Fuad, selaku salah satu TNI yang menemui kami disana, menyabut maksud dan tujuan kedatangan kami dengan baik. Sebelum itu, beliau memberikan sedikit gambaran penanganan bencana yang dilakukan oleh TNI, antaralain salahsatunya ketika banjir di Padang dahulu, beliau pribadi pernah menjadi pengawal saat Presiden Megawati meninjau lokasi bencana. Tak hanya pengalaman beliau juga sedikit memberikan ilmu dan teknik penanganan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh TNI, ternyata ada juga managemen sendiri yang dilakukan oleh TNI, apalagi puslatpur yang bernotabe AL sangat pandai dalam menangani water rescue yang kerap terjadi dikabupaten malang khususnya, dan indonesia secara umum.
Meskipun secara umum, Puslatpur berfokus pada pendidikan dan kepelatihan namun beliau juga menyambut dengan baik dan bersedia untuk menerima kami dalam pelatihan kebencanaan. Bahkan setelah sesi sharing bersama mengenai ilmu atau managemen kebencanaan, kita langsung diajak untuk berdiskusi secara teknis dalam melakukan latihan bersama.
Dalam diskusi tersebut, agar tujuan tercapai dan tidak melebar kami menyepakati kurikulum materi yang akan diterapkan dalam pelatihan itu, fokus utamanya adalah simulasi kebencanaan khususnya dalam bencana air (water rescue), materi tersebut antaralain 1. Kedislipinan yang dikemas melalui Latihan Baris Berbaris, bukan tentang baris-berbarisnya namun adalah kedislipinannya. Kita semua tahu bahwa setiap relawan harus memiliki sifat yang disiplin dalam hal apapun dalam penanggulangan bencana. Kedua adalah materi Navigasi darat non digital, ini bertujuan untuk mempersiapkan keadaaan tertentu saat GPS sengaja dinonaktifkan, relawan harus pandai dalam mengetahui medan. Ketiga, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Keempat adalah water rescue yang dibubuhkan dengan pengetahuan mengenai perahu karet (PK) dan kelima adalah materi muatan lokal mengenai menegemen kebencanaan.
Disamping itu kami juga menyiapkan kegiatan yang bersifat outbond, antaralain flying fox, rapling, jelajah medan. Pelaksanaan dari kegiatan yang telah dirangkai diatas belum ditentukan secara pasti waktunya, karena harus menunggu jadwal dari Puslatpur sendiri yang juga digunakan untuk latihan tempur para prajurit TNI. Namun ada prediksi sekitar pertengahan bulan desember. Sekitar 60 personila BKR nantinya terlibat dan dari sisi TNI ada beberapa posisi yang anda antara lain Pimlat, Paopslat,Katim Pelatih, Pelatih.
Sekitar dua jam diskusi dilaksanakan, kami berharap komunikasi dan koordinasi ini tetap terjana antara BKR dan Instansi TNI untuk sama-sama saling mendukung dalam misi penanggulanan dan pengurangan risiko bencana. "Terimakasih atas kepercayaannya, kami usahakan latihan ini bisa berjalan dan memberikan pengetahuan yang lebih kepada adik-adik mahasiswa relawa" ujar Fuad. Disamping itu, Koordinator Logistik Nur Hamid A juga mengucapkan terimakasih dan harapan besar akan suksesnya kegiatan ini "saya rasa, teman-teman akan memiliki pengetahuan yang luas terkait kebencanaan melalui latihan ini dan kami sangat berterimakasih telah diterima baik" tutur hamid. Hasil audiensi yang telah dilakukan ini nantinya akan diteruskan kepada pengurus guna memperisapkan program.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan