Jumat, 10 Januari 2025

Sport Day Matsamori : Ajang Kreasi Seni dan Teater, Dalam Rangka Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2024

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam rangka meningkatkan potensi cinta tanah air serta menanamkan nilai perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, Madrasah Tsanawiyah Modern Al-Rifa’ie (Matsamori) menggelar kegiatan Sport Day Matsamori yang terdiri dari pertunjukan Ajang Kreasi Seni dan Teater, sekaligus dalam momentum peringatan hari pahlawan nasional tahun 2024, di lapangan sekolah pada senin (25/11/24). 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh dewan guru dan siswa putra sekaligus disaksikan oleh unit pendidikan yang lainnya mulai dari PAUD, SMP, SMA, SMK, MA dan Universitas Modern Al-Rifa’ie Indonesia. Dimulai dengan kegiatan pagi berupa membaca Al-Qur’an, Ziarah dan do’a ke makam pendiri pondok Yayasan Al-Rifa’ie pada pukul 06.45 WIB. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan acara Pentas Seni yang diawali dengan sambutan kepala madrasah, penampilan perwakilan yang mewakili porseni, teater drama kolosal yang terdiri yang ditampilkan oleh seluruh siswa kelas 9 MTs Modern Al-Rifa’ie dengan beberapa tema seperti pertempuran Surabaya yang dikenal dengan resolusi jihad, serta tarian bujang ganong dan flashmoop.

Kepala Madrasah Iwan Hanafi, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan seperti ini harus dilakukan selain dalam rangka memperingati hari pahlawan nasional dan membuka wawasan bahwa santri juga ikut berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan, seperti yang terlibat dalam peristiwa pertempuran Hotel Yamato, juga santri harus bisa dalam semua hal dan bidang selama positif,akhirnya diadakan ajang kreasi seni dan teater. 

“Ajang kreasi seni dan teater dalam rangka peringatan hari pahlawan ini semoga mengingatkan kita akan perjuangan dalam rangka kemerdekan Indonesia dan santri juga berperan. Selain itu juga agar bakat-bakat non akademik muncul dari kegiatan ini” tutur pria yang akrab disapa Ustadz Iwan dalam sambutannya.

Selain itu, ketua panitia kegiatan ini, Kahfi Firmansyah, S.Pd menjelaskan bahwa kegiatan ini memang telah dipersiapkan guna melatih bakat siswa untuk melatih kepercayaan diri sekaligus persipan dalam ajang pecan olahragadan seni (PORSEN), mengingat juga adanya penampilan dari siswa yang akan mewakili madrasah dalam ajang PORSENI.

“Kegiatan ini sudah dipersiapkan memang, bahkan anak-anak sebelumnya telah latihan setiap hari setelah pulang sekolah untuk menyiapkan drama yang ditampilkan, bahkan anak-anak juga bersemangat menyewa kostum dan peralatan untuk menyiapkan performa terbaiknya”. Tegas pria yang akrab sebagi Ustadz Kahfi.

Menanamkan nilai perjuangan dan sekaligus melestarikan budaya jawa tidak bisa instan, apalagi ditengah cepatnya arus informasi yang terjadi hari ini membuat anak sangat mudah mengkases informasi atau budaya asing dengan mudah, secara cepat anak akan meniru apa yang terlihat baik dan trend di media social, sebab anak belum bisa memfirter sejara bijaksana dibalik konten di media social tersebut yang telah beredar. Karena kebanyakan konten media social yang ditampilkan ada sesuatu yang enak-enak saja, tanpa menampilkan sisi lain. Inilah yang kemudian melahirkan generasi instan.

Generasi instan muncul akibat stigma bahwa proses adalah yang absurd, sehingga mereka tidak mau berusaha untuk kearah yang lebih baiknsecara sabar, dengan dicuci fikiran oleh media social maka anak menganggap bahwa untuk memperoleh kehidupan yang hedonism tidak membutuhkan perjuangan yang besar, karena itulah yang ditampilkan dalam dunia media social.

Oleh karenanya, pondok pesantreen adalah jalan pintas yang paling aman yang bisa ditempuh untuk mendidik generasi muda untuk tidak terjerumus dengan peradaban yang penuh ketidakpastian dan kejutan ini. Hari ini semua bentuk kehajatan, perilaku menyimpang dan kemaksiatan semuanya sudah didepan mata, maka seharusnya aturan dan dalil itu mudah untuk ditaati karena sudah taka da lagi yang harus ditafsirkan, diandaikan atau dimisalkan. Namun nyatanya, dengan munculnya larangan yang menjadi kenyataan itu telah menjadi trend bergilir yang terus terjadi dengan motif baru.

Gedang Sewu Kedungrejo Bersholawat Bersama Majelis Ar-Ridwan

 Rutinan Majelis Maulid Wat Ta'lim Ar-Ridwan pimpinan Al-Habib Ahcmad Jamal bin Toha Baagil dan Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Mauladdawillah, yang digelar setiap Senin malam Selasa kembali dilaksanakan di Dusun Gedang Sewu Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang pada Senin malam (23/12/24). 

