Senin, 18 Agustus 2025

Gotong-Royong Bersihkan Sungai, Warga Pamotan Dampit Temukan Bayi Hanyut

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Warga Dusun Ubalan, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, dikejutkan dengan penemuan mayat bayi laki-laki yang mengapung di sungai pada Minggu pagi, 10 Agustus 2025. Penemuan tragis ini terjadi saat warga sedang melakukan kerja bakti membersihkan sungai.

Salah satu warga sekaligus saksi mata, Yudi, mengatakan bahwa mayat bayi tersebut ditemukan dalam kondisi tengkurap dan tersangkut di aliran sungai. Meskipun belum ada informasi mengenai identitas orang tua bayi, Yudi menduga bahwa bayi tersebut bukan berasal dari warga setempat karena tidak ada laporan orang hilang.

"Sementara ini belum ada motif dan kronologinya, yang jelas sepertinya diwarga sini tidak ada yang kehilangan bayi" tuturnya. 

Menurut Yudi, bayi tersebut diperkirakan telah meninggal selama 3-4 hari dan baru saja dilahirkan, ditandai dengan masih utuhnya tali pusar yang menempel.

"Melihat bentuknya sudah lama (tenggelam), kira-kira 3-4 hari dan masih ada tali pusarnya" ungkap Yudi.

Kepala Dusun Ubalan, Totok Setya Budi, segera berkoordinasi dengan Polsek dan Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) setempat. Jenazah bayi kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kanjuruhan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini.

Anggota DPRD Kab Malang, Ukasyah Ali Serap Aspirasi Masyarakat Dapil VII, Jawab Puluhan Isu dan Tampung Saran Usulan Masyarakat

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Kegiatan Musyawarah Penjaringan Aspirasi Masyarakat sekaligus dalam rangka Reses Anggota DPRD Kabupaten Malang Daerah Pemilihan 7, masa persidangan ketiga tahun pertama, telah sukses dilaksanakan di Jalan Wisnuwardhana Dusun Jago RT 10 RW 08 Desa Tumpang Kecamatan Tumpang, pada Jum'at (8/8/25). 

Dihadiri langsung oleh H. Muhammad Ukasyah Ali Murtadho Anggota DPRD Kabupaten Malang 2024-2029 Fraksi Partai Gerindra, yang juga mengundang perwakilan masyarakat dapil 7 yaitu Wajak, Tajinan, Poncokusumo, Tumpang dan Jabung beragam aspirasi diserap dan didengarkan. 

Berapa isu yang dibahas antara lain Infrastruktur, Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa, Potensi Olahraga, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Koperasi Merah Putih, dan lain-lain.

Badrus, perwakilan masyarakat Gubugklakah kecamatan Poncokusumo menyampaikan aspirasi yang telah dilakukan oleh Ukasyah Ali selama ini, yang meliputi pembangunan jalan masyarakat. Ia juga menanyakan mengenai program koperasi merah putih yang sedang dilincurkan pemerintah. 

"Alhamdulillah gus, sudah dibangunkan jalan, sekarang sudah enak. Saya mau menanyakan mengenai koperasi merah putih yang merupakan bagian dari bapak Presiden sudah sejauh mana" ujar Badrus. 

Disisi lain, Ahmad Wahyudi warga desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo juga menanyakan perihal potensi olahraga yang potensial yaitu sepakbolayang harus diadakan serta didukung.

"Saya hari ini sudah merasakan beberapa pembangunan yang mulai berjalan, terimakasih gus. Namun saya usul agar Gala Desa Liga Remaja ini diadakan lagi, fasilitas diperhatikan. Termasuk kejelasan program saat mengikuti SSB, sebab ini ada hubungannya dengan perizinan dengan orangtua" ungkap Wahyudi. 

Sementara itu Pamadhani Putra Andika warga Tangkilsari Kecamatan Tajinan mengeluhkan drainase ditempatnya yang harus diperhatikan, termasuk juga UMKM yang ada didesanya yaitu Warung Tower harus mendapatkan sentuhan. Ia juga menambahkan bahwa di desa Tangkilsari terdapat Aremania yang aktif, beberapa hari kedepan akan dilaksanakan sinau bareng untuk itu perlu membutuhkan support. 

"Saya mau mengusulkan pembangunan drainase didesa saya, termasuk UMKM RW 02 Warung Tower agar diperhatikan fasilitasnya, karena didesa saya potensian apalagi pemudanya, ini dalam waktu dekat Aremania Tangkilsari akan mengadakan sinau bareng, untuk itu mungkin bisa disupport" ucap Putra disela-sela diskusi. 

