BNPB Rilis Data Bencana 24 Jam Terakhir: Kekeringan, Gerakan Tanah, hingga Kebakaran Hutan Melanda Sejumlah Wilayah
Jakarta, 13 Juni 2025 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendali Operasi (PUSDALOPS) merilis laporan pemantauan kejadian bencana selama 24 jam terakhir, terhitung mulai 12 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga 13 Juni 2025 pukul 07.00 WIB. Sebanyak 25 kejadian bencana dilaporkan, dengan 10 di antaranya merupakan kejadian menonjol atau berdampak signifikan di berbagai wilayah di Indonesia.
Enam Bencana Baru Teridentifikasi
Dalam kurun waktu tersebut, tercatat enam kejadian bencana baru yang membutuhkan penanganan segera:
- Kekeringan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat: Sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) atau 170 jiwa terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendistribusian air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
- Gerakan Tanah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat: Bencana ini mengakibatkan 48 KK (163 jiwa) dan 48 unit rumah terdampak, dengan 25 KK (85 jiwa) di antaranya harus mengungsi. Warga yang berada di zona rawan telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
- Angin Kencang di Kabupaten Aceh Timur, Aceh: Sebanyak 19 KK dan 19 unit rumah terdampak. BPBD Aceh Timur telah bergerak cepat melakukan pembersihan material pohon tumbang.
- Gerakan Tanah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah: 17 KK dan 17 unit rumah terdampak akibat bencana ini. Penanganan masih terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Banjarnegara.
- Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Karo, Sumatera Utara: Diperkirakan 80 hektar luas hutan terbakar. Kondisi perbukitan yang terjal menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman api, yang hingga saat ini belum dapat dipadamkan sepenuhnya.
- Banjir di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan: 55 KK (152 jiwa) dan 55 unit rumah terdampak, namun kondisi terkini menunjukkan banjir telah surut.
Empat Kejadian Bencana Menonjol Lainnya dalam Pembaruan Status
Selain kejadian baru, BNPB juga memberikan pembaruan status untuk empat kejadian bencana yang sebelumnya telah dilaporkan:
- Banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur: Banjir yang berdampak pada sekitar 4.018 KK dan 4.018 unit rumah ini kini berangsur surut, didukung oleh kondisi cuaca yang cerah.
- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT: Bencana ini telah menyebabkan 10 jiwa meninggal dunia dan 1.140 KK (4.007 jiwa) mengungsi. Pemerintah daerah tengah menyiapkan 50 kopel hunian sementara terbaru untuk para pengungsi. Status bencana ini telah ditetapkan sebagai Tanggap Darurat.
- Karhutla di Provinsi Riau: Kebakaran yang telah berdampak pada 10 kabupaten dan 2 kota ini menunjukkan penambahan luasan lahan terbakar seluas 9,7 hektar, sehingga total mencapai 129,48 hektar. Provinsi Riau masih berstatus Siaga Darurat.
- Banjir di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara: Banjir ini telah memengaruhi 2.757 KK (7.330 jiwa) dan 1.889 unit rumah, serta menyebabkan 612 KK (1.313 jiwa) mengungsi. Kepala BNPB telah memimpin rapat koordinasi dengan OPD terkait di kantor Bupati Minahasa, serta melakukan kunjungan langsung ke lokasi kejadian dan bertemu dengan pengungsi. Bantuan simbolis juga telah diserahkan kepada Wakil Bupati Minahasa. Status bencana ini telah ditetapkan sebagai Tanggap Darurat.
Laporan ini disusun oleh Koordinator Pembuat Laporan, Tamora Nainggolan, sebagai informasi bagi Kepala BNPB dan jajaran terkait untuk arahan lebih lanjut dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan