Sabtu, 08 November 2025

Aplikasi ‘Connect’ Jadi Jembatan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan: Kiprah Akademika Universitas Negeri Malang di Kancah Internasional

 


KOREA SELATAN | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam rangka memberikan kontribusi nyata di kancah internasional, tim dosen Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) luar negeri melalui skema Pendidikan Profesi Guru (PPG) bertempat di Masjid An-Noor, Daejeon, yang juga menjadi markas komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) IMNIDA. Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 Juni 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 30 PMI yang tergabung dalam komunitas IMNIDA Korea Selatan.

Tim ini diketuai oleh Dr. Harry Suswanto, M.T., dengan anggota Evania Yafie, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dr. Zihan Novita Sari, M.Pd., Salma Huwaida Nisrina, S.Pd., M.Pd., dan Ummi Lailatul Khasanah, S.Pd.

Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan PMI Korea Selatan Melalui Aplikasi Connect”, yang difokuskan pada penyediaan layanan psikologis, peningkatan pelatihan kesiapan mental, serta penguatan komunitas dukungan sosial.

Kegiatan PKM ini berfokus pada pemberian pelatihan praktis dan pemberdayaan melalui pendekatan teknologi dan dukungan psikososial. Peserta diajak memahami pentingnya kesehatan mental dalam lingkungan kerja, meningkatkan ketahanan pribadi melalui pelatihan kesiapan mental, serta membangun jejaring dukungan sosial sesama PMI yang dapat menjadi tempat berbagi dan saling menguatkan.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis dan sosial para PMI yang bekerja di Korea Selatan. Dengan memanfaatkan aplikasi Connect, peserta diharapkan memiliki akses mudah terhadap layanan psikologis dan pelatihan yang mendukung kesiapan mental mereka. Pendekatan ini juga mengedepankan penguatan komunitas berbasis digital, sehingga pendampingan dan komunikasi dapat terus berlanjut pasca kegiatan tatap muka.

Menurut Dr. Harry Suswanto selaku ketua tim, keberlanjutan program akan dijaga melalui pendampingan daring secara berkala. Pekerja Migran Indonesia (PMI) dapat terus mengakses layanan konsultasi psikologis, pelatihan kewirausahaan, serta dukungan komunitas melalui platform PMI Connect, aplikasi yang dikembangkan oleh tim peneliti, Aplikasi PMI Connect bisa download dan di instal di Handphone android. Lebih lanjut, kolaborasi dengan pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga terkait akan memastikan program ini tetap relevan serta mudah diakses oleh PMI di masa mendatang.

Selain relevan dengan kebijakan Kampus Merdeka dan Kampus Berdampak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kegiatan ini juga mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being), SDG 4 (Quality Education), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals).

Harapannya, kegiatan PKM ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjadi pijakan bagi peningkatan kualitas hidup dan kerja para PMI Indonesia di luar negeri, khususnya di Korea Selatan. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat implementasi berkelanjutan, sehingga semangat pemberdayaan terus tumbuh dalam komunitas PMI.

Melalui kegiatan ini, Universitas Negeri Malang menegaskan komitmennya sebagai Kampus Unggul dan Bereputasi Global yang tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan di dalam negeri, tetapi juga aktif berkontribusi di tingkat internasional. Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam pengabdian lintas negara menjadi bukti nyata bahwa UM terus berperan dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang berdampak luas, humanis, dan berkelanjutan bagi masyarakat dunia.

Pendampingan Talent Scouting Olahraga Gulat untuk Anak Usia Dini, Berbasis Bermain pada Klub Gulat Kabupaten Magetan

 


MAGETAN | JATIMSATUNEWS.COM : Tim pengabdian dari Universitas Negeri Malang (UM) memulai kegiatan inovatif berupa Pendampingan Talent Scouting Olahraga Gulat untuk Anak Usia Dini Berbasis Bermain di Klub Gulat Kabupaten Magetan. Program ini dirancang untuk mengembangkan potensi anak usia dini sekaligus meningkatkan prestasi olahraga gulat daerah, dengan melibatkan dukungan penuh dari pembina dan mitra klub gulat setempat.

