Langsung ke konten utama

Antisipasi Megathrust: Muhammadiyah Gelar Pelatihan Kegawatdaruratan di Kota Malang

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang menggelar Pelatihan Kegawatdaruratan Sekolah Muhammadiyah dengan tema "Kesiapsiagaan Sekolah Muhammadiyah dalam Antisipasi Ancaman Megathrust." Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 22 Februari 2025, di Aula PDM Kota Malang ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, dalam menghadapi potensi gempa megathrust.  

Pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari guru-guru Muhammadiyah, pengurus masjid, serta kader Muhammadiyah. Para peserta dibekali dengan berbagai materi penting terkait kebencanaan, di antaranya:  

1. Isu Megathrust di Jawa Timur dan Malang – Pemahaman tentang potensi gempa megathrust dan dampaknya bagi wilayah Malang Raya.  

2. Krisis Kesehatan akibat Bencana Megathrust – Dibahas oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur dan Kota Malang, membahas dampak kesehatan serta strategi medis dalam situasi darurat.  

3. Sinergi Pentahelix dalam Penanggulangan Bencana – Peran berbagai pihak dalam mitigasi dan penanganan bencana sesuai dengan peraturan BNPB.   

4. Pertolongan Pertama pada Gempa Bumi – Teknik dasar penanganan korban gempa untuk meningkatkan peluang keselamatan sebelum tenaga medis datang.  

5. Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support – BHD) Saat Gempa – Pelatihan cara memberikan pertolongan medis darurat kepada korban gempa.  

6. Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) – Strategi kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah agar lebih tangguh menghadapi ancaman gempa.  

7. Simulasi Gempa Bumi – Latihan langsung menghadapi situasi gempa dengan prosedur evakuasi yang benar.  

Dalam sambutannya, DR.dr.A. Andyk Asmoro, perwakilan PDM Kota Malang, menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, baik secara fisik maupun spiritual.

“Saya berharap seluruh warga Muhammadiyah paham dan tanggap terhadap bencana. Kita harus menghadapi bencana dengan lebih bertauhid, karena masih ada anggapan di masyarakat bahwa bencana adalah bentuk azab atau laknat. Pandangan seperti ini justru menghambat kita dalam menolong sesama,” ujarnya. 

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki perspektif berbeda terkait bencana dan telah merumuskan pandangan tersebut dalam Fikih Kebencanaan yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.  

Ketua MDMC Kota Malang sekaligus Ketua Panitia, dr. Aurick Yudha Nagara, Sp. EM, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kesiapsiagaan yang telah diamanahkan kepada Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa isu megathrust bukan sekadar spekulasi, tetapi merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi dengan kesadaran dan kesiapan.

“Isu megathrust itu bukan omong kosong. Namun, jangan takut dalam artian tidak tahu harus bersikap seperti apa. Kita harus sadar bahwa Indonesia bukan lagi ‘supermarket bencana’, melainkan ‘laboratorium bencana’. Kita harus bersyukur atas tanah yang diberkahi ini, tetapi juga harus membangun resilience (ketangguhan) karena tidak mungkin kita memindahkan jutaan penduduk ke lokasi yang lebih aman,” jelasnya.  

Ia menambahkan bahwa Malang menjadi lokasi strategis dalam pelatihan ini karena posisinya sebagai "Buffer Zone" Surabaya, yang memiliki dua patahan lempeng darat. Dengan kondisi geografis tersebut, masyarakat Malang harus memiliki kesiapsiagaan yang lebih tinggi dalam menghadapi potensi bencana.

“Pelatihan ini bertujuan agar sekolah-sekolah Muhammadiyah lebih siap menghadapi potensi gempa megathrust dan mampu mengambil langkah tanggap darurat secara cepat dan tepat,” tambahnya.  

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kalaksa BPBD Kota Malang, BPBD Jawa Timur, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Malang dan Jawa Timur. Dengan adanya pelatihan ini, Muhammadiyah berharap masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, dapat lebih siap dalam menghadapi ancaman gempa megathrust dengan pengetahuan yang benar serta sikap yang lebih bertauhid.


Pewarta : Nur Hamid Abdissalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...