Tampilkan postingan dengan label Penelitian dan Pengabdian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penelitian dan Pengabdian. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Februari 2025

Karya Inovasi Mahasiswa UM : Ciptakan Mesin Pasteurisasi dan Sterilisasi Pengemasan Susu Otomatis untuk KPSP Setia Kawan, Nongkojajar

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Berawal dari masalah lamanya waktu produksi susu hingga kurang lebih 8 jam, suhu pada produk susu yang tidak presisi sehingga mengakibatkan kurang efektif dalam pembunuhan bakteri, serta kontaminasi bakteri dengan suhu ruang karena proses pengemasan yang tidak sesuai standar mengakibatkan produk susu tidak steril. Ketidaksterilan produk susu tersebut dikarenakan kontak langsung dengan tangan pekerja pada saat proses pengemasan berlangsung. Hal tersebut dapat dapat membahayakan para konsumen karena susu yang dikonsumsi sudah tercemar oleh bakteri-bakteri berbahaya bagi tubuh. 

Di lain sisi, kebutuhan konsumsi susu semakin meningkat sehingga pemerintah terpaksa melakukan impor. Padahal, kualitas susu di Indonesia juga tidak kalah dibandingkan dengan susu dari luar negeri. 

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa UM yang diketuai oleh Adam Wildan (mahasiswa S1 Teknik Elektro), beranggotakan Shefira Salvabila (Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika) sebagai inisiator pencipta inovasi, Elva Alrista (Mahasiswa S1 Kimia), Rizki Amrullah (Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektro), dan Aried Zaldi (Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin). Tim ini di bawah bimbingan Dr. Eng. Siti Sendari, S.T., M.T. sehingga mampu menciptakan teknologi tepat guna berupa Mesin Pasteurisasi dan Sterilisasi Pengemasan Susu Otomatis. 

Koordinator Produksi Susu Rasa KKPSP Setia kawan mengakatan berkat bantuan mesin pasteurisasi yang dibeikan Mahasiswa UM sangat membantu dalam pekerja dalam produksi susu, baik secara waktu maupun kualitas. Selain itu berdampak pada review dari customer terkait peningkatan rasa susu. 

“Dengan adanya inovasi berupa teknologi mesin pasteurisasi yang diterapkan oleh mahasiswa UM dapat membantu pekerja KPSP untuk mengefisiensi waktu satu kali proses produksi, selain itu dari segi kualitas juga semakin meningkat berdasarkan review dari customer susu rasa” Ungkap Anis Selaku Koordinator Produksi Susu Rasa KPSP Setia Kawan

Teknologi tepat guna tersebut bermitrakan KPSP Setia Kawan yang berada di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Pemilihan mitra tersebut dikarenakan proses produksi susu di KPSP Setia Kawan hanya bisa memproduksi 990 liter susu setiap bulannya. Jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan pasar yang harus terpenuhi.Pembuatan teknologi dimulai dan diimplementasikan pada 2024 hingga berjalan sampai saat ini bekerja mampu mengurangi kerugian yang dihadapi serta mencapai keuntungan dengan penambahan dan percepatan jumlah produksi yang dihasilkan untuk didistribusikan.

KKN-T 113 UNHAS Gelar Pelatihan Desain Visual dengan Canva dan Pembuatan Catalog untuk Pelaku UMKM Desa Panaikang

 


SINJAI | JATIMSATUNEWS.COM : Kegiatan Edukasi Desain Visual dengan Canva untuk UMKM, Desa Wisata, dan Pemuda Desa yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan desain grafis bagi pelaku UMKM, pengelola desa wisata, serta pemuda desa. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan membantu peserta dalam menciptakan materi promosi digital yang menarik dan efektif menggunakan aplikasi Canva pada Sabtu, (18/2/25).

Acara ini diselenggarakan atas dasar penyelenggaraan salah satu program kerja KKN-T 113 Universitas Hasanuddin di Desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai dengan dukungan dari yang merupakan saran dari Kepala Desa Panaikang. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing usaha lokal serta memperkuat branding destinasi wisata desa melalui desain visual yang lebih profesional.  

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Koordinasi Desa, diikuti dengan perkenalan dari Semua anggota KKN T 113. Setelah itu, sesi utama berupa edukasi dan pelatihan desain visual menggunakan Canva dimulai.  

Sesi pertama berisi pengenalan dasar tentang desain grafis, prinsip dasar desain yang menarik, serta manfaat visual branding bagi UMKM dan pariwisata desa. Selanjutnya, peserta diberikan pelatihan langsung dalam penggunaan Canva, mulai dari pembuatan logo, poster promosi, hingga konten media sosial.  

Peserta dibimbing untuk membuat desain mereka sendiri dengan bimbingan fasilitator. Beberapa peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil desain mereka, mendapatkan masukan, serta memperbaiki desain berdasarkan prinsip yang telah dipelajari.  

Kegiatan ini dihadiri oleh 49 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, pengelola desa wisata, serta pemuda desa yang tertarik mengembangkan keterampilan desain mereka. Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti pelatihan ini, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan interaksi selama sesi berlangsung.  

Di akhir sesi, dilakukan evaluasi singkat terhadap pemahaman peserta melalui sesi tanya jawab serta survei kepuasan peserta. Secara umum, peserta merasa kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap adanya pelatihan lanjutan dengan materi yang lebih mendalam, seperti strategi pemasaran digital dan desain lanjutan.  

Demikian berita acara ini dibuat sebagai dokumentasi resmi atas pelaksanaan kegiatan "Edukasi Desain Visual dengan Canva untuk UMKM, Desa Wisata, dan Pemuda Desa". Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi para peserta serta mendukung perkembangan ekonomi lokal melalui penguatan branding visual.

Mahasiswa KKN UNHAS Serahkan Catalog Pelaku UMKM Desa Panaikang

 

Penyerahan atas program kerja pembuatan catalog pelaku UMKM Desa Panaikang

SINJAI | JATIMSATUNEWS.COM : Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai terdapat banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan perekonomian lokal. Namun, banyak dari mereka yang masih kesulitan dalam mempromosikan produknya kepada masyarakat luas.

Untuk mengatasi masalah ini, kami mahasiswa KKN T gelombang 133 berinisiatif untuk membuat catalog kerajinan Bambu UMKM Desa Panaikang. Catalog ini bertujuan untuk mempromosikan UMKM tersebut di Desa Panaikang dan memperluas jaringan pasar mereka.

Proses pembuatan catalog dimulai dengan mengidentifikasi pelaku UMKM . Tim yang terdiri dari mahasiswa KKN T gelombang 113 dengan penanggung jawab MUHADRA mahasiswa FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN , dan pelaku UMKM sendiri melakukan survei dan wawancara untuk mengumpulkan data tentang produk, harga, dan kontak pelaku UMKM.

Setelah data terkumpul, tim kemudian membuat desain catalog yang menarik dan informatif. Catalog ini berisi informasi tentang produk, harga, dan kontak pelaku UMKM, serta foto-foto produk yang menarik.

Catalog UMKM Desa Panaikang kemudian dicetak dan didistribusikan kepada pelaku UMKM dan Pemerintah Desa. Catalog ini juga diunggah ke media sosial untuk memperluas jaringan pasar.

Dengan adanya catalog UMKM Desa Panaikang, diharapkan pelaku UMKM di Desa Panaikang dapat memperluas jaringan pasar dan meningkatkan penjualan produknya. Selain itu, catalog ini juga dapat membantu mempromosikan Desa Panaikang sebagai destinasi wisata yang memiliki potensi ekonomi lokal yang besar.

Kamis, 28 November 2024

Kembangkan Teknologi VR dalam Pembelajaran Genetik untuk Mendukung SDGs 4 Pendidikan Berkualitas

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan berkualitas menjadi tantangan sekaligus peluang di era digital saat ini. Terutama dalam memahami literasi genetik, suatu bidang yang kompleks dan membutuhkan pendekatan inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Berangkat dari kebutuhan ini, Universitas Negeri Malang (UM) dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd., bekerja sama dengan MGMP Biologi SMA Kota Malang menghadirkan solusi teknologi terbaru, yaitu asisten kelas berbasis Virtual Reality (VR) sebagai upaya memperkuat literasi genetik siswa.

Menurut Prof. Siti, penggunaan VR dalam pendidikan bukan hanya untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik, tetapi juga untuk membantu siswa memahami konsep-konsep biogenetik yang kompleks.

“Kami ingin siswa tidak hanya menghafal konsep, tetapi benar-benar memahami dasar-dasar genetika dengan cara yang lebih interaktif dan immersive. Melalui teknologi VR ini, kami berharap mereka dapat merasakan simulasi langsung tentang bagaimana gen bekerja di dalam tubuh,” ungkap Prof. Siti.

Teknologi VR ini dirancang dalam bentuk prototipe industri yang mengintegrasikan pengalaman belajar langsung di dalam kelas virtual. Siswa dapat merasakan simulasi berbagai proses biogenetik yang tidak mungkin dilihat langsung dalam dunia nyata. Dengan memakai headset VR, siswa dibawa ke dunia mikro untuk memahami bagaimana DNA berfungsi, melakukan replikasi, dan berperan dalam pembentukan sifat-sifat biologis.

Kemitraan dengan MGMP Biologi SMA Kota Malang membuka peluang bagi siswa dan guru untuk belajar dan berinteraksi dengan teknologi baru ini. Dalam beberapa sesi pelatihan, para guru dibekali kemampuan mengoperasikan perangkat VR sehingga nantinya mereka mampu memaksimalkan penggunaannya di kelas. Pelatihan ini juga memberi ruang bagi para guru untuk mengeksplorasi berbagai skenario pembelajaran yang relevan dengan kurikulum biologi di tingkat SMA.

Program ini tidak hanya mendukung proses pembelajaran di kelas, tetapi juga menargetkan peningkatan kualitas pendidikan biologi di sekolah-sekolah yang tergabung dalam MGMP Biologi Kota Malang. Guru dan siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, bertanya, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini, menurut Prof. Siti, menjadi langkah konkret untuk mempersiapkan siswa menghadapi era revolusi industri 4.0 dan menciptakan generasi yang melek teknologi serta terampil dalam literasi digital dan genetik.

“Kerjasama antara institusi pendidikan dan industri sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan berkelanjutan. Kami optimis, inovasi ini dapat meningkatkan literasi genetik siswa dan membuat mereka lebih tertarik pada sains,” kata Prof. Siti. 

Inisiatif ini juga mendukung SDGs poin 4, yang menekankan pendidikan berkualitas sebagai fondasi masa depan. Inovasi VR ini diharapkan menjadi solusi pembelajaran di masa depan yang lebih dinamis dan interaktif, yang tidak hanya mencakup aspek teoritis tetapi juga praktis. Program ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara teknologi dan pendidikan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Melalui teknologi VR, konsep-konsep yang rumit kini dapat diakses oleh para siswa dengan cara yang lebih sederhana dan menarik, memotivasi mereka untuk lebih mendalami bidang genetika. Langkah ini menunjukkan bahwa teknologi VR bukan hanya alat hiburan, tetapi juga medium pendidikan yang mampu menyederhanakan ilmu kompleks.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Kolaborasi Triplehelix Dalam Inkubasi Batik, Dukung Kemitraan SDGs untuk Pengembangan Pusat Inkubasi Batik Berbasis Income Generating

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pengembangan industri batik lokal tentunya memerlukan dukungan lintas sektor, terutama dalam membentuk sinergi antara pendidikan, industri, dan komunitas pengrajin. Untuk mewujudkan hal tersebut, Annisa Ayu Salsabila, S.Pd., mengisiasi program kolaborasi dengan memanfaatkan ruang studio terbuka sebagai pusat inkubasi batik. Kolaborasi Tripelix antara kurikulum perguruan tinggi, praktisi industri dan pemabatik pemula ini dilaksanakan pada Jum`at (08/11/2024) dengan partisipasi dari PT Mitra Bangun Kreatifa sebagai mitra industri, guna membangun kemitraan yang solid dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Pusat inkubasi batik ini diharapkan menjadi wadah bagi para pembatik pemula untuk mendapatkan akses ke praktik terbaik dari segi teknik, pemasaran, dan pengelolaan usaha. Annisa menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mendukung keberlanjutan industri batik dengan pendekatan yang lebih sistematis.

"Kolaborasi ini tidak hanya memberi peluang bagi para pembatik pemula untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga membuka jalan bagi keberlanjutan ekonomi melalui inkubasi berbasis income generating," ungkap Annisa.

Program ini mengintegrasikan pendekatan link and match kurikulum perguruan tinggi dengan praktik industri, yang memungkinkan mahasiswa dan pengrajin untuk memahami kebutuhan pasar secara nyata.

"Proses inkubasi di ruang terbuka studio tidak hanya memfasilitasi transfer pengetahuan teknis, tetapi juga mendukung pengembangan kemampuan manajerial bagi pembatik pemula yang siap bersaing. Kami berharap program ini akan memperkuat posisi batik lokal di pasar serta meningkatkan daya saing produk melalui inovasi berbasis kolaborasi yang berkelanjutan," imbuh Annisa.

Selain itu, PT Mitra Bangun Kreatifa sebagai mitra kegiatan turut berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan mentoring bagi para peserta. Para pembatik pemula dilibatkan dalam kegiatan intensif yang berfokus pada pengembangan produk bernilai tambah, teknik pemasaran yang efektif, serta strategi untuk meningkatkan daya tarik produk batik di pasar. Harapannya, program ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran teknis, tetapi juga memperkuat jejaring kemitraan antara akademisi, pelaku industri, dan komunitas pembatik sebagai wujud nyata dukungan terhadap SDGs poin 17.

