Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pikiran

Menakar Peran Potensial BUMDes Dalam Implementasi Permendesa Nomor 2 Tahun 2024 tentang Ketahanan Pangan

  ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM :  Pembangunan desa yang berkelanjutan membutuhkan peran serta berbagai elemen masyarakat, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Terbitnya Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendesa PDTT) Nomor 2 Tahun 2024 yang menitikberatkan pada ketahanan pangan desa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi BUMDes dalam mengambil peran strategisnya. Regulasi ini mengamanatkan bahwa desa harus memiliki skema yang jelas dalam meningkatkan ketahanan pangan, baik dari sisi produksi, distribusi, hingga pemanfaatan sumber daya lokal. Dalam konteks ini, BUMDes sebagai entitas ekonomi desa memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak program ketahanan pangan yang berkelanjutan. Peran Strategis BUMDes dalam Ketahanan Pangan BUMDes dapat berperan dalam berbagai aspek ketahanan pangan, mulai dari hulu hingga hilir. Beberapa peran strategis yang bisa dijalankan antara lain: Produksi dan Pengolahan Pangan Lokal BUMDes da...

Desa Jalasutra dan Harapan yang Kian Memudar

  CERPEN | JATIMSATUNEWS.COM :  Di lereng Gunung Sumbing, di antara hamparan sawah yang menghijau dan udara yang sejuk, terdapat sebuah desa bernama *Jalasutra*. Desa ini dihuni oleh sekitar *14.000 jiwa* yang tersebar di empat pedukuhan, yakni *Dukuh Nrimo, Dukuh Sabar, Dukuh Ikhlas, dan Dukuh Opojare*. Sejak dahulu, desa ini dikenal sebagai desa yang tentram dan masyarakatnya hidup dalam semangat gotong royong. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keadaan mulai berubah.   Kepala Desa Jalasutra, *Sutrisno*, sebenarnya adalah sosok yang cukup dihormati. Namun, di bawah kepemimpinannya, kinerja pemerintahan desa semakin merosot. *Perangkat desa sering membolos*, beberapa hanya datang ke kantor untuk ngopi, membuka YouTube, lalu pulang. *Beban kerja menumpuk hanya pada satu atau dua orang*, sementara yang lain seperti kehilangan arah.   Lembaga-lembaga desa yang seharusnya menjadi penggerak pembangunan justru semakin tak terlihat perannya. *BPD (Badan Permusyawaratan ...

Teman Adalah Musuh yang Belum Bergerak

Dalam hidup bersosial sekaligus bermasyarakat, dialektika hukum prinsip, etika, norma sekaligus aturan adalah dogma yang harus kita pahami, mengerti, jalankan, dan terapkan agar tidak masuk kedalam lingkar diskriminasi atau pengasingan. Banyak diantara kita yang salah faham dengan kata diskriminasi tanpa mengetahui factor sekaligus posisi diri kita. Dengan demikian tidak seharusnya setiap saat kita hanya menganggap diri kita tidak beruntung atau menyalahkan orang lain yang membuat kita terdiskriminasi, kita lupa untuk introspeksi diri. Bahwa dalam ekosistem pertemanan berapapun jumlah teman itu sendiri, pasti ada diantara mereka yang paling dekat sehingga menjadi urutan pertama bila dilakukan ranking. Namun disini penulis tidak sedang menggiring opini untuk bersuudzan, melainkan harus waspada dan lebih mengerti arti sebuah pertemanan. Hari ini dalam perkembangannya, apapun bisa terjadi itulah mengapa kita harus waspada, kalau kata sunan kalijaga adalah “Iling lan Waspodo”. Kita sendiri...

Masa Depan Jurnalis di Tengah Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)

  ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM :  Zaman teknologi modern mendekati abad ke-20 segala pekerjaan manusia semakin dipercepat. Perlu diingat ya, bukan dipermudah akan tetapi dipercepat. Sebab penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini memiliki beragam dampak positif dan negatif.  Pada hakikatnya, teknologi artficial intelegente (AI) atau kecerdasan buatan ini telah diterapkan sejak tahun 1980. Mesin pencarian google pun adalah bentuk awal dari cara kerja AI. Hanya saja, pada saat itu platform yang bisa menggunakan teknologi AI hanya mesin pencarian google.  Konsep AI bukanlah teknologi yang sangat cerdas yang seperti dibayangkan oleh orang pada umumnya, atau bahkan nanti bisa bersaing dengan manusia. Okelah, dalam ilmu pengetahuan tidak ada yang tidak mungkin. Namun apa iya, manusia bisa menciptakan suatu makhluk menandingi atau melebihi tuhannya, tentu bagi yang percaya tuhan.  Kalau gambaran simpel AI adalah seperti mesin pencarian google, berarti bisa dikatakan ha...