Menanggapi hal diatas, Ukasyah Ali telah mendengarkan aspirasi yang telah disampaikan masyarakat, ia menghargai dan akan memproses satu demi satu, sekaligus memperhatikan skala prioritas serta prinsip keadilan dan program ini terealisasi sama rata. 

"Terimakasih atas masukan panjenenngan semua, semua usulan dan laporan yang kepada saya insyaallah sudah tercatat semua. Sebagian sudah saya jawab tadi langsung, sebagian memang harus diputuskan dalam persidangan, mari kita sama-sama menunggu dan nanti akan kami informasikan lebih lanjut" jawab pria yang akrab disapa Gus Ali tersebut. 

Diakhir diskusi ia mengucapkan banyak terimakasih terhadap partisipan dalam kegiatan reses ini, ia mengingatkan bahwa usulan dan diskusi yang telah dilaksanakan ini sangat berdampak terhadap pembangunan dan kemajuan di kabupaten Malang khususnya Daerah Pemilihan 7 yang meliputi Wajak, Tajinan, Poncokusumo, Tumpang, dan Jabung. 

Ia juga meminta maaf bila mana ada kekurangan selama ini, untuk itu saran dan kritik selalu terbuka untuk dirinya. Dan ia berharap masyarakat tetap guyup rukun dan mendukung pemerintah dalam memajukan kabupaten Malang. 






Dari Kampus ke Desa: Mahasiswa FKEP UNEJ Luncurkan Posko Pemberdayaan Penuh Aksi di Puger Kulon

 


JEMBER | JATIMSATUNEWS.COM : Sebuah tonggak sejarah baru tercipta dalam langkah transformasi desa. Di tengah semangat gotong royong dan pemberdayaan, BEM Fakultas Keperawatan Universitas Jember melakukan peresmian Posko PPK Ormawa BEM FKEP UNEJ di lantai 2 balaidesa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Posko ini menjadi pusat kendali sekaligus simbol komitmen mahasiswa hadir nyata di tengah masyarakat pada Sabtu, (2/8/25).

Peresmian posko dilakukan bersamaan dengan launching Program Pemberdayaan Masyarakat (PPK) Ormawa, yang tahun ini mengusung tema besar: “Sagara Pangarupin: Laut Sebagai Harapan”. Program ini menargetkan percepatan pembangunan desa melalui bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan dengan pendekatan berbasis potensi maritim.

Acara dihadiri langsung oleh Wakil Rektor 3 Universitas Jember, Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Dekan Fakultas Keperawatan, Dr. Ns. Rondhianto, M.Kep, serta mitra internasional, pihak OPD Kabupaten Jember, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, WR III menyampaikan bahwa posko ini bukan sekadar tempat tinggal mahasiswa, tetapi menjadi "ruang aksi" yang menyatukan ide, strategi, dan langkah nyata pemberdayaan desa.

“Posko ini adalah laboratoorium sosial mahasiswa. Di sinilah teori diuji, dan masyarakat menjadi mitra sejati dalam perubahan. Saya berharap posko ini menjadi pusat inovasi dan inspirasi bagi desa dan kampus, “ Ujar Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H.

Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Dr. Ns. Rondhianto menambahkan bahwa posko ini harus menjadi tempat yang hidup dan berdenyut dengan aktivitas positif setiap hari.

“Biarkan masyarakat merasa bahwa posko ini milik mereka juga,” ungkapnya.

Kepala Desa Puger Kulon, Nurhassan, menyambut baik kehadiran posko mahasiswa ini. Ia menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya desa merasakan kehadiran langsung mahasiswa secara terstruktur, terorganisasi, dan menyatu dengan masyarakat.

“Kami percaya kolaborasi ini akan membawa angin segar,” ucapnya.

Ketua Pelaksana PPK Ormawa, Dimas Anang Musa, menyampaikan bahwa posko akan menjadi titik awal segala bentuk kegiatan—mulai dari edukasi kesehatan, pelatihan UMKM, hingga kampanye lingkungan.

“Kami siap hadir, tinggal, dan bergerak bersama masyarakat selama program berjalan. Posko ini bukan sekadar basecamp, tapi rumah bersama harapan dan perubahan,” tegasnya. 