Program inkubasi ini juga mendukung peningkatan produktivitas dan keberlanjutan industri batik di tingkat lokal. Implementasi konsep income generating diharapkan dapat mengoptimalkan potensi ekonomi melalui produk batik yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki daya jual tinggi.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan

Dosen UM Kembangkan Hologram sebagai Pilar Inovasi Pariwisata Berkelanjutan di Desa Pagelaran

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Inovasi pendidikan yang berkolaborasi dengan sektor pariwisata terus berkembang seiring dengan kebutuhan akan pendekatan yang lebih interaktif dan berkelanjutan. Bentuk implementasi dari hal tersebut telah dilakukan oleh salah satu dosen Universitas Negeri Malang (UM) dengan menciptakan teknologi holografis ang diperkenalkan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya gerabah sekaligus mengedukasi masyarakat secara kreatif. Teknologi hologram dipilih sebagai media utama untuk memberikan pengalaman edukasi berbasis film kartun 3D yang menarik perhatian lintas generasi.

Kegiatan peluncuran teknologi yang pengembangannya diketuai oleh Dr. Iriaji ini berlangsung pada Rabu, 27 November 2024 di Desa Pagelaran, Kabupaten Malang dengan  melibatkan komunitas omah sinau sebagai mitra. Teknologi hologram tidak hanya dimanfaatkan sebagai alat bantu pendidikan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan daya tarik wisata lokal. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang budaya lokal sekaligus mendorong pengunjung untuk melihat potensi teknologi dalam melestarikan tradisi.

Dr. Iriaji, M.Pd., menyampaikan, "Inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat berperan penting dalam melestarikan budaya sambil memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Kami berharap produk hologram kit ini menjadi awal dari banyak inisiatif serupa yang dapat menghubungkan tradisi dengan teknologi modern." Penekanan pada kolaborasi antara tradisi dan teknologi ini menjadi elemen penting dalam pengembangan infrastruktur pariwisata berbasis edukasi berkelanjutan.

Para siswa yang berada di Omah Sinau, Desa Pagelaran mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung demonstrasi dari penggunaan hologram kit. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif anak-anak dalam mencoba alat ini, yang dirancang untuk mudah digunakan oleh segala usia. Program ini mendukung poin Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11, yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Konsep ini diharapkan mampu menciptakan model pengelolaan pariwisata berbasis teknologi yang tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Melalui program ini, Desa Pagelaran diharapkan dapat terus berinovasi dalam mengembangkan potensi lokalnya. Dengan kombinasi tradisi dan teknologi, desa ini tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa keberlanjutan dapat dicapai melalui kolaborasi kreatif. Upaya ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya inovasi yang berpihak pada masyarakat lokal dalam menciptakan pariwisata yang lebih tangguh dan inklusif.

Transformasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melihat teknologi sebagai peluang, bukan ancaman, terhadap budaya lokal. Komitmen bersama antara masyarakat, mitra, dan pihak akademisi telah membuka jalan bagi terwujudnya pendidikan berkelanjutan yang tidak hanya mendidik, tetapi juga memberdayakan. 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

 

 

Modernisasi Kerajinan Gerabah Desa Pagelaran dengan Aplikasi Berbasis Machine Learning

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Desa Pagelaran, Kabupaten Malang yang terkenal dengan produk gerabahnya sebagai hasil dari kerajinan tangan tradisional menarik untuk terus dilakukan pengembangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu pengembangan tersebut dilakukan oleh oleh dosen muda dari Universitas Negeri Malang (UM), Abdur Ragman Prasetyo, S.Pd., M.Pd. Dengan sentuhan teknologi modern, kerajinan ini diubah menjadi instrumen edukasi yang kaya akan nilai budaya dan ekonomi. Langkah inovatif ini menjadi tonggak baru dalam pengembangan keberlanjutan industri kerajinan gerabah yang mampu mendukung pelestarian budaya sekaligus meningkatkan daya tarik wisata.

Inovasi ini diwujudkan melalui aplikasi berbasis machine learning yang dirancang untuk mendeteksi bentuk dan ragam hias keramik. Teknologi ini diperkenalkan oleh tim dari Universitas Negeri Malang dalam sebuah pelatihan yang digelar bersama mitra kegiatan, Omah Sinau Desa Pagelaran, pada Rabu, 27 November 2024. Melibatkan komunitas lokal, pelatihan ini menitikberatkan pada penggunaan teknologi sebagai pendukung utama dalam mempromosikan edukasi berbasis budaya lokal.

Abdul Rahman menyampaikan bahwa pengembangan teknologi ini bukan sekadar untuk mempermudah pengenalan ragam hias keramik.

"Aplikasi ini membuka peluang baru bagi industri gerabah agar lebih relevan dengan kebutuhan masa kini, terutama dalam mendukung sektor pariwisata berbasis edukasi," jelasnya. 

Teknologi ini memungkinkan pengunjung maupun pelajar untuk memahami secara mendalam filosofi di balik setiap motif gerabah yang dihasilkan oleh pengrajin.

Aplikasi object recognition yang dikembangkan memiliki kemampuan menganalisis dan mengidentifikasi pola hias keramik dengan akurasi tinggi. Teknologi ini tidak hanya mempermudah proses dokumentasi dan promosi, tetapi juga menjadi alat pembelajaran yang efektif bagi generasi muda. Selain itu, integrasi teknologi ini diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara untuk lebih mengenal kekayaan budaya lokal Desa Pagelaran.

Kegiatan ini juga menjadi upaya strategis dalam mewujudkan Kota dan Permukiman Berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh SDGs poin 11. Melalui penerapan teknologi, pelestarian budaya tidak lagi hanya mengandalkan metode konvensional, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk menjaga keberlanjutan industri gerabah.

"Inovasi ini menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas, menghubungkan nilai-nilai luhur budaya dengan teknologi terkini," ungkap Abdul Rahman.

Kolaborasi dengan Omah Sinau sebagai mitra kegiatan menambah dimensi edukatif pada proyek ini. Selama pelatihan berlangsung, para peserta diajak untuk memahami pentingnya memanfaatkan teknologi dalam mempromosikan produk lokal. Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung aplikasi yang telah dirancang sehingga lebih memahami cara kerja dan manfaatnya.

Produk utama dari kegiatan ini adalah aplikasi object recognition ragam hias yang menjadi simbol konkret dari bagaimana teknologi dapat mengangkat nilai budaya lokal ke panggung global. Melalui aplikasi ini, setiap kerajinan gerabah tidak lagi hanya menjadi produk, tetapi juga sarana edukasi yang bercerita tentang warisan budaya Desa Pagelaran. Kehadiran teknologi ini diharapkan mampu memperkuat daya tarik wisata edukasi sekaligus meningkatkan nilai ekonomi para pengrajin gerabah.

Gerabah bukan lagi sekadar seni yang terancam punah. Dengan dukungan teknologi, produk budaya ini mampu bertahan dan berkembang dalam dunia modern yang semakin dinamis. Kombinasi antara inovasi teknologi dan pelestarian budaya ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan kemajuan dapat berjalan beriringan untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Rancang Teknologi CNC untuk Pelestarian Sejarah dan Industri Berkelanjutan

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pelestarian sejarah sekaligus pengembangan industri  kini dapat diselaraskan melalui inovasi teknologi. Kampung Mentaraman, Desa Pagelaran, Kabupaten Malang, yang memiliki banyak nilai-nilai warisan budaya corak batik menjadi lokasi terpilih untuk melaksanakan program yang bertujuan meningkatkan keberlanjutan ekonomi lokal. Teknologi berbasis mesin CNC Batik dirancang untuk menjawab tantangan industrialisasi dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisi batik sebagai warisan budaya, secara resmi diluncurkan oleh tim pengabdian oleh tim pengabdian dan penelitian Universitas Negeri Malang (UM) pada Rabu (27/11/2024).

Proses perancangan teknologi ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan masyarakat yang memerlukan teknologi tepat guna. Perangkat mesin CNC dirancang untuk mendukung efisiensi produksi sekaligus menjaga keaslian pola-pola batik khas daerah.

 “Mesin ini tidak hanya dirancang untuk mempercepat produksi, tetapi juga memastikan pelestarian pola tradisional batik yang menjadi kebanggaan masyarakat lokal,” jelas Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., ketua kegiatan.

Dr. Ike menambahkan bahwa inovasi ini bertujuan membuka peluang industri berkelanjutan bagi masyarakat Kampung Mentraman, Desa Pagelaran. Pelatihan dan bimbingan diberikan agar masyarakat tidak hanya memahami teknologi tersebut, tetapi juga mampu mengelolanya secara mandiri.

“Kami percaya bahwa kombinasi teknologi dan tradisi mampu menciptakan ekosistem industri yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan poin ke-11 dari Sustainable Development Goals (SDGs),” imbuhnya.

Hasil awal penggunaan mesin CNC ini menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk batik. Pola batik yang dihasilkan melalui mesin CNC memiliki presisi tinggi tanpa mengurangi nilai estetikanya. Selain itu, teknologi ini juga diharapkan mengurangi limbah produksi, menjadikannya lebih ramah lingkungan. Kolaborasi ini menciptakan interaksi antara akademisi, pelaku industri, dan masyarakat setempat untuk memastikan bahwa teknologi tersebut tidak hanya relevan tetapi juga mudah diadopsi.

Pelibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Pelatihan intensif mengenai pengoperasian mesin CNC, perawatan perangkat, serta pengembangan model bisnis berbasis teknologi telah dilaksanakan. Warga yang sebelumnya hanya mengandalkan teknik manual kini memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi nilai tradisi.

“Teknologi ini bukan hanya alat, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa depan. Dengan pelestarian pola batik yang terintegrasi dengan teknologi modern, masyarakat tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga membangun masa depan ekonomi yang lebih cerah,” pungkas Dr. Ike.

Kolaborasi ini menegaskan pentingnya sinergi antara inovasi teknologi dan pelestarian budaya. Kampung Mentaraman kini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi tepat guna dapat menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, sekaligus mendukung keberlanjutan permukiman lokal. Melalui proyek ini, nilai-nilai tradisional dapat terus hidup di tengah tantangan zaman modern. Mesin CNC Batik menjadi simbol perubahan, menyatukan efisiensi modern dengan kearifan lokal demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Akselerasi Ketertarikan pada Produksi Lokal melalui Game Edukatif yang Mendukung SDGs

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pengembangan kreativitas yang dikolaborasikan dengan teknologi menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong generasi muda untuk mencintai produk lokal. Berangkat dari hal tersebut, sebuah inovasi menarik dikembangkan oleh tim penelitian dan pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) yang dipimpin oleh Dr. Iriaji berupa permainan edukatif berbasis teknologi berjudul "Gerabah-Rush." Permainan atau Game ini didesain untuk meningkatkan pemahaman sekaligus ketertarikan terhadap proses produksi gerabah lokal dengan pendekatan Adaptive Learning dan Game-Based Learning.

Melalui game ini, pemain diajak untuk menjelajahi alur produksi gerabah, mulai dari pengolahan tanah liat hingga proses pembakaran. Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi, sehingga cocok untuk generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.

"Kami berharap permainan ini dapat menjadi jembatan untuk mengenalkan potensi budaya lokal kepada generasi muda dengan cara yang lebih relevan," ujar Dr. Iriaji, M.Pd.

Omah Sinau, sebuah komunitas belajar bagi anak-anak yang ada di Desa Pagelaran, Kabupaten Malang terpilih menjadi mitra dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek ini. Dukungan dari komunitas lokal sangat penting dalam memastikan produk ini tidak hanya menjadi inovasi teknologi, tetapi juga alat pemberdayaan masyarakat. Program ini dirancang agar masyarakat dapat berperan aktif dalam setiap tahapan pengembangan.

Pada peluncurannya, game ini juga diintegrasikan dengan sesi pelatihan singkat mengenai pentingnya keberlanjutan dalam pelestarian budaya. Dr. Iriaji menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga proses.

"Keterlibatan masyarakat dalam mengenali nilai-nilai tradisi adalah kunci. Game ini dirancang untuk menciptakan pengalaman yang interaktif sekaligus menggugah rasa bangga terhadap produk lokal." pungkasnya.

Keberlanjutan proyek ini diharapkan menjadi salah satu langkah kecil menuju tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama SDGs poin 11, yaitu menciptakan kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Selain itu, pendekatan teknologi adaptif yang digunakan dalam game ini memungkinkan kolaborasi antar generasi dan membuka peluang eksplorasi lebih lanjut di bidang pendidikan.

Melalui kolaborasi inovasi dan teknologi, "Gerabah-Rush" menunjukkan bahwa budaya lokal dapat menjadi inspirasi tanpa batas. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa pengembangan teknologi modern dapat bersanding harmonis dengan pelestarian nilai-nilai tradisional. Kombinasi tersebut tidak hanya relevan bagi generasi muda tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Diversifikasi Motif Batik Kampung Mentaraman untuk Hilirisasi Produk Unggulan, Mendukung SDGs 17


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Transformasi sektor kreatif terus menjadi motor penggerak perekonomian lokal di berbagai daerah, termasuk di Kampung Mentaraman, Desa Pagelaran, Kabupaten Malang. Pelatihan intensif dan pendampingan mengenai teknik diversifikasi motif batik cap yang digelar pada Rabu (27/11/2024) menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah tersebut. Upaya ini dirancang untuk memperkuat kemitraan antar elemen masyarakat dan universitas, sesuai dengan visi Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.

Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Negeri Malang (UM) sekaligus ketua kegiatan, menjelaskan bahwa desain sirkulasi produk seni dan pelatihan ini memiliki target ganda.

"Kami tidak hanya fokus pada pengembangan teknik produksi, tetapi juga mendorong inovasi desain yang lebih adaptif terhadap pasar. Melalui kegiatan ini, para pengrajin diharapkan mampu melihat peluang yang lebih besar dalam hilirisasi produk mereka," ungkapnya.

Pelatihan ini diikuti oleh pengrajin dari Kampung Mentaraman. Fokusnya tidak hanya pada teknik pembuatan batik cap, tetapi juga penguatan kapasitas dalam mengelola pemasaran dan branding produk. Pendampingan ini bertujuan memastikan produk batik Kampung Mentaraman mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional dengan identitas yang khas dan berkualitas tinggi.

"Untuk meningkatkan daya saing batik Kampung Mentaraman, kami tidak hanya memperhatikan teknik pembuatan batik cap, tetapi juga pentingnya penguatan kapasitas dalam pengelolaan pemasaran dan branding produk. Dengan pendampingan ini, kami berharap produk kami dapat bersaing di pasar lokal dan nasional, dengan identitas yang khas dan berkualitas tinggi," imbuh Dr. Ike.

Batik cap menjadi pilihan strategis karena memiliki proses produksi yang lebih efisien dibandingkan batik tulis. Dengan tetap menjaga estetika dan filosofi motif tradisional, para peserta dilatih untuk memadukan motif lokal dengan desain modern. Hasilnya, produk batik cap Kampung Mentaraman kini hadir dengan diversifikasi motif yang beragam, sesuai tren pasar yang terus berkembang.

Salah satu peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana kreativitas bisa dikolaborasikan dengan strategi bisnis.

"Kami merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. Tidak hanya belajar tentang teknik batik, tetapi juga bagaimana memasarkan produk kami agar lebih dikenal luas," ujar Tutik, salah satu pengrajin yang mengikuti kegiatan tersebut.

Selain dampak langsung pada ekonomi, program ini diharapkan dapat memberikan efek jangka panjang berupa peningkatan kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya lokal. Dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kemitraan yang solid mampu mendorong perubahan positif yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui inovasi, pelatihan, dan pendampingan yang berkesinambungan, produk seni seperti batik cap tidak hanya menjadi cerminan identitas budaya lokal tetapi juga simbol dari potensi besar yang dapat diraih melalui kolaborasi. Program ini memberikan harapan baru bagi pengrajin lokal untuk terus berkembang dan menjadikan produk mereka bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang lebih luas.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM 

Kamis, 21 November 2024

Tingkatkan Kompetensi Guru Bahasa Arab Alumni PPG Melalui Penyusunan RRP Inovatif Abad 21

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam upaya meningkatkan kompetensi pedagogik guru Bahasa Arab alumni Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan pelatihan penyusunan perancangan pembelajaran inovatif abad 21. Program ini merupakan bagian dari dedikasi UM untuk mengembangkan profesionalisme guru yang mampu mengimplementasikan pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, dan berorientasi pada keterampilan siswa abad 21.

Pelatihan ini bertujuan untuk melatih para guru agar dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya relevan, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik masa kini. Dalam pelatihan ini, para guru bahasa Arab  diajarkan untuk mengadopsi strategi pembelajaran berbasis teknologi dan metode pembelajaran Student-Centered Learning (SCL). Melalui pendekatan ini, guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih berpusat pada siswa dan mendukung keterampilan 4C, yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Pemahaman ini diperkuat melalui sesi praktik langsung yang memungkinkan para peserta untuk mencoba berbagai pendekatan, termasuk pembelajaran berbasis masalah (PBL), diskusi kelompok kecil, dan simulasi.

Para peserta memperoleh wawasan dari sejumlah pemateri berpengalaman yang menyampaikan berbagai topik krusial dalam pembelajaran abad 21. Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, ketua tim pelaksana, menyampaikan materi mengenai penyusunan perancangan pembelajaran inovatif abad 21 yang berbasis SCL. 

"Materi ini menekankan pentingnya mengutamakan siswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga memungkinkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar-mengajar. Melalui metode SCL ini, guru didorong untuk menjadi fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan mereka sendiri," jelasnya

Dr. Dwi Sulistyorini, M,Hum., sebagai narasumber pertama membahas pentingnya integrasi keterampilan 4C dalam pembelajaran bahasa, terutama di tengah tantangan era digital saat ini. Ia menyampaikan bahwa kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan global. disusul narasumber kedua, Dr. Ibnu Samsul Huda yang menyoroti pentingnya pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik. Dengan pendekatan yang adaptif ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan menyenangkan, yang memungkinkan siswa untuk terlibat lebih aktif dalam proses belajar. 

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoretis tetapi juga keterampilan praktis, terutama dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung pembelajaran. maka oleh narasumber ketiga yang diisi oleh Dr. Moch. Wahib Dariyadi menyampaikan materi terkait pemanfaatan media digital dan teknologi dalam pembelajaran, termasuk penggunaan aplikasi seperti Kahoot dan Quizizz. Melalui aplikasi ini, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif, yang tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa tetapi juga mempermudah pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan.

Menurut Prof. Hanik Mahliatussikah, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi guru-guru Bahasa Arab untuk terus berinovasi dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan tuntutan zaman. 

"Dengan pemanfaatan teknologi dan metode SCL, guru-guru yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, serta membantu siswa mengembangkan keterampilan yang relevan untuk masa depan mereka," pungkasnya.

Melalui program pengabdian ini, Universitas Negeri Malang berhasil menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bagi guru Bahasa Arab alumni PPG. Dengan keterampilan dan pemahaman yang diperoleh selama pelatihan, guru-guru tersebut diharapkan dapat menerapkan pembelajaran yang lebih adaptif dan berbasis kebutuhan siswa. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pendidikan, tidak hanya di lingkungan tempat mereka mengajar, tetapi juga bagi pendidikan Bahasa Arab secara keseluruhan.

Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang bahasa, dan diharapkan akan menjadi contoh baik bagi pengembangan profesional guru di masa mendatang.


Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Tingkatkan Kompetensi Calon Guru Melalui Inovasi Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Filosofi Pendidikan

 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Universitas Negeri Malang (UM) melalui tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, M. Hum., memperkenalkan sebuah inovasi dalam pembelajaran mata kuliah Filosofi Pendidikan. Program ini dirancang untuk membantu mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan dalam memahami dan menerapkan konsep filosofis pendidikan secara langsung di lapangan. Metode pembelajaran berbasis proyek ini diselaraskan dengan Kurikulum Merdeka dan Disruptive Learning Innovation (DLI), mendorong pendekatan partisipatif yang berfokus pada pengembangan kompetensi.

"Inovasi ini diharapkan mampu menghubungkan teori dengan praktik secara efektif, sekaligus menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi pada mahasiswa PPG," jelas Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah. 

Berdasarkan observasi awal, tim menemukan bahwa mahasiswa sering kali mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan teori ke dalam praktik nyata, terutama karena metode pembelajaran yang berfokus pada teori tanpa cukup ruang untuk keterlibatan aktif. Untuk mengatasi hal ini, tim merancang panduan interaktif berbasis proyek yang memanfaatkan teknologi QR code, sehingga mahasiswa dapat mengakses informasi tambahan secara mudah dan dinamis.

Tim penelitian ini melibatkan sejumlah anggota yang berkompeten di bidangnya, termasuk Dra. Nur Anisah Ridwan, M.Pd., Dr. Dwi Sulistyorini, M.Hum., dan mahasiswa program PPG seperti M. Khoirun Najib, Hofi Hannan Ar Rosyid, serta Selamat Budi Hartono. Proses penelitian berlangsung di Universitas Negeri Malang, dengan tujuan akhir untuk menghasilkan panduan pembelajaran yang lebih relevan dan responsif terhadap tantangan pendidikan modern, khususnya bagi mahasiswa calon guru.

Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) dengan model ADDIE yang mencakup lima fase: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap desain, tim merancang panduan interaktif dengan topik utama seperti sejarah pendidikan nasional dan konsep pendidikan yang memerdekakan dari Ki Hadjar Dewantara.

“Kami juga mengintegrasikan prinsip-prinsip dasar pendidikan yang berpihak pada peserta didik, serta menekankan pentingnya kebebasan belajar,” ungkap Dra. Nur Anisah Ridwan, salah satu anggota tim.

Dalam fase implementasi, panduan ini diuji di kelas PPG Universitas Negeri Malang melalui pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitasnya. Hasil awal menunjukkan peningkatan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis, kreativitas, serta kemampuan mahasiswa dalam menghubungkan teori filosofis dengan praktik nyata di lapangan. Mahasiswa merasa bahwa panduan interaktif ini sangat membantu mereka memahami konsep-konsep abstrak melalui aplikasi langsung di dalam proyek, menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan kolaboratif.

Setelah implementasi awal, rencana jangka panjang tim penelitian adalah mempersiapkan panduan ini untuk didaftarkan hak kekayaan intelektual (HKI) sebagai produk yang siap dikomersialisasikan. Langkah ini diambil agar panduan pembelajaran interaktif ini dapat digunakan secara lebih luas oleh institusi pendidikan tinggi lainnya sebagai modul pembelajaran inovatif. Diharapkan dengan adanya terobosan ini, Universitas Negeri Malang mampu menjadi pelopor dalam pengembangan pembelajaran berbasis proyek yang mempersiapkan calon guru menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21 yang semakin kompleks.


Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Inovasi Susu Kelor, Sebagai Upaya Cegah Stunting pada Anak-Anak

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Daun kelor, yang dikenal kaya akan nutrisi, dapat dimanfaatkan untuk membuat susu kelor sebagai upaya mencegah stunting pada anak-anak. Daun kelor memiliki kandungan protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama selama masa pertumbuhan. Melalui alasan inilah,  Dr. Hendra Susanto, S.Pd, M.Kes., Ph.D., dosen Universitas Negeri Malang (UM) bersama tim mahasiswa UM, yaitu Sri Dinasyah Ratna Fuzani, Novio Dofany Atrisca Sevena Kaseka, Indah Nur Laili, Devi Mariya Sulfa, Putra Fernanda Dwi Achmada, Rahmat Iqbal Nur Aziz, Muhammad Rizky Ramadhan, dan Ammar Farhan Saifuddin melaksanakan pelatihan pembuatan susu kelor di Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat pada Sabtu, (27/7/24).

"Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan daun kelor yang melimpah sebagai bahan untuk membuat susu kelor bergizi tinggi. Kandungan nutrisi pada daun kelor dapat membantu mencegah stunting. Protein dalam daun kelor berperan sebagai pembangun jaringan tubuh dan mendukung perkembangan otot. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mendukung sistem kekebalan tubuh, sementara vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan membantu penyerapan zat besi. Susu kelor juga kaya kalsium dan zat besi yang dapat mendukung pertumbuhan tulang, gigi, dan produksi hemoglobin. Solusi gizi ini sangat cocok untuk mencegah stunting di wilayah dengan daun kelor melimpah," ungkap Dr. Hendra.

Melalui program ini, para ibu rumah tangga di Desa Jatisari mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah daun kelor menjadi produk bernilai, sekaligus memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka dan mencegah defisiensi gizi serta stunting. Metode yang diterapkan mencakup sosialisasi, pelatihan praktik, dan pendampingan dalam proses pembuatan dan pengemasan susu kelor. Peserta diajarkan langkah-langkah dari pemilihan daun kelor segar hingga pengemasan produk akhir.

Di samping pembuatan susu kelor, peserta juga dilatih mengenai teknik pengemasan yang menarik, perhitungan biaya produksi dan keuntungan, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan e-commerce. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberdayakan ekonomi rumah tangga dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting.

Dr. Hendra Susanto berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu di Desa Jatisari untuk mencapai kemandirian ekonomi dan menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi anak-anak mereka. "Pemanfaatan daun kelor yang berkelanjutan untuk pembuatan susu bergizi tinggi ini tidak hanya membantu meningkatkan status gizi anak-anak tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal. Susu kelor dapat menjadi produk bernilai tambah dan solusi efektif dalam mengatasi masalah gizi buruk di masyarakat, khususnya dalam mencegah stunting sekaligus membuka peluang usaha baru,"pungkasnya

Program ini diharapkan dapat berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini, UM berkomitmen untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Buku Belajar Bahasa Inggris untuk Wirausaha dan Bisnis Menggunakan Gamifikasi: Ajak Siswa SMK untuk Berinteraksi Karya Dosen UM

 


TRENGGALEK | JATIMSATUNEWS.COM : Universitas Negeri Malang (UM) baru-baru ini (24/09/24) memperkenalkan sebuah inovasi dengan meluncurkan buku belajar bahasa Inggris untuk wirausaha dan bisnis yang mengusung konsep gamifikasi. Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari Sastra Inggris dan Ekonomi dan Bisnis UM, yakni Dr. Mirjam Anugerahwati, M.A., Umniyah Juman Rosyidah, S.Pd., Kauna Bismie Abargiel, S.Pd., Ekaning Dewanti Laksmi, M.Pd., M.A., Robby Wijaya, M.Pd., dan Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M. 

Buku ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menggunakan metode pembelajaran yang lebih modern, buku ini mengajak siswa untuk tidak hanya membaca, tetapi juga berpartisipasi aktif melalui berbagai elemen gamifikasi yang disusun dengan cermat. Setiap babnya memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka secara langsung terkait dengan dunia wirausaha dan bisnis. Selain itu, buku ini juga dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan siswa SMK yang sedang mempersiapkan diri menuju dunia kerja dan kewirausahaan.

