Langsung ke konten utama

Postingan

Budaya Ramadhan 4 | Kedudukan Dan Tujuan Penciptaan Manusia

1. Kedudukan dan Tugas Hidup Manusia Dalam pandangan Islam, manusia diberi dua kedudukan yang mulia oleh Allah, yaitu sebagai hamba Allah (‘abdullah) dan khalifah Allah. Sebagai hamba Allah, manusia bertugas beribadah serta tunduk dan patuh kepada-Nya. Keharusan beribadah, tunduk, patuh, serta menyembah Allah antara lain berdasarkan firman Allah SWT berikut.  “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Q.S. Thaha:14). Semua manusia adalah abdullah, termasuk para nabi. Atha‟ bin Yasar pernah berkata kepada Abdullah bin Amr bin Ash r.a: “Beritahulah saya tentang sifat Rasulullah SAW di dalam kitab Taurat!” Abdullah berkata:  “Tentu, Demi Allah, sesungguhnya beliau di dalam kitab Taurat disifati dengan sebagian sifat yang terdapat di dalam Al-Qur‟an; wahai Nabi sesungguhnya saya mengutusmu sebagai saksi, penyampai berita gembira dan berita yang menakutkan, penolong bagi kaum yang buta huruf. En...

Budaya Ramadhan 3 | Hakikat Manusia

  A. Hakikat Manusia Jika manusia ingin mengetahui secara pasti mengenai hakikat dirinya secara benar, maka ia harus kembali ke Penciptanya melalui pemahaman dan penyelidikan terhadap firman-firman-Nya (al- Qur`an dan hadis). Hal ini sangat beralasan karena al-Qur`an merupakan kitab suci terlengkap yang diturunkan Allah ke bumi. Kandungannya meliputi segala aspek kehidupan. Di dalam al-Qur`an telah dijelaskan gambaran konkret tentang manusia, dan penyebutan nama manusia tidak hanya satu macam. Azra dkk. (2002: 3/161) mengemukakan bahwa di dalam Al-Qur`an ada tiga istilah untuk manusia: al-basyar, al-nas, dan al-ins atau al- insan. Sedangkan Depag RI (1999: 10—11) menyebutkan lima istilah untuk manusia, yaitu bani Adam, basyar, nas, insan, dan ‘abd. Penyebutan ini untuk menunjukkan berbagai aspek kehidupan manusia itu sendiri, yaitu antara lain: Sebutan Bani Adam bagi manusia didasarkan pada tinjauan secara historis, karena manusia adalah Bani Adam, “anak-cucu Adam”. Silsilah manu...

Budaya Ramadhan 2 | Perbandingan Agama

  A. Perbandingan Agama (Muqaranah Al-Adyan) 1. Yahudi Yahudi adalah agama tertua di antara agama-agama Semitik (Ibrahimiah). Agama ini telah hidup hampir 4000 tahun dalam periode-periode yang ditandai oleh perubahan, baik yang evolu- sioner maupun revolusioner. Meskipun penyebar sebenarnya agama Yahudi adalah Nabi Musa AS, orang Yahudi ortodoks memandang bahwa agama mereka itu bermula dari Nabi Ibrahim AS, nenek moyang mereka. Ibrahim AS adalah Bapak Monoteisme, karena ia adalah pioner tradisi monoteistik yang diikuti oleh keturunannya dan banyak bangsa di dunia ini. Tradisi monoteistik yang diperjuangkan Ibrahim AS dan keturunannya (Ishaq AS, Ya‟qub AS, dan seterusnya) mendapat tantangan dari kepercayaan kafir dan syirik. Suku-suku bangsa lain tetap menyembah Tuhan-Tuhan mereka sendiri. Suku-suku bangsa Kanaan mempunyai Baal-Baal; orang Mesir mempunyai Ra, Osiris, dan Amon; dan orang Aegea masih mempunyai Tuhan-Tuhan lain. Agama Israil pada masa itu dirusak oleh kepercayaan a...

