Langsung ke konten utama

Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang Melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat – 10 Orang Meninggal, 2 Korban Masih Hilang

 


SUKABUMI | JATIMSATUNEWS.COM : Bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak 3 Desember 2024 telah menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa. Hingga Minggu (8/12), data sementara yang dihimpun menunjukkan 10 orang meninggal dunia, sementara 2 orang lainnya masih dalam pencarian.


**Korban Jiwa dan Kerugian Materil**

Menurut informasi dari BPBD Kabupaten Sukabumi, jumlah korban yang terdampak hingga saat ini tercatat mencapai 3.156 KK atau 4.889 jiwa, dengan 892 KK atau 2.871 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi. Korban yang meninggal dunia antara lain anak-anak, remaja, dan orang dewasa, dengan penyebab utama akibat tanah longsor dan banjir. 


**Data Korban Meninggal:**

1. Aden Dafa (11 tahun) – Kec. Simpenan

2. Ade Wahyu (11 tahun) – Kec. Simpenan

3. Elma Ayunda (27 tahun) – Kec. Simpenan

4. Sahroni (50 tahun) – Kec. Simpenan

5. Dadang (60 tahun) – Kec. Ciemas

6. Euis (44 tahun) – Kec. Ciemas

7. Siti Hamidah (8 tahun) – Kec. Simpenan

8. Resti (23 tahun) – Kec. Tegalbuleud

9. Santi (2 tahun) – Kec. Tegalbuleud

10. Emah (50 tahun) – Kec. Gegerbitung


Selain itu, dua orang masih dalam pencarian, yaitu Eros (80 tahun) dari Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, dan Ojang (53 tahun) dari Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran.

Kerugian materil juga sangat besar, meliputi 602 unit rumah rusak berat (RB), 230 rumah rusak sedang (RS), serta lebih dari 1.090 rumah terendam. Selain itu, 13 unit sekolah dan 29 unit jembatan juga terdampak bencana ini.


**Upaya Penanganan dan Bantuan**

Sejak awal bencana, BPBD Kabupaten Sukabumi bersama dengan TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pencarian dan pertolongan. Pemerintah pusat melalui BNPB telah mengirimkan bantuan logistik berupa 450 paket sembako, 150 paket makanan siap saji, serta berbagai kebutuhan lainnya seperti selimut, matras, dan tenda pengungsi. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi yang tersebar di berbagai kecamatan.

Pada 6 Desember 2024, Kepala BNPB, bersama Wakil DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal dan beberapa pejabat lainnya, memimpin rapat koordinasi di Pendopo Kabupaten Sukabumi untuk mempercepat penanganan bencana ini. Dalam rapat tersebut, beberapa langkah strategis telah disepakati, termasuk aktivasi pos pendampingan nasional di Pendopo Kabupaten Sukabumi dan prioritas pencarian korban hilang.


**Kebutuhan Mendesak**

Meskipun bantuan terus dikirim, sejumlah kebutuhan mendesak masih diperlukan, di antaranya beras, mie instan, minyak goreng, air mineral, serta peralatan dapur dan perlengkapan mandi. Selain itu, pemerintah daerah juga sedang mempersiapkan relokasi bagi warga yang rumahnya rusak parah.


**Peningkatan Status Tanggap Darurat**

Bupati Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang untuk wilayah Kabupaten Sukabumi dengan nomor Surat Keputusan: 300.2.1/Kep.930-BPBD/2024. Status ini berlaku selama 7 hari terhitung sejak 4 hingga 10 Desember 2024.


**Peran Relawan dan Lembaga Kemanusiaan**

Sebanyak 50 organisasi relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan, seperti Dompet Dhuafa, BAZNAS, Rumah Zakat, dan lain-lain, telah aktif membantu di lapangan. Selain itu, banyak relawan lokal dari berbagai komunitas juga terlibat dalam penanganan bencana ini.


**Pencarian dan Perbaikan Infrastruktur**

Sementara itu, tim gabungan terus berupaya mencari korban yang hilang dan memperbaiki infrastruktur yang terdampak, termasuk akses jalan dan fasilitas publik yang rusak. BPBD Kabupaten Sukabumi juga tengah melakukan pendataan dan assessment di lokasi-lokasi yang paling parah terdampak.


**Harapan untuk Pemulihan**

Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, pusat, TNI/Polri, dan berbagai organisasi kemanusiaan, diharapkan penanganan darurat dapat segera membuahkan hasil. Pemulihan infrastruktur dan penyediaan tempat tinggal bagi korban yang terdampak masih menjadi prioritas utama.

Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan atau informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Pusdalops BNPB di nomor 117 (bebas pulsa).


**Sumber:** BPBD Kabupaten Sukabumi, Pusdalops BNPB


---


**Laporan ini dapat berubah seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Serambi Ramadhan Ke-9 | Ragam Praktek Hidup Asketik

  Fase dalam setiap manusia mengalami fase yang sama, meskipun dengan prosesnya yang berbeda. Dengan begitu, manusia harus memahami setiap prosesnya, self awareness, sefl love juga bekal yang baik. Manusia untuk berproses dengan baik harus mutlak menjalankan sesuatu yang naturalnya manusia harus mengalami, diantaranya :  1. Fasting (Puasa) Hampir semua agama/ makhluk melakukan puasa, baik dibungkus dengan ibadah maupun jalan ideologi, arti leterlijk dari puasa adalah Menahan demi panen yg besar, lelahnya ibadah akan panen manisnya iman, lelahnya belajar akan panen manisnya kepintaran, itulah diantara latarbelakang yang menjadi faktor utama.  2. Communal  Menjauh dari kerujunan/ uzlah, ini sudah banyak dipraktikkan oleh orang-orang besar. Para penulis kitab besar juga perlu uzlah untuk menciptakan kitab dengan sempurna, karena dengan kesendirian dan keheningan tercipta pemikiran yang mendalam.  3. Yogic asceticism  Secara amaliah kalau kita sebagai umat isla...

Serambi Ramadhan Ke-11 | Kasuistik Pemuda Dalam Prespektif Ramadhan

  Dalam skema penalaran berfikir, pemuda memiliki peran dominan terhadap penalaran-penalaran dialektikanya berlaku. Utamanya dalam berperan diera modern dan era highspeed komunikasi serta transparasi komunikasi. Hedon mengenai peran pemuda telah terbukti dari zaman sebelum indonesia merdeka ada golongan tua dan golongan muda. Meskipun demikian, dua golongan super natural tersebut bukan alasan mutlak untuk mendistraksi dialektika yang berjalan. Pemuda memiliki semangat dan kemauan bulat sedangkan para sesepuh golongan tua berhak memberikan dorongan dan motivasi penguat, bak kata-kata Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani. Untuk itu, meletakkan dimana kita atas apa yang harus kita lakukan disituasi yang bagaimana, diras perlu kita fikirkan melalui forum-forum perkumpulan profetik dengan asas, cendekiawan, prinsip kebangsaan serta berpegang pada ideologi agama yang moderat.  Oleh karena itu, pemuda se kecamatan dampit dalam forum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) mense...