Senin, 07 Maret 2022

NU MALANG PEDULI SERAHKAN 65 UNIT HUNIAN SEMENTARA KEPADA MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA ERUPSI SEMERU 2021

  

MWC NU Beserta Banom

Sebanyak 21 dari 33 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWC NU) Se-Kabupaten Malang pada Senin, 28 Februari 2022 menuju Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Kegiatan terbebut bertujuan menyerahkan bantuan berupa Hunian Sementara (HUNTARA) kepada masyarakat terdampak bencana Eruspi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021. Sebanyak 65 Unit diserahkan kepada masyarakat sebanyak 20 unit secara simbolis. Semua itu tersebar di masing-masing dusun pada desa supiturang yang merupakan salah satu wilayah terdampak bencana ini.
Penyerahan dan Labelisasi


Acara dimulai pada 08.00 pagi, diawali dengan pemberangkatan serentak oleh perwakilan PCNU Kab. Malang, Ketua NU Kab. Malang Peduli dan Lazizinu Kab. Malang. Selanjutnya berangkat menuju Lumajang dengan sebanyak 40 mobil iring-iringan mobil Bersama protkol patwal Polres Malang. 
Salahsatu bangunan HUNTARA


Pada pukul 11.00 rombongan sampai di Masjid NU An-Nur desa supiturang untuk melaksanakan sholat dhuhur dan makan siang yang langsung dipandu oleh pengurus. Setelah selesai sholat dan makan siang, pengurus NU Peduli melakukan koordinasi dengan Perwakilan dari MWC NU Se-Kabupaten Malang untuk menjelaskan beberapa hal, diantaranya pertama, acara penyerahan ini sebagai laporan tim NU Peduli sebagai bentuk tanggungjawab bahwa bantuan yang selama ini disalurkan kepada TIM NU PEDULI telah disalurakan, hal ini disampaikan langsung oleh Pak Heru sebagai perwakilan TIM NU PEDULI. Hadir Pula Abah Abdul Malik Selaku Ketua Lasiz NU, beliau juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga nahdiyin Malang yang telah mengulurkan tangan untuk membantu saudara kita yang ada di Lumajang. Karena kehadiran warga NU yang berada di kabupaten Malang dalam hal ini diwakili oleh NU PEDULI telah banyak membantu, hal ini disampaikan oleh Ketua Ranting NU Supiturang Ust. Mustofa.
Relawan NU MALANG PEDULI dan Relawan Lokal



Setelah acara koordinasi selesai dilanjutkan survey lokasi pendirian huntara yang tersebar di masing-masing dusun, diantaranya dusun gumukmas A, Gunung Pedot A, dan Oro-Oro ombo. Dari total keseluruhan 65 unit huntara yang dibangun survey dilakukan terhadap 20 titik unit huntara saja yang mana ini juga didirikan secara komunal, sehingga selain huntara ada juga Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang didirikan. Dan dari 33 MWC yang ada dikabupaten malang hanya perwakilan 20 mwc saja yang diberangkatkan karena mengingat lokasi terdampak juga sudah mulai aktif kegiatan masyarakat seperti akses jalan alternatif malang-lumajang dan penambangan pasir, sehingga dikhawatirkan iring-iringan mobil yang dibawa akan menyebabkan kemacetan.
Ketua NU MALANG PEDULI dan Ketua Lazisnu Kab. Malang


4 tim yang terdiri dari 5 perwakilan MWC telah dibagi dan disiapkan untuk survey lokasi pendirian huntara dan MCK, selain survey tim nu malang peduli yang terdiri dari perwakilan MWC juga memiliki kesempatan kepada warga terdampak untuk berinteraksi secara langsung, berbagi pengalaman dan cerita ketika bencana datang, sehingga selain survey kegiatan tersebut dapat memberikan layanan psikososial bagi warga dan pengalaman kebencanaan bagi perwakilan tim nu malang peduli. Kemudian, acara ditutup dengan mengunjungi aliran lahar yang berada didusun sumbersari, umbulan, dan curah kobokan.