Usai pemotongan pita secara simbolis oleh WR III, seluruh tamu undangan diajak meninjau langsung fasilitas posko yang sederhana namun penuh semangat gotong royong. Dinding posko dihiasi peta rencana kerja, dokumentasi kegiatan, serta fasilitas peninjau program. Dengan semangat kolaboratif, posko PPK Ormawa ini diharapkan menjadi pusat inovasi berbasis masyarakat yang mampu mewujudkan Puger Kulon sebagai Desa Maritim Unggul di masa depan.

UMKM Tunjungtirto Melesat! Pelatihan STRIVE Kolaborasi Mercy Corps, KKN UNIKAMA & Pemdes Tunjungtirto Sukses Dongkrak Semangat Wirausaha Lokal

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-80, Desa Tunjungtirto berubah menjadi pusat semangat kewirausahaan. Pemerintah Desa Tunjungtirto, Mercy Corps Indonesia, dan mahasiswa KKN Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) bergandengan tangan menghadirkan Pelatihan STRIVE, sebuah gebrakan yang dirancang khusus untuk mengangkat kualitas dan daya saing UMKM lokal.

Digelar pada Jumat, 8 Agustus 2025 di Kantor Desa Tunjungtirto mulai pukul 13.00 WIB hingga sore hari, pelatihan ini disambut meriah oleh para pelaku usaha dari berbagai bidang: kuliner, fashion (penjahit, bordir, desain baju, hingga craft), dan kriya (kerajinan tangan).

Sejak pintu dibuka, antusiasme peserta sudah terasa. Mereka tidak hanya datang untuk mendengar, tetapi juga siap mempraktikkan langsung ilmu dari para pembicara profesional. Beberapa materi andalan yang disajikan antara lain:

* Foto Produk Kelas Premium, Teknik pemotretan dengan studio mini untuk hasil gambar yang layak masuk katalog profesional.
* Copywriting, Cara merangkai kata promosi yang memikat pelanggan di media sosial.
* Hitung HPP dengan Benar, Menyusun Harga Pokok Produksi agar bisnis lebih rapi dan menguntungkan.
* Legalitas Usaha Gratis, Mulai dari NIB, Sertifikat Halal, hingga PIRT, semua dibantu tuntas tanpa biaya.
* Pembukaan Rekening & ATM Gratis, Langkah awal menuju keuangan usaha yang lebih profesional.

Tak berhenti di situ, 15 UMKM terbaik berkesempatan membawa pulang stand booth gratis untuk memasarkan produk secara langsung.

“Saya sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, karena bisa mendaftarkan sertifikat legalitas usaha, khususnya sertifikat halal, apalagi usaha saya masih baru,” ujar salah satu peserta dengan penuh rasa syukur.

Pasca pelatihan, seluruh peserta tergabung dalam grup WhatsApp pendampingan bersama Mercy Corps Indonesia. Grup ini menjadi ruang berbagi tips, peluang, dan bimbingan lanjutan agar UMKM semakin berkembang, naik kelas, dan memperluas pasar.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah desa, lembaga pendamping, dan mahasiswa KKN mampu menciptakan gebrakan nyata bagi ekonomi lokal. Semoga semangat yang lahir dari Pelatihan STRIVE ini terus membara, membawa UMKM Tunjungtirto terbang tinggi menuju kesuksesan.

Bersama Mercy Corps Indonesia, UMKM Desa Tunjungtirto bukan sekadar bertahan, tapi melesat!






Dari Sampah Jadi Berkah: Cerita KKN Universitas Waskita Dharma di Desa Majang Tengah

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : 
Di tengah hijau perbukitan Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, ada satu cerita inspiratif dari Desa Majang Tengah. Selama beberapa minggu terakhir, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Waskita Dharma Malang—Kelompok 6 yang dipimpin oleh Anang Galih Danuarta, membawa semangat baru lewat program bertema “Eco Inovasi Majang Tengah: Dari Sampah Jadi Berkah, Lingkungan Lestari, Ekonomi Berdikari.”

Tema ini bukan sekadar slogan. Mereka benar-benar turun tangan, terutama di Dusun Krajan, untuk mengajak anak-anak belajar memilah sampah organik dan nonorganik mulai dari rumah. Bagi mereka, masalah sampah bukan hanya isu kota besar bahkan di desa pun, pengelolaan sampah sering kali minim perhatian. Padahal, jika dikelola dengan tepat, sampah bisa berubah menjadi sumber manfaat.

