dan kesalingterikatan dari semua hal. Melampaui gagasan dari diri individu yang terisolasi dan mengidentifikasi diri mereka dengan realitas tertinggi.


Dokumentasi







Pentingnya Dunia Sistem Informasi dan Teknologi | Seminar Nasional 6 2022 STIKI Malang


MALANG I JATIMSATUNEWS.COM:  Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer (STIKI) Malang kembali konsen untuk berperan dalam pembangunan nasional, salahsatunya melalui dunia informatika. Ikatan Ahli Informatika Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional Sisfotek 6 2022 pada 24/09/2022.

Kegiatan mengusung tema 'Kontribusi Digital Marketing dan Finansial Teknologi Guna Mendukung Sektor Industri Kreatif yang Berkelanjutan'.

Acara penuh pembahasan IT tersebut dilakukan pada 24 September 2022 di Aula E STIKI pada pukul 08.00 hingga 12.00. Memiliki tujuan yakni untuk mensinergikan antara dunia informatika terhadap potensi Indonesia guna memajukan Sektor Industri. 

Tak hanya linier informatika, untuk menunjang itu semua harus didukung dengan riset yang berkelanjutan. Riset ini harus mendapatkan dukungan maksimal dari berbagai pihak, perguruan tinggi sebagai center of riset harusnya sudah mulai meningkatkan taraf dan mindset dalam menyusun sebuah riset, bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban dalam menerbitkan artikel dari suatu riset.

Tahun ini, Indonesia sesuai data scopus merupakan merupakan negara yang melakukan submit artikel terbesar secara kualitas, namun sitasinya paling sedikit, akhirnya dalam kualitasnya indonesia paling rendah. Ini menunjukkan bahwa artikel kita jarang diperhatikan, diminati, dibaca atau bahkan dirujuk. Praduga sementara itu karena kita membuat publikasi hanya karena menggugurkan kewajiban. Sama hanya pada HKI, HKI seharusnya setiap lima tahun sekali diperbarui, namun ternyata banyak yang setiap tahun gugur dalam pengajuannya. Ini membuktikan ketidak seriusan mengenai karya dan kontinuitasnya.

Hendaknya riset itu berdasarkan permasalahan yang diambil dari fakta. Peran riset disini harus sebagai solusi, tidak perlu berfikir rumit, zaman sekarang sudah banyak berbagai kajian permasalahan yang banyak ditemui diberbagai diakusi dan lembaga survey. Misalkan yang sedang hangat sekarang adalah SDG's dan G20. Cukuplah itu sebagai pedoman kita dalam menciptakan inovasi melalui riset. Tinggal kita pandai dalam mengambil peran dan kesempatan melalui berbagai celah. Misalnya, indonesia unggul dalam ketahanan pangan. Ini merupakan potensi yang dominan dari pada negara-negara lain, ini salahsatu sebagai bekal positif dalam melangkah.

Akhir literasi, semoga ini tidak hanya diskusi namun juga disusul realisasi-realisasi tahap demi tahap, tidak hanya dalam dunia informatika namun juga untuk semua disiplin keilmuan agar kualitas kita meningkat.


Narasumber 

1. Hariono Kasiman, S.T (Ketua Umum IAII)

2. Ir. Siswanto, M.M, M.Kom (Sekretaris Jendral IAII)

3. Dr. Eva Handriyantini, S.Kom, M.MT (Ketua Penasehat Wilayah IAII Jatim)

4. Dr. Tb. Mohammad AKhriza, S.Si.,M.MSI., Ph.D (Ketua Wilayah IAII Jatim) 

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...