Senin, 13 Desember 2021

Tanggap Darurat Gempa 6.2 scr Malang


Gempa bersekala 6.1 SR telah mengguncang wilayah wilayah jawa timur utamanya daerah malang selatan. Gempa bersekala 6.1 SR tersebut terjadi pada pada pukul sekitar 14.00 WIB  menyebabkan kerusakan bangunan yang cukup serius, terutama dibeberapa kecamatan, yaitu kecamatan Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading. Sehingga dari tiga kecamatan yang secara geografis berdampingan tersebut, kami dari TIM NU Peduli Kabupaten Malang dibawah naungan LPBI NU sepakat membuka Pos Lapangan (POSLAP) guna membantu warga memulihkan keadaan korban terdampak gempa.


 Malamnya, tepat pukul 20.00 WIB tanggal 10 April 2021 TIM NU Peduli mulai merapat dan mendiskusikan beberapa hal untuk persiapan pembukaan posko, sehingga terbentuk struktur TIM, asesemen kebencanaan, serta menyiapkan kebutuhan lainnya untuk menunjang arah gerak kegiatan relawan tersebut.
Kondisi Logistik baik berupa sayuran, makanan pokok, kebutuhan mendesak, mapun makanan ringan.
Pada esoknya, kami mulai bergerak bersama dengan seluruh stakeholder mulai dari pembersihan puing-puing, penampungan logistik bantuan untuk diserahkan kepada korban, sampai pemberian pengobatan secara gratis terhadap warga yang terdampak, hal ini dilakukan untuk mengembalikan kondisi psikis dari korban yang trauma terhadap bencana.
Hingga 15 april 2021, terdapat 27 partisipan yang telah berdonasi untuk kegiatan pemulihan korban gempa ini, dan kami berhasil mendistribusikan sekitar 28 titik dari berbagai lokasi yang terdampak gempa.

Sejauh ini, hal yang telah dilakukan selain pendistribusian logistik, kami juga melakukan pembersihan puing-puing, chek up kesehatan yang melibatkan PDNU. Namun, kami menemukan beberapa hal yang memang dibutuhkan yaitu SDM dan Alat Pembersih untuk mengembalikan kondisi, sehingga tujuan awal dari kegiatan ini bisa segera terrealisasikan.

Mengingat situasi hari ini masih dalam darurat covid-19 dan gempa yang terjadi di malang ini, kami berharap kepada semua elemen untuk bahu-membahu untuk bekerja sama menyelesaikan dan mendukung upaya yang dilakukan oleh ormas-ormas, relawan, pemerintah.

Webinar Sosial Masyarakat tentang "Pentingnya Berkiprah Sosial Masyarakat"


Dalam rangka mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi segala upayapun harus diluncurkan bagi setiap stakeholder pejuang Pendidikan, tak luput mahasiwa itu sendiri. Mahasiswa yang selama ini dicitrakan sebagai agent of change harus mampu untuk membuktikan itu semua, untuk dicitrakan sebagai center of movement mahasiswa tak boleh menganggap itu sebuah penghargaan, namun harga diri disini dipertaruhkan. Akankah itu semua sebagai realita atau hanya omong kosong semata.

Petugas MC dan Moderator/dokpri


Divisi sosial masyarakat dibawah naungan Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ) Fisika mencoba selankah untuk mewujudkannya. Situasi pendemi dan keterbatasan ruang dan waktu merupakan batu loncatan yang harus dihadapi demi meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam terjun langsung kemasyarakat. Webinar Sosial Masyarakat dengan tema "Membentuk Prespektif Mahasiswa Tentang Pentingnya Berkiprah di Sosial Masyarakat" adalah satu diantara beberapa solusi.

Suasana Webinar/dokpriSuasana Webinar/dokpri

Webinar yang mulai dibuka pada tahap pendaftaran ini berhasil menampung pesertanya hingga mencapai 217 peserta dalam kurun waktu 23 -- 3 Juli 2021, selanjutnya pada tahap pelaksanaan dilakukan pada hari minggu, 04 Juli 2021 mulai pukul 09:00 dan diakhiri pada pukul 11:00. Walaupun hanya sekitar 2 jam acara ini berlangsung sangat lancar. Pasalnya semua peserta antusias dalam mengikuti kegiatan ini, Pembina HMJ pun hadir dalam kesempatan ini. "Overall bagus, dan peserta antusias.Mungkin tinggal persiapan saat mau zoom saja yg harus diperbaiki. Aku oleh link zoom e jam 9 lebih dan Background e juga telat, jadi gak sempet download " ungkap pemateri.

Suasana Webinar/dokpri

Acara yang dibuka untuk seluruh mahasiwa umum se- Malang dara dengan pemateri Sekretaris LPBI NU Kabupaten Malang  Ahmad Syaiful Kurniawa, S.I.P dan didampingi oleh moderator Isna Fatimatuzzahroh berhasil memeriahkan webinar ini. 

Terbukti beberapa mahasiwa mengajukan pertannyaannya guna memperdalam ilmunya, namun sayang dengan terbatasnya waktu tak semua acara terjawab, namun pemateri memberikan kebebasan untuk belajar diluar webinar karena belajar tak mengenal ruang dan waktu.

Panitia Offline/dokpri

Dalam materinya Sekretaris LPBI NU sempat menyinggung hal krusial diantaranya Tri Dharma sebagai identitas Mahasiwa dan kebencanaan sebagai ajang secara langsung untuk terjun ke Masyarakat sebagai bentuk pembuktian mahasiswa sebagai agent of change dan central of movement.

Panitia Offline/dokpri

Sebagai ketua pelaksana Sufiati, Sekretaris Afifah Rahma dan Berdahara Putri Cahya, mereka telah berhasil menyusun acara dengan baik walaupun ditengah sulitnya situasi dan hanya berbekal Whatsapp sebagai komunikasi. Semoga acara ini mampu membawakan nilai postifi dan memiliki kelanjutan yang jelas.

Divisi Sosial Masyarakat HMJ Fisika UM/dokpri

Bergerak Solid MWC NU Kecamatan Dampit


Dalam rangka peringatan hari lahir (HARLAH) Nahdhatul Ulama' Ke-95, Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Uama' (MWC NU) Kecamatan Dampit menggelar rapat terbatas pada Kamis, 27 Januari 2021 untuk membahas peringatan tersebut. Rapat terbatas itu digelar mulai pukul 13:00 WIB dan berakhir pada pukul 16:00 WIB, yang dihadiri oleh kurang lebih 10 karena kami mematuhi intruksi pemerintah dalam rangka PPKM ke-2 tahun 2021 kabupaten malang.

Rapat di Gedung MWC


Secara garis besar rapat menghasilkan kegiatan yang akan digelar pada 31 Januari 2021 besok, acara itu diberi nama "Istighotasah dan Santunan Anak Yatim Dalam Rangka Harlah Nahdhatul Ulama MWC NU Kecamatan Dampit", karena ditengah pandemi maka pesertanya pun juga terbatas. Kalkulasi maksimal jamaahnya adalah 150 orang, sedangkan kapasitas tempatnya mencangkup 3000 orang, hal ini dilakukan agar acara berjalan maksimal dan tetap menerapkan protokol kesehatan utamanya menjaga jarak.


Rencananya acara dimulai pukul 08:00 WIB dan berakhir sebelum dhuhur yang dilaksanakan di Masjid Besar Dampit. MWC NU Kecamatan Dampit juga bekerja sama dengan Muspika, Takmir masjid, Satkoryan Banser Majangtengah dan Amadanom, serta tenaga kesehatan klinik Permata untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Daftar Hadir


Dengan begitu kegiatan diharapkan berjalan dengan lancar, khusyu' serta menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk tetap produktif dan berdo'a ditengah pandemi covid-19 tahun 2021 ini.


Diakhir rapat Pengurus MWC NU Kecamatan Dampit juga menyinggung tentang pembebesan tanah Kantor MWC NU Kecamatan Dampit, dan sebagai ajang untuk memberitahukan kepada jamaah bahwa MWC NU Kecamatan Dampit menerima Shodaqoh Jariyah dan akan diberi Syahadah. Sementara ini dana yang dibutuhkan adalah sekitar Rp. 808.000.000,00 menurut kalkulasi luas tanah yaitu seluas 808 m2.

Karang Taruna Krajan Desa Jambangan Peduli bersama Laziznu Ranting Desa Jambangan


Berbagai usaha selau dilakukan untuk menyempurnakan hidup ditengah pandemi. Segala macam usaha juga dilakukan untuk bertahan hidup. Namun, manusia adalah makhluk sosial, tidak dapat disebut makhluk sosial bila acuh tidak peduli orang lain.



Melalui ini, Karangtaruna Krajan Desa Jambangan melakukan aksi Peduli Sosial bersama Laziznu Desa Jambangan pada hari Selasa, 26 Januari 2021. Fokus daerah kali ini berada di RW 01 dusun Krajan, sebanya 8 orang menerima bantuan berupa sembako yang langsung diserahkan ke rumah masing-masing penerima.



Kegiatan dilakukan setelah ashar yaitu pukul 15:00 WIB, tidak semua anggota karangtaruna mengikuti karena ini bersifat perwakilan dan bukan acara besar. Ini merupakan acara rutin yang telah 2 kali dilakukan, sebelumnya berada di RW 03.


Harapan dilalukannya acara ini adalah untuk menumbuhkan rasa peduli sesama bagi anggota karangtaruna sehingga terciptanya masyarakat sekitar yang guyup rukun, serta Laziznu sebagai organisasi sosial dapat mengambil peran yang nyata untuk saling membantu ditengah sulitnya situasi. 









Ngaji Bareng MWC NU Kecamatan Dampit Awal Tahun 2021

 

Suasana Ngaji Bareng MWC NU Kecamatan  Dampit saat Sholat Jamaah/dokpriSuasana Tampak dari serambi luar masjid/dokpriPengurus Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama' (MWC NU) Kecamatan Dampit kembali menggelar rutinan "Ngaji Bareng MWC NU Kecamatan Dampit" diawal tahun 2021, sebagai bentuk istiqomah dan melestarikan budaya santri yaitu mengaji kepada guru yang jelas wasilahnya. Meskipun serba kesulitan ditengah pandemi ngaji ini harus tetap istiqomah dilakukan walaupun dengan protokoler kesehatan yang ketat.

Suasana Protokol Kesehatan Jaga Jarak Juga diterapkan/dokpri

Meskipun dengan pembatasan peserta yang sedikit yaitu meliputi perwakilan dari pengurus MWC NU, Ranting NU, Lembaga PAC, Banom PAC, dan Alumni PKPNU se-Kecamatan Dampit acara ngaji ini berjalan dengan khusyu' dan hikmat, apalagi suasana hujan dan berada didalam masjid menambah kehikmatan dalam menuntut ilmu. Ngaji ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Bumi Damai Miftahul Ulum Annur Desa Majangtengah Kidul Kali Kecamatan Dampit yang diasuh oleh Gus Idrus, acara dibuka pada pukul 13.00 -- 16.30 ini membahas kitab Fathul Mu'in.

Pengurus IPNU IPPNU Kecamatan Dampit Beserta Pembina/dokpri

Dalam prosesnya pada kajian kitab yang dibahas adalah bab Wudhu, termasuk rukun dan syarat, adab wudhu dan hal-hal dasar yang dilakukan ketika sedang berwudhu', pada akhir sesi juga dibuka sesi tanya jawab sebagai bentuk pemantapan terhadap hasil yang ngaji yang telah diperoleh, pertanyaan sebenarnya difokuskan terhadap hal yang dibahas pada hari itu, namun bila ternyata ada pertanyaan yang lain dan dirasa penting boleh disampaikan.

Selama pandemi, acara ngaji ini adalah salah satu hal yang bisa dipertahankan oleh MWC NU Kecamatan Dampit, walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat, karena dengan ngaji seperti ini maka transfer ilmu akan berjalan dengan lancar dan tidak menyesatkan, kedepannya acara seperti ini akan lebih ditingkatkan sebagai bentuk upaya Nahdhatul Ulama' dana menyiapkan generasi penerus bangsa yang luhur dan paham tentang agama.

[KUPAS TUNTAS] Aktivis yang Memiliki Budaya Organisasi


Minggu, 17 Januari 2020 PAC IPNU IPPNU Kecamatan Dampit Bersama Semua Ranting ada di Kecamatan Dampit mengadakan Sinau bareng dalam rangka Mauhasabah diawal tahun, Rearrangement, dan sebagai sara silaturahmi dan berbagi pengalaman berorganisasi untuk menciptakan seorang aktivis organisator yang mengerti budaya organisasi khususnya yang ada di Kecamatan Dampit.


            Acara yang dibuka pukul 09.00 WIB itu berjalan dengan lancar, pasalnya semua kegiatan terlaksana, materi semua terberikan dan yang paling penting adalah antusias peserta begitu terlihat. Suasana masjid yang menambah kenyamanan dalam proses sinau bareng ini, masjid yang ditempati yaitu masjid Al- Muqorrobin yang berada di Desa Rembun Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.

            Acara sinau ini mengusung tema "Kupas Tuntas", berawal dari latar belakang diselenggarakannya acara ini adalah permintaan dari teman-teman ranting yang mengingnkan supaya PAC IPNUIPPNU Kecamatan Dampit Mengadakan acara ini guna menambah bekal berorganisai, mengerti lebih dalam tentang IPNU IPPNU serta mengerti tata administrasi didalamnya yang paling penting.

Peserta IPNU Diskusi Menyusun Administrasi

            Materi diawali dari penyusunan surat menyurat secara tuntas khususnya surat menyurat yang perlu diketaui oleh pengurus tingkat ranting, lalu apa saja inventaris yang wajib terbackup oleh sekretaris, untuk meteri administrasi ini membutuhkan waktu yang cukup Panjang karena setelah penyampaian materi terdapat sesi untuk praktik membuat surat dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 3-5 orang, materi sangat kompleks yang disampaikan oleh Rekanita Mutha Warida Demisioner Ketua PKPT UNISMA.

Penyampaian Materi Administrasi Oleh Rekanita Mutha Warida Sektertaris PAC IPPNU Kecamatan Dampit

            Setelah itu kegiatan dilanjut Sholat dhuhur, serta melanjutkan sharing Bersama tentang organisai. Tujuan, dan prinsip. Pukul 14:15 acara telah selesai, kami semua merasa lega atas kegiatan yang kami lakukan Bersama berjalan dengan lancar ditengah situasi yang serba sulit, semoga kita dijadikan orang yang beruntung, amiin.

Sharing


Merakit Sesuatu yang Luar Biasa di Tahun 2021


Pergantian tahun kerap menjadi moment yang spesial pada setiap orang, beberapa orang memanfaatkan moment ini untuk beberapa hal, ada yang menjadikan tahun baru sebagai moment untuk berlibur, evaluasi diri, menyempatkan waktu bersama keluarga dan lain sebagainya. Hal tersebut karena sudah menjadi budaya dari orang indonesia yang cenderung bahagia menyambut kehadiran tahun yang baru ini.


Beberapa orang mungkin telah rugi bila menganggap tahun baru hanya untuk berlibur dan berfoya-foya, tahun baru akan lebih efektif bila kita mengukir sejarah perubahan yang luar biasa bagi perubahan hidup dalam seseorang.

Misalnya tahun baru untuk sebuah perjanjian, berjanji kepada diri sendiri mulai hemat, mulai menabung, mulai bangun pagi, mulai tidak telat dalam sholat, tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan sebagainya, karena itu semua lebih bermanfaat dan akan mudah diingat untuk dijadikan motivasi.
 
Tahun 2021 sangat tepat untuk merancang sesuatu, karena bila kita sukses merancang ditahun 2021 makan sekitar tahun 2030 kita akan sukses dalam rancangan tersebut, hal tersebut juga cocok untuk memprediksi keadaan dunia yang telah maju peradabannya serta umur kita yang telah lanjut, bila kita telah sukses ditahun 2030 kita akan menjadi pribadi yang tentram, tak bergantung pada orang lain, dan mandiri.

Berproses merupakan fase yang sangat sulit tetapi dengan berproses kita banyak mendapatkan pengalaman, namun ada hal yang lebih sulit yaitu memulai. Memulai sebuah ide perlu sebuah motivasi yang tinggi, komitmen yang teguh serta pribadi yang teguh pendirian. Karena awal dari sebuah kegiatan menentukan nasib berjalannya sebuah ide tersebut, bila pondasi kuat, semangat yang tinggi, motivasi yang kokoh serta tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, ini kiranya cukup untuk dijadikan bekal untuk memulai sebuah ide.

Selanjutnya adalah patner, pilihlah patner yang membangun, yang mengerti tentang anda dan yang menganggap anda lebih dari sekedar teman, tapi sahabat atau keluarga, karena dengan begini maka anda dan patner anda bekerja dengan hati dan dengan rela. Mereka juga tak akan menjauh ketika anda tumbang dan tak akan berkhianat ketika anda sukses.

Dalam setiap usaha pasti dibarengi rintangan karena bila tak dibarengi rintangan maka kita tak akan berusaha untuk menghadapi rintangan itu, sehingga namanya bukan usaha lagi namun hadiah, karena hadiah selalu berhubungan dengan hal-hal yang enak. Tetapi perlu diingat untuk mencapai hadiah perlu yang namanya usaha, maka berusaha walaupun gagal 1000 kali tak masalah, karena itulah guru terbaik.

Pusdiklatcab Witaraga Kota Malang Cetak Ratusan Pembina Pramuka di Tengah Pandemi


Masa pandemi bukan berarti berhenti untuk belajar, berhenti untuk berkretivitas, apalagi berhenti dalam mengkader generasi penerus bangsa, sebagai bangsa yang besar kita harus tetap konsisten melakukan proses Pendidikan bagaimanapun keadaannya, bagaimanapun caranya. Sesuai dengan tujuan bangsa ini yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" ini harus kita junjung tinggi bukan hanya sekedar teks yang kian dibacakan saat upacara.

Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Malang melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Cabang (Pusdiklatcab) Witaraga Kota Malang Bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) mengadakan Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD) untuk golongan Pembina Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak.

Kegiatan berlangsung selama 6 hari, mulai Senin, 9 November 2020 dan diakhiri pada Sabtu, 14 November 2020 ini berjalan dengan lancer. Kegiatan KMD pada kesempatan kali ini sangat terlihat berbeda dari sebelumnya, kegiatan KMD yang tercatat sebagai angkatan ke 276-277 Tahun 2020 dilakukan secara Dalam Jaringan (Daring) dan tatap muka. Dengan demikian banyak sekali kesan yang didapatkan, mulai dari kesan menyedihkan dikala darinhg sampai kesan yang sangat bahagia. Namun itu semua tidak membuat peserta goyah, sebanyak 100 peserta ditempa layaknya Kawah Candra Dimuka untuk mencetak Pembina yang professional dan mampu membawa arah baik untuk Gerakan Pramuka.

Bumi Perkemahan KMD Kwarcab Kota Malang bersama KEMENPORA RI Tahun 2020

Selama hari pertama sampai ke empat seluruh peserta dipaksa harus stay at home, stay at zoom untuk mengubah pribadi masing-masing, peserta dituntut memahamai berbagai macam materi yang diberikan, tentunya disamping keberhasilan peserta dalam menerima dan memahami materi didukung oleh sumberdaya pelatih serta panitia yang cerdik dalam melaksanakan KMD tahun ini. Dari sini kita dapat memahami tentang sulitnya proses Pendidikan ditengah pandemi sehingga kita tahu langkah dan terobosan yang dapat diambil agar kegiatan belajar mengajar berlangsung ditengah pandemic yang efektif dan efisien.

Dokpri|Potret Pelatihan Secara Daring

Penyampaian Materi Daring Oleh Pelatih KMD |Dokpri

Selain materi ruangan yang disuguhkan melalui Platform Zoom, peserta juga diberikan kesempatan untuk memantapkan materi yang telah didapatkan melalu,i kegiatan tatap muka yang dilaksanakan selama dua hari, yakni pada hari kelima dan keenam. Akhirnya, peserta satu demi satu mengenal dan tidak secara virtual tetapi langsung on the spot.

Selama di Witaraga secara ofline tentunya banyak kesan dan pesan, walaupun hanya dua hari, pelatih yang luar biasa membuat peserta ingin rasanya kembali ke proses itu. Terakhir, suasana kesan dan pesan sangat hidup diujung acara, Kak Fa'is Baisuni asal sumenep adalah salah satunya. Beliau berhasil menghipnotis seluruh peserta yang hadir dalam acara penutupan itu oleh cerita hidupnya karena pramuka. Singkat cerita beliau datang ke Kota Malang dengan tasnya, tetapi didalam tasnya bukan uang yang ia bawa, bukan bekal yang ia bawa, melainkan seragam pramuka. Pecah haru suasana penutupan itu, semua pelatih, peserta dan jajaran Kwarcab Kota Malang ikut bahagia dan bergembira.

Akhirnya, sekitar pukul 17:00 peserta satu persatu meninggalkan Kawah Candra Dimuka itu membawa segudang ilmu yang siap di aplikasikan di tingkat Gugus Depan masing-masing demi mewujudkan cita-cita bangsa.

Terimaksih tak terhingga disampaikan kepada seluruh elemen pada acara KMD KEMENPORA RI 276-277 Tahun 2020 ini, mulai dari panitia, pelatih, peserta, dan semua yang ikut mensukseskan acara ini, semoga tujuan anda semua terkabul dan jerih payah anda semua dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa serta dicatat amal ibadah yang baik.

IPNU IPPNU Se- Kecamatan Bersinergi Kompak Kumpul Semua Kader


Minggu, 27 September 2020 Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama' Kecamatan Dampit mengadakan forum silaturahmi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) IPNU & IPPNU Desa Majang tengah.

Acara yang dimulai pukul 08:00 - 13:00 itu berjalan dengan lancar dan meriah. Kesederhaan dan nuasa alam dibungkus dengan kekeluargaan telah menjadi resep nan gemilang untuk menghantarkan tujuan cemerlang generasi Nahdatul Ulama' yang moderat ditengah zaman yang serba milenial ini.

Rangkaian acara dimulai dari pembukaan dilanjutkan motivasi oleh pembina IPNU IPPNU Kecamatan Dampit Gus M. Ukasya Ali telah menjadi penetrasi yang sangat inklusif untuk mendongkrak semangat baru generasi Nahdatul Ulama'. Gus Ali menyampaikan "jangan malu terlihat berbeda tetapi malulah jika terlihat sama", itulah kata pemungkas yang disampaikan oleh pembina IPNU IPPNU  Kecamatan Dampit.

Disamping itu, hadir pula Ust. Muslihin yang mana beliau juga pembina IPNU IPPNU Kecamatan Dampit masa ini, beliau berpesan NU khususnya IPNU harus mampu berperang dibidang sosial media untuk memerangi kelompok yang selama ini dirasa telah menyudutkan NU.

Acara penyampaian materi publik speaking pun disisipkan dalam acara ini, materi ini disampaikan langsung oeh Rekan Eko Rudianto selaku Sekretaris Umum Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama' masa khidmat 2019/2020.

Forum Foto Kegembiraan

Materi yang sangat mutlak dibutuhkan oleh seorang organisator dan aktivis penggerak IPNU IPPNU itu sengaja di sampaikan di acara Silaturahmi dan RTL tersebut dengan harapan dalam rangka menyongsong periode berikutnya munculnya kader yang dapat membawa arus aspirasi anggotanya.

Acara yang di gelar di Wisata Air Umbulan desa Umbul Rejo tersebut sebagai pilihan tempat agar suasana santai tetapi tetap serius. Selanjutnya, untuk memupuk rasa bangga terhadap daerah sendiri pengurus PAC IPNU IPPNU Kecamatan bermaksud mengangkat beberapa potensi daerah yang ada di dampit agar semakin terangkat.

Pukul 12:15 acara telah usai, dan di akhiri dengan acara ramah tamah atau makan bersama. Kegiatan sehari berlangsung sangat lancar, semoga kedepannya pengurus PAC tetap kompak agar bisa memajukan Kecamatan Dampit khususnya di Nahdatul Ulama.

Pengaruh Utama terhadap Mutu Pendidikan Generasi Milenial di Era 4.0


Pembaharuan Kualitas Pengajar dan Kurikulum di Indonesia sebagai Pengaruh Utama terhadap Mutu Pendidikan Generasi Milenal di Era 4.0


1Mukhammad Ibnu Adam, 2Nabila Putri Aulia, 3Nur Kholifah, 4Ubaidillah, 5Yeni Audina, 6Yohana Theresia.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No. 5, Sumbersari. Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

ABSTRAK

Observasi ini mengkaji mengenai video-video yang membahas mengenai Permasalahan Pendidikan di Indonesia serta Pembaharuan Pendidikan di Indonesia. Observasi ini bertujuan untuk menambah informasi bagi pembaca mengenai mirisnya iklim Pendidikan Indonesia dan Upaya Pembaharuan yang perlu dilakukan untuk memajukan pendidikan Indonesia yang telah lama tertinggal.  

Sebenarnya pembaharuan pendidikan sudah diusahakan sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini Indonesia berumur 74 tahun. Namun belum ada gebrakan besar yang mampu mengubah SDM Indonesia lebih unggul dan diakui di dunia pendidikan. Beberapa subjek yang sangat memilki hubungan kompleks dengan pendidikan ialah siswa, pendidik, orangtua, masyarakat, dan pemerintah. 

Hasil Observasi yang kami lakukan menunjukkan bahwa di Indonesia nyatanya masih banyak beberapa peraturan / regulasi yang menjadi ruang pembatas bagi setiap subjek untuk melakukan eksplorasi dan mempersulit sistem Pendidikan Indonesia. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa pembaharuan pendidikan sangat dibutuhkan bagi bangsa, agar tidak terpijak oleh kemajuan zaman dan berlama-lama tertinggal di posisi bawah.

Kata kunci: Pembaharuan, Pendidikan, Kurikulum, Pengajar, Orang tua, Kualitas

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek penunjang yang penting dalam keberlangsungan roda kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi pendidikan Indonesia yang telah berjalan sejak zaman sebelum proklamasi hingga saat ini di usia Indonesia yang telah mencapai 74 tahun memberikan keprihatinan yang cukup mendalam. Kualitas pemeringkatan ini dapat diketahui dengan melihat rating Indonesia di kanca dunia. Berdasarkan data yang telah dirilis oleh beberapa tim pada skala dunia memperlihatkan posisi Indonesia yang tergolong dalam peringkat bawah. Salah satu contohnya ialah capaian Indonesia selama 15 tahun bergabung menjadi salah satu partisipan PISA (The Programme for International Student Assessment) menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia dianggap masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kualitas pendidikan di  negara-negara partisipan lainnya.
Hasil PISA tahun 2000 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat ke-39 dari 41 negara (oecd.org, 2003). Hasil yang bisa dibilang tidak memuaskan ini terjadi tidak hanya sekali. Setelah 15 tahun Indonesia menjadi partisipan PISA kejadian seperti ini masih terus berulang. Peningkatan yang belum signifikan ditunjukkan dari pendidikan yang telah berlangsung di Indonesia. Hal ini terlihat dari capaian Indonesia pada tahun 2015 yang hanya berada pada peringkat 64 dari 69 negara partisipan (oecd.org, 2016).  Hal ini seharusnya menjadi cambuk bagi pelaku, pelaksana dari pendidikan di Indonesia. Terlebih adanya dorongan internal yang berasal dari berbagai media yang secara masif akan memberitakan capaian PISA Indonesia yang sekaligus mengkritik kurikulum Indonesia yang dianggap gagal (Pratiwi, 2019).
Kritikan pada kurikulum ini berimbas pada berbagai pihak yang berperan pada pendidikan di Indonsia. Beberapa faktor penentu yang seharusnya dapat dipenuhi Indonesia daam mencapai suksesnya pendidikan di Indonesia yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga klaster yaitu pertama, perangkat keras (hardware) yang meliputi ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya, kedua perangkat lunak (software) yang meliputi kurikulum, program pengajaran dan sebagainya, serta ketiga, perangkat pikir (brainware) seperti guru, kepala sekolah, anak didik, dan orang-orang yang terkait dalam proses. Dari berbagai faktor di atas banyak pakar sepakat bahwa yang paling menentukan adalah guru (Natsir, 2007). Namun beberapa data menunjukkan bahwa ketidaklayakan guru dalam mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 (data balitbang 1998)di berbagai satuan pendidikan sebagai berikut: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta) (Natsir,2007)
Para pengajar yang merupakan pelaksana dari kurikulumn tentu mengalami berbagai kendala dalam menjalankan kurikulum yang berlaku dengan persentase kelayakan yang belum memadai. Dengan adanya banyak materi yang dibebankan pada siswa, namun keterbatasan waktu bagi guru untuk menyampakan pembelajaran juga menjadikan beragam pro dan kontra atas kurikulum terbaru yang telah dijalankan yaitu kurikulum 2013 revisi 2016 dimana peran guru yang dianggap hanya sebagai fasilisator namun kenyataan dilapagan. Tuntutan besar yang dialami oleh para pengajar juga menjadikan mutu dari pengajar menjadi menurun. Banyak kasus dimana guru lebih banyak memberikan tugas-tugas kepada siwanya, metode pembelajaran yang dinilai belum dapat menyampaikan secara baik antara ilmu dari pengajar kepada para peserta didik. Hal ini perlu dikaji lebih mendalam dan dilakukan aksi nyata untuk memperbaharui kualitas pengajar serta sistem kurikulum di Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dengan upaya-upaya yang nyata dan menyeluruh, bukan hanya dari menteri, guru namun juga peserta didik memberikan kontribusi yang aktif.