Kegiatan ini muncul dari keprihatinan terhadap menurunnya prestasi atlet gulat usia dini Magetan dalam tiga tahun terakhir. Setelah sempat meraih posisi runner-up Kejurprov Pemula 2021, prestasi klub menurun ke peringkat 11 pada 2023 dan peringkat 12 pada 2024. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya kompetensi pelatih, minimnya variasi metode latihan, serta dukungan orang tua yang masih rendah. Oleh karena itu, tim UM menghadirkan pendekatan baru melalui konsep bermain sambil berlatih, agar anak-anak tetap bersemangat dan tidak cepat bosan dalam proses pembinaan.

Fokus utama pendampingan ini adalah mengintegrasikan prinsip latihan dasar gulat ke dalam bentuk permainan yang aman, menyenangkan, dan sesuai dengan karakteristik anak usia 6–14 tahun. Tim menyiapkan model-model permainan yang dirancang untuk melatih keseimbangan, kekuatan, koordinasi, dan ketangkasan. Anak-anak tidak hanya diajak menonton demonstrasi, tetapi juga langsung mencoba gerakan dengan bimbingan pelatih, dosen, maupun mahasiswa pendamping.

Pelaksanaan kegiatan dibagi dalam beberapa tahap, mulai dari persiapan bersama klub mitra, penyusunan modul latihan, pelaksanaan pendampingan, hingga evaluasi hasil kegiatan. Pada tahap praktik, suasana latihan berlangsung penuh semangat; anak-anak terlihat antusias mencoba berbagai variasi permainan gulat, sementara orang tua yang hadir dapat menyaksikan proses belajar anak mereka secara langsung.

Selain praktik lapangan, program ini menargetkan berbagai luaran, seperti pembuatan modul pendidikan gulat berbasis bermain, publikasi artikel ilmiah, buku panduan, poster edukasi, hingga video dokumentasi kegiatan. Semua produk ini diharapkan dapat memperkuat sistem pembinaan gulat usia dini serta memberikan inspirasi bagi klub-klub lain di Indonesia.

Menurut catatan lapangan, anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan. Mereka bergantian mencoba gerakan dasar, saling menyemangati, dan bertepuk tangan setiap kali berhasil melakukan teknik yang diajarkan. Guru dan pelatih mengakui bahwa pendekatan berbasis bermain membuat anak lebih berani mencoba tanpa rasa takut, sekaligus melatih disiplin, kerjasama, dan sportivitas sejak dini.

Program pengabdian ini menandai langkah awal kolaborasi strategis antara Universitas Negeri Malang dengan Klub Gulat Kabupaten Magetan. Harapannya, inovasi berbasis bermain ini dapat menjadi solusi nyata untuk membangun motivasi dan disiplin atlet untuk berlatih sehingga bisa mengoptimalkan potensi untuk meraih prestasi.



Implementasi Teknologi Sel Surya, Wujud Nyata Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang di Pantai Gurah, Blitar

 


BLITAR | JATIMSATUNEWS.COM : Tim NM Group dari Universitas Negeri Malang, yang diketuai oleh Prof. Dr. Nandang Mufti, S.Si., M.T., melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Implementasi Teknologi Sel Surya pada Penerangan di Sekitar Tempat Tambatan Nelayan Pantai Gurah Kabupaten Blitar pada Rabu, (8/10/25). 

Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS), sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sebanyak 2 buah unit PJU-TS dipasang disekitar tambatan perahu nelayan, yang sebelumnya masih minim penerangan terutama untuk kegiatan para nelayan dimalam hari.  Sistem PJU-TS menjadi inovasi yang sangat solutif dengan durasi penerangan hingga 12 jam permalam dan sensor otomatis berbasis sensor LDR.

Ketua tim Pengabdian Masyarakat UM Prof. Nandang Mufti, S.Si., M.T. menjelaskan bahwa teknologi PJU-TS merupakan telnologi yang aman serta sasaran program utama adalah nelauan yang ada di Pantai Gurah Blitar.

Penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) adalah implementasi teknologi yang memberikan keamanan, kenyamanan, dan meningkatkan produktifitas para nelayan di Pantai Gurah, Blitar, khususnya dimalam hari", tutur Nandang.

Ia juga menjelaskan bahwa teknologi ini sedang laku digunakan, sebab berprinsip efektif dan clean enegry, kedepan agar bisa diterapkan ditempat lain yang membutuhkan penerangan

"Pemasangan penerangan jalan bertenaga mandiri menjadi solusi paling efektif dalam upaya penerapan clean energy yang sedang marak dikembangkan. Harapannya, kegiatan ini semakin banyak diterapkan ditempat-tempat lain yang membutuhkan dan minim penerangan", Pungkasnya.

Pemasangan PJU-TS menyediakan solusi dalam memanfaatkan energi matahari yang melimpah. Kegiatan pengabdian ini juga menjadi bukti nyata Universitas Negeri Malang dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruaan Tinggi nomor 3 yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Tim NM Group berterimakasih kepada Universitas Negeri Malang karena telah mendanai kegiatan ini dengan sumber dana PNBP. Melalui program ini, masyarakat pesisir Pantai Gurah kini memiliki akses penerangan yang berkelanjutan sekaligus pengetahuan dasar untuk melakukan perawatan sistem secara mandiri. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi contoh implementasi clean energy yang bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh: Fadhillah Choirunnisa

Smart Classroom Berbasis AI dengan Fine-Tuning dan VR untuk Pembelajaran Simulasi Bisnis Properti

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) menghadirkan inovasi pembelajaran mutakhir berupa Smart Classroom berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan Fine-Tuning Model Embedding dan Virtual Reality (VR) Immersive. Inovasi ini ditujukan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa melalui simulasi bisnis properti yang realistis, interaktif, dan kontekstual.

Implementasi perdana sistem tersebut dilakukan di Graha Rektorat UM lantai 6 pada Sabtu, 27 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan guru yang berpartisipasi sebagai pengguna awal. Dalam kesempatan tersebut, para peserta dapat langsung menjelajahi lingkungan pembelajaran virtual dan menjalankan berbagai skenario bisnis properti secara imersif.

“Melalui Smart Classroom ini, kami ingin menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga memberikan pengalaman praktis layaknya berada di dunia industri sesungguhnya,” ujar Nabihah Alya Az Zahidah, ketua tim peneliti. 

Ia juga menambahkan, bahwa teknologi AI dalam sistem ini berperan penting dalam mempersonalisasi materi dan rekomendasi pembelajaran sesuai kebutuhan pengguna.

Dari hasil uji coba awal, tim peneliti menerima berbagai tanggapan positif, terutama terkait kemudahan penggunaan, tampilan antarmuka, serta potensi penerapan sistem dalam kegiatan belajar mengajar.

Implementasi kedua dilakukan pada Sabtu, 18 Oktober 2025, dalam rangkaian acara Dies Natalis Universitas Negeri Malang yang berlangsung di Graha Cakrawala. Melalui booth Fakultas Sains dan Teknologi (Boot In Saintek), tim kembali memperkenalkan teknologi Smart Classroom dan VR kepada mahasiswa serta para tamu undangan.

“Respons pengunjung sangat luar biasa. Banyak yang antusias mencoba simulasi berulang kali dan memberikan masukan konstruktif untuk pengembangan berikutnya,” tutur Nabihah.

Ia menilai antusiasme tersebut menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran berbasis AI dan VR mampu menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan industri.

Penelitian ini melibatkan Muhammad Andhika Bayu Prasetya dan Mohamad Firzon Ainur Roziqin sebagai anggota tim, serta didanai melalui skema Inovasi Mahasiswa Universitas Negeri Malang tahun 2025.

Nabihah menutup dengan harapan teknologi yang sedang ia kembangkan bisa memberikan sumbangsih dalam pembelajaran digital dibidang bisnis properti yang dapat digunakan oleh lembaga pendidikan di Indonesia.

“Kami berharap Smart Classroom berbasis AI dan VR immersive ini dapat menjadi pionir dalam transformasi pembelajaran digital di bidang bisnis properti, sekaligus menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai institusi pendidikan di Indonesia.” Pungkasnya.

Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi Dorong Pemberdayaan Keluarga Nelayan Melalui Diversifikasi Hasil Perikanan di Desa Bomo

 

Tim PPK Ormawa Poliwangi Kembangkan Produk Abon Ikan, Nugget, dan Basreng Bersama Istri Nelayan, Wujudkan Blue Economy di Kawasan Pesisir

BANYUWANGI | JATIMSATUNEWS.COM: Sebagai wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung ekonomi biru (Blue Economy) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, Tim PPK Ormawa Politeknik Negeri Banyuwangi melaksanakan kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Keluarga Nelayan Melalui Diversifikasi Hasil Perikanan dan Konservasi Kawasan Pesisir Sebagai Upaya Optimalisasi Blue Economy di Desa Bomo.”

Program ini dibimbing oleh Dosen Pendamping, Siska Aprilia Hardiyanti, S.Pd., M.Si., dan melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan yang tergabung dalam satu tim kolaboratif, yaitu: Agung Wibowo, Zydan Rizal Ahmad, M. Rizki Miftah Al Fareza, Mochamad Khairul Fatkurahman, Arini Saputri, Annisa Fara Fatikhul Falih, Intan Nuraini, Lintang Lutfiana Budiastuti, Mohamad Rizki Khoiri, Alva Fairus Attalah, dan Pegi Andhika Bagaskara.

Kegiatan yang berlokasi di Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi ini berfokus pada pelatihan pengolahan hasil perikanan menjadi produk bernilai jual tinggi, yakni abon ikan, nugget dan basreng (baso goreng ikan).

Pelatihan ini melibatkan kelompok istri nelayan sebagai pelaku utama dalam proses produksi, dengan tujuan meningkatkan pendapatan keluarga nelayan melalui usaha kreatif berbasis hasil laut lokal.

Selain pelatihan produksi, tim juga memberikan pendampingan dalam desain branding produk dan pengemasan agar memiliki tampilan profesional dan daya tarik pasar.

Peserta juga mendapatkan pembekalan mengenai pemasaran digital melalui e-commerce dan media sosial, mencakup pembuatan akun bisnis di Shopee, TikTok Shop, dan Instagram Business, serta strategi membuat konten promosi yang efektif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan konsep Blue Economy, yang menekankan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Melalui pendekatan ini, masyarakat pesisir tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga penjaga kelestarian ekosistem laut.

Dosen pendamping Siska Aprilia Hardiyanti, S.Pd., M.Si menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian ekonomi keluarga nelayan melalui inovasi pengolahan hasil laut dan penguatan kapasitas digital, sehingga masyarakat pesisir bisa bersaing di era ekonomi kreatif dan digital.

"Ya Semoga program ini bisa membuat keluarga nelayan utamanya istri bisa mandiri secara ekonomi, melalui pengelolaan hasil laut yang memiliki nilai lebih, termasuk dengan cara memanfaatkan teknologi digital" tulis Siska pada wartawan JSN.

Tim PPK Ormawa Poliwangi Kembangkan Produk Abon Ikan, Nugget, dan Basreng Bersama Istri Nelayan, Wujudkan Blue Economy di Kawasan Pesisir

Tim mahasiswa juga berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa pesisir lainnya dalam mengembangkan potensi lokal melalui semangat kolaborasi dan keberlanjutan.

Pendidikan Seni Rupa UNJ Sukses Membawa Nuansa Jepang pada Kegiatan P2M di RPTRA Kebon Sirih, Jakarta Pusat

 

Gambar 1. Peserta dan Tim P2M Prodi Pendidikan Seni Rupa UNJ

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam era globalisasi ini, kolaborasi silang budaya melalui dongeng dapat menjadi media yang efektif untuk membangun pemahaman lintas budaya, terutama bagi generasi muda. Salah satu cara inovatif untuk menghidupkan kembali dongeng-dongeng tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam bentuk picture book interaktif. Pemanfaatan  kecerdasan  buatan  (artificial intelligence/AI) sebagai landasan untuk penyusunan  naskah  yang  dikembangkan  menjadi  media  pembelajaran menjadi opsi untuk menunjang  pengembangan  media. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi sastra anak dan mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan media digital picture story book. Dengan teknologi AI ini, cerita-cerita tradisional dari kedua negara, seperti Momotaro dari Jepang dan Timun Mas dari Indonesia, dapat diramu menjadi kisah silang budaya yang unik, menggabungkan nilai-nilai universal dengan karakteristik khas masing-masing cerita.

 Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) bertema “Visual Exploration of Cross-Cultural Folktales: Nyi Roro Kidul-Ryujin (Indonesia-Japan) in Kamishibai” pada hari Sabtu, 31 Mei s/d Minggu, 1 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring, yakni berlangsung di RPTRA Kebon Sirih, Kelurahan Kebon, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Dengan dihadiri lebih dari 17 peserta dari berbagai jenjang peserta didik mulai dari Taman Kanak Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Upaya pengenalan dan pelestarian dongeng nusantara dan dongeng jepang, eksplorasi teknik kamishibai menjadi media baru naratif dengan pendekatan nusantara, kolaborasi berbagai disiplin ilmu seperti; Pendidikan Seni Rupa, Bahasa dan Sastra Inggris, Pendidikan Seni Musik, Pendidikan Seni Tari dalam menghasilkan karya inovatif dan kolaboratif, kamishibai sebagai media baru naratif yang memiliki unsur 2 budaya (Indonesia-Jepang) berbasis tradisi dengan pendekatan kekinian (modern).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bapak Heru Tri Prasetyo selaku Lurah Kebon Sirih Jakarta Pusat. yang menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan budaya pada anak anak yang ada di lingkungan RPTRA Kelurahan Kebon Sirih. Ketua penyelenggara sekaligus Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Rupa UNJ, Dr. Rizki Taufik Rakhman, S.Sn, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi akademik dalam mendukung pencapaian SDGs melalui silang budaya dongeng populer Indonesia-Jepang, dengan menggunakan berbagai macam teknik seni rupa dalam pengajaran yang dilakukan.

Gambar 3. Tim P2M Prodi Pendidikan Seni Rupa memberikan arahan simulasi dongeng

Pada Sabtu, 31 Mei 2025, 17 peserta yang hadir akan di bimbing untuk membuat Kamishibai, yaitu teknik bercerita menggunakan media kertas yang dapat digeser ke atas untuk mengganti adegan cerita. Dari 17 peserta yang hadir, dibagi menjadi 5 kelompok yang masing masing kelompok akan dibimbing oleh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa UNJ. Setiap kelompok diagi untuk mengerjakan adegan cerita yang berbeda beda dan berurutan, Tidak lupa untuk menyertakan referensi yang sudah dicontohkan oleh pemateri kegiatan.

Hari Kedua, 1 Juni 2025, para peserta tidak lagi melanjutkan gambar adegan cerita, tapi sudah harus siap memperagakan masing masing adegan yang didapat oleh kelompok mereka dengan drama teater bersamaan presentasi hasil pengerjaan gambar adegan cerita.

Ketika Sains Bertemu Budaya: STEM Rumah Tradisional Limasan Jadi Model Pembelajaran Inovatif di Pacitan

 


PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Penelitian yang dilakukan oleh tim Universitas Negeri Malang menghadirkan pendekatan baru dalam dunia pendidikan sains melalui integrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dengan budaya rumah tradisional Limasan. Pendekatan ini menjadi inovasi pertama yang diimplementasikan di Kabupaten Pacitan, sekaligus langkah awal untuk membangun model pembelajaran yang menghubungkan sains modern dengan kearifan lokal Indonesia.

Penelitian berjudul “Kajian Pembelajaran Transdisiplin Berbantuan STEM Berbasis Rumah Tradisional: Integrasi Sains, Teknologi, dan Budaya untuk Mendorong Inovasi Guru dan Siswa” ini menempatkan rumah Limasan sebagai media pembelajaran yang sarat makna ilmiah dan nilai budaya. Struktur arsitektur rumah tradisional tersebut mengandung prinsip-prinsip sains dan rekayasa yang relevan, mulai dari sistem ventilasi alami, penyesuaian terhadap iklim tropis, hingga efisiensi penggunaan material lokal. Dengan mengkaji dan mengadaptasi nilai-nilai ini, siswa tidak hanya mempelajari konsep ilmiah, tetapi juga belajar memahami hubungan antara teknologi, lingkungan, dan budaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran STEM berbasis budaya lokal mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa, serta memperkuat inovasi guru dalam merancang pembelajaran yang kontekstual dan adaptif. Guru menjadi fasilitator yang mendorong eksