Langsung ke konten utama

Sengitnya Perebutan 16 Pulau Tak Berpenghuni: Menguak Harta Karun di Perairan Selatan Jawa Timur


TRENGGALEK, Jawa Timur – Perairan selatan Jawa Timur tengah memanas. Bukan karena cuaca ekstrem, melainkan sengitnya sengketa kepemilikan 16 pulau tak berpenghuni antara dua kabupaten bertetangga, Trenggalek dan Tulungagung. Apa yang membuat pulau-pulau kecil ini begitu diperebutkan hingga harus melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)? Jawabannya mengerucut pada satu hal: potensi ekonomi dan strategis yang luar biasa besar.


Akar Masalah: Tumpang Tindih Batas Administratif

Sengketa ini bermula dari inkonsistensi data batas wilayah dalam dokumen-dokumen resmi. Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 100.1.1-6117 Tahun 2022 menetapkan 16 pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Tulungagung. Namun, klaim ini bertabrakan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur tahun 2023, serta Perda RTRW Trenggalek tahun 2012, yang justru mencantumkan pulau-pulau itu ke dalam wilayah Trenggalek.

"Kami telah mengelola dan mengawasi pulau-pulau ini secara historis. Bahkan menjadi bagian dari pengawasan TNI AL dan Polairud Trenggalek," ujar salah satu pejabat Trenggalek yang enggan disebut namanya, menegaskan klaim historis kabupatennya.

Ketidakjelasan penetapan batas laut antar kabupaten menjadi celah utama munculnya permasalahan ini. Ketika batas darat seringkali jelas, batas perairan antar daerah di Indonesia seringkali masih menjadi zona abu-abu.


Daftar Pulau yang Diperebutkan

Ada 16 pulau yang menjadi objek sengketa, di antaranya:

  • Pulau Anak Tamengan

  • Pulau Anakan

  • Pulau Boyolangu

  • Pulau Jewuwur

  • Pulau Karangpegat

  • Pulau Solimo

  • Pulau Solimo Kulon

  • Pulau Solimo Lor

  • Pulau Solimo Tengah

  • Pulau Solimo Wetan

  • Pulau Sruwi

  • Pulau Sruwicil

  • Pulau Tamengan

Saat ini, ke-16 pulau tersebut berada di bawah administrasi sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sambil menunggu keputusan final dari Kemendagri yang dijadwalkan akan digelar pada awal Juli 2025.


Mengapa Pulau Tak Berpenghuni Jadi Rebutan Sengit? Potensi "Harta Karun" di Baliknya

Meski tak dihuni manusia, nilai strategis ke-16 pulau ini jauh dari kata sepi. Kedua kabupaten menyadari betul potensi besar yang terkandung di dalamnya:

  1. Potensi Migas dan Mineral Bawah Laut: Ini adalah magnet terbesar. Berbagai sumber, termasuk anggota DPRD Jawa Timur, menyebutkan dugaan potensi cadangan minyak dan gas bumi sebagai salah satu alasan utama di balik sengitnya sengketa. Selain itu, ada juga indikasi potensi mineral berharga di dasar laut sekitarnya. Jika terbukti, kepemilikan wilayah ini akan membuka keran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat besar bagi kabupaten yang berhak.

  2. Surga Perikanan dan Kelautan: Pulau-pulau kecil tak berpenghuni sering menjadi zona konservasi alami dan titik kumpul ikan. Ekosistem bawah laut yang subur, seperti terumbu karang, menjadikan perairan di sekitar pulau ini sebagai "surga" bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan. Akses dan hak pengelolaan atas sumber daya perikanan yang melimpah ini sangat vital bagi ekonomi pesisir.

  3. Destinasi Pariwisata Bahari Masa Depan: Keindahan alam laut selatan Jawa Timur tak perlu diragukan. Dengan pantai-pantai alami, panorama laut lepas, dan kemungkinan kekayaan bawah laut yang memukau, pulau-pulau ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari unggulan. Ini akan menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendongkrak ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.

  4. Nilai Strategis dan Kedaulatan Wilayah: Memiliki pulau-pulau ini berarti perluasan wilayah administratif dan kedaulatan daerah. Ini memungkinkan pengelolaan pesisir yang lebih komprehensif, mulai dari pengawasan hingga pengembangan infrastruktur maritim di masa depan. Bagi pemerintah daerah, mempertahankan atau memperluas wilayah juga merupakan masalah prestise dan kebanggaan lokal, mencerminkan kekuatan dan keberhasilan administrasi di mata masyarakat.


Menanti Putusan Pusat

Kini, nasib 16 pulau tak berpenghuni ini berada di tangan Kemendagri. Sengketa ini menjadi pelajaran penting bagi tata kelola wilayah di Indonesia, terutama dalam hal penetapan batas laut antar daerah. Keputusan final diharapkan tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga memberikan kepastian hukum yang jelas untuk pemanfaatan potensi luar biasa yang tersembunyi di perairan selatan Jawa Timur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...