Menempuh Program Berbasis Inkubasi KORDA AMSTERDAM RAPATKAN BARISAN

 



Keanggotaan Rapat Korda

Forum Koordinasi daerah (KORDA) AMSTERDAM (Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Turen) Kembali menyelenggarakan forumnya setelah rapat pertama yang dilakukan maret tahun lalu. Kurang lebih satu tahun vakum. 

Jika dilihat dari Peraturan Organisasi (PO) Istilah korda berarti Koordinator Wilayah dan itu hanya dimiliki oleh Pimpinan Wilayah dan petakan menurut Pimpinan Cabang, oleh karena itu Korda dalam hal ini dinamai sebagai Forum Koordinasi Daerah yang berada di bawah Pimpinan Cabang. Selain itu dalam segi pengertian berbeda, dalam hak, wewenang, tugas, kewajiban dan tanggungjawabnya juga berbeda.

Siang tadi, Sabtu 5 Maret 2022 di kecamatan Dampit 15 orang berkumpul atasnama korda yang terdiri dari BPH (Badan Pengurus Harian) IPNU IPPNU yang berada diwilayah Amsterdam. Rapat itu tentunya membicarakan beberapa hal untuk kesehjateraan anggota diwilayah Amsterdam, secara spesifik forum tadi membahas sebagai berikut :

Pertama, pemahaman anggota forum, tentang forum ini pada dasarnya adalah hanya bertujuan untuk penyelarasan dan pemerataan sumberdaya manusia (SDM). Karena dalam jangka Panjang kedepannya pimpinan cabang memiliki program yang tidak bisa lepas dari pimpinan anak cabang, yang mana itu sebua bisa efektif jika dihimpun melalui korda dalam sekala komunal. Program Pimpinan cabang yang sedang dicanangkan khususnya bidang kaderisasi adalah A). Program Mosi Inkubasi, program ini berbasis penggalangan aspirasi B). Analisis Kader Berbasis Big Data, program ini berbasis Pengembangan Variabel yang tambahan sesuai kebutuhan C). Optimalisasi Korda PC D). Open Forum Pengurus dan Lintas Jajaran. Dalam pningkatan internal pengurus pengurus cabang juga memiliki terobosan , antara lain A). Internal Pengurus, program ini berbasis Penataan Komposisi dan Proporsi
Pimpinan Cabang B). Sinkronisasi Program Lintas Institusi, dan beberapa hal lain sekundernya.
Suasana Diskusi Sampai Malam Hari

Semua hal itu tentunya sinkron dengan program yang akan dicanangkan, misalkan untuk menghasilkan modul kaderisasi formal seperti makesta,dikatama, lakmud, diklatmad keberadaan korda sangat mempengaruhi, dengan regulasi koordinasi dan pelaporan yang aktif maka kebudayaan masing-masing korda bisa terpetakkan dan kurikulum akan berbasis kebutuhan dari masing-masing korda, misalkan korda Amsterdam yang dominan pengurus dengan latarbelakang ‘anak e wong tani’ tentu kurikulum materi makestanya berbeda dengan kepanjen yang sudah memahami Activitas Intelegen, maka perlu diatur durasi dan pemateri dalam makesta tersebut, berikut dengan variabel spesifik lainnya

Kedua, dalam hal menempuh hal diatas perlu komunikasi yang masif dan continue, maka terobosan yang akan dilaksanakan adalah forum rutin ini dilakukan satu bulan sekali dan digilir dimasing-masing PAC, untuk yang akan datang akan dilakukan di PAC dampi sebagai tuan rumah dan berkonsep tampilan seni yang membidik departemen orsenbud (olahraga, seni dan budaya) sebagai luaran, setelah itu dilanjutkan pemetaan pekerjan anggota untuk kemudian dianalisis untuk keutuhan kemandirian organisasi, dan semua telah tersetujui.


Ketiga, acara ditutup harapan kepada pimpina cabang kedepan. Personal telah menyampaikan kritik, saran dan harapan untuk periode ini. Itu semua terangkum sebagai berikut.

1. Pimpinan Cabang Memfasilitasi untuk kearah kemandirian organisasi berupa jaringan bisnis

2. Memasifkan hasil Administrasi

3. Pendampingan Atau turba


Sebagai Ketua Misbahudin dan Danisya NuruL Ilma juga berharap akan kelanjutan program ini. 



Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...