Langsung ke konten utama

Mencairkan Suasana Kelas Awal: Ice Breaking sebagai Kunci Semangat Belajar Siswa Fase A

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Sebagai seorang mahasiswa S1 PGSD Universitas Negeri Malang yang berkesempatan mengikuti Program Asistensi Mengajar di SDN Bareng 3 Kota Malang,  Elsa Aura Maharani  mendapatkan pengalaman berharga berinteraksi langsung dengan siswa-siswa Fase A, yaitu kelas I dan II. Anak-anak di usia ini memiliki karakteristik yang unik dan penuh dinamika, sebuah tantangan tersendiri dalam menjaga fokus dan semangat belajar mereka di tengah padatnya kegiatan pembelajaran.

Tantangan Menjaga Konsentrasi Siswa di Kelas

Saya seringkali menemukan bahwa anak-anak di usia dini mudah merasa bosan, cepat terdistraksi, dan kurang antusias ketika proses belajar berlangsung secara monoton. Hal ini menjadi perhatian utama bagi para guru. Mempertahankan perhatian siswa adalah kunci keberhasilan pembelajaran, dan metode pengajaran yang kaku seringkali gagal dalam mencapai tujuan ini.


Ice Breaking: Solusi Sederhana Berdampak Besar

Dari pengamatan inilah, ia mulai mencoba menerapkan sebuah metode sederhana namun berdampak besar: ice breaking. Ice breaking menjadi jembatan penting untuk mencairkan suasana, terutama di awal atau di pertengahan pembelajaran. Beragam aktivitas kami terapkan, mulai dari lagu-lagu sederhana yang riang, tepuk semangat yang membangkitkan energi, hingga permainan interaktif seperti "Simon Says". Semua ini dirancang untuk membangkitkan kembali semangat dan energi siswa.


Hasil yang Memuaskan dan Momen Berkesan

Hasilnya sangat positif. Anak-anak yang tadinya tampak lesu, mulai kembali ceria dan bersemangat. Mereka aktif ikut bernyanyi, bergerak, dan pada akhirnya siap kembali menyimak pelajaran dengan fokus yang lebih baik.

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika seorang siswa yang biasanya pendiam, tiba-tiba dengan penuh percaya diri mengacungkan tangan untuk ikut menjawab pertanyaan di depan kelas setelah sesi ice breaking. Perubahan ini sangat nyata. Guru kelas pun mengakui bahwa kegiatan ice breaking ini sangat membantu dalam mengondisikan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan efektif.

Ice Breaking: Lebih dari Sekadar Selingan

Penting untuk dipahami bahwa ice breaking bukan sekadar selingan semata. Lebih dari itu, ini adalah strategi pedagogisyang ampuh. Ice breaking mampu membangun koneksi emosional yang kuat antara guru dan murid, sekaligus menciptakan atmosfer kelas yang lebih positif dan kondusif untuk belajar.

Pengalaman ini mengajarkan ia pelajaran berharga: pendekatan yang menyenangkan dalam pembelajaran justru bisa menjadi kunci keberhasilan. Ketika anak-anak merasa nyaman dan bahagia di kelas, mereka akan lebih terbuka untuk menerima materi pelajaran. ia sangat berharap praktik baik ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh para pendidik lainnya, sebagai bentuk kepedulian terhadap tumbuh kembang anak di fase awal pendidikan dasar yang sangat krusial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...