Menjadi manusia memang sebuah amanat yang begitu harus disyukuri, betapa banyak dari takdir manusia yang jauh lebih baik dibanding dengan makhluk lainnya. Betapa tidak, manusia diamanahkan sebagai pemimpin dibumi menyandang gelar yang begitu dominasi.
Dalam hidup manusia, nasib itu adalah pilihan, meskipun sudah digariskan oleh Allah SWT dalam bentuk takdir namun nasib bisa diubah sesuai dengan pilihan kita. Menjadi baik atau buruk adalah pilihan karena manusia adalah produk potensi yang bisa diubah kemanapun sesuai potensi yang ada, baik potensi keburukan atau potensi kabaikan. Berbeda dengan malaikat yang bisa dikatakan produk jadi. Artinya mulai dari awal diciptakan sampai dengan kari kiamat malaikat memiliki tugas yang sama. Telah banyak dikatakan bahwa malaikat hanya memiliki nafsu tidak memiliki akal, berbeda dengan manusia yang memiliki akal dan nafsu sehingga bisa terpengaruhi dari luar dan tumbuhnya berbagai pilihan untuk bertindak sesuatu.
Bulan ramadhan ini adalah momentum untuk menumbuhkan potensi tersebut. Umumnya ramadhan untuk sebagaian orang dijadikan momemtum untuk upgrade diri kearah yang positif atau menjadi lebih baik, namun itu semua juga tergantung dalam diri sesorang masing-masing. Potensi arahnya bisa kemana saja, bukan mutlak karena eksternal melainkan dari diri kita sendiri juga berpengaruh. Terkadang lingkungan sudah mendukung namun tidak diimbangi dengan niat yang sungguh-sungguh dan ikhtiar yang keras maka percuma, begitupula sebaliknya.
Maka, disituasi yang mendukung apalagi selama 30 hari ini adalah waktu yang pas untuk bisa membiasakan diri betindak baik, melatih dijalan kebenaran dan memperbaiki internal diri kita. Potensi-potensi kebaikan yang telah lama terpendam baiknya kita munculkan lagi dengan spirit yang lebih dibulan suci ramadhan ini. Apalagi suatu kebiasaan bila dilaksanakan kurang lebih satu bulan akan menjadi suatu yang bila kita tidak mengerjakan maka akan gundah dan gelisah, maka ditingkat ini kita dalam menjalankan suatu kebaikan tidak lagi berada dilevel untuk menjalankan kewajiban dalam arti terpaksa, namun berada distep cinta dan kasih sayang dalam menjalankan kebaikan. Semoga ramadhan kali ini kita bisa memperoleh hasil yang memuaskan, keluar menjadi sesorang yang lebih baik serta memperoleh derajat Minal Aidzin Wal Faidzin. Aamiin
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan