Langsung ke konten utama

Kembangkan Teknologi VR dalam Pembelajaran Genetik untuk Mendukung SDGs 4 Pendidikan Berkualitas

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan berkualitas menjadi tantangan sekaligus peluang di era digital saat ini. Terutama dalam memahami literasi genetik, suatu bidang yang kompleks dan membutuhkan pendekatan inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Berangkat dari kebutuhan ini, Universitas Negeri Malang (UM) dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd., bekerja sama dengan MGMP Biologi SMA Kota Malang menghadirkan solusi teknologi terbaru, yaitu asisten kelas berbasis Virtual Reality (VR) sebagai upaya memperkuat literasi genetik siswa.

Menurut Prof. Siti, penggunaan VR dalam pendidikan bukan hanya untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik, tetapi juga untuk membantu siswa memahami konsep-konsep biogenetik yang kompleks.

“Kami ingin siswa tidak hanya menghafal konsep, tetapi benar-benar memahami dasar-dasar genetika dengan cara yang lebih interaktif dan immersive. Melalui teknologi VR ini, kami berharap mereka dapat merasakan simulasi langsung tentang bagaimana gen bekerja di dalam tubuh,” ungkap Prof. Siti.

Teknologi VR ini dirancang dalam bentuk prototipe industri yang mengintegrasikan pengalaman belajar langsung di dalam kelas virtual. Siswa dapat merasakan simulasi berbagai proses biogenetik yang tidak mungkin dilihat langsung dalam dunia nyata. Dengan memakai headset VR, siswa dibawa ke dunia mikro untuk memahami bagaimana DNA berfungsi, melakukan replikasi, dan berperan dalam pembentukan sifat-sifat biologis.

Kemitraan dengan MGMP Biologi SMA Kota Malang membuka peluang bagi siswa dan guru untuk belajar dan berinteraksi dengan teknologi baru ini. Dalam beberapa sesi pelatihan, para guru dibekali kemampuan mengoperasikan perangkat VR sehingga nantinya mereka mampu memaksimalkan penggunaannya di kelas. Pelatihan ini juga memberi ruang bagi para guru untuk mengeksplorasi berbagai skenario pembelajaran yang relevan dengan kurikulum biologi di tingkat SMA.

Program ini tidak hanya mendukung proses pembelajaran di kelas, tetapi juga menargetkan peningkatan kualitas pendidikan biologi di sekolah-sekolah yang tergabung dalam MGMP Biologi Kota Malang. Guru dan siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, bertanya, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini, menurut Prof. Siti, menjadi langkah konkret untuk mempersiapkan siswa menghadapi era revolusi industri 4.0 dan menciptakan generasi yang melek teknologi serta terampil dalam literasi digital dan genetik.

“Kerjasama antara institusi pendidikan dan industri sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan berkelanjutan. Kami optimis, inovasi ini dapat meningkatkan literasi genetik siswa dan membuat mereka lebih tertarik pada sains,” kata Prof. Siti. 

Inisiatif ini juga mendukung SDGs poin 4, yang menekankan pendidikan berkualitas sebagai fondasi masa depan. Inovasi VR ini diharapkan menjadi solusi pembelajaran di masa depan yang lebih dinamis dan interaktif, yang tidak hanya mencakup aspek teoritis tetapi juga praktis. Program ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara teknologi dan pendidikan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Melalui teknologi VR, konsep-konsep yang rumit kini dapat diakses oleh para siswa dengan cara yang lebih sederhana dan menarik, memotivasi mereka untuk lebih mendalami bidang genetika. Langkah ini menunjukkan bahwa teknologi VR bukan hanya alat hiburan, tetapi juga medium pendidikan yang mampu menyederhanakan ilmu kompleks.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Serambi Ramadhan Ke-9 | Ragam Praktek Hidup Asketik

  Fase dalam setiap manusia mengalami fase yang sama, meskipun dengan prosesnya yang berbeda. Dengan begitu, manusia harus memahami setiap prosesnya, self awareness, sefl love juga bekal yang baik. Manusia untuk berproses dengan baik harus mutlak menjalankan sesuatu yang naturalnya manusia harus mengalami, diantaranya :  1. Fasting (Puasa) Hampir semua agama/ makhluk melakukan puasa, baik dibungkus dengan ibadah maupun jalan ideologi, arti leterlijk dari puasa adalah Menahan demi panen yg besar, lelahnya ibadah akan panen manisnya iman, lelahnya belajar akan panen manisnya kepintaran, itulah diantara latarbelakang yang menjadi faktor utama.  2. Communal  Menjauh dari kerujunan/ uzlah, ini sudah banyak dipraktikkan oleh orang-orang besar. Para penulis kitab besar juga perlu uzlah untuk menciptakan kitab dengan sempurna, karena dengan kesendirian dan keheningan tercipta pemikiran yang mendalam.  3. Yogic asceticism  Secara amaliah kalau kita sebagai umat isla...

Serambi Ramadhan Ke-11 | Kasuistik Pemuda Dalam Prespektif Ramadhan

  Dalam skema penalaran berfikir, pemuda memiliki peran dominan terhadap penalaran-penalaran dialektikanya berlaku. Utamanya dalam berperan diera modern dan era highspeed komunikasi serta transparasi komunikasi. Hedon mengenai peran pemuda telah terbukti dari zaman sebelum indonesia merdeka ada golongan tua dan golongan muda. Meskipun demikian, dua golongan super natural tersebut bukan alasan mutlak untuk mendistraksi dialektika yang berjalan. Pemuda memiliki semangat dan kemauan bulat sedangkan para sesepuh golongan tua berhak memberikan dorongan dan motivasi penguat, bak kata-kata Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani. Untuk itu, meletakkan dimana kita atas apa yang harus kita lakukan disituasi yang bagaimana, diras perlu kita fikirkan melalui forum-forum perkumpulan profetik dengan asas, cendekiawan, prinsip kebangsaan serta berpegang pada ideologi agama yang moderat.  Oleh karena itu, pemuda se kecamatan dampit dalam forum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) mense...