Langsung ke konten utama

Serambi Ramadhan Ke-1 | Ramadhan Itu Lama Tapi Cepat

 

Air mata sanggup menetes bila mendengar kabar hasil sidang isbat penentuan awal bulan suci ramadhan. Hati bergetar seraya mengatakan 'penantian sekian lama kini kau bisa ku raih wahai bulan suci ramadhan'. Segala daya upaya telah dilakukan untuk sampai pada bulan suci ini. Penantian itu bisa dimulai dari persiapan memperbaiki diri hingga persiapan menanam pada bulan Rajab dan Sya'ban.

Sebagian orang kadang memiliki dua pendapat terkait menanti kehadiran bulan suci ini, bisa jadi dirasa sangatlah lama namun juga bisa dirasa sangat cepat. Bukannya merasa suci dan merasa paling takwa, aku akan mengungkap pengalamanku sendiri mengapa bisa ada dua pendapat tersebut. Aku pun pernah membenarkan dan merasakan dua pendapat tersebut, dulu ketika kecil aku sangat merasa bahwa bulan suci ramadhan sangatlah cepat datangnya, dan saat memasukinya sangatlah lama sehingga hari raya idul difitri sangatlah lama sampainya. Namun hari ini aku tidak membenarkan pendapat tersebut. Malah sebaliknya, aku merasa penantian bulan ramadhan sangatlah lama dan bulan ramadhan hanya cepat berlalu.

Sesuai pengalamanku mengapa hal itu bisa terjadi, karena sekarang aku sangat menunggu datangnya bulan ini. Bulan dimana semua orang menghormati orang lain, baik disaat puasa siang hari ataupun saat malam hari secara kegiatan sosial hingga semua aspek. Ntah kenapa suasana bulan ramadhan paling kurindukan, pagi harinya setelah shubuh begitu membuat terenyuh, siangnya membuat lebih berfikir dan sore harinya melegakan hati, ketika penantian lama itu telah usai.

Kedua, saat bulan ramadhan bagiku sangatlah cepat sekali, bagaimana tidak kurasa bulan ini hanya cukup untuk mengenal tentang puasa dhahir saja, hanya untuk menahan puasa. Sangat kurang bila bulan ramadhan ini untuk meraih bonus-bonus dari Allah swt, meraih kedekatan dengan Allah swt, memperoleh derajat yang istimewa disisi-NYA sehingga dapat menikmati setiap prosesnya. Bulan ramadhan bagiku hanya cukup untuk sahur, tadarus, sholat sunnah, belajar dan refleksi, buka puasa, tarawih, sholat malam. Belum sampai mengenai derajat surah Al-Qadr.

Rabu Pahing, 22 Maret 2023. Penantian telah terpecahkan, air mata berhasil diteteskan. Semoga ramadhan kali ini sanggup singgah lebih lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...