METODE PENELITIAN
Kami menggunakan metode penelitian sosial yang dimana tidak lepas dari metode penelitian kualitatif. Tahap penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut  : diawali dengan perumusan isu masalah yang terjadi dikalangan subjek pendidikan dilanjutkan dengan perumusan masalahanya.Setelah itu kami mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan yang ada melalui observasi dari video-video di media sosial dan melalui pengkajian pustaka-pustaka dari berbagai sumber yang dapat dijadikan rujukan untuk penelitian kali ini. Fokus utama pada peneltian kali ini ialah mengenai video terkait permasalahan -- permasalahan pendidikan dan solusi pemecahan masalahnya serta pembaharuan -- pembaharuan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Kami telah melakukan observasi terhadap beberapa video yang membahas tentang Permasalahan Pendidikan dan Pembaharuan Pendidikan di Indonesia. Adapun video yang kami angkat ialah :
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=urpnkWaihZA&feature=youtu.be (membahas mengenai Kurikulum 2013 dan Peran Orang tua dalam Pendidikan)
Adapun video yang dibuat oleh womantalk.com pada 13 Desember 2018 ini menyebut kurikulum 2013 (K13) sebagai KURTILAS (Kurikulum Tidak Jelas) hal ini dikarenakan pelajarannya yang filosofis cultural scientific dan juga banyak hal yang tujuannya sebenarnya untuk menyatukan pembelajaran tetapi malah mempersulit pola pikir siswa. Adapun beberapa masalah yang terjadi dalam penerapan K13 ialah :
Alur pelajaran super mixed-up dalam satu buku. Kurikulum ini menggunakan metode tematik, semua mata pelajaran sekolah disatukan dalam satu buku membentuk tema-tema tertentu.  Sebenarnya tujuan digunakannya metode tematik ini ialah untuk menyatukan pelajaran-pelajaran dengan benang merah dan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari agar anak-anak lebih mudah mengerti. Tetapi yang menjadi masalah intinya ialah pada saat ujian tetap saja dibedakan materinya per mata pelajaran, sehingga ketika UAS si anak menjadi bingung dalam mereview pembelajaranya per mata pelajaran.
Penerapan Kurikulum 2013 tidak sesuai dengan daya tampung anak dalam kelas sesuai  standar nasional, dikarenakan jumlah guru yang ada tidak sebanding dengan murid. Semisal seorang guru dituntut mengajar 30 sampai 40 siswa. Mengingat setiap guru memilki keterbatasan dalam memahami talenta dan keberbakatan dari tiap anak, maka hal ini membuat proses pembelajaran menjadi kurang efektif.
Siswa dituntut untuk memahami berbagai materi, setelah itu menghapalkannya ketika ujian. Dalam satu hari, siswa dituntut untuk memahami 3-5 jenis materi mata pelajaran, dan hanya diberi waktu 15 menit untuk merilekskan otak. Hal inilah yang sering membuat beberapa siswa lupa akan pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Selain itu siswa juga dituntut mempraktekan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, tetap tetap saja dalam ujian mostly teori dengan penilaian angka skala 1-100
Ditengah kemajuan zaman yang semakin hari selalu semakin berkembang, banyak orang tua yang kurang menyisakan waktu untuk anak dirumah, sehingga kesadaran anak untuk mereview pembelajaran disekolah serta mengerjakan pr menjadi kurang, selain itu pola orang tua dalam mengasuh kurang tepat. Seringkali orang tua merasa kasihan pada anak karena sudah lelah belajar, sehingga seringkali orang tua membiarkan anak berlama-lama bermain, dan orang tua yang mengerjakan pr nya.

https://www.youtube.com/watch?v=4nmfC4Tm4V4&feature=youtu.be
Video ini dibuat oleh JC Channel pada tanggal 4 Agustus 2014 menyoroti Retno Listryati dari Federasi Serikat Guru Indonesia yang membahas penyebab utama masalah pendidikan di Indonesia, yaitu :
Kekerasan Pendidikan
Ujian Nasional (Ujian Nasional yang dijadikan sebagai penentu akhir pembelajaran siswa) menjadikan sekolah hanya sebagai sarana untuk berlatih soal, padahal sebenarnya makna pendidikan ialah untuk mempertajam pikiran dan memperhalus perasaan. Sehingga hal ini banyak membuat anak menuntut orang tua untuk mengikuti bimbel.
Kurikulum 2013
Korupsi Pendidikan
Keragaman (lunturnya keragaman diantara sekolah-sekolah negeri)
Masih rendahnya kualitas guru di Indonesia (Menurut data Worldbank 2012 dari 12 negara di Asia, Indonesia menempati posisi terbawah, yang berarti kualitas guru di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan berdasarkan riset yang dilakukan di Eropa, kualitas sistem pendidikan di Indonesia terbawah bersama dengan Meksiko dan Brazil)
Menurut penilaian TIMSS (Trends In Mathematics and Science Study) tahun 2012, penalaran anak Indonesia menempati posisi dibawah bahkan lebih rendah dari anak Palestina yang merupakan negara konflik sedangkan menurut penilaian PISA (Programme for International School) , kemampuan siswa Indonesia dalam membaca dan menganalisis bacaan menempati posisi bawah bahkan anak Indonesia mengalami tragedi nol buku, yaitu tidak ada buku diluar buku teks pelajaran yang dibaca hingga selesai oleh anak Indonesia dalam jangka waktu setahun. Jika dirata-ratakan, anak Indonesia hanya membaca 27 halaman dalam waktu setahun (sekitar 1 halaman dibaca dalam waktu 14 hari, sangat jauh dibandingkan Finlandia yang membaca 300 halaman dalam waktu 5 hari).



Pembaharuan Pendidikan di Indonesia  untuk Mengatasi Permasalahan Pendidikan Indonesia

https://www.youtube.com/watch?v=6ZYaVe6CaxY&feature=youtu.be
Menurut video yang dibuat oleh Vincent Ricardo pada tanggal 29 Juli 2018 ini, pembaharuan pendidikan yang dibutuhkan oleh Indonesia ialah :
Sekolah harus mengajarkan mengapa seorang siswa harus mempelajari sebuah bidang mata pelajaran, sehingga dapat menciptakan rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang dipelajarinya, dalam pertemuan pertama pembelajaran dikelas sebaiknya guru tidak mengajarkan rumus atau teori hapalan melainkan menceritakan sebuah fenomena yang terjadi karena teori yang sedang mereka pelajari dan siswa ditantang untuk mencari  tahu teori apa yang digunakan dan bagaimana rumusnya.
Mengurangi intervensi pemerintah dalam pendidikan karena pendidikan bukanlah suatu barang yang dapat diregulasi dengan sistem command and control. Pendidikan tidak boleh di sentralisasi dalam satu titik yang dimana pemerintah mengatur dan mengarahkan bagaimana pendidikan tersebut harus berjalan, pemerintah hanya berperan sebagai caim dan control yang mengawasi iklim pendidikan agar berjalan dengan baik.
Memberikan School Vouchers yang pengimplimentasiannya lebih tepat sasaran bagi anak-anak yang tidak mampu sekolah dari pada program sekolah gratis dikarenakan seringkali salah sasaran sehingga anak anak yang berasal dari keluarga menengah keatas juga bisa merasakan program sekolah gratis.

