Langsung ke konten utama

Boso Walik'an Malang Ternyata Sandi dalam Perjuangan Melawan Penjajah



Mendengar kata kebudayaan, pada batin kita membayangkan hal yang sifatnya adiluhur atau hal-hal kuno, kejawen atau yang jauh dari westernisasi. Itu adalah pandangan lama yang memaknai kata kebudayaan secara leterlijk. Hakikatnya kebudayaan adalah budaya yang sedang terjadi dalam waktu interval tertentu yang tidak terikat oleh sifat atau jenisnya. Singkatnya budaya merupakan kebiasaan masyarakat pada saat zaman dulu dan sekarang, artinya membicarakan kebudayaan berarti membicarakan hal yang sedang viral atau hal yang sedang banyak diminati dan didukung. Makna seperti ini perlu kita tanamkan pada diri kira, sehingga dalam memaknai dan melestarikan mengerti cara tepat dan langkah strategi yang akan dilaksanakan.

Ada aspek dan alasan mengapa kebudayaan perlu dilestarikan. Pertama mungkin dari motivasi, impact bagi diri kita dan bagaimana tantangan ketika kebudayaan itu dilakukan. Sehingga bermedia sosial adalah budaya zaman sekarang, digitalisasi baik dalam aspek pembelajaran, politik, kesehatan, wirausaha bahkan agama juga merupakan kebudayaan. Jadi kurang tepat bila sterotype bahwa urusan agama harus berhubungan dengan zaman dahulu, sekarang dengan media sosial juga bisa melakukan dakwah. Ada pula budaya yang dalam implementasinya lebih dominan ke arah historis dan edukasi. Namun kurang pas jika di implementasikan pada zaman sekarang. Misalnya boso walik'an ala malang. Meskipun demikian boso malangan walaupun bukan walik'an telah diviralkan oleh artis asal malang yang akrab dengan sebutan Bayu Skak.

Boso walik'an malang ternyata memiliki nilai history dan edukasi yang tinggi bagi semua lapisan warga malang. Ini bukan serta merta bahasa yang dibuat untuk gaul pada masanya, namun ternyata bahasa atau kata yang dibalik asal malang ini sudah muncul sejak zaman penjajahan belanda dahulu. Secara history saat masa penjajahan telah banyak penjajah yang sedikit banyak mengerti mengenai bahasa indonesia, sehingga warga pribumi yang akan melakukan komunikasi guna misi kemerdekaan akan mudah diketahui, dari sini muncul kecerdasan masyarakat jawa khususnya malang dalam menyikapi hal tersebut, mereka dipaksa membuat penyesuaian tanpa harus menghilangkan kearifan yang ada. Salahsatunya melakukannya melalui tata bahasa, bahasa yang telah sebagian dimengerti oleh penjajah diganti dengan sandi yang mana setiap kata dibalik dalam ejaannya, misalnya Malang diganti Ngalam, bakso diganti oskab dan lain-lain yang intinya dengan cara membalik kata tersebut. Dengan demikian penjajah akan sulit mengerti yang mereka komunikasikan dalam misi kemerdekaan. Jadi, dapat disimpulkan bahasa khususnya bahasa walik'an juga memiliki peran penting dalam misi kemerdekaan bangsa indonesia.

Nilai kedua dari bahasa walik'an adalah dari segi edukasi.Kesadaran akan cerdasnya masyarakat indonesia, dalam mengahadapi problem melalui kulturnya bisa menyelesaikan problem tersebut. Khususnya bagi pelajar, kita harus percaya diri dalam menjadi bangsa indonesia khusunya masyarakat jawa malang, sesekali boleh melakukan egosentris demi menghargai kearifan lokal yang ada. Dengan demikian melestarikan budaya melalui hegemoni step demi step bisa masuk kedalam lini pendidikan bagi pelajar sebagai generasi penerus. Dari generasi penerus inilah kebudayaan kita akan mati atau akan dilestarikan bahkan dikembangkan. Pada sisi lain yang dihubungkan dengan akidah keimanan atau agama, terkadang kebudayaan itu dianggap bertentangan. Nyatanya tidak, itu semua tergantung pada bagaimana cara membungkusnya dan diterima oleh orang dengan ideologi apa, jika direnungkan secara kritis kebudayaan itu sangat mendukung nilai dari agama, apun agamanya. Khususnya pada kebudayaan suku jawa, bagi yang sudah mendalami dan mengerti akan memahami konsep kebudayaan yang telah disebutkan diatas.

Akhir literasi, kebudayaan bukan selalu mengenai sesuatu yang kuno lalu dilestarikan, namun merupakan kebiasaan atau hasil karya olah rasa manusia yang bernilai positif, berdampak baik bagi kehidupan, itulah kebudayaan. Sehingga motivasi untuk melestarikan itu akan terlaksana dengan baik dan sukses.Seperti halnya tulisan, tulisan ini merupakan budaya menulis seorang eko rudianto dalam menuangkan argumennya sebagai bentuk hasil diskusi pada Seminar Pelestaraian Kebudayaan Lokal Adat Istiadat Kabupaten Malang pada 10 September 2022 dengan beberapa pihak antaralain dinas pendidikan dan beberapa pemerhati kebudayaan dan budayawan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Mahasiswa PLS UM Ikut Andil Berikan Metode Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Media Gambar dan Warna pada Peserta Didik TPQ Ainul Yaqin Pakisaji

    MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Sekumpulan mahasiswa PLS UM mengadakan suatu program yang berkaitan dengan simulasi pembelajaran pada hari Rabu, 15 November 2023 yang melibatkan peserta didik jilid dua TPQ Ainul Yaqin yang berada di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media gambar dan warna dengan tujuan untuk membantu menstimulasi kemampuan motorik peserta didik. Materi yang disampaikan kepada peserta didik TPQ Ainul Yaqin menggunakan metode At-Tartil, yang mana anggota kelompok Mahasiswa PLS UM berperan sebagai pemateri. Penggunaan media dan sarana pembelajaran menggunakan alat yang sederhana, yaitu papan tulis, meja, karpet, alat peraga berupa kertas dengan huruf hijaiyah, Al-Qur’an, spidol, penghapus, kertas print dengan huruf hijaiyah, dan pensil warna. Selama proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit. Awal pembelajaran diawali dengan salam, pembuka, dan perkena...