Konspirasi Gagalkan Visi Indonesia Emas 2045, Melalui Guru dan Dunia Pendidikan

Bagian 1: Sistem Pendidikan dan Ragam Pergantian Kepemimpinan Indonesia Ketika Indonesia mencanangkan Indonesia Emas pada tahun 2045 pada saat usia Indonesia 100 tahun merdeka rasanya iya-iya tidak untuk bisa mencapainya, banyak aspek yang perlu dilihat dan dikaji sebelum menobatkan Indonesia Emas tahun 2045. Bukan suatu hal yang muluk namun semua harus difikir, disiapkan bahkan difikirkan secara rasional.  Coba kita mulai pembahasan mulai dari persiapan, jika sekarang tahun 2024 maka kurang 21 tahun lagi penobatan itu harusnya didapatkan, bila kita memiliki generasi pemuda untuk disiapkan, sekaranglah memulai waktu yang tepat, sebab diumur 21 tahun nanti, pemuda sudah mulai berkontribusi. Itu kalau kita lihat dari pemuda yang masih berumur 0 tahun dari sekarang.  Lalu bagaimana, dengan pemuda yang sekarang masih mencari jati diri. Ini berkisar antara umur 13-19 tahun, ini antara jenjang pendidikan smp-kuliah. Ini adalah waktu dimana seorang murid nanti akan menjadi manusia pr...

Hari Guru nasional 2024 : Menilik Gagasan Apik Milik Rudolf Steiner, Waldorf Education

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM :  Hari ini tepat rasanya bila aku berbicara konteks pendidikan dengan mengangkat salah satu teori pendidikan milik salah satu pejuang pendidikan yang berasal dari Austria. Bukan mendewakannya lalu kemudian menganggap tokoh pendidikan asal indonesia rendah, bahkan saya sangat terinspirasi oleh Ki Hajar Dewantara dengan konsep 'Taman Siswa', rangga warsita dengan serat beliau, HOS Cokroaminoto yang melahirkan proklamator atau bahkan ulama besar seperti Mbah Kyai Soleh Darat yang mengahsilkan ibu Kartini. namun dengan adanya degradasi dunia pendidikan yang sekarang patut kuranya teori ini dilambungkan, untuk disebarkan menjadi virus prinsip pendidikan yang harus diketahui oleh banyak orang. Disisi lain, konsepnya tentang dunia pendidikan sama sekali tidak bersebrangan dengan dunia pendidikan kita yanv ada diindonesia, tanpa berbelit dan bertele-tele akan aku ringkas hasil kajianku mengenai teori konsep beliau Rudolf Steiner tentang dunia pendidikan, bu...

Pikiran Liar : Apakah Carut-Marut Berkepanjangan Negara Ini Karena Sumpah Serapah Mpu Gandring

  ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM :  Asmara, konflik, kudeta hampir terjadi dalam setiap pergolakan politik, bahkan sejak zaman kerajaan. Paling terkenal hingga memakan korban sampai adu darah saudara adalah yang terjadi di zaman Ken Arok. Zaman kerajaan Tumapel yang dikenal dengan kerajaan Singasari, mencipta kisah asmara berujung malapetaka, melibatkan Ken Arok, Ken Dedes, Mpu Gandring dan Tunggul Ametung serta Kebo Ijo. Meski sangat menarik untuk terus didiskusikan, kisah cinta segitiga itu tidak akan kami ulas lagipa, bukan karenatelah sering kita dengarkan akan tetapi ada yang tersembunyi yang jarang disentuh orang membincangkan asmara di kerajaan Singasari ini. Pada kesempatan ini sengaja kami akan berfikir, menganalisis, menduga dan berprasangka tentang sumpah serapah yang pernah dilontarkan oleh Mpu Gandring saat mati oleh kerisnya sendiri yaitu keris Lecut Singasari. Ini bukan untuk memlintir sejarah ataupun menimbulkan gejolak tidak baik. Betapapun itu tujuannya adalah u...