Langkah Kecil, Dampak Panjang

Memasuki minggu kedua KKN, kelompok ini sudah memulai aksi nyata. Bersama anak-anak, mereka mengumpulkan dan memilah sampah. Sampah organik seperti sisa sayur dan daun kering diolah menjadi pupuk kompos. Sementara itu, sampah plastik dibawa ke pengelolaan sampah mandiri milik salah satu warga setempat untuk diproses lebih lanjut.
Hasil kompos buatan sendiri ini tidak dibiarkan menumpuk di gudang. Mereka langsung memanfaatkannya sebagai campuran media tanam untuk kegiatan menanam sayuran skala rumahan. Lagi-lagi, anak-anak dilibatkan agar mereka terbiasa menanam dan merawat tanaman.

Dukungan Pemerintah Desa

Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan penuh Kepala Desa Majang Tengah, H. Agus Wahyudi, S.M. yang sejak awal memberikan sambutan positif terhadap ide mahasiswa. Beliau percaya bahwa program seperti ini bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga dapat menjadi langkah nyata dalam membentuk kebiasaan baik di masyarakat. Dukungan dari pemerintah desa membuat pelaksanaan program berjalan lancar, mulai dari perizinan, fasilitas, hingga motivasi kepada warga untuk ikut terlibat.

Menanam dari Rumah, Menuai untuk Masa Depan
Program ini tak hanya berhenti di pemilahan sampah. Ada visi yang lebih besar: menghubungkan pengelolaan sampah dengan kemandirian pangan. Jika setiap rumah mampu memanfaatkan sampah organik untuk membuat pupuk, lalu menanam sayuran sendiri, ketahanan pangan keluarga akan meningkat. Tidak harus lahan luas—cukup pot, polybag, atau pekarangan kecil.

Lewat kegiatan ini, kelompok KKN ingin menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana di rumah. Memilah sampah, mengolahnya, lalu memanfaatkannya kembali adalah bentuk nyata menjaga lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran.

Sampah Bukan Lagi Masalah, Tapi Peluang

Pesan yang dibawa mahasiswa ini jelas: sampah tidak selalu identik dengan kotor dan tidak berguna. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa menjadi berkah. Desa Majang Tengah kini punya cerita baru tentang anak-anak yang belajar mencintai lingkungan, tentang warga yang saling mendukung, dan tentang semangat ekonomi berdikari yang tumbuh dari kesadaran bersama.
Kisah KKN Kelompok 6 ini membuktikan bahwa untuk menjaga bumi, kita tidak perlu menunggu besar dan rumit. Cukup mulai dari rumah, mulai dari kita, dan mulai dari sekarang.









Role Play Mahasiswa UM Warnai Kegiatan Talk on Understanding Malaysia-Indonesia Domestic Worker Dynamics di UPM

 


MALAYSIA | JATIMSATUNEWS.COM : Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan role play dengan tema Emotional Labour in Women’s Leadership di Universiti Putra Malaysia (UPM). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Student Service Learning (SSL) International yang bertujuan memperluas wawasan akademik sekaligs mempererat kerja sama antara UM dan UPM pada, Selasa (5/8/25).

Role play yang ditampilkan berfokus pada tantangan kepemimpinan perempuan di berbagai konteks, khususnya bagaimana seorang pemimpin perempuan harus mampu mengelola emosi ketika menghadapi tekanan, konflik, maupun tuntutan sosial. Melalui peran yang dimainkan, mahasiswa menggambarkan situasi nyata yang kerap dialami perempuan pemimpin, seperti kebutuhan untuk tetap tegas tanpa mengabaikan sisi empati.

“Melalui simulasi ini, kami ingin menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan memerlukan keseimbangan antara kompetensi, kecerdasan emosional, dan kesadaran gender,” ujar Aisah Mufti Firdausiah salah satu peserta SSL UM.

Pihak Universiti Putra Malaysia Ms Syarifah Zalikha (Women2Win Fellow WBS) memberikan apresiasi terhadap roleplay mahasiswa UM. Menurut Ms Syarifah Zalikha, topik yang diangkat memiliki relevansi tinggi dengan isu kepemimpinan global dan dapat menjadi bahan refleksi bersama dalam mengembangkan pendidikan karakter serta kesetaraan gender.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menambah pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga memperkaya perspektif lintas budaya mengenai peran kepemimpinan perempuan. Dengan adanya pertukaran ide melalui role play ini, diharapkan hubungan kerja sama antara UM dan UPM semakin erat, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan generasi pemimpin yang inklusif dan berkarakter.


