Langsung ke konten utama

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

 


MALANG | JATINSATUNEWS.COM : Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan. 

Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton. 

Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simbolisme cahaya, tarian ini melambangkan harapan dan kekuatan masyarakat Lombok dalam menghadapi tantangan kehidupan. 

Tari Damar Mesunar biasa dipentaskan dalam berbagai acara adat, budaya, dan seremonial sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Tuhan atas berkah alam. Gerakannya yang luwes dan dinamis, diiringi oleh musik tradisional, mencerminkan keseimbangan antara manusia dan alam serta harmoni antar anggota masyarakat. Selain itu, tarian ini juga menampilkan kesederhanaan dan kekuatan spiritual masyarakat Lombok yang selalu berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi dan kebersamaan.

Melalui tari Damar Mesunar, generasi muda diharapkan dapat melestarikan kekayaan budaya daerah dan menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan leluhur.Tarian ini memggambarkan disuatu sore disebuah desa terpencil, terdapat anak-anak yang sedang bermain. Namun ketika malam di desa tersebut tiba-tiba tidak ada penerangan, sehingga ketika malam datang mereka merasa gelisah karena sulit melihat lingkungan sekitarnya.

Kemudian mereka kebingungan untuk mencari pencahayaan, situasi malam tersebut sangat gemuruh dan mereka berusaha mencari penerangan. Ketika mereka sedang berusaha mencari pencahayaan, mereka melihat sebuah sinar cahaya dan mereka menghampiri cahaya tersebut. Merekapun mendapatkan pencahayaan dan mereka sangat gembira karena bisa melihat jelas kembali. Sehingga dari cerita tersebut, kehidupan manusia tidak dapat berlangsung tanpa adanyanya cahaya, karena semua aktivitas membutuhkan penerangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...