Senin, 23 September 2024

Produksi Playmat Interaktif: Kuatkan Pendidikan Daerah Pinggiran dan Mendukung Keterampilan STEAM

 

Abdul Rahman Prasetyo, M.Pd bersama para peserta telah memproduksi playmat interaktif berbasis audio visual

PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan di daerah pinggiran seringkali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga kurangnya akses ke teknologi modern. Menjawab tantangan tersebut, sebuah inisiatif inovatif yakni produksi playmat interaktif berbasis audio visual dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di Kabupaten Pacitan. 

Kegiatan produksi tersebut melibatkan 12 sekolah dasar yang ada di sekitar pesisir Kabupaten Pacitan. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi bagi sekolah-sekolah yang kurang terfasilitasi, tetapi juga memperkenalkan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang relevan dengan muatan lokal.

Pelatihan ini berlangsung dari bulan Juli hingga November 2024, dipimpin oleh Abdul Rahman Prasetyo, S.Pd, M.Pd, seorang dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) dengan menggandeng komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali siswa dan guru dengan keterampilan yang tidak hanya berfokus pada kreativitas, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru di wilayah tersebut. Melalui teknik tufting, para peserta dilatih untuk memproduksi playmat yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran audio-visual yang menarik. 

“Kami ingin memberikan akses pendidikan berkualitas melalui inovasi produk yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah pinggiran. Produk playmat interaktif ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu belajar, tetapi juga dapat menjadi produk unggulan yang meningkatkan daya saing sekolah dalam komunitasnya,” ujar Abdul Rahman Prasetyo. 

Menurutnya, dengan memadukan teknologi sederhana dan muatan lokal, siswa akan lebih mudah menyerap pelajaran, terutama dalam bidang STEAM. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong keterlibatan komunitas secara aktif. Pacitan Cerdas (PACE), sebuah komunitas lokal yang selama ini fokus pada pemberdayaan pendidikan di daerah terpencil, menjadi mitra penting dalam mengembangkan keterampilan para peserta pelatihan. Kolaborasi ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas, poin 8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan.

Demo pembuatan playmat interaktif berbasis audio visual oleh tim

Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek). Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan tidak hanya pada pengembangan sumber daya manusia di sekolah-sekolah pinggiran Pacitan, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui produk yang memiliki nilai jual.

Melalui pelatihan ini, diharapkan sekolah-sekolah di wilayah pinggiran Pacitan mampu lebih mandiri dalam menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Playmat yang dihasilkan akan mendukung proses belajar secara efektif, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan kreativitas lokal, produk ini dapat dikembangkan sebagai industri kreatif yang tidak hanya bermanfaat bagi pendidikan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Pelatihan Batik Cap Motif Khas Pacitan, Kembangkan Kreativitas dan Jiwa Wirausaha Generasi Muda

 


PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan berbasis seni dan budaya kini semakin dilirik dan mendapat banyak perhatian, terutama dalam rangka memperkuat identitas lokal dan meningkatkan keterampilan anak-anak. Oleh karena itu salah satu dosen seni rupa Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., menggagas pelatihan batik cap bagi siswa sekolah dasar di daerah Kabupaten Pacitan. Dengan menggandeng komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE), kegiatan ini terlaksana selama periode bulan Juli hingga November 2024 dan diikuti oleh 12 sekolah dasar. 

Mengusung konsep Adaptive Learning dan Technopreneurship Digital, pelatihan ini menggabungkan pembelajaran interaktif yang berfokus pada kreativitas, sekaligus memberikan pengetahuan mengenai aspek wirausaha berbasis teknologi kepada para peserta didik.

Dalam pelatihan ini, anak-anak tidak hanya diperkenalkan pada teknik dasar batik cap, tetapi juga diberikan pemahaman mengenai proses produksi yang dapat dikembangkan secara kreatif. Para peserta diajak untuk mengeksplorasi motif-motif khas Kabupaten Pacitan yang memiliki nilai historis dan budaya. Proses ini juga dirancang agar peserta mampu merasakan pengalaman langsung membuat batik dengan menggunakan alat cap. Keterlibatan anak-anak dalam kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya batik sejak usia dini sekaligus menumbuhkan minat mereka pada bidang seni dan wirausaha.

Ketua kegiatan, Dr. Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd, menyampaikan harapan agar siswa tidak hanya memahami teknik batik namun juga memiliki rasa bangga akan warisan budaya serta menumbuhkan nilai ekonomi melalui keterampilan membatik dan teknik wirausaha digital.

“Kami berharap melalui pelatihan ini, anak-anak tidak hanya memahami teknik batik, tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap warisan budaya daerah mereka. Lebih dari itu, kami ingin mereka dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi peluang ekonomi di masa mendatang.” Tutur Dr. Ike

Selain itu, pelatihan ini juga mencakup pengenalan aspek kewirausahaan, seperti bagaimana memasarkan produk batik hasil karya anak-anak melalui platform digital.

Pendekatan adaptif dalam kegiatan ini memungkinkan anak-anak dengan berbagai latar belakang pendidikan dan keterampilan untuk tetap dapat mengikuti pelatihan secara maksimal. Dengan didukung oleh teknologi digital, pelatihan ini memperkenalkan para peserta pada penggunaan media sosial dan e-commerce sebagai alat untuk memperluas pasar dan mempromosikan produk mereka.

Kegiatan ini sejalan dengan upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam program Bima.

Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda di Pacitan agar lebih tertarik pada seni batik serta mampu mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis budaya lokal. Dengan keterampilan membatik yang mereka pelajari, diharapkan anak muda dapat memanfaatkan warisan budaya tersebut sebagai peluang usaha, memperkenalkan batik Pacitan ke pasar yang lebih luas, dan turut melestarikan tradisi. Selain itu, pelatihan ini juga akan membekali mereka dengan pengetahuan untuk mengembangkan potensi daerah dalam sektor ekonomi kreatif.


Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Daur Ulang Bungkus Semen di Sekolah Pinggiran Pacitan: Lestarikan Wayang Beber dan Tumbuhkan Wawasan Kedudayaan

 


PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pelestarian budaya seringkali menjadi tantangan tersendiri ketika menghadapi ancaman kepunahan. Hal ini mendorong lahirnya inisiatif inovatif yang menggabungkan pendidikan, budaya, dan lingkungan, seperti yang dilakukan oleh tim pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) yakni pelatihan daur ulang limbah bungkus semen menjadi merchandise wayang Beber. Dalam rentang waktu antara Juli hingga November 2024, 12 sekolah di wilayah pinggiran Pacitan menjadi sasaran lokasi dari program pelatihan tersebut. Kegiatan ini berfokus pada revitalisasi budaya Wayang Beber yang mulai terlupakan dengan menekankan aspek merchandise kebudayaan.

Proyek yang digagas oleh Dr. Iriaji, M.Pd., dosen Universitas Negeri Malang (UM) ini bekerja sama dengan komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE). Kegiatan ini juga semakin sukses karena mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, melalui program Bima yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Pendekatan inovatif dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan bungkus semen yang biasanya dianggap sebagai limbah, untuk diubah menjadi media ekspresi seni budaya Wayang Beber. Bungkus semen yang didaur ulang kemudian dijadikan bahan utama untuk membuat produk budaya, seperti merchandise, yang menarik perhatian kalangan muda dan masyarakat luas. 

Melalui pendekatan kreatif ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung dalam proses produksi, tetapi juga terlibat dalam mempromosikan budaya lokal yang hampir punah. Pelatihan ini diadakan tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan baru bagi siswa sekolah, tetapi juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal dalam bentuk yang lebih modern dan inovatif.

Dr. Iriaji, M.Pd., sebagai ketua kegiatan, menyampaikan pentingnya pendekatan kreatif dalam pelestarian budaya yang juga bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

"Daur ulang bungkus semen menjadi karya seni ini bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga menyelamatkan Wayang Beber yang hampir punah. Dengan menjadikan produk budaya ini sebagai merchandise, kita menggabungkan nilai ekonomi dan budaya, terutama bagi generasi muda," ujarnya.

Selama pelatihan, siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya daur ulang dan kontribusi mereka terhadap lingkungan. Selain itu, mereka diajak untuk memahami lebih dalam tentang Wayang Beber, sebuah bentuk seni tradisional yang telah ada sejak zaman Majapahit, namun kini mulai jarang ditemui. Keterampilan daur ulang ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa dan komunitas, terutama dalam menciptakan produk-produk bernilai ekonomis yang ramah lingkungan.

Kegiatan ini sejalan dengan tiga tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu tujuan ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, tujuan ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta tujuan ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Melalui sinergi antara pendidikan dan budaya, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam menggerakkan sektor industri kreatif di Pacitan, sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat.

Dr. Iriaji menambahkan bahwa selain menamamkan persuasif terhadap budaya, kegiatan tersebut bertujuan memberikan relevansi budaya yang bisa bersaing pada zaman sejarang

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan bahwa budaya bukan hanya warisan, tetapi juga sumber daya yang bisa terus hidup dan berkembang seiring perkembangan zaman. Ini adalah cara kita untuk menunjukkan bahwa budaya lokal bisa tetap relevan dan berdaya saing". Tegas Dr. Iriaji

Komitmen tim pengabdian terhadap pelestarian budaya dan pemberdayaan komunitas menjadikan program ini sebagai contoh konkret bagaimana pendidikan, inovasi, dan kesadaran lingkungan dapat berjalan seiring. Proses kreatif yang melibatkan daur ulang bungkus semen untuk mendukung pelestarian Wayang Beber menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional masih relevan dan dapat dipadukan dengan praktik-praktik modern untuk menghadapi tantangan masa kini.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS-PK MAN 1 Malang Tahun 2024

 

Pembukaan LDK bersama Waka Kesiswaan dan Pembina OSISPK MAN 1 Malang
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang (MAN 1 Malang) kembali menggelar program kerja tahunan berupa Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang menyasar kepada pengurus Oganisasi Siswa Intra Madrasah (OSIS) dan Perwakilan Kelas (PK) MAN 1 Malang yang dibuka pada Jum'at (20/9/24). 

Digelar selama 2 hari tersebut, memiliki beberapa orientasi atau tujuan diantaranya memahamkan siswa pengurus osispk mengenai kinerja yang akan dilaksanakan selama satu periode kedepan serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa. 

Ketua PK MAN 1 Malang Muhammad Surya W menuturkan dirinya hendak memahamkan pengurusnya mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama menjadi pengurus osispk sehingga roda organisasi berjalan demikian. 

"Harapan kami, pengurus (osispk) yang baru ini bisa memahami tugas pokok dan fungsi osispk yang telah diamanahkan oleh madrasah" tegas Surya. 

Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan secara eksplisit bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dengan demikian osispk seyogyanya memiliki peran untuk mewujudkan fungsi dari undang-undang tersebut serta secara detail sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Meski ada kontradiktif antara madrasah yang berada pada payung hukum kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan kementerian agama, rasanya ini bukan alasan dalam konteks untuk diperdebatkan selagi tidak bertentangan. 

Osis dan PK bila dikaji lebih dalam hakikatnya merupakan miniatur dalam menjalankan kehidupan sosial politik yang ada didalam masyarakat atau negara. Secara hukum tata negara sebuah negara harus memiliki lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Dalam hal ini PK sebagai lembaga Legislatif, OSIS sebagai lembaga eksekutif dan madrasah (kepala madrasah, Waka Kesiswaan , jajaran pembina atau tatib) sebagai lembaga yudikatif. 

Mereka harus berjalan sesuai tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing agar program kerja osispk atau bahkan program kerja kesiswaan berjalan dengan lancar, sesuai apa yang diharapkan. Komitmen bersama, saling menyadari dan saling mengerti adalah kunci utama agar bisa berjalan seiringan dan selaras. 