Budaya Ramadhan 1 | Ke-Otentikan Islam

  A. Karakteristik Akidah Islam Agama Islam, sebagai sistem ajaran yang sempurna (al-din al- kamil), memiliki sederet keunggulan dan kekhasan, antara lain: 1. Agama Fitrah Agama Islam diturunkan oleh Allah untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia. Siapa pun yang mengamalkan Islam dengan penuh ketaatan, kepasrahan dan ketulusan, niscaya akan mene- mukan kedamaian dan memperoleh kemuliaan. Tidak sedikit pun ajaran Islam yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanu-siaan. Tidak pula membebani dan memberatkan manusia. Bahkan jika diperhatikan, semua hukum yang disyariatkan oleh Allah justru menopang fitrah dan kebutuhan dasar manusia. Hal itu dibuktikan dengan substansi maqasid al-syari’ah yang bertujuan untuk menjaga agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengamalkan ajaran-Nya demi kesejahteraan manusia itu sendiri agar hidup bahagia di dunia dan di akhirat, bukan sebaliknya untuk memberi beban berat. “Allah tidak membebani seseorang melain...

Hanya Durasi 32 Jam BKR UM 2022 Berhasil Siapkan 71 Relawan

Anggota BKR dengan BPBD Kab. Malang Badan Koordinasi Relawan Universitas Negeri Malang (BKR UM) 2022, yang merupakan relawan yang bergerak pada penanggulangan bencana kembali mengadakan kegiatan guna meningkatkan kapasitas relawan. Kegiatan ini berupa Pendidikan dan pelatihan bagi internal pengurus BKR UM 2022 dengan tema “Membentuk Insan Cepat Tangap, Berintelektual Serta Berjiwa Kemanusiaan”. Ini merupakan kegiatan kali pertama BKR UM dalam rangka peningkatan kapasitas relawan. Apel dan Pembukaan Dalam keanggotaannya Badan Koordinasi Relawan Universitas Negeri Malang (BKR UM) 2022 terdiri dari 71 relawan/ mahasisswa yang tersebar disemua fakultas pada jenjang S1 dengan komposisi relawan berjenis kelamin perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan laki-laki. Kegiatan ini dibuka pada sabtu, 02 April 2022 pukul 07:00 WIB dengan melibatkan 37 relawan yang terdiri dari mahasiswa yang mengikuti pelatihan secara offline di SMK AL ISLAHIYAH dan sisanya mengikuti pelatihan secara sinkron ...

Grand Launching Asrama Brightscholarship, Sebagai Bentuk Kontribusi YBM BRILiaN untuk Mensukseskan Pendidikan di Indonesia.

  Malang. YBM (Yayasan Baitul Maal) BRILiaN SBO (Special Branch Office) Malang sukses menggelar grand launching asrama brightscholarship batch 6 Universitas Negeri Malang (UM) – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang secara luring dengan menerapka ptotokol kesehatan covid-19 yang ketat pada Kamis (31/03) di halaman asrama yang beralamatkan di jalan Sawo No. 7 Kelurahan Klojen Kota Malang. Acara ini dihadiri oleh CEO Regional Office BRI Malang, Mohammad Suratin, Wiwid Nurachmawati, S.P., selaku perwakilan dari UM, Ketua Pengurus YBM BRILian SBO Malang dan jajarannya, mentor dan kepala asrama, para awardee brightscholarship serta para tamu undangan lain. Dalam sambutannya Mohammad Suratin menyampaikan bahwa YBM BRILiaN merupakan salah satu lembaga unggulan di BRI karena memiliki banyak kelebihan. "Yayasan Baitul Maal BRILiaN merupakan lembaga filantropi islam pengelola dana Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf yang dilaksanakan secara profesional sesuai aturan dan k...

Menuju Ramadhan : 6 | Punggahan, Padusan, Megengan

Prosesi Ilustrasi Adat Punggahan/ Padusan/ Megengan Umat islam memiliki salah satu bulan yang begitu diistimewakan, selain keistimewaan yang datang dari bulan itu sendiri, tuhan atau allah swt melalui rosulnya menegaskan bahwa salah satu bulan itu terdapat ribuan atau bahkan tak terhitung jika dikalkulasi mengenai keistimewaannya, yaitu bulan Ramadhan. Bulan yang berada diantara bulan mulia pula yaitu bulan Rajab, Sya’ban, Ramadhan hingga Syawal. Semua bulan itu merupakan bulan yang istimewa bagi seluruh umat pemeluk agama islam. Tentunya, dalam analogi jika kita akan didatangi sesuatu yang istimewa bagi kita, kita menyiapkan hal yang istimewa pula, mulai dari penyambutan, menjamu hingga mengantarkan pulang. Begitu pula dengan bulan Ramadhan, berbagai usaha dilakukan dalam rangka menyambut, menjamu dan mengantarkan pulang bulan yang istimewa tersebut. Ada banyak cara dan metode yang berbeda yang dilakukan oleh umat pemeluk agama, perbedaan itu disebabkan karena lintas generasi hingga l...