Desa Majang Tengah Gelar Tasyakuran HUT RI ke-80, Resmikan Gedung Pelayanan dan Raih Prestasi Lingkungan

  

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Suasana penuh kebersamaan terasa di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada Minggu, 17 Agustus 2025, saat warga menggelar malam tasyakuran memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Acara ini berlangsung meriah, sekaligus menjadi momentum penting dengan diresmikannya gedung pusat pelayanan terpadu yang digagas pemerintah desa. Peresmian dilakukan langsung oleh Kepala Desa Majang Tengah, H. Agus Wahyudi, SE.

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kehadiran fasilitas baru tersebut diharapkan mampu memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan dengan lebih cepat dan terintegrasi. Agus Wahyudi juga menekankan bahwa momen tasyakuran ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajang refleksi untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan.

“Semangat para pahlawan harus menjadi semangat kita bersama dalam membangun desa dan mempertahankan kemerdekaan, terutama bagi generasi penerus,” ujarnya. 

Ia menambahkan, amanah untuk memimpin Desa Majang Tengah adalah anugerah sekaligus wujud bakti cintanya kepada tanah kelahiran. Dengan kerendahan hati, ia berkomitmen untuk membawa Majang Tengah ke arah yang lebih baik dan sejahtera.

“Segala capaian yang kita nikmati hari ini tentu bukan semata hasil kerja pemerintah desa, melainkan buah dari kerja sama semua pihak. Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat, perangkat desa, serta Babinsa yang selalu setia mendampingi. Secara khusus, apresiasi saya berikan kepada Sertu Fajar yang senantiasa menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warga,” tambahnya. 

Dengan mengusung motto desa “Guyub, Rukun, Seduluran, Selawase”, Desa Majang Tengah juga menorehkan prestasi membanggakan. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, desa ini berhasil meraih juara satu lomba kebersihan lingkungan tingkat Kecamatan Dampit. Keberhasilan itu menjadi bukti nyata komitmen warga menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan lestari.

Tak hanya itu, tasyakuran juga dimeriahkan dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba semarak kemerdekaan yang sebelumnya digelar di tingkat desa. Lomba-lomba tersebut diikuti dengan antusias oleh anak-anak, remaja, hingga masyarakat umum, sehingga menambah semarak peringatan HUT RI ke-80. 

Acara ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus harapan agar Desa Majang Tengah terus berkembang, memberikan pelayanan terbaik, dan menjaga kerukunan di tengah masyarakat.


Mahasiswa Universitas Negeri Malang Dalami Kepemimpinan Perempuan dan Kesehatan Mental di Universiti Putra Malaysia

 


M
ALAYSIA | JATIMSATUNEWS.COM : Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) mengikuti program Student Service Learning (SSL) di Universiti Putra Malaysia (UPM). Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan akademik sekaligus mengasah pengalaman belajar di tingkat internasional di Serdang, Malaysia pada Selasa (5/8/25). 

Dalam agenda tersebut, mahasiswa UM mendapatkan materi dari dua pemateri internasional, yaitu Ms. Syarifah Zalikha (Women2Win Fellow WBS) dan Dr. Anna Tajminah Basman (Psycreatives).

Sesi bersama Ms. Syarifah mengangkat tema “Emotional Labour in Women’s Leadership” Ia menekankan bahwa kepemimpinan perempuan tidak hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga membutuhkan kecerdasan emosional. Melalui role play, mahasiswa diajak mempraktikkan situasi nyata untuk memahami bagaimana pemimpin perempuan bersikap tegas sekaligus berempati.

Berikutnya, Dr. Anna Tajminah membawakan materi tentang kesehatan mental remaja dan mahasiswa. Dengan metode interaktif, peserta belajar mengenali tanda-tanda stres, menjaga keseimbangan hidup, serta strategi sederhana merawat mental health. Simulasi komunikasi dan refleksi diri membuat mahasiswa lebih peka terhadap pentingnya isu ini.

Salah satu peserta, Adelia Alin Sefriani, menyampaikan kesannya yang lebih percaya diri dan mengerti terkait kesehatan mental.

“Pengalaman belajar di UPM sangat berkesan. Saya merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan diri sekaligus peduli pada kesehatan mental”. Ungkapnya.

Pengalaman akademik ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa UM untuk diterapkan dalam kegiatan KKN di desa mitra. Ilmu tentang kepemimpinan dan kesehatan mental diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...