Penyematan tanda peserta oleh Waka Kesiswaan secara simbolis

Belum lagi, bila dilihat dari sisi birokrasinya PK sebagai wakil dari rakyat harus memiliki kompetensi cukup agar bisa membawa aspirasi masyarakatnya (siswa) sesuai apa yang diinginkan namun juga tetap didalam koridor aturan madrasah yang telah ditetapkan. Tidak hanya mewakili, PK juga bertugas merefleksikan sekaligus memanifestasikan aspirasi terhadap suatu program kerja yang apik, artinya keterampilan filterisasi aspirasi, memasak aspirasi tersebut mutlak dimiliki oleh setiap anggota. 

Selain itu, anggota PK harus mengetahui alur birokrasi yang baik, mulai dari serap aspirasi hingga putusan keputusan siapa saja yang dilewati. Mulai dari anggota kelas, ketua angkatan, pembina, waka kesiswaaan, kepala madrasah dan mitranya yaitu osis harus benar-benar memahami untuk kemudian dilakukan secara hukum organisasi. 

Point selanjutnya adalah tertib administrasi. Sebagai lembaga legislatif dimadrasah, pk dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kapabilitas dalam arsip administrasi, mulai dari pemberkasan berita serap aspirasi hingga nanti draft proposal, persuratan, LPJ, notulensi rapat, dan administrasi lainnya yang diperlukan dalam organisasi. Tidak ada rumusnya pengurus tidak memiliki pemahaman mengenai administasi. 

Selanjutnya adalah etika, dalam berorganisasi memiliki etika adalah modal utama, apalagi oraganisasi yang berorientasi pada siswa madrasah yang telah digadang sebagai siswa dengan ilmu agama yang mumpuni harusnya tidak asing tentang etika baik. Budaya organisasi berbasis etika wajib dimengerti oleh setiap pengurus. Misalnya etika dalam berkomunikasi, etika dalam memberikan kritik dan saran serta solusi, etika dalam rapat dan lain sebagainya. Pada dasarnya tidak ada dalam organisasi yang menggunakan emosi nafsu lawammah, namun harus berprinsip musyawarah untuk mufakat dengan menjunjung tinggi kekeluargaan. 

Materi Etika Komunikasi oleh Ibu Ifa

Disela-sela kegiatan LDK berlangsung berlangsung diskusi singkat antara pemateri dengan pembina dengan tujuan melibatkan purna bhakti osispk terdahulu untuk ikut serta dalam mewujudkan osispk yang semakin baik. Pada periode saat ini, telah terjadi restorasi struktur waka kesiswaan dan pembina osis yang diharapkan bisa memberikan warna baru. 

Para waka kesiswaan dan pembina osispk telah satu frekuensi untuk sepakat menertibkan tugas, pokok dan fungsi osispk sesuai dengan ketentuannya oleh karenanya LDK OSISPK 2024 ini dimuat dengan beberapa materi yang mendukung. 

"Insyaallah, kami bersama tim pembina menghadirkan para ketua purna osispk agar memberikan gambaran kepada adik-adiknya tentang osispk yang sesuai dengan ketentuan untuk bisa diterapkan kedepannya oleh mereka (pengurus)" ujar Pembina OSISPK yang akrab disapa Ibu Sri Utami tersebut.

Persiapan dinamika kelompok

 Dilihat dari diskusi yang telah dilakukan, Waka kesiswaan Ady Irawan, Pembina osispk yang terdiri dari bapak Yuli Irawan, Ibu Sri Utami, Bapak Fauzi dan Ibu Laila telah memberikan gambaran kedepannya osispk akan lebih baik dengan komitmen baru, spirit baru dan tujuan baru serta haluan baru. 

Salahsatu purna ketua PK masa bhakti 2015/2016 Muhammad As'ad Ma'ruf merasa senang adanya sinergi pembina pada periode ini, lebih-lebih para purna juga dilibatkan dalam ikut serta memberikan experince agar pengurus yang sedang menjabat diberikan pemahaman. 

"Hari ini saya merasa lega ketika ada wajah pembina yang berpengalaman dan saya optimis osispk akan semakin baik. Saya juga senang pembina masih mempercayai kami untuk memberikan pengalaman kami, kedepannya kami siap membantu bila dibutuhkan" tutur As'ad.

KNPI Kabupaten Malang Hadirkan Bawaslu, KPU dan Tim Pemenangan Paslon, Adakan Sharing Time, Dalam Menyambut Gelaran Pilkada Serentak Tahun 2024

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda (DPD KNPI) Kabupaten Malang dalam rangka menyongsong pemilihan kepala daerah bupati/ wakil bupati, Walikota/ Wakil Walikota dan Gubernur/ Wakil Gubernur di Kabupaten Malang, untuk menuju pilkada kabupaten Malang yang aman, menggelar sharing time bertajuk "Pemuda Bersatu, Pilkada Bermutu" dengan tema "Mewujudkan Demokrasi yang Harmonis dan Berkeadilan Pilkada Kabupaten Malang" pada Minggu, (22/9/24).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Malang, Komisioner KPU Kabupaten Malang, perwakilan tim pasangan-calon Sanusi-Latifah (SALAF) dan Gunawan-Umar Usman (GUS), ketua organisasi kepemudaan (OKP) diwilayah tingkat kabupaten Malang serta perwakilan PK KNPI se-Kabupaten Malang.

Sekretaris KNPI Kabupaten Malang Ahmad Wahid Jamil dalam sambutannya mewakili ketua KNPI kabupaten Malang, yang statusnya hari ini telah mengundurkan diri karena menjadi tim pemenangan. Ia mengatakan bahwa dalam forum ini memiliki tujuan agar pilkada di kabupaten Malang berjalan aman dan lancar. Pihak-pihak terkait sengaja dihadirkan untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat.

"Nanti bila ada pelanggaran bisa ditanyakan ke Bawaslu, kalau terkait tahapan bisa ditanyakan ke KPU" Terang Wahid.

Pada sesi awal salahsatu komisioner KPU Kabupaten Malang menyampaikan tahapan yang telah dilalui KPU yaitu penetapan Pendaftaran Calon, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Penetapan calon dan Pengundian Nomor Urut Calon.

"Sejauh ini kami telah menerima pendaftaran calon, penetapan DPT. Hari ini kami akan mengumumkan penetapan calon dan besok akan dilaksakan pengundian nomor urut" tutur Askari.

Sebelumnya pada Jum'at 20/9/2024 kemarin KPU kabupaten Malang telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap sebanyak 2.060.576 dengan 1.033.864 perempuan dan 1.026.712 laki-laki. Dan pada 22 september 2024 akan ditetapkan pada tingkat provinsi. Kabupaten Malang memiliki 4042 TPS, sehingga membutuhkan 28.294 KPPS dan 8084 PTPS yang akan telah dibuka pendaftaranntya. Askari berharap semua masyarakat mau terlibat mengambil peran dalam petugas penyelenggara pemilu tersebut.

Sementara itu Ketua Bawaslu Kabupaten Malang menyampaikan ajakannya masyarakat untuk menjadi pengawas, aturan-aturan dalam pemilu serta proses pelaporan jika terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu.

"Mari menjadi pengawas hari ini tahapanya rekruitmen PTPS. Sebenarnya Ketua ormas tidak harus mundur, namun ini menjadi pemantik luar biasa bagi KNPI Kabupaten Malang jika ketuanya Mundur karena menjadi tim pemenangan. Saya mengapresiasi ketua KNPI Kabuapaten Malang" ujar Wahyudi.

Kemudian acara dilanjutkan diskusi lebih lanjut dan terjadi adu gagasan dan tanya jawab yang dilontarkan oleh audien baik terhadap penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu, atau terhadap kontestan yaitu kepada tim pemenangan GUS dan SALAF.

Diakhir sesi, dilaksanakan deklarasi pemilu damai oleh semua stakeholder yang hadir dalam acara sharing time ini, dengan tujuan menanamkan rasa tanggungjawab bersama dalam menciptakan pemilu yang aman dan damai.

Pikiran Liar : Apakah Carut-Marut Berkepanjangan Negara Ini Karena Sumpah Serapah Mpu Gandring

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Asmara, konflik, kudeta hampir terjadi dalam setiap pergolakan politik, bahkan sejak zaman kerajaan. Paling terkenal hingga memakan korban sampai adu darah saudara adalah yang terjadi di zaman Ken Arok. Zaman kerajaan Tumapel yang dikenal dengan kerajaan Singasari, mencipta kisah asmara berujung malapetaka, melibatkan Ken Arok, Ken Dedes, Mpu Gandring dan Tunggul Ametung serta Kebo Ijo. Meski sangat menarik untuk terus didiskusikan, kisah cinta segitiga itu tidak akan kami ulas lagipa, bukan karenatelah sering kita dengarkan akan tetapi ada yang tersembunyi yang jarang disentuh orang membincangkan asmara di kerajaan Singasari ini.

Pada kesempatan ini sengaja kami akan berfikir, menganalisis, menduga dan berprasangka tentang sumpah serapah yang pernah dilontarkan oleh Mpu Gandring saat mati oleh kerisnya sendiri yaitu keris Lecut Singasari. Ini bukan untuk memlintir sejarah ataupun menimbulkan gejolak tidak baik. Betapapun itu tujuannya adalah untuk mawas diri agar kita semakin bijak dalam bertindak sebagai generasi penerus dari para nenek moyang kita terdahulu.

Setelah Mpu Gandring terbunuh ditangan Ken Arok oleh keris yang dibuatnya sendiri, bersama dengan itu diakhir nafasnya Mpu Gandring mengucapkan serapahnya. Kita tahu orang dahulu memiliki previledge tersendiri ketika mengucap sesuatu akan menjadi kenyataan.

Sumpah serapah saat ini kurang lebih seperti ini "Arok yang membunuh saya, juga akan terbunuh oleh keris itu kelak!. Anak cucumu akan mati terbunuh oleh keris itu". Ntah secara diksi benar seperti itu atau tidak point yang jelas tertangkap semua anak keturunan anak mati juga.

Tafsiran pertama, yang dimaksud dengan anak cucu disini dibanyak penafsiran mungkin darah keturunan dari Ken Arok, namun agar kita menjadi seseorang yang selamat alangkah kita itu kita proyeksikan pula untuk diri kita. Secara kita juga bisa dikatakan anak cucu jika dilihat dari generasi. 

Penafsiran kedua, mari kita menerjemahkan mati yang dimaksud pada kalimat itu apakah mati secara biologis atau timbulnya kekacauan yang membuat kehidupan manusia kecau-balau. Sebab mati adalah diksi yang masih holistik, segala kemungkinan bisa terjadi dizaman ini, bisa mati moral, mati etika, mati ilmu dan lainnya. Tentunya dengan munculnya kematian itu semua akan menimbulkan gejolak dan kekisruhan dimasyarakat, bangsa dan negara.

Akhir-akhir ini kita dihadapkan dengan kebingungan yang teramat mendalam tentang kondisi bangsa ini, baik dari sisi politiknya, sisi sosial masyarakat bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Problem ini muncul tanpa adanya ujung yang jelas, semakin lama bahkan semakin memburuk, inilah kemudian yang ditakutkan merupakan akibat daru sumpah serapah yang telah diucapkan oleh Mpu Gandring.

Beragam Produk Unggulan DKV dan Multimedia SMK Cendekia Madinah Dampit Siap Bersaing Dipasar Global

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Diera pendidikan yang menerapkan kurikulum merdeka ini siswa diharapkan mampu berkreasi sebanyak mungkin sesuai bidng yang diminati dan bakat yang dimiliki. Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf telah menerapkan kurikulum merdeka pada semua kelas dan tingkatan, baik SMK Cendekia Madinah maupun SMP Ibnu Rusdy. Hal ini nyata diterapkan dengan dibuktikan suksesnya acara gelar karya pada kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang digelar di halaman SMK Cendekia Madinah pada Sabtu, (21/4/24).

Masyarakat umum dan wali murid dapat melihat langsung karya anak-anaknya yang dapat menimbulkan rasa bangga dan percaya terhadap salahsatu instansi pendidikan yang ada di kecamatan Dampit ini. Uniknya terdapat 5 produk unggulan yang dipajang oleh siswa & siswi SMK Cendekia Madinah mulai dari produk souvenir hingga industri ekonomi kreatif, ke-5 produk tersebut diantaranya adalah jasa sablon kaos, souvenir mahar, mug custom, jasa fotografer, totebag, handbag, tas serta gantungan kunci.

Pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan terdapat beberapa produk yang dihasilkan antaralain Game, Power Bank, Wi-fi Coin yang dipandu oleh Pak Bayu dan Pak Modi. Pada jurusan Farmasi terdapat produk yang dihasilkan yaitu minuman Herbalove dengan 3 macam yang dipandu langsung oleh pak Yudi. 

Para siswa-siswi tersebut percaya dan optimis produknya akan laku laris dipasaran, sebab harganya yang ekonomis namun kualitas terbaik, dikerjakan dengan tangan professional, ramah lingkungan serta desain produk dan packaging yang kekinian. Tidak hanya bernilai estetika namun juga bernilai fungsi dan kegunaan tak hilang dari unsur tersebut.

Salahsatu pembeli dan pengunjung stand bazar yang merupakan warga sekitar merasa takjub dan bangga dengan karya dan kretivitas peserta didik SMK Cendekia Madinah ini, ternyata instansi pondok pesantren bahkan yang berada diwilayah yang jauh dari pusat kota tidak kalah dan bias bersaing dengan instansi pendidikan yang berada ditengah kota.

“saya bangga dengan produk mereka produknya bagus-bagus, saya rasa ini kerja keras guru yang luar biasa. Saya jadi yakin siswa atau santri pondok pesantren bahkan yang ada dipelosok pun bias bersaing dengan mereka yang berada ditengah kota” ujar Adi. 

Sudah menjadi rahasia umum memang lulusan SMK memang dididik untuk siap terjun dalam dunia kerja. Mereka dibekali dengan ilmu teori serta praktik kerja langsung dilapangan, dengan begitu ketika lulus siswa/siswi SMK Cendekia Madinah bisa siap dan menjadi professional ketika berada didunia kerja. Tak hanya itu, SMK Cendekia Madinah juga mencetak generasi yang berbudi pekerti luhur dan berwawasan agama yang kuat, sehingga mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dalam dunia kerja namun juga memiliki bekal ilmu agama yang mumpuni.

Sebab diera zaman cepat mengalami perubahan ini, generasi penerus bangsa perlu untuk kiranya dibekali ilmu agama, dibentuk mentalnya sehingga memiliki kepribadian yang unggul secara pengetahuan umum dan mengerti urusan agama, ibarat kata mengerti dunia dan akhirat harus imbang dan sepadan. Jangan sampai lulusan SMK Cendekia Madinah ini memiliki keahlian namun tidak bermoral, sebab adab lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu, etika lebih utama dibandingkan dengan keterampilan.





Pagelaran Seni Sakera Tampil Di Acara Gebyar Festival Pesta Budaya Nusantara Yayasan Miftahul Ulum Al-Manaf

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Gelaran Gebyar Festival Budaya Nusantara dalam rangka malam puncak kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMK Cendekia Madinah dan SMP Ibnu Rusdy Dampit dilaksanakan di Halaman SMK Cendekia Madinah Dampit pada Sabtu, (21/9/24) 

Acara tersebut dimeriahkan oleh group seni sakera yang berjumlah kurang lebih 15 orang. Group sakera tersebut menampilkan tarian-tarian khas madura dengan lagu khas jawa dengan iringan musik dj remix membuatnya semakin kekenian naun tetap membawakan pesan moral. Tarian yang dibawakan menambah suasana benar-benar tempo dulu sesuai dengan temanya yaitu Nusantara. 

Yang menariknya group sakera tersebut berasal dari desa Amadanom sendiri, dengan tujuan mengangkat kearifan budaya lokal agar siswa bangga terhadap budaya yang dimilikinya. Selama kurang lebih 30 menit tampilan tarian sakera berhasil memanjakan mata pengunjung masyarakat desa sekitar, wali murid dan siswa-siswi. Terbukti pengunjung tuntas melihat pagelaran seni ini hingga akhir.

Tidak hanya kalangan orang dewasa, seni pertunjukan sakera ini juga mebuat anak dan siswa tertarik melihatnya. Perpaduan musik modern, kostum khas pendekar madura, style senjata serta gerakan tari membuat mata perpukau melihatnya, serasa kita sedang melihat para prajurit kerajaan zaman dahulu latihan ilmu bela diri dan kanuragan. 

Karakter ketegasan dan optimis membawakan pesan agar generasi muda mampu bermental tegas dan optimis dalam belajar serta meraih mimpi, melalui kesenian sakera ini siswa dan siswi dapat memperoleh refleksi bahwa kehidupan juga memiliki estetika dan keindahan yang dapat dijadikan seni hiburan atau kesehatan mental.

Sakera merupakan kesenian khas masyarakat desa Amadanom kecamatan Dampit yang diciptakan oleh tokoh-tokoh pencak silat sebagai sarana syi’ar Islam menjaga keamanan wilayah dan memberikan hiburan bagi masyarakat. Proses pertunjukan kesenian Sakera diawali dengan salam penghormatan atraksi pencak silat dan diakhiri dengan atraksi seperti pertandingan silat. Pesan keagamaan moral dan perjuangan yang terdapat dalam kesenian Sakera disampaikan melalui lagu-lagu Madura dan gerakan pencak silat oleh pasukan sakera.

SMK Cendekia Madinah dan SMP Ibnu Rusdy yang berada pada naungan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf juga terdapat ekstrakulikuler kesenian mulai dari seni tari hingga ekstrakulikuler beladiri. Hal ini sebagai bentuk upaya keseriusan instansi pendidikan sebagai bentuk menumbuhkan potensi bakat dan minat peserta didiknya akan bisa menjadi prestasi kelak dikemudian hari. Peserta didik dapat menyalurkan bakat dan minatnya melalui ekstrakulikuler khusunya pada bidang kesenian.

Siswa Kelas IIX B Bawakan Tari Dolanan Jawa pada Malam Puncak Gebyar Budaya Nusantara P5 Yayasan Ponpes Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Malam puncak kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf meriha dengan gelaran aksi tari Dolanan Jawa yang dibawakan oleh perwakilan kelas 8B. Terlihat sangat menguasai panggung dan lihai dengan gerakan tari yang dibawanya.alur cerita dan pesan moral bisa tertangkap dengan baik tentang pentingnya dolanan jawa sebagai metode pendidikan pada anak. 

Tarian kreasi tradisional dolanan merupakan tarian kreasi tradisional asli jawa tengah yang biasanya di kenal juga sebagai tari permaianan. Tarian ini semakin tersingkir akibat tarian modern yang lebih disukai anak-anak. Hal tersebut mengakibatkan tarian dolanan punah.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan nilai budaya. Nilai-nilai tersebut dapat ditemukan pada berbagai macam aspek kebangsaan di negeri ini, salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Pada umumnya, permainan tradisional dimainkan oleh sekelompok anak, sehingga terciptalah kebersamaan ketika memainkan permainan tersebut. Selain itu, dengan adanya permainan tradisional dapat melatih anak dalam mengembangkan rasa kepedulian diantara sesama.

Lagu dolanan merupakan salah satu bentuk tradisi lisan yang dilakukan oleh orang Jawa. Tradisi lisan merupakan salah satu kearifan lokal yang mempunyai pelajaran tersembunyi yang selama ini belum dipahami masyarakat luas.

Lirik lagu yang mengiringi dolanan  pada umumnya terkesan sangat sederhana. Akan tetapi, jika dilihat lebih mendalam, lirik yang terkandung dalam lagu dolanan sarat akan makna. Dapat dikatakan bahwa lirik lagu tersebut memperkuat nilai budaya bangsa. Lagu dolanan merupakan salah satu bentuk karya sastra Jawa yang digunakan anak-anak untuk bermain. Dalam karya sastra terdapat berbagai kandungan. Salah satunya adalah ajaran moral. Ajaran moral adalah nasehat dan amanat mengenai benar-tidaknya sikap manusia dalam kehidupan bermasyarakat

Lagu dolanan dirasa memiliki makna estetik, musikal dan kultural. Dari segi musikal, lirik dan iramanya berkaitan dengan perkembangan musikalitas anak. Dari segi kultural lagu dolanan dapat memberikan ajaran kepada anak agar disiplin, menjaga harmoni dengan alam, sesama manusia dan orang tua. Mengajarkan lagu dolanan merupakan alternatif untuk mengatasi modernisasi yang umumnya menjauhkan anak untuk memiliki moral yang baik. Dolanan merupakan bentuk permainan tradisional yang mempunyai ciri khas berupa lirik lagu dan gerakan tari.

Sesuai dengan temanya, puncak proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) SMK Cendekia Madinah dan SMP Ibnu Rusdy ini adalah budaya nusantara, tuntas sudah pertunjukan seni tari dolanan jawa ini untuk melengkapi suasana tema budaya nusantara tersebut, penonton terkesima serasa berada pada suasana tempo dulu.

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

 


MALANG | JATINSATUNEWS.COM : Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan. 

Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton. 

Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simbolisme cahaya, tarian ini melambangkan harapan dan kekuatan masyarakat Lombok dalam menghadapi tantangan kehidupan. 

Tari Damar Mesunar biasa dipentaskan dalam berbagai acara adat, budaya, dan seremonial sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Tuhan atas berkah alam. Gerakannya yang luwes dan dinamis, diiringi oleh musik tradisional, mencerminkan keseimbangan antara manusia dan alam serta harmoni antar anggota masyarakat. Selain itu, tarian ini juga menampilkan kesederhanaan dan kekuatan spiritual masyarakat Lombok yang selalu berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi dan kebersamaan.

Melalui tari Damar Mesunar, generasi muda diharapkan dapat melestarikan kekayaan budaya daerah dan menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan leluhur.Tarian ini memggambarkan disuatu sore disebuah desa terpencil, terdapat anak-anak yang sedang bermain. Namun ketika malam di desa tersebut tiba-tiba tidak ada penerangan, sehingga ketika malam datang mereka merasa gelisah karena sulit melihat lingkungan sekitarnya.

Kemudian mereka kebingungan untuk mencari pencahayaan, situasi malam tersebut sangat gemuruh dan mereka berusaha mencari penerangan. Ketika mereka sedang berusaha mencari pencahayaan, mereka melihat sebuah sinar cahaya dan mereka menghampiri cahaya tersebut. Merekapun mendapatkan pencahayaan dan mereka sangat gembira karena bisa melihat jelas kembali. Sehingga dari cerita tersebut, kehidupan manusia tidak dapat berlangsung tanpa adanyanya cahaya, karena semua aktivitas membutuhkan penerangan.

Indah dan Estetik, Siswa Kelas X TKJ & Farmasi Persembahkan Tarian Gugur Gunung pada Malam Puncak Gebyar Budaya Nusantara

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Siswa/ Siswi SMK Kelas X jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) & Farmasi SMK Cendekia Madinah Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit, dalam gebyar budaya nusantara memilih menyuguhkan Tarian Gugur Gunung sebagai persembahan dimalam puncak kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di Halaman SMK Cendekia Madinah pada sabtu, (21/9/24). 