Menuju Ramadhan : 5 | Hirarki Cinta

Membicarakan cinta memang tidak ada ujungnya, kadang dari sisi mana cinta ini tumbuh dan mengapa cinta itu bisa berubah arah terkadang menjadi misteri bagi setiap insan yang pernah merasakannya. Tentunya berbeda, antara sayang dan cinta tak hanya segi redaksi namun juga hakikat dan falsafahnya memang berbeda, nyatanya Allah swt lebih menyebutkan cinta daripada kata sayang diberbagai kalamnya. Karena pada cinta bisa ditaruh kepada apa saja semau kita, bisa kepada benda mati, sesama manusia atau makhluk lain. Pada artikel ini kita akan membahas hal yang telah didiskusikan berdasarkan akal sementara yang telah kita miliki, kita mencoba menggali hakikat cinta apakah valid sesuai apa yang dikatakan para pujangga atau malah lebih tepa tapa yang telah di nasehatkan oleh para sufi mengenai hakikat cinta. Untuk itu, pada kesempatan ini akan diadaka diskusi yang bermuara dari alur munculnya cinta dan dibahas secara fisik yang diterjemahkan leterlijk, namun menurut saya itu hal yang menarik dan d...

Dosen UM Kawal Bencana Banjir Batu Hingga Perda No. 7 Tahun 2011 Melalui BEM UM

Pemaparan Materi Oleh Ibu Heni Masruroh, S.Pd, M.Sc Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Universitas Negeri Malang Mengadakan Kegiatan Diskusi Umum Lingkar Studi Lingkungan dengan tema “Penyelarasan Kebijakan dan Realitas Rancangan Tata Ruang Wilayah di Kota Batu” Oleh Kementerian Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Malang 2022 Oleh Dirjen Lingkungan Hidup periode 2022. “Kegiatan ini merupakan program kerja dari BEM UM Periode 2022” Tutur Rendi Siswandi selaku Ketua Pelaksana. Kegiatan ini bertujuan untuk mengambil peran mahasiswa sebagai akdemisi untuk memecahkan problem yang telah terjadi. Pada 4 November 2021 lalu terjadi bencana banjir bandang kota batu yang menelan kerugian sebanyak 124 Keluarga, 6 Penyintas Selamat, 7 korban meninggal dunia, 75 Rumah Rusak/ Hilang, 57 Kendaraan Rusak/ Hilang, 128 Hewan Ternak, Hingga 8 Lahan terdampak ter-update 14 November 2021. Setidaknya, bencana ini cukup serius mengenai dampaknya.  Delegasi Badan Koordinasi Relawan (...

Menuju Ramadhan : 4 | Allah Maha Suci

Sejuk Banyak sudah teori yang menjelaskan allah swt itu adalah maha suci, namun sekarang bukan untuk membahas teori yang sudah kuat atau bahkan sudah teruji karena dicetuskan oleh ulama’ masyhur. Catatan ini lebih berfungsi sebagai sarana menyimpan memori atau bukti bahwa diri ini pernah berfikir, meskipun diri ini kadang berifikir tanpa batas selayaknya berfikir, atau melebihi kerangka dalam berfikir.  Berbicara mengenai ‘maha’ suci, pada dasarnya tidak perlu pembuktian, karena adanya sifat suci atau kata suci itu sendiri berasal dari sang pemberi kesucian itu sendiri, yaitu ‘maha’ suci. Kesucian itu bukan hanya terbebas dari najis namun dalam semua urusan kontens kehidupan, bahkan ini dipredisikan kata ‘suci’ yang sebenarnya boleh jadi bukan hanya makna sempit yang selama ini kita definisikan sendiri, boleh jadi suci dalam konteks aslinya lebih mengagumkan dan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, yang terpenting kita sebagai manusia selalu ingat koidah kalimat “subhanallah wa...