https://www.youtube.com/watch?v=5hgJvDxU64Q&feature=youtu.be
Menurut Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan di Indonesia ada beberapa hal yang perlu diperbaharui dalam sistem Pendidikan di Indonesia yang ia sebut dalam platform merdeka belajar untuk mengembaikan esensi undang-undang  mengenaikemerdekaan bagi setiap anak-anak Indonesia untuk mengecap dunia pendidikan, yaitu :
Menciptakan kesinambungan antara sistem Pendidikan di Indonesia dengan kebutuhan dunia industri, dengan cara melakukan deregulasi (tindakan atau proses menghilangkan atau mengurangi segala aturan) dan debirokratisasi (tindakan atau proses mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar tercapai hasil dengan lebih cepat) dari semua instansi unit pendidikan. Selain itu, diperlukan pula penyederhanaan dari sisi kurikulum maupun assesment agar beralih ke yang sifatnya lebih kompetensi dan bukan saja menghapal informasi.
Meningkatkan kualitas SDM pendidik baik di vokasi maupun unit pendidik dengan cara pelatihan peningkatan mutu guru yang dilakukan secara kontinu serta penyederhanaan hidup seorang pendidik. Sehingga pendidik dapat menciptakan sistem penilaian yang lebih holistik seperti, mengerjakan suatu project, hasil karya, essai, portofolio, dsb.
Melaksanakan UASBN atau tidak merupakan hak penuh sekolah , jika tidak dilaksanakan UASBN maka digantikan dengan ujian sekolah (sehingga penilaian/ evalusi terhadap siswa dilakukan oleh guru sedangkan assesment untuk kelulusan dilakukan oleh sekolah) serta UN diganti dengan Assesment Competency dan Survei Karakter.
RPP yang tadinya berhalaman-halaman dan memiliki 13 komponen diperkecil menjadi 3 komponen dan cukup satu halaman.
Untuk Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terdiri dari 50% zonasi, potensi atau prestasi 30%, afirmasi (KIP) 15%, perpindahan 5%.

KESIMPULAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek penunjang yang penting dalam keberlangsungan roda kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kondisi pendidikan di Indonesia yang telah mencapai 74 tahun masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Pasalnya data hasil pemeringkatan kualitas pendidikan pada skala dunia menunjukkan bahwa Indonesia masih tergolong dalam peringkat bawah. Hal ini terjadi dikarenakan masih ada permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam sistem pendidikan di Indonesia diantaranya ialah alur pelajaran super mixed-up dalam satu buku, penerapan kurikulum yang tidak sesuai dengan daya tampung anak dalam kelas, masih diterapkannya metode menghafal dalam ujian, kekerasan dalam pendidikan, korupsi dalam pendidikan, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dan kurang tepatnya pola asuh orang tua sehingga membuat anak menjadi lalai untuk mereview kembali pelajaran-pelajaran yang telah didapat disekolah, rendahnya kualitas guru di Indonesia, serta rendahnya budaya membaca dikalangan anak-anak Indonesia.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah terjadi dalan dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah Indonesia perlu melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan agar permasalahan-permasalahan yang ada dalam pendidikan di Indonesia tidak semakin besar dan pendidikan Indonesia bisa lebih maju lagi. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan ialah mengurangi intervensi pemerintah dalam pendidikan, memberikan School Vouchers pada anak-anak yang benar-benar tidak mampu, menciptakan kesinambungan antara sistem pendidikan di Indonesia dengan kebutuhan dunia industri, meningkatkan kualitas SDM pendidik baik di vokasi maupun unit pendidik, peningkatan mutu guru di Indonesia, melaksanakan UASBN, dan merubah peraturan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

SARAN
Untuk mewujudkan Pendidikan Indonesia yang lebih baik dan maju lagi sebagai guru hendaknya lebih meningkatkan kualitas dalam mengajar, menggunakan metode mengajar yang bisa diterima oleh siswa sehingga siswa bisa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan, tidak korupsi waktu dalam mengajar.
Sebagai siswa seharusnya lebih giat dan semangat untuk belajar memahami materi-materi pelajaran dan mereview lagi pelajaran yang telah didapat. Sehingga materi-materinya tidak cepat hilang dari ingatan. Kemudian sebagai siswa hendaknya lebih meningkatkan budaya membaca, seperti yang dikatakan pepatah membaca merupakan jembatan ilmu. Jadi semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak pula ilmu yang didapat.
Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kurikulum yang tepat untuk anak-anak yang ada di Indonesia. Dan mempermudah guru dalam membuat RPP, agar guru-guru Indonesia bisa lebih fokus dalam mengajar dan mencerdaskan anak-anak Indonesia dan tidak terbebani dengan tugas RPP yang ada.




DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=4nmfC4Tm4V4&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=5hgJvDxU64Q&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=6ZYaVe6CaxY&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=urpnkWaihZA&feature=youtu.be
Natsir, N. F. (2007). Peningkatan Kualitas Guru dalam Perspektif Pendidikan Islam.  No. I Vol. I:21
OECD. (2003). Programme for International Student Assesment (PISA). http://www.oecd.org/ education/school/programmeforinternationalstudentassessmentpisa/33690591.pdf
OECD. (2016). Country Note: Indonesia. Program for international student assessment (PISA) Resul from PISA 2015. https://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia.pdf
Pratiwi, I. (2019). EFEK PROGRAM PISA TERHADAP KURIKULUM DI INDONESIA PISA EFFECT ON CURRICULUM IN INDONESIA. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 10.24832/jpnk.V4i1.1157

Dear Offering D jurusan S1 Pendidikan Fisika UM'19


Universitas negeri malang (UM) memulai kegiatan akademiknya pada senin, 19 Agustus 2019, sekitar 30rb orang mulai memadati area universitas mulai dari dosen,mahasiswa dan pegawai lainnya tentunya membuat mahasiswa baru berubah sensasi yang awalnya hanya beraktifitas radius sesama peserta PKKMB kini mereka di kejutkan dengan begitu banyaknya jumlah civitas akademika universitas negeri malang.


Diawali dengan pengurusan (Kartu Rencana Studi) KRS yang telah mengalami problem mereka saling mendatangi fakultas masing - masing, tentunya tidak berjalan dengan mulus tetapi dengan antusias mahasiswa baru yang masih membakar untuk agar bisa mengikuti perkuliahan mereka pun melakukan segala prosedur untuk dapat mengikuti perkuliahan termasuk mengatur jadwal KRS ini.

Hari pertama berjalan dengan lancar, mahasiswa telah diberikan gambaran, kontrak belajar, dan motivasi sekaligus pengantar setiap mata kuliah dan yang tak kalah pentingnya disini ada masa yang mutlak dilaksanakan yakni pengenalan, begitupun denganku aku telah masuk di Offering D pendidikan fisika Angakatan 2019, banyak aku memperoleh hal baru, termasuk teman baru dan pengalaman baru. Ditinjau dari dosen pun para dosen kerap menuturkan nasehat - nasehat guna bekal untuk perkuliahan dengan keahlian masing - masing kami menerima nasehat itu dengan baik.

Hari ketiga pun demikian, masih dengan pengantar setiap mata kuliah, bahkan mata kuliah ke 2 kami telah menerima tugas baru, waah merupakan pemikiran yang sangat salah bila mahasiswa baru terbebas dari tugas meskipun masih hari ke tiga masuk kuliah. Ya walaupun tidak begitu kompleks tugas yang diberikan akan tetapi cukup membuat kami kerepotan pasalnya tugas ini berkerja secara kelompok.

Yang tak kalah penting lagi setiap dosen memiliki kebijakan atau kontrak belajar masing - masing ada yang memakai group Whatsapp yang cukup membuat handphone lemot ada juga yang via email untuk pengiriman tugas.

Dengan kondisi diatas itu mematahkan paradigma atas dunia kuliah itu mudah, apalagi mahasiswa baru, tentunya itu semua merupakan upaya universitas untuk mencetak mahasiswa untuk dapat berkiprah sesuai profesi di era 4.0 apalagi universitas negeri malang telah menerapkan kurikulum 2019 dimana titik berat kurikulum ini pada kurikulum berbasis kehidupan.

Terakhir, intisari dari tulisan ini adalah penulis ingin menyampaikan kepada teman sesama perjuangan khususnya Jurusan S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Tahun 2019 untuk bahu - membahu bekerjasama dalam hal kebaikan, seperti yang telah disampaikan oleh pak bakhrul rizky bahwa apa gunanya persaingan dibangku kampus, kita harus saling membantu, jika ada teman yang tidak bisa harus diajari oleh yang bisa jangan pelit ilmu. Kekeluargaan adalah hal yang utama yang harus dipupuk sejak dini karena dengan kekeluargaan rasa saling peduli itu muncul yang dapat mengalahkan ego dan sifat individualis atau otoriter.
Terimakasih untuk semua.
Saya ucapkan selamat datang dikehidupan baru saya, bantulah aku mengukir cerita indah bersamamu.

Malang 22/08/2019
(Eko Rudianto)

Pesan Merdeka Buat Maba dari Wakil Dekan III Universitas Negeri Malang 2019

 


PESAN MERDEKA BUAT MABA

WD3 FMIPA UM, 17 Agustus 2019

Anak-anakku mahasiswa baru...
Selamat datang di FMIPA UM....
Kampus inovasi yang sarat prestasi..

Kamu patut bersyukur kepada Allah swt...dari sekian ribu lulusan SMA yang ingin kuliah di tempat ini...hanya beberapa orang yang berkesempatan...salah satunya kalian..
Karenanya...jangan sia-siakan kesempatan yang kalian dapatkan dengan memanfaatkan kesempatan berkuliah di PTN ini dengan sebaik mungkin. Mulailah belajar dan bekerja keras...serta tak henti berkreasi inovatif dalam menyongsong apa yang kalian cita-citakan....

Anak-anakku mahasiswa baru...
Jangan pernah berpikir kuliah di FMIPA UM ini biayanya murah.....UKT yang kalian bayarkan mungkin terbilang murah...tetapi kalian harus mengerti bahwa sebagian besar biaya studi kalian sesunguhnya besar dan dibiayai dari jerih payah rakyat Indonesia...ya...kuliah di PTN ibaratnya adalah studi yang dibiayai rakyat... jika kalian hanya belajar asal asalan...sama saja kalian menghianati rakyatmu sendiri...

Anak anakku mahasiswa baru...
Tantangan kalian tidaklah mudah...kelah selepas kalian lulus dari FMIPA UM...kalian harus siap menghadapi Abad 21...sebuah era yang sarat dengan perkembangan dan perubahan....Mutlak kemampuan inovasi dan kreativitas harus kalian miliki....Abad 21 dicirikan dengan dunia yang mengglobal sehingga kalian juga harus memiliki kemampuan komunikasi global dan pergaulan internasional. Oleh karenanya anak-anakku...hanya duduk dibangku kuliah dan setiap hari membaca buku saja tidaklah cukup...
Latihlah kemampuan kreativitas dan inovasi kalian dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa  dan berbagai kegiatan karya ilmiah mahasiswa....
Latihlah kemampuan komunikasi global kalian dengan menguasai Bahasa asing...
Latihlah kemampuan kolaborasi kalian dengan mobilitas aktif di dalam organisasi dan pergaulan internasional....
Lakukan riset-riset yang bermanfaat guna bagi rakyat dan bangsamu---bukan riset untuk sekedar mendapat ijasah dan pengakuan sarjanamu
Janganlah menunggu berwirausaha setelah kalian menjadi sarjana...mulailah menjadi wirausahawan semenjak awal kuliah...mulai dari sekarang...mulai dari yang kecil....mulai saja dulu...dan jadilah pengusaha sukses sebelum kalian sarjana....
Dan yang tidak kalah pentingnya anak-anakku....perkuat iman dan ketaqwaan kalian....serta selalu meminta lindungan pada Allah swt...karena pada abad 21 banyak sekali godaan syetan yang terkutuk yang akan selalu menghantui kalian....
Narkoba...
Sex bebas...
Radikalisme....
Hedonisme......
Dan musuh yang paling besar kalian adalah diri kalian sendiri kemalasan kita sendiri

Akhirnya di HUT kemerdekaan ini.....
Marilah kita bertanya pada diri kita sendiri....
Sudahkah pada hakikatnya kita merdeka...?
Jika nasi yang kita makan berasal dari Vietnam...sudahkah kita merdeka
Jika HP yang kamu genggam buatan korea...sudahkah kita merdeka
Jika software yang ada dikomputer kalian buatan amerika....sudahkah kita merdeka...
Jika sepatu di kakimu buatan cina ...sudahkah kita merdeka....
Jika frekuensi radio kita teknologinya orang jerman....sudahkah kita merdeka....
Jika kita belum bisa membeli apa yang kita inginkan...sudahkah kita layak disebut merdeka?
Harus kalian sadari bahwa kita memekikkan kata "merdeka" tetapi di dalam hati yang paling dalam sesungguhnya kita belumlah benar-benar merdeka...
Penjajahan itu masih ada anak anakku...
Penjajahan ekonomi...
Penjajahan teknologi...
Penjajahan ilmu pengetahuan...dan masih banyak penjajahan yanglain...
Kita belumlah merdeka dari kebodohan...kemelaratan...dan kemiskinan
Kalianlah para pejuang-pejuang itu...
Kalianlah yang harus bangkit mematahkan semua penjajahan itu...
Kalianlah Pahlawan yang ditunggu-tunggu
Rakyatmu...
Rakyat Indonesia

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...