Tarian Gugur Gunung adalah tarian tradisional Jawa Tengah yang menggambarkan semangat gotong-royong dan kerja keras masyarakat dalam mengatasi pekerjaan berat bersama-sama. Gerakannya dinamis dan enerjik, dengan musik pengiring gamelan, mencerminkan kebersamaan dan kekuatan kolektif. 

Bagi masyarakat pedesaan atau perkampungan seperti diwilayah Dampit kegiatan gugur gunung selalu dipakai untuk kegiatan keberssmaan seperti kerjabakti, kegiatan kebersihan lingkungan atau membantu tetangga yang memiliki hajat pembangunan rumah atau yang lainnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi warga atau masyarakat untuk membantu setiap tetangga yang memiliki hajat dengan sukarela tanpa imbalan dilakukan bersama-sama oleh seluruh warga sekitar.

Unsur persatuan misalnya terdapat dalam lirik lagu Gugur Gunung berbunyi sayuk rukun bebarengan ro kancane yang memiliki makna sikap kebersamaan, sedangkan lirik yang berbunyi holobis kontul baris bermakna kebersamaan, tertib, dan kompak yang dianalogikan dengan kontul yaitu hewan sejenis burung yang ada di sawah-sawah berbaris rapi. Judul Gugur Gunung itu sendiri sudah merupakan konsep filosofis yang bermakna gotong royong. Gotong royong atau kerjasama tidak mungkin terwujud jika kerukunan terbengkalai. Dengan adanya kerukunan antar daerah maka persatuan dan integritas bangsa akan terwujud.

Dibawakan dengan gerakan tari secara lugas, dengan properti yang lengkap, tata rias yang elok, musik yang diremix kekinian, serta latar pencahyaan yang mendukung membuat karakter setiap penari menjadi indah nan elok. Akhirnya pesan moral yang ingin dibawakan tertangkap dengan baik oleh penonton. Suatu kebanggan yang luar biasa dan mahakarya istimewa dibawakan oleh peserta didik SMK Cendikia Madinah Dampit terpatri didalam hati para penonton.

Keahlian semacam ini merupakan sesuatu yang harus disalurakn peserta didik agar membawakan sebuah prestasi, hal itu pastinya didukung oleh Civitas akademika SMK Cendekia Madinah sebagai upaya menjadi instansi pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan peserta didik yang unggul sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat sekitar dalam menitipkan putra-putrinya dalam mengenyam pendidikan disini. Tentunya SMK Cendekia Madinah Dampit ini siap mengemban kepercayaan masyarakat dalam mendidik generasi penerus bangsa yang unggul.

Memukau! Siswa Kelas VIII A SMP Ibnu Rusdy Dampit Hadiahkan Tarian Gambang Suling pada Malam Puncak Gebyar Budaya Nusantara

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Kreativitas, bakat dan kemampuan siswa-siswi SMP Ibnu Rusdy Dampit memang nyata dirasakan oleh pengunjung di panggung kreativitas pada kegiatan, gebyar budaya nusantara proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) sebagai ajang siswa untuk menyalurkan aksi terbaiknya. Aksi pertunjukan ini dilakukan dihadapan seluruh masyarakat desa Amadanom, para walimurid serta seluruh siswa Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf di Halaman SMK Cendekia Madinah pada sabtu, (21/9/24).

Tarian Gambang suling merupakan perpaduan antara gerakan dan iringan lagu daerah asal Jawa Tengah yang begitu populer di seluruh tanah Jawa dan sekitarnya. Lagu Gambang Suling diciptakan oleh Ki Narto Sabdo. Lagu Gambang Suling mengungkapkan kekaguman penciptanya terhadap suling, alat musik tradisional yang memiliki nada indah dan dapat membentuk harmonisasi dan instrumen lainnya.

Gambang suling merupakan suatu judul tembang dolanan yang memiliki arti sebagai simbol kekaguman kepada salah satu alat musik tradisional seruling. Hal yang fundamental ialah karena suling memiliki nada yang khas dan membentuk harmonisasi dengan alat musik sejenisnya sehingga menghasilkan bunyi yang merdu ketika didengar. Makna yang terkandung dalam untaian lirik-liriknya ialah sebagai cerminan bab kehidupan. Dalam menjalani kehidupan harus senantiasa menikmati baik dari segi alur ataupun yang lain dengan timbangan yang seimbang. Syair yang tertera dalam tembang dolanan tersebut memiliki makna baik yang tersirat dan tersurat secara simbolik berupa pesan moral.

Tembang dolanan Gambang Suling berasal dari Jawa Tengah. Tembang ini diungkapkan oleh Ki Narto, beliau ingin mengungkapkan kekagumannya terhadap kemerduan suara seruling saat ditiup. Tembang dolanan ini juga sering digunakan oleh anakanak dalam permainan secara bersama-sama. Dari lirik tembang dolanan Gambang Suling dapat diambil nilai edukai pada anak-anak yaitu, ketentraman suara suling dapat dianalogikan sebagai ketentraman hidup. Dalam nilai edukasi pada anak-anak, tembang dolanan ini juga bertujuan untuk mengajarkan anak untuk senantiasa seimbang dalam menjalankan kehidupan antara duniawi dan beribadah. Selain itu, juga diajarkan untuk bergotong royong karena dalam kehidupan sosial harus seimbang dan saling membantu sebagaimana kita merasakan banyak hakikat kehidupan selalu membutuhkan keseimbangan. Alunan musik dalam tembang ini dapat membuat refleksi kehidupan.

Meskipun tarian ini berasal dari daerah lain, namun nilai moral dan pendidikannya pantas untuk diterapkan disemua tempat. Masyarakat Dampit juga menyetujui ajaran moral yang disampaikan dalam tarian tersebut tak terkecuali prinsip pendidikan yang dilakukan oleh Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf sebagai lembaga pendidikan yang bertugas mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan agamis.

Melalui tarian ini, siswa diharapkan terhegemoni dan terpengaruh oleh ajaran dan pesan moral yang ingin dibawakan. Lembaga pendidikan juga memberitahukan terhadap umum bahwa Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum AL-Manaf merupakan lembaga pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.

Persembahkan Tarian Khas Dampit Berjudul ‘Sawung Blanggreng’ Penonton Tertegun Melihat Aksi Kelas 7 SMP Ibnu Rusyd Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dengan memanfaatkan sumber daya alam di wilayah desa Dampit, mayoritas Masyarakat bermata pencaharian sebagai petani kopi dan hidup berdampingan dengan kopi. Kebun kopi bukan hanya sekedar kantor bagi para petani, melainkan tempat Dimana anak anak bisa belajar serta bermain. Inilah persembahan dari kelas 7, tari sawung blanggreng.

Tarian Sawung Blanggreng lahir dari refleksi kehidupan masyarakat Desa Amadanom yang erat kaitannya dengan kopi. Nama “Sawung Blanggreng” sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti ayam jantan berwarna merah tua, simbol kekuatan dan ketahanan, yang mencerminkan semangat masyarakat dalam bertani kopi. Tarian ini diciptakan sebagai ungkapan syukur atas berkah alam dan panen kopi yang melimpah.

Gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas sehari-hari para petani kopi, mulai dari menanam, merawat, hingga memanen biji kopi. Para penari mengenakan kostum berwarna cerah dengan aksen merah dan hijau, serta menggunakan properti seperti Joker Merah dan sapu lidi yang melambangkan alat-alat yang digunakan dalam berkebun kopi. Tarian ini tidak hanya mempesona secara visual, tetapi juga sarat makna dan cerita.

Tarian Sawung Blanggreng mengandung berbagai nilai moral yang penting, seperti budi pekerti, kerjasama, dan penghormatan kepada orang tua. Tarian ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, bekerja sama dalam mengelola alam, dan berterima kasih atas hasil yang diberikan oleh tanah yang subur.

Anak-anak desa sejak dini diajarkan untuk berpartisipasi dalam tarian ini sebagai bagian dari pendidikan budaya mereka. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai luhur tentang pentingnya kerja keras dan kebersamaan tertanam kuat, membantu mereka untuk lebih mengenal dan menghargai warisan yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka.

Tarian Sawung Blanggreng memiliki Implementasi dan Apresiasi,Tarian Sawung Blanggreng tidak hanya ditampilkan dalam acara adat atau perayaan tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari kurikulum di sekolah formal Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit. Dengan demikian, setiap anak tumbuh dengan mengenal dan mencintai tarian ini, menjadikannya sebagai bagian integral dari identitas mereka.

Pengakuan terhadap Tarian Sawung Blanggreng tidak hanya datang dari masyarakat setempat, tetapi juga dari pihak luar yang tertarik dengan pesan yang disampaikan melalui gerakannya. Festival-festival budaya dan event pariwisata sering kali menampilkan tarian ini sebagai daya tarik utama, memberikan panggung bagi generasi muda untuk menampilkan kekayaan budaya mereka kepada dunia.

Beskalan Lanang Lengkapi Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara, Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Tari Beskalan Lanang adalah tarian tradisional khas Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tarian ini awalnya berfungsi sebagai tarian ritual atau upacara, seperti ritual tanah atau kesuburan tanah. Seiring berjalannya waktu, tarian ini kini digunakan sebagai tarian penyambutan tamu. Kata "beskalan" berasal dari kata "bakalan" yang berarti pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan terhadap tamu atau orang. 

Tari Beskalan Lanang merupakan tari tradisional yang berasal dari kabupaten Malang tepatnya di desa Ngadireso kecamatan Poncokusumo. Beskalan Lanang menggambarkan kesatria yang gagah dan kokoh pendirian di tengah hidupnya yang sendiri tanpa kedua orang tua. Terdapat keunikan ditinjau dari bentuk penyajiannya yaitu terdapat ragam gerak bau sikon yang mirip gerakan silat.

Selain ragam gerak juga terdapat keunikan tata busananya yaitu terdapat skoder mirip pangkat jendral. Gerakan tari Beskalan Lanang banyak dipengaruhi dari gerakan tari Remo. Kabupaten Malang sendiri mengenai tari Beskalan Lanang. Hal ini yang menjadi latar belakang untuk mendeskripsikan tentang bentuk penyajian tari Beskalan Lanang. Tari Beskalan Lanang disajikan dengan meliputi ragam gerak tata busana tata rias dan musik iringannya memiliki keterkaitan yang menunjukkan satu kesatuan yang utuh. Satu kesatuan tersebut berkaitan dengan karakter masyarakat Malang yaitu memiliki sikap berani di depan bukan hanya berani di belakang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah adu arep . 

Hal tersebut berkaitan juga dengan karakter gerak tari Jawa Timuran yang meliputi 5 unsur penjiwaan yaitu madeg majeg manteb mapan dan mapag. Tari Beskalan Lanang yang dibawakan oleh tim inti pada kegiatan gelar budaya nusantara, proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf yang terdiri dari, SMP Ibnu Rusdy dan SMK Cendikia Madinah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan wawasan dan data tertulis tentang bentuk penyajian tari Beskalan Lanang sehingga mampu menumbuh kembangkan rasa cinta bagi siswa dan masyarakat terhadap nilai-nilai luhur kesenian daerah sendiri agar tidak tergeser oleh budaya asing.

Tentu penonton yang hadir saat itu yang terdiri dari wali murid, siwa-siwi dan masyarakat dibuat takjub oleh penampilan ini. Karena tarian yang begitu kompleks mampu dibawakan oleh siswa-siswi yayasan pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit. Pasti dengan tarian ini, masyarakat yang hadir mengakui kualitas lembaga pendidikan ini mampu mendidik peserta didiknya berprestasi dan mampu menyalurkan bakat minatnya. Itu sesuai dengan komitmen lembaga pendidikan ini yang akan terus perupaya menghasilkan dan mencetak generasi penrus bangsa yang berjiwa unggul, berdaya saing, berwawasan luas serta memiliki budi perekti yang luhur melalui ajaran agama yang mumpuni.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...