Seperti biasanya, kegiatan dimulai dengan pembacaan qasidah, sambutan ketua panitia atau mewakili tuan rumah, ta'lim atau mauidhah hasanah serta ditutup dengan do'a. Mewakili ketua panitia sekaligus tuan rumah Khoirul Rozikin menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran jamaah sekalian serta memohon maaf apabila terhadap kesalahan dalam penyambutan. 

"Mewakili tuan rumah saya menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran para jamaah dan mohon maaf apabila ada hal yang kurang dalam penyambutan" ujar Khoirul Rozikin.

Disamping sambutannya yang berisikan terimakasih, Khoirul Rozikin juga memberikan kultum singkat tentang keutamaan maulid. Dalam suasana hujan sedang turun, setelah sambutan Khoirul Rozikin, khodimul majelis Habib Jamal menbgingatkan agar sambutan panitia tidak terlalu panjang, apalagi dalam keadaan hujan. Sebab itu dalam rangka agar jamaah tidak terlalu lama kehujanan. Disisi lain sesi ta'lim atau mauidhah hasanah ada bagiannya sendiri. 

Setelah sesi sambutan, kemudian dilanjutkan sesi majelis ta'lim oleh Habib Mustofa bin Idrus dan Ngaji Kitab oleh Habib Jamal dan ditutup do'a oleh Habib Abdul Qadir. Secara sistematis point-point yang disampaikan dalam majelis ta'lim tersebut penulis rangkum dalam ulasan berikut ini.


A. Habib Mustofa bin Idrus

Bab Mengenai Sehat Wal Afiat

1. Afiat adalah mendapatkan ridho Allat SWT dunia akhirat

2. Mendapatkan Ta'lim atau ilmu adalah telah medapatkan afiat

3. Kitab Tarbibul Fuad setiap do'a ditutup dalam afiat, karena sebagai penyempurna


Bentuk-Bentuk Afiat

1. Ilmu

2. Ibadah yang teramalkan

3. Rizeki yang Halal

4. Sabar ketika mendapatkan musibah (sabar lebih manis dari pada Madu)

5. Syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT 


B. Habib Jamal bin Toha Baagil : 

1. Tidak ada alasan orang yang sehat akalnya untuk meninggalkan menuntut ilmu.

2. Ilmu menggiring istri dan anak kedalam surga

3. Salah mindset Nikah modal utama rumah mewah, kejelasan pekerjaan. Banyak sekarang perceraian sebab tidak punya ilmu dan salah mindset.

4. Banyak siapa yang punya uang banyak digunakan untuk menuntut ilmu adalah sebaik-baiknya harta adalah harta ditangan orang-orang berilmu.

5. Imam Abu Hanifah ditanya dengan apa kamu mendapatkan ilmu, lalu beliau menjawab dengan syukur kepada Allah SWT. Artinya ketika mendapatkan ilmu lalu bersyukur niscaya akan bertambah. 

6. Pahalamu tergantung payahmu, asalkan ikhlas - kanjeng Nabi

Pamit Mau Ngopi, HP Raib dan Anak Tidak Kembali

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Abdul Latief Siswa Kelas 12 D Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Malang dikabarkan hilang pada 25 Desember 2024 sekitar pukul 20.00 WIB. Hal itu dikonfirmasi oleh Walikelas Hamim Muhtadi dan Orang tua Latief yang bernama Wayulo.

Saat dikonfirmasi lewat telfon whatsapp Waluyo mengungkap kronologi terakhir bersama putranya tersebut. Bermula ketika sekitar pukul 20.00 WIB Latief hendak pergi untuk bermain atau ngopi bersama temannya di area Gondanglegi, ditengah perjalanan mendapati handphone-nya terjatuh dan ditemukan oleh seseorang. 

Ketika hendak mengambil hp kepada seorang yang telah menemukan hp tersebut, namun meminta ganti rugi uang sejumlah 150.000 rupiah, karena tidak membawa uang maka Latief menghubungi temannya yang ada di desa Kemulan kecamatan Turen bernama Meme untuk meninjam uang. 

"Mungkin karena takut ke saya jadi tidak berani ngomong ke saya dan pinjam uang ke teman perempuannya yang bernama Meme" kata Waluyo ayah Latief. 

Setelah itu, Latief pun bertemu dengan seseorang yang mengaku menemukan handphone tersebut di pasar Gondanglegi, sesuai keterangan salahsatu temannya. 

"Malam sekitar jam 9 dia pamit ngopi, terus hp nya jatuh dijalan dan ditemukan sama orang. Setelah hp nya dihubungi pakek hp temannya, si orang ini minta uang tebusan sebesar 150k. Akhirnya si Latif pinjam uang ke temannya dan berangkat sendirian buat COD hp di pasar Gondanglegi. Dan sampai sekarang belum ada kabar setelah dia COD pak" tulis Surya temannya di MAN 1 Malang. 

Kini pihak orangtua telah mengaku melapor kepada polsek Turen namun karena kejadian belum 24 jam sehingga belum bisa diproses. Selain Anaknya yang belum kembali, Latief juga membawa handphone merk Redmi 13 dan motor Yamaha Bison dengan nomor polisi N 5625 EEG.

Sempat Gemparkan Warga Karena Hilang, Latif Ternyata Tidur Di Masjid Sumberpucung

 

Waka Kesiswaan Ady Irawan (Kiri), Latif (Tengah) dan Ayah Latif (Kanan)
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Berita siswa MAN 1 Malang yang hilang bernama Abdul Latief, telah menggemparkan warga Malang selatan, khususnya Turen dan Gondanglegi, dugaan tersebut muncul akibat Latif hilang setelah melakukan pertemuan dengan seseorang yang mengaku menemukan HPnya dan meminta ganti rugi sebesar 150.000 ribu rupiah.

Segala upaya telah dilakukan keluarga dan pihak sekolah untuk mencari anak tersebut, namun belum genap 24 jam. Latif telah kembali kerumah setelah tidur di salah satu masjid di kecamatan Sumberpucung. 

Waluyo, ayah Latif menjelaskan bahwa anaknya telah kembali ke rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB. Waluyo menjelaskan bagaimana kronologi anaknya sehingga tidak pulang kerumah sehingga menyebabkan spekulasi bahwa anaknya telah hilang. Waluyo juga menyebutkan, selama tidak pulang Latif tidur di Masjid karena ketakutan. 

"Ketika Lathif mbalik, orang ngambil hp sudah nggak ada di tempat, trus Lathif nggak berani pulang, sepedahan sampai Sumberpucung, katanya barangkali ketemu orang yang ambil hp, trus nginep di Masjid Sumberpucung. Habis Asyar mbalik pulang, masih nggak langsung pulang tapi mampir2 ke Indomaret. Baru pas adzan Maghrib nyampe rumah" ujar Waluyo saat dikonfirmasi via Whatsapp.

LAKMUD Perdana IPNU IPPNU Dampit, Dikuti oleh Kader Terbaik Korcam Amsterdam

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Latihan Kader Muda (LAKMUD) pertama dalam sejarah kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' (IPNU) & Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' (IPPNU) Kecamatan Dampit, telah sukses digelar pada Jum'at sampai Minggu 27-29 Desember 2024. 

Kegiatan kaderisasi tingkat kedua itu dilaksanakan di gedung SMP Islam Dampit Desa Jambangan sekaligus dibuka pada Jum'at pagi, dengan kompak dihadiri Kyai Ghazali Chairuman Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Dampit, KH. Masyhuri Rois Syuriah MWC NU Dampit, Drs. Sugeng Pujianto, Ketua PC IPNU Kabupaten Malang, Perwakilan Banom NU di Wilayah Kecamatan Dampit, menjadi kegiatan semakin sempurna. 

Pada kesempatannya ketua PAC IPPNU menyampaikan terkait urgensi diadakan LAKMUD tersebut, potensi lulusan sarjana yang tergabung dalam IPNU IPPNU semestinya menjadi faktor pendukung dalam memajukan wilayah Dampit dan umumnya kabupaten Malang. 

"Kami menyadari bahwa memang banyak sarjana di IPNU IPPNU namuntetap harus terus belajar terjun di masyarakat secara langsung, meskipun jumlahnya yang masih sedikit tetapi semoga bisa berdampak di kecamatan Dampit khususnya kabupaten Malang" ujar Rekanita Danisa. 

Sementara itu, Rekan Syahrul Mubarok Ketua PC IPNU Kabupaten Malang mengungkap mengenai selayang padang Lakmud sekaligus mengungkap sejarahnya lahir sebagai IPNU di Makesta di Kecamatan Dampit pada Tahun 2018. 

"Bapak dan ibu Lakmud ini merupakan enjang ke-2 setelah makesta, perjalanan masih panjang ada Latin Latpel lakut dan sebagainya. harapan saya tidak berhenti di sini saja tapi pada pasca itulah yang paling penting. Dan sedikit flashback bahwa saya dulu di makesta disini dan digedung ini pada tahun 2018 sehingga Dampit selalu mencetak generasi hebat" ungkap Rekan Syahrul.

Kemudian, mewakili Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Dampit Zainal Arifin menyampaikan pesannya pada sambutan antara lain berbicara mengenai perjuangan, hakikat kader dan seharah

"Perjuangan haru dijaga, sebab sampean adalah harapan terbesar bangsa, lalu seorang kader yang tumbuh tanpa kaderisasi bagaikan kader yang tumbuh tanpa pondasi dan akar yang kuat, ada juga adagium oleh teman-teman tentang jasmerah yang berarti jangan lupakan sejarah, kalau di NU itu ada jas hijau yang berarti jangan lupakan ulama'" tutur Ustadz Zainal Arifin. 

Kemudian, acara pembukaan Lakmud di tutup do'a oleh KH. Masyhuri Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Dampit dengan disampaikan pepatah kata senagai penutup mengenai harapan lulusan lakmud PAC IPNU IPPNU Dampit bisa menjadi pemimpin yang tangguh.

