Langsung ke konten utama

BUMIAYU BERSHOLAWAT BERSAMA MAJELIS AR RIDWAN MALANG

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Rutinan Majelis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan Malang pembacaan maulid Jalsatul Istanain bersama Al Habib Jamal bin Toha Baagil, Al Abdul Qodir bin Ahmad Mauladdawillah serta seluruh ulama dan tokoh masyarakat, kembali digelar kedua setelah pembukaan di masjid Sabilillah Malang, malam ini di Jalan Pasreh Jaya RT 04 RW 05 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang pada senin malam (27/05/24). 

Ustadz Arif Bachtiar, Ketua Tanfidiyah Ranting NU Bumiayu yang sekaligus mewakili tuan rumah mengatakan terimakasih atas kehadiran para jamaah serta meminta maaf atas kekurangannya. Juga panitia yang selama 3 bulan terakhir ini telah menyiapkan untuk terlaksananya kegiatan ini. 

Setelah sambutan dan pengumuman jadwal majelis ar ridwan untuk pertemuan yang akan datang yang akan dilaksanakan di Ponpes Al Aziz Banjarpatoman- Amadanom-Dampit. Kemudian Al Habib Jamal mengumumkan kegiatan kajian kitab khusus putri yang membahas mengenai fikih nikah serta mengutip tentang Kebanyakan runtuhnya keluarga tidak mengerti syariat khususnya istri.

Selanjutnya pengajian kitab oleh Habib jamal bin Toha Baagil mengenai bagaimana semestinya mengagungkan ilmu dan yang orang bermiliki ilmu atau guru. Hingga disebutkan dalam qasidah "aku lihat diantara hak yang wajib didahulukan adalah hak guruku, dan hal guruku adalah diwajibkan bagiku diatas semua muslim. Maka oleh karenanya semua pengajarannya tak bisa dibeli dengan walaupun dengan 1000 dirham". 

Suatu ketika ada murid yang berhasil menghafal surat al fatihah murid tersebut menghadiahkan 100 unta bagi gurunya. Maka jangan merasa kita telah memberikan hak guru kita dengan uang. Imam Suyuti mengatakan beasiswa yang paling afdhol adalah beasiswa kepasa para santri. 

Yang kedua, orang yang mengajarkan satu huruf diantara yang kamu perlukan kepada Allah itu adalah bapakmu atau abuya. Bapak Itu ada 3 diantaranya bapak yang menjadi sebab kamu lahir, bapak mertuamu dan bapak yang mengajarkanmu ilmu dan dia yang paling besar haknya. 

Santri adalah adalah anaknya dalam hal bukan mahrom. Imam As Siduddin Asy Syrozi mengatakan perhatikanlah orang-orang asing yang yang berilmu (yang tak terkenal), muliakan. Kalau anakmu tidak alim maka cucumu akan alim. Orang madura itu tidak rela bahwa kyainya kesusahan. Seorang kyai atau guru harus bersifat iffah. 


Dan diantara cara menghargai guru

1. Jangan berjalan didepan gurunya.

2. Berjalan dibelakangnya, kecuali kita disuruh berjalan didepannya.

3. Jangan menduduki tempat guru kita, termasuk alat makan atau barang gurunya (kadang-kadang ingin barokah namun malah su'ul adab)

4. Izin terlebih dahulu ketika berbicara, kalau sudah diizini berbicaraah secukupnya, kecuali ada guru yang suka mendengarkan muridnya karena lucu atau bisa terhibur

5. Jangan meminta apapun dari kyai atau guru.

6. Habib Umar pernah kehilangan alas kakinya kemudian setelah keliling indonesia dengan alasan barokah. Namun tidak izin, kisah seperti ini bukan mendatangkan barokah (Habib Jamal)

7. Kalau berbicara lihat waktu

8. Jangan menanyakan hukum sesuatu saat berjalan (tidak menghargai ilmu)

9. Tidak boleh mengetuk pintunya kyai/ guru atau kalau dikiaskan tidak boleh telfon namun WA dulu, izin dulu. 

10. Abdullah bin Abbas sepupu nabi saja tidak mengtuk pintu Sayyidina Zaid meskipun mukanya penuh denga pasir karena saat itu musim angin (padahal Sayyidina Zaid ini bukan keturunan nabi muhammad). Dengan mengatkan (ini yang diajarkan nabi muhammad kepadaku untuk beradab kepada guruku). 

11. Kemudian Sayyidina Zaid membalasnya dengan mecium tangannya (padahal secara umur Abdullah bin Abas lebih muda)dengan mengatakan inilah m yang diajarkan nabi adab kepada para keluarganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...