Bencana kerap menjadi momentum bagi sebagian orang/ kelompok/ komunitas/ organisasi/ lembaga atau bahkan mahasiswa untuk bahu-membahu membantu korban dampak dari bencana yang telah terjadi. Tak luput bencana erupsi gunung semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 14:47 kemarin. Selain erupsi yang cukup besar, keberadaan media sosial sangat membantu informasi yang masif dan cepat mengenai berita bencana tersebut.
Lalu, bantuan seperti apa yang tepat dan terbaik terhadap korban dampak bencana tersebut dan langkah efektif seperti apa sehingga bantuan dapat tersalurkan dengan baik.
Dalam prespektif mahasiswa mereka bisa melakukan aksi dalam merespon kebencanaan ini dengan open donasi, namun nyatanya tak 100% open donasi ini telah menjadi penyelsaian yang tepat dalam menangani berbagai bencana. Karena apa,
Pertama, jarak antara ditetapkannya status tanggap darurat sampai dengan pengumpulan hasil donasi cukup jauh, sekirat 3-4 hari. Padahal untuk merespon hal ini haruslah cepat, sehingga hal pertama yang harus dilakukan oleh mahasiswa ketika merespon terjadinya bencana adalah sebagai TRC (Tim Reaksi Cepat) yaitu Tim yang bertugas melakukan asesmen atau terjun ke lokasi bencana secara langsung untuk menganalisis kebutuhan yang dibutuhkan dan merekam segala aktivitas yang terjadi disana, harapannya seoranag mahasiswa adalah manusia akademisi yang pandai dalam melakukan analisis sehingga tidak perlu mencari uang dijalan jika dibandingkan akan lebih bermanfaat jika melakukan analytical asesmen.
Kedua, jika itu tidak bisa dilakukan sendiri/ kelompok/ organisasi. Maka carilah partner yang tepat sebagai rekan dilapangan seperti Relawan BPBD, LPBI, Komunitas Pencinta Alam, PMI, Pramuka, Brigade Penolong, dan lain-lin yang memiliki keahlian dalam kebencanan khususnya TRC.
Ketiga, mahasiswa bisa saja melakukan open donasi namun sebagai prioritas mahasiswa harus menjadi petugas penolong kebencanaan dalam hal ini relawan, atur mindset bahwa menjadi relawan tidak harus turun lapangan dan bersusah payah, menjadi TIM ruangan dalam penanganan kebencanaan pun sangat bisa, dan ini yang harus diperankan oleh mahasiswa. Sehingga jika sudah terlanjur menggalang donasi, pastikan donasi tersebut disalurkan dengan tepat, sebaiknya jangan disalurkan sendiri, karena jika kita tidak memiliki pengetahuan yang tepat dalam bencana yang terjadi dan asesmen yang baik maka besar kemungkinan bantuan tersebut tidak akan tepat sasaran. Salurkan kepada petugas kebencanan/ relawang yang ada yakni pemerintah dalam hal ini BNPB atau BPBD karena mereka adalah pos komando dari pemerintah pusat. Atau jika tidak sampaikan kepada pos lapangan.
Keempat, salurkan bantuan kepada Petugas Kebencanaan atau Relawan yang berbasis Pos Lapangan kenapa disebut Pos Lapangan bukan Pos Komando karena Pos Komando itu sebutan bagi pemerintah dalam hal ini BPBD. Karena dengan Relawan berbasis posko dana tau poslap mereka memiliki pengetahuan yang baik mengenai bencana itu, mulai dari asesmen, data informasi yang transparan dan akuntabel, data penyaluran bantuan dan donatur yang transparan dan akuntabel dan donatur tetap bisa melakukan branding dalam penyaluran bantuannya karena poslap yang resmi tidak akan mengklaim bantuan/ logistic yang masuk, seperti LPBI NU.
Kelima, mahasiswa dalam menjalin mitra dengan LPBI tidak harus membawa logistic/ bantuan. Mereka cukup menawarkan Sumber Daya Manusia yang siap untuk menjadi relawan tetap itu lebih dari cukup misalkan untuk manajemen poslap dan layanan dukungan psikososial yang sifatnya ruangan.
Keenam, sebelum menyalurkan pastikan bertanya kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh korban terdampak bencana kepada relawan poslap, sehingga program yang dilakukan mahasiswa/ organisasi/ komunitas tidak berdasarkan program kerja untuk eksistensi melainkan berbasis KEBUTUHAN.
Dan masih banyak lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat dilakukan mahasiswa dalam merespon bencana yang sedang terjadi. Hal diatas sering tidak dilakukan akibatnya banyak mahasiswa yang datang bukan malah diterima dengan baik oleh warga korban terdampak bencana/ relawan melainkan mereka malah tertolak bantuannya. Semoga tidak terjadi hak demikian.
Semoga bermanfaat.
Salam Tangguh.
SAE cak.. tambah sae kalau ganti paragrafnya diperbanyak. Biar pembaca tidak bosan.. amit Sewu, kathah lupute..hehe
BalasHapusMboten saget cara ngatur e kang, saestu ndak ada niatan buat nulis.. cuma kepegelen ben gak balesi chat ndk WA. Nek ngeten lak iso ngirimi link e mawon a hehe. Maturnuwun suhu 🙏
HapusIlmu bermanfaat ini cak
BalasHapusBismillah Monggo menawi bermanfaat saget dipun share kang
HapusKerenn lee...intinya smua harus ad koordinasi dengan berbagai pihak agar smua berjalan dg lancar n tersalurkan scra tepat...😊😊😊💪💪💪
BalasHapus