Saat implementasi dan uji coba di SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek, para siswa menyambut baik dan menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Proses uji coba ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga guru yang ikut memantau efektivitas metode pembelajaran baru ini. Salah satu guru bahasa Inggris di SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek, Bu Nadya Firdaus, mengungkapkan kekagumannya terhadap buku tersebut. “Sangat luar biasa, bukunya sangat menarik dan mampu mengajak pembaca seolah-olah kita berinteraksi dan berkomunikasi dua arah,” ujarnya. Menurutnya, buku ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga mendorong siswa untuk berlatih berbicara dalam bahasa Inggris dengan lebih percaya diri.

Dengan adanya apresiasi yang tinggi dari siswa dan guru, Universitas Negeri Malang berencana untuk memperluas implementasi buku ini ke berbagai SMK lainnya di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen UM dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, siap menghadapi era globalisasi, dan memiliki daya saing dalam dunia kerja internasional.

 

Program Pondok Jantung Sehat : Melaksanakan Edukasi dan Skrining Kesehatan untuk Tingkatkan Kesadaran Petani Desa Kembang akan Bahaya Penyakit Jantung

 

Pelaksanaan Program Pengabdian Desa Asal di Desa Kembang, Bondowoso, Jawa Timur

BONDOWOSO | JATIMSATUNEWS.COM : Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, mendapatkan program pemberdayaan kesehatan berkaitan dengan Optimalisasi Jantung Sehat untuk kelompok tani setempat. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan petani dalam mencegah penyakit jantung serta penanganan dasar jika terjadi kasus henti jantung di lapangan. Melalui pelatihan langsung, para petani dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai pola hidup sehat dan bantuan hidup dasar, yang diharapkan dapat mengurangi risiko fatalitas akibat serangan jantung di kalangan petani.

Program ini adalah program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh tim dosen Universitas Jember yang terdiri dari Ns. Rismawan Adi Yunanto, S.Kep., M.Kep. (Fakultas Keperawatan), Ninna Rohmawati, S.Gz., M.PH., dan Dr. Candra Bumi, dr., M.Si. (Fakultas Kesehatan Masyarakat). Melalui konsep agronursing, program ini mengintegrasikan kesehatan dan pertanian, menjadikan Desa Kembang sebagai model desa siaga jantung yang berfokus pada kesejahteraan para petani.

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab utama kematian secara global. Penyakit jantung juga dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang, terutama jika individu tidak memiliki pola hidup sehat. Para petani di Desa Kembang memiliki risiko tinggi terkait penyakit jantung dan pembuluh darah yang berhubungan dengan pola hidup yang cenderung tidak sehat.

Maka dari itu, Tim pengabdian berupaya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan kelompok tani dalam upaya pencegahan penyakit jantung dan penatalaksanaan bantuan hidup dasar pada henti jantung. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, kami melibatkan tim mahasiswa dari Fakultas Keperawatan Universitas Jember dalam pelaksanaan program pengabdian.
Edukasi tentang Jantung Sehat pada kelompok tani

Program Pondok Jantung Sehat ini dimulai dengan melakukan koordinasi awal bersama pemerintah Desa Kembang dan juga kelompok tani untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal mereka mengenai penyakit jantung. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan skrining kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Hal tersebut berguna sebagai deteksi dini masalah kesehatan atau faktor risiko penyakit kardiovaskular pada petani.

Program pengabdian masyarakat ini juga memberikan edukasi yang dilakukan selama beberapa kali pertemuan bersama kelompok tani. Edukasi diberikan dengan pendekatan yang interaktif, dimana para petani mendapat informasi mendalam tentang jantung dan pembuluh darah, faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada petani, cara mengenali tanda dan gejala serta pencegahan penyakit penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Skrining kesehatan pada petani dengan melakukan cek tekanan darah dan cek kolesterol

Pada sesi selanjutnya, tim pengabdian juga memberikan beberapa pelatihan kepada kelompok tani, diantaranya pelatihan pemanfataan tanaman lokal Bunga Telang sebagai Teh yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan jantung. Kami memberikan pelatihan dalam mengelola bunga telang untuk menjadi salah salah satu minuman herbal yang dapat dimanfaatkan oleh petani dalam mengontrol tekanan darah.

Bunga telang sangat berlimpah di wilayah Desa Kembang dan dapat didapatkan dengan mudah, sehingga hal ini memudahkan masyarakat Desa Kembang untuk dapat memanfaatkan bunga telang sebagi salah satu minuman herbal kesehatan. Dari pelatihan ini kelompok yang terlibat dapat memahami manfaat dari bunga telang yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan jantung, terutama dalam mengontrol tekanan darah. 

Pelatihan pemanfaatan bunga telang sebagai minuman herbal

Kelompok petani juga dilatih tentang cara memberikan bantuan hidup dasar pada kondisi henti jantung. Momen ini menjadi kesempatan yang berharga bagi para petani untuk berlatih dan mempraktekkan resusitasi jantung paru. Diharapkan dengan hal tersebut dapat meningkatkan kesadaran petani mengenai pentingnya peran mereka dalam penatalaksanaan bantuan hidup dasar pada henti jantung. Kegiatan ini diakhiri dengan post-test untuk mengukur pengetahuan petani setelah menerima informasi yang di dapat.

Pelatihan keterampilan bantuan hidup dasar

Harapan besar dari kegiatan ini yakni gabungan kelompok tani (gapoktan) Desa Kembang dapat menjadi contoh di Kabupaten Bondowoso dalam upaya pencegahan penyakit jantung dan kesiapsiagaan bantuan hidup dasar henti jantung, sehingga angka kejadian dan kematian penyakit jantung dan pembuluh darah dapat menurun di wilayah tersebut. Diharapkan masyarakat di seluruh negeri memiliki kesiagaan penyakit jantung, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Peneliti Universitas Negeri Malang (UM) Ungkap Faktor Penentu Kualitas dan Penyelesaian Skripsi Mahasiswa

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Skripsi sebagai syarat wajib kelulusan program Sarjana (S1) seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Kompleksitas yang menyertainya mendorong tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kualitas dan proses penyelesaian skripsi.

Hasil penelitian dari Dr. Suharyadi, M.Pd., Binti Muifatun Nazilah, S.Pd., Umniyah Juman Rosyidah, S.Pd., Dr. Ekaning Dewakti Laksmi, M.Pd., M.A., dan Nova Ariani, M.Ed. ini menunjukkan bahwa kualitas skripsi mahasiswa sangat dipengaruhi oleh peran pembimbing. Supervisory, atau bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, menjadi faktor penentu utama dalam menghasilkan skripsi yang berkualitas. Pendekatan, arahan, dan dukungan yang efektif dari pembimbing terbukti signifikan dalam mendorong mahasiswa menulis dengan baik.

Sementara itu, penyelesaian skripsi secara tepat waktu dipengaruhi oleh dukungan eksternal, terutama dari keluarga dan teman. Dorongan moral dan motivasi dari lingkungan sosial mahasiswa menjadi kunci bagi mereka untuk tetap semangat dan fokus menyelesaikan tugas akhir. Bahkan, sering kali mahasiswa yang merasa memilik Nasib yang sama, saling bahu membahu

Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa faktor penghambat utama dalam penyelesaian skripsi adalah tingkat kecemasan atau anxiety yang dialami mahasiswa. Kecemasan yang tinggi dapat mengganggu proses berpikir dan menurunkan produktivitas mahasiswa, sehingga memperlambat penyelesaian skripsi mereka.

Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi universitas dan dosen pembimbing untuk meningkatkan dukungan akademik serta membangun lingkungan yang kondusif, baik di kampus maupun di rumah, untuk membantu mahasiswa menghadapi tantangan dalam menyelesaikan skripsi.

"Temuan ini menunjukkan bahwa peran pembimbing yang optimal dan dukungan dari keluarga serta teman sangat penting, sementara kecemasan perlu dikelola agar mahasiswa dapat menyelesaikan skripsi mereka dengan baik dan tepat waktu," ujar Dr. Suharyadi, M.Pd. sebagai ketua tim penelitian dari Universitas Negeri Malang.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan semua pihak dapat lebih memahami kebutuhan mahasiswa dalam menyelesaikan salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan tinggi.

Insightful Hub, Koneksikan Kegiatan Dosen, Guru Pamong, dan Mahasiswa PPG

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Manajemen sistem teknologi yang saling berhubungan mendorong setiap orang untuk membuat inovasi media yang mudah dan memudahkan dalam dunia pendidikan. Hal inilah yang memotivasi salah satu dosen Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Ibrohim, M.Si., untuk menciptakan inovasi dalam dunia pendidikan melalui pengembangan platform Insightful Hub, sebuah website yang bertujuan menghubungkan dosen pembimbing lapang, guru pamong, dan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG). Website ini dirancang untuk mendukung Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan pendekatan berbasis teknologi data dan kecerdasan buatan guna meningkatkan kemampuan reflektif calon guru menuju profesionalisme yang lebih unggul.

Platform Insightful Hub yang secara resmi diluncurkan pada Jum`at (25/10/2024) ini dikembangkan melalui skema penelitian inovasi PPG dengan mengusung Disruptive Learning Innovation (DLI). Teknologi ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam mengintegrasikan refleksi pembelajaran yang lebih modern dan efektif. Melalui Insightful Hub, mahasiswa PPG dapat merekam, menganalisis, dan merefleksikan pengalaman pembelajaran selama PPL dengan lebih mudah dan terarah. Sementara itu, dosen pembimbing lapang dan guru pamong dapat memberikan umpan balik yang lebih sistematis dan tepat sasaran.

"Selama ini, proses reflektif dalam PPL sering kali masih dilakukan secara manual dan konvensional. Melalui Insightful Hub, kami berharap mahasiswa dapat memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkolaborasi dengan dosen dan guru pamong, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka di lapangan," ungkap Prof. Dr. Ibrohim, M.Si, ketua tim pengembang.

Selain itu, platform ini juga dilengkapi dengan fitur analitik berbasis data yang memungkinkan dosen dan guru pamong untuk memantau perkembangan kemampuan reflektif mahasiswa secara real-time. Hal ini penting karena proses refleksi merupakan elemen kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalisme calon guru.

Dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI), Insightful Hub dapat memberikan analisis yang lebih mendalam mengenai kekuatan dan kelemahan mahasiswa selama praktik di lapangan. Platform ini akan memberikan umpan balik otomatis yang membantu mahasiswa memperbaiki metode pengajaran mereka, menciptakan pendekatan yang lebih relevan sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas.

“Kami sangat optimis platform ini akan menjadi solusi praktis dan inovatif yang dapat meningkatkan mutu calon guru, terutama dalam menghadapi dinamika pembelajaran yang semakin kompleks di era digital ini,” tambah Prof. Ibrohim.

Tim pengembang juga telah merencanakan untuk mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) guna melindungi inovasi ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan pendidikan profesi guru di Indonesia. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Insightful Hub diharapkan menjadi platform andalan yang dapat membantu integrasi lebih baik antara akademisi, praktisi di sekolah, dan calon guru untuk menghasilkan pendidikan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah – Mahasiswa UM

Learning to Save Lives: Edukasi Pertolongan Pertama pada Anak-Anak Graha Yatim Dhuafa (GRAY) Mampang Jakarta Selatan

 


JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM : Sebagai langkah konkret dalam membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat, program edukasi pertolongan pertama (P3K) telah sukses diselenggarakan di Graha Yatim Dhuafa Mampang, Jakarta Selatan, pada tanggal 9 November 2024. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Malang, Saudari Apriliya Wahyu Putri, dengan Lembaga Involuntir dan dua instruktur berpengalaman dari Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saudari Apriliya berperan sebagai fasilitator dalam inisiatif ini. Program ini menghadirkan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak panti asuhan. Para partisipan tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoritis, tetapi juga dilibatkan dalam simulasi praktis penanganan berbagai situasi darurat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak pada lembaga mitra ketika menghadapi situasi darurat.

“Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan juga bermanfaat. Semua partisipan diajak untuk proaktif dan langsung menerapkan ilmu yang didapat. Kolaborasi antara teori dan praktik ini memungkinkan partisipan untuk lebih menginternalisasi pengetahuan mereka,” ungkap Apriliya.

Secara umum, rasa sakit fisik merupakan respons tubuh terhadap kerusakan atau cedera pada jaringan. Nosiseptor, reseptor khusus yang mendeteksi rangsangan berbahaya, akan mengirimkan sinyal nyeri ke sistem saraf pusat. Otak kemudian memproses sinyal ini dan menghasilkan sensasi nyeri yang dirasakan.

Berangkat dari pemahaman tentang rasa sakit fisik tersebut, program ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang diperlukan dalam memberikan pertolongan pertama. Program ini mencakup berbagai aspek penting dalam pertolongan pertama, mulai dari penanganan luka ringan hingga respons cepat dalam situasi gawat darurat. Evaluasi pasca-program menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan partisipan akan pertolongan pertama ketika situasi darurat.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan aktif segenap pengelola Graha Yatim Dhuafa Mampang dan komitmen para kolaborator. Diharapkan, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program edukasi pertolongan pertama dapat menjadi bekal berharga bagi anak-anak ketika menghadapi situasi darurat di masa mendatang.

“Ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi investasi guna membangun generasi yang tangguh, siap, dan peduli terhadap keselamatan diri dan sesama karena menjaga kesehatan fisik itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan mental,” tutup Sdri. Apriliya, menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental karena keduanya saling terkait dan saling memengaruhi, serta keberlanjutan program yang serupa di masa mendatang.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...