"Harapan kami semoga acara ini dapat menjadikan pemimpin tidak patah arah dan tangguh" Tegas Kyai Huri. 

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari 2 malam ini juga bermitra dengan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Desa Jambangan kecamatan Dampit Kabupaten Malang. 

Menurut ketua Satkoryon, Ahmad Qomaruzzaman Previleged Access Managemen (PAM) BANSER dalam kegiatan LAKMUD PAC IPNU IPPNU Kecamatan Dampit ini selama 3 hari dilaksanakan dalam 3 sesi, yaitu pagi-siang, sore-malam dan malam-pagi, setiap sesi diterjunkan 3 personil.

"Teman-teman kita bagi 3 sesi, pagi sampi siang, sore dan malam masing masing kami kirimkan 3 orang untuk PAM" jelas Ahmad. 


Momentum Akhir Tahun, Banser Jambangan Standby 52 Jam pada Acara LAKMUD IPNU-IPPNU Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Satuan Koordinasi Kelompok (Satkorkel) Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Nahdlatul Ulama' turut berpartisipasi dalam kegiatan Latihan Kader Muda (LAKMUD) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' (IPNU-IPPNU) Kecamatan Dampit pada, Jum'at-Minggu 27-29 Desember 2024. 

52 jam penuh banser berjaga selama kegiatan lakmud tersebut, hal itu dikonfirmasi oleh Komandan Satkorkel Ahmad Qomaruzzaman. 9 personil bergantian Previleged Access Management (PAM) di lingkungan SMP Islam Dampit Jambangan. 

"Kami bersembilan berjaga gantian pagi, siang, sore dan malam dalam kegiatan lakmud" ujar Ahmad. 

Sudah menjadi tugas organisasi bahwa banser menjadi garda terdepan dalam setiap pengamanan kegiatan NU atau bahkan diluar NU. Mulai dari kegiatan MWC NU hingga IPNU IPPNU. Satkorkel BANSER jambangan sendiri aktif bahkan setiap minggu terdapat kegiatan pengamanan. Seperti tahlil akbar, lailatul ijtima', rapat rutin banom hingga kegiatan pemerintah desa. 

Diakhir kata, Ahmad berharap sekaligus berperan khususnya kepada BANSER Jambangan yang memiliki potensi luar biasa untuk tetap solid dan bersinergi agar memiliki jiwa loyalitas yang tanpa batas dalam semua aspek didalam berkhidmah.

"Tetap solid, tetap bersinergitas untuk memupuk loyalitas tanpa batas dalam segala aspek" tegas Ahmad

Dalam kesempatan tersebut yang bertugas antara lain Ahmad Qomaruzzaman (Kasat Korkel), Misdi (Biro Giat), Kasenan (Basada), Buadi (Anggota), Mardi (Anggota), Solikin (Anggota), Yusuf (Anggota). 



Masa Depan Jurnalis di Tengah Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Zaman teknologi modern mendekati abad ke-20 segala pekerjaan manusia semakin dipercepat. Perlu diingat ya, bukan dipermudah akan tetapi dipercepat. Sebab penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini memiliki beragam dampak positif dan negatif. 

Pada hakikatnya, teknologi artficial intelegente (AI) atau kecerdasan buatan ini telah diterapkan sejak tahun 1980. Mesin pencarian google pun adalah bentuk awal dari cara kerja AI. Hanya saja, pada saat itu platform yang bisa menggunakan teknologi AI hanya mesin pencarian google. 

Konsep AI bukanlah teknologi yang sangat cerdas yang seperti dibayangkan oleh orang pada umumnya, atau bahkan nanti bisa bersaing dengan manusia. Okelah, dalam ilmu pengetahuan tidak ada yang tidak mungkin. Namun apa iya, manusia bisa menciptakan suatu makhluk menandingi atau melebihi tuhannya, tentu bagi yang percaya tuhan. 

Kalau gambaran simpel AI adalah seperti mesin pencarian google, berarti bisa dikatakan hanya google saat itu yang menguasai AI. Namun apa yang terjadi sekarang? Sebagian besar platform internet atau media sosial telah menerapkan AI. Hal ini bisa jadi karena cara AI sudah bocor dengan adanya perang siber. 

Perusahaan besar Meta yang sudah menguasai platform besar media sosial digital seperti facebook, instagram, twitter/ x dan Whatsapp telah memiliki fitur Meta AI. Hal ini tentu menjadi perdebatan tentang dampak positif dan negatifnya. 

Keamanan privasi sekarang ini tidak lagi menjadi hal yang diwajarkan. Ancaman data keamanan bocor, privasi data sungguh menjadi kewaspadaan dan kehati-hatian yang perlu selalu difikirkan dalam bermedia sosial. Kita tahu website milik pemerintah seringkali dilumpuhkan oleh hacker. Tentunya ini adalah bentuk dari kelemahan adanya teknologi AI atau sebagai tantangan di era zaman teknologi super cepat ini.

Penulis menyakini, setiap apapun yang telah terunggah dalam dunia internet tidak bakal hilang meski dihapus oleh pemililnya. Sebab ada pihak ketiga yang menyimpan data itu, apalagi dengan konsep penyimpanan google could ini. Analogi mudahnya, ketika kita memiliki file yang hilang pada hardisk atau flashdisk masih dikembalikan filenya dengan bantuan beragam aplikasi. Lalu bagaimana dengan kita yang mengunggah file diinternet yang selalu dipantau oleh pihak ketiga atau server admin (mudahnya begitu). 

Nah, dengan ulasan mengenai gambaran, cara kerja, kelemahan dan keuntungan AI telah terjabarkan diatas lalu bagaimana itu berdampak oleh seorang jurnalis atau wartawan. Tentu topik ini selalu menjadi bahan yang menarik untuk dibahas, bahkan saya mengetik ulasan ini merupakan produk hasil pemikiran tanpa AI. Sebab artificial intelegent tidak bisa menghasilkan pembahasan yang koheren dan kompleks serta sistematis tentang topik ini. 

AI hanya berperan dalam saat proses produksi, tidak secara holistik dan utuh. Dalam suatu artikel yang baik dan benar menurut kaidah kepenulisan yang bisa ditelaah oleh akal budi manusia, artinya sistematika data sekaligus diagram alir artikel tidak bisa dirancang oleh AI dalam konteks tertentu. Misalnya membahas mengenai agama, suatu organisasi atau tajuk suatu fenomena. 

Selanjutnya AI tidak bisa tampil sesuai algoritma jika tidak dicari melalui mesin pencarian, hal ini dikarenakan ai adalah gudang informasi yang hanya tampil bila dipanggil atau dicari. Layaknya mesin pencari. Begitupula dalam pembuatannya, bila manusia tidak membuat atau menginput informasi maka ai tidak bisa menghadirkan data. 

Terkahir, sejauh yang kami pahami. Bahwa AI tidak bekerja berdasarkan emosional manusia, artinya semua dipandang secara objektifitasnya. Begitulah gagasan kami perihal kompetensi wartawan atau jurnalis ditengah metode kecerdasan buatan atau artificial intelegence. Bagi kami, saya masih optimis dengan wartawan atau jurnalistik yang tidak akan dikalahkan dengan perkembangan artificial intelegence.

Denny Caknan Konser Tahun Baru Di Malang Bawakan 13 Lagu, Full Penonton Meski Diguyur Hujan

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Momentum Peringatan Pergantian Tahun Baru 2024 ke 2025 Pemerintah Kota Malang menggelar Pesta Rakyat Menyambut Tahun Baru 2025 di Depan Gedung Balai Kota Malang pada Selasa (31/12/24).

Dihadiri ribuan penonton pecinta Denny Caknan konser lebih romantis ketika diguyur hujan. Penyanyi kondang yang memiliki nama Asli Deni Afriandi tersebut mengenakan jaket buatan UMKM Malang. 

"Baju saya ini asli dari UMKM Malang, tepuk tanganya mana dong untuk Malang. Tak kancani udanmu rek" ucap Denny Caknan disela-sela nyanyinya.

Salahsatu penonton Denny Caknan mengaku rela datang lebih awal mulai jam 5 sore demi memperoleh posisi paling depan, sedangkan Denny Caknan Perfom sekitar pukul 11 malam.

"Mulai dari jam berapa buk, jam 5? Wah lak njebeber (wah pasti basah kuyub)" cuplikan percakapan Denny Caknan dengan salahsatu penonton.

Konser puncak yang berdurasi 1 jam 13 menit, Denny Caknan membawakan 13 judul lagu yang populer dikalangan anak muda belakangan ini, antara lain Dumes, Cundamani, Los Dol, Ldr, Kartonyono, Sigar, Rungkad, Klebus, Kisinan 2, Pamer Bojo, Tanpo Tresnamu, Sekti, dan Wirang.

Denny Caknan tak lupa mengucapkan terimakasih terhadap Plt. Walikota Malang Iwan Kurniawan. Hal unik lainnya adalah Denny Caknan ditengah performnya membagikan jaket yang telah dipakainya kepada penonton, sebagai bentuk kebiasaan yang telah dilakukannya setiap kali konser. Selain itu, lagu milik Mantanya Happy Asmara yaitu Rungkad juga dibawakan serta lagu Pamer Bojo milik Alm. Dedi Kempot.

Meski selama konser berlangsung terus diguyur hujan, semangat penonton tetap terus menyala semangat ikut bernyanyi dalam lautan sobat ambyar.

Kecelakaan Bus di Kota Batu Diduga Rem Blong, 4 Meninggal, 11 Luka dan 43 Lain Syok Trauma

 

BATU | JATIMSATUNEWS.COM : Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di depan Hotel Wonderland, Pertigaan Lippo Plaza, dan SMPN 3 Batu pukul 19.29 WIB. Menurut laporan dari warga, kecelakaan tersebut disebabkan oleh rem bis wisatawan dari Bali yang ngeblong pada Rabu, (8/1/25).

Korban jiwa berjumlah 15 orang, dengan rincian 4 meninggal dunia (MD) dan 11 luka-luka. Selain itu, 43 penumpang bis mengalami syok dan trauma.

Tim PSC Kota Batu dan relawan lainnya bergerak cepat merespons kecelakaan tersebut dalam waktu 3 menit. Fasilitas kesehatan yang siaga antara lain PSC Kota Batu, PSC Kota Malang, Ambulance Relawan, Damkar Kota Batu, BPBD Kota Batu, dan Kepolisian Kota Batu.

Kepolisian Kota Batu dan BPBD Kota Batu telah mengatur lalu lintas dan memberikan bantuan pertama kepada korban. Posko kesehatan juga telah didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban.


Mohon ijin melaporkan data sementara yang terdata (8/1/2025, 21.30)

RS Hasta Brata 

1. Mustofa Ahman, 20 th,  Alamat : Jl. Wukir RT 02 RW 05 Temas, Batu

2. Muh Safiudin 30 thn, Alamat : DS. Tanggul Kulon Kec. Tanggul, Kab Jember

3. Sugiarti 60 th, Jl. MT. Hariyono, Dinoyo Kota Mlg.

4. Moch Bayu Jatmiko, 38 th, Alamat : Jl. Bunga Desember RT. 02 RW. 06, lowokwaru, Kota Mlg.

5. Prasasti Nur Aulia, 23 Th, Alamat : Jl. Sumpil RT. 06 RW. 13, Blimbing Kota Mlg.

6. Tino Trisula, 32 Th, Alamat : Sisir, Batu

7. Bambang Eko Pribadi, 49 th, Alamat : Jl. Raya Arjuno RT. 03 RW. 11, Junggo, Batu.

8. Rasminanto, 71 Th, Alamat : Raya Arjuno RT. 03 RW. 11, Junggo, Batu.

9. Anis - jember (MD)

10. Sugianto Mumun, 40 Th, Alamat : (MD)

11. Agus Darianto, 60 Th, Sidomulyo, Batu. (MD)


RS KH

1. By. Syafa 20bln - jember (MD)




*Sumber*

- Instansi Pelapor: Warga

- Formulir Pelaporan Cepat Bidang Kesehatan

Terkuak Bus yang Kecelakaan di Kota Batu, KPS Dishub Mati dan Tidak Dalam Pengawasan Dishub

 

BATU | JATIMSATUNEWS.COM : Kecelakaan beruntun yang dialami oleh bus 1 bernomor polisi DK 7942 GB di Kota Batu yang mengangkut rombongan SMK TI Global Badung dalam rangka kunjungan industri, dikabarkan telah menewaskan 4 orang pada Rabu, (8/1/25).

Rombongan bus tersebut diketahui tengah berkunjung dengan rute Semarang-Yogyakarta-Malang dalam kurun waktu 5-9 januari 2025 melalui perusahaan otobus (PO) PT. NUSA DEVATA BALI HOLIDAY yang tertera pada banner yang ditempel pada bagian belakang bus. 

Insiden tersebut membuat pusat perhatian publik utamanya jagat maya atau media sosial. Selain itu, terdapat temuan lainnya dimana data pencarian pada laman : https://spionam.dephub.go.id/ yang memuat 12 informasi penting unit bus mengalami keganjalan. 

Informasi tersebut memuat Nomor Kendaraan, Nama Perusahaan, Jenis Angkutan, Nomor Kartu Pengawasan, Masa Berlaku KPS, Seat, Masa Berlaku Uni Berkala, Merek, Nomor Rangka, Nomor Mesin dan Nomor SRUT.

 

Menarikanya ada satu informasi penting yaitu masa berlaku KPS telah habis pada 26 April 2020. Jika masa berlaku Kartu Pengawasan (KPS) kendaraan habis, artinya perizinan kendaraan tersebut telah habis masa berlakunya.  

Selain itu juga bisa disimpulkan bahwa tidak adanya pengawasan dari Dinas Perhubungan (Dishub) selama 5 tahun, sehingga kelayakan operasional bus perlu ditanyakan, sehingga dari sini perlu  dilakukan evaluasi proses pengecekan dokumen dan pengawasan kendaraan.

KIR adalah kegiatan uji kendaraan bermotor untuk memastikan kendaraan tersebut layak digunakan di jalan raya. KIR wajib dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali.

KPS adalah informasi lebih lanjut tentang layanan di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Yogyakarta.

Kendaraan yang wajib mengikuti uji KIR, antara lain: 

1. Mobil penumpang, termasuk mobil ojek online

2. ⁠Taksi

3. ⁠Mobil dan truk pengangkut barang

4. ⁠Mobil pick up

Konspirasi Gagalkan Visi Indonesia Emas 2045, Melalui Guru dan Dunia Pendidikan

Bagian 1: Sistem Pendidikan dan Ragam Pergantian Kepemimpinan Indonesia


Ketika Indonesia mencanangkan Indonesia Emas pada tahun 2045 pada saat usia Indonesia 100 tahun merdeka rasanya iya-iya tidak untuk bisa mencapainya, banyak aspek yang perlu dilihat dan dikaji sebelum menobatkan Indonesia Emas tahun 2045. Bukan suatu hal yang muluk namun semua harus difikir, disiapkan bahkan difikirkan secara rasional. 


Coba kita mulai pembahasan mulai dari persiapan, jika sekarang tahun 2024 maka kurang 21 tahun lagi penobatan itu harusnya didapatkan, bila kita memiliki generasi pemuda untuk disiapkan, sekaranglah memulai waktu yang tepat, sebab diumur 21 tahun nanti, pemuda sudah mulai berkontribusi. Itu kalau kita lihat dari pemuda yang masih berumur 0 tahun dari sekarang. 


Lalu bagaimana, dengan pemuda yang sekarang masih mencari jati diri. Ini berkisar antara umur 13-19 tahun, ini antara jenjang pendidikan smp-kuliah. Ini adalah waktu dimana seorang murid nanti akan menjadi manusia produktif ketika Indonesia digadang akan mengalami keemasan pada tahun 2045. 


Kita mulai mendalam dalam rangka persiapan ini, tentu dalam rangka persiapan adalah aspek crowded atau fokus utama. Sebab, persiapan terbaik adalah belajar dan yang bisa paling berperan adalah instansi pendidikan atau bahkan lebih spesifik lagi seorang guru. Namun nyatanya kondisi pendidikan mulai diperlakukan tidak serius, lalu bagaimana tujuan Indonesia emas 2045 itu bisa diraih. 


Lagi-lagi situasi politik masih menjadi tren isu masyarakat Indonesia belakangan ini, mulai dari Pileg dan Pilpres yang penuh ketegangan panggung sandiwara telah mengalihkan isu pendidikan yang dirasa penting untuk diperhatikan dan ditangani, belum lagi disambung pilkada beserta dinamikanya setelah itu. Seolah-olah isu politik ini menjadi arus perhatian pearalihan, tidak mengatakan semua namun minim yang masih menyuarakan pendidikan karena masih belum dianggap isu strategis. 


Belum lagi, skema perubahan pemerintahan identikanya juga perubahan kebijakan. Inilah yang kemudian dirasa lagi membuat sistem pendidikan terombang-ambing, logika dasarnya suatu sistem pendidkan belum dirasakan berhasil dan tidaknya namun sudah diganti. Seperti orang memasak belum selesai stepnya sudah dibuang sebelum dimakan dan dirasakan hasilnya. Nah ini akan menjadi piring kotor serta alat dan bahan dapur terbuang sia-sia, itulah yang terjadi di negara kita saat ini. 


Lebih dari itu, bila dibahasa pada jenjenag pendidikan mulai dari SMP sampai diperguruan tinggi diakui atau tidak sistem pendidikan dilingkungan pendidikan tinggi masih jauh dari kata efektif. Misalnya pragmatisme pendidikan tidak menjadi konsep utama lagi. Kebanyakan pendidikan tinggi dituntut memiliki luaran dan prestasi pragmatis, sehingga lembaga perguruan tinggi mau tidak mau harus pragmatisme menghasilkan mahasiswa yang didik menjadi alat menciptakan suatu produk industri dan teknologi. Alih-alih manusia sendiri bingung juga dengan pesatnya teknologi yang akan mengalahkan manusia. 


Jarang sekali menjumpai sekarang mahasiswa yang berjiwa sosial, negarawan, nasionalis atau apalah yang berhubungan dengan peningkatan daya akal budi yang baik dan memiliki cita-cita seperti para pendiri bangsa, jiwa Soekarno, Bung Tomo, Tan Malaka atau bahkan Sutan Syahrir atau yang lain. Mahasiswa lebih bangga teralifiliasi untuk menjadi silent major, menjadi konten kreator dan bahkan menemukan sederet aplikasi yang mungkin hanya bertahan saat dia kulia saja, setelah itu hanya menjadi cerita dan kembali ke profesi karyawan. Lagi-lagi idealisme itu dibunuh. 


Disisi lain, sistem pendidikan perguruan tinggi telah mengalihkan fokus mahasiswa yang idealis untuk memikirkan negara ini dengan kurikulum yang berbasis proyek, menghasilkan luaran teknologi dan industri atau bahkan segudang deretan prestasi yang hanya mencakrawala didunia akademis namun sanggat asing bila dibawa ke masyarakat bawah. Saya tak mempermasalahkan prestasinya, namun ini tak jauh dari orde baru ke reformasi ketika manusia dibungkam untuk berfikir kritis terhadap dinamika para penguasa bangsa yang bertindak tidak-tidak. 


Pada intinya, sistem pendidikan yang digemborkan sebagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini harus diterjemahkan detail. Akhirnya guru memiliki peranan masing-masing dan serta mampu beropini 'siapa berbuat apa' artinya guru berperan sesuai bidang keahliannya masing-masing yang mengarahkan/ mendampingi anak didiknya untuk berfikir kritis dan menitikberatkan pada akal budi dan pemikiran. 



Bagian 2 : Degradasi Perlakukan Guru : Hukum Dijadikan Alat Untuk Menepis Tudingan Murid Durhaka


Ini juga lagi marak, kasus guru dilaporkan wali muridnya karena dikatakan melakukan kekerasan. Saya memang tidak sepakat bahwa dunia pendidikan harus bermetode pada kekerasan yang amat berlebihan, namun juga tidak membenarkan bahwa wali murid yang keterlaluan menyikapi hal ini tanpa adanya pertimbangan dan analisis yang mendasar. 


Jangan salahkan, mungkin akibat dari guru yang seperti ini adalah manifestasi pada sistem pendidikan yang kurang tepat itu. Tidak bisa dipungkiri guru adalah produk dari pendidikan itu sendiri, pendidikan yang tepat akan menghasilkan guru yang tepat. Jadi lagi-lagi pembahasan diatas itu tidak hanya berujung pada kemajuan negara, subjektivitas murid namun juga terhadap produk dari kualitas guru itu sendiri secara personal. 


Oke kita kembali ke topik lagi, era sekarang ini banyak guru yang dilaporkan oleh wali muridnya dengan tudiangan kekerasan dengan berdalih pada pembenaran beberapa pasal perlindungan anak. Bahkan ada yang memanfaatkan kepentingan ini untuk meraup keuntungan, misalnya dalam tuntutan denda yang tidak logis. Baik tidak logis secara perbuatan guru maupun kondisi guru itu sendiri. Maksudnya tidak sesuai perbuatan guru adalah misalnya ketika guru melakukan pemukulan namun tidak ada luka yang berat dalam kenyaatannya dendanya tidak cukup sebagai ganti pengobatan saja namun juga untuk meraup keuntungan, bila dalihnya adalah untuk membuat jera, anda apakah berfikir bagaimana kalau guru ini mogok dalam mengajar.


Mungkin anda bisa beranggapan memindahkan anaknya disekolah lain, lalu bagaimana jika anda telah viral dalam dunia pendidikan, akibatnya anak anda dibacklist dari instansi pendidikan manapun, atau bahkan anak anda mendapatkan bullying dari temanya telah memiliki orangtua seperti anda. Jangan lupa guru memiliki solidaritas yang tinggi antar sesama guru lainnya apalagi guru honorer. 


Lalu, maksudnya tidak logis dari kondisi guru adalah bahwa guru tersebut honorer, bahkan gajinya dalam hidupnya saja tidak akan cukup. Sudah begitu diharusnya untuk membayar denda yang sedemikian besarnya, ini adalah suatu kejahatan moral yang amat dalam. Seharunya anda berfirkir sebagai orangtua untuk berfikir lebih dalam lagi tentang sebab akibat dari perlakuan guru terhadap anak anda. 


Dalam sebuah podcast antara Prof. Mahfud MD bersama Deddy Corbuizer di Channel Mahfud MD Official sempat disinggung terkait maraknya guru yang dipolisikan oleh walimurid karena dianggap kekerasan. Prof. Mahfud mengatakan cikal bakal pasal perlindungan anak tersebut sebenarnya ditujukan untuk kasus-kasus yang amat besar.  Sedangkan sekarang ini hukum sudah mulai di politisasi, kadang dibesar-besarkan demi balas dendam. 


Prof. Mahfud memilik pendapat  bahwa memang harus dikaji ulang. Saya pun demikian, bagi saya aparat penegak hukum harus selektif dalam konteks yang akan diperkarakan sehingga wali murid tidak mudah dikit-dikit melaporkan, tentu memang ada proses mediasi atau restorative justice, namun alangkah baiknya saat pelaporan itu ada kalanya laporan ditolak atau bagaimana sehingga muncul presepsi publik bahwa tidak semua kasus mentang-mentang harus berurusan dengan kepolisian, kejaksaan atau instansi terkait lainnya.


Peran Dinas Sosial, MGMP atau kelompuk guru, lembaga bantuan hukum pemerhati guru harus bersinergi mendesak birokasi dan tata prosedur dalam menyikapi kasus seperti ini. Sebab, yang mengerikan adalah ketika wali murid yang memiliki hegemoni dan dominasi tinggi atau bahkan kenal dengan pejabat melawan guru biasa yang sangat lugu maka ini adalah sesuatu yang jomplang bila tidak dibackup oleh seseorang yang mahir dibidang itu. Urgensitas Perda dan aturan secara rinci bahkan gambaran jelas batasan-batasan guru dikatakan melakukan kekerasan itu seperti apa, inilah yang harus dirumuskan untuk mudah diterjemahkan. 


Setelah ada prosedur yang jelas, tak perlu menafsirkan pasal yang masih holistik maka point-point itu tadi dilakukan sosialisasi masif bagi guru dan instansi pendidikan. Maka jelas, bila ada kasus A secara deskripsi A, dengan indikator A sehingga hukumannya itu A. Jangan hanya deskripsi atau pengertian yang masih general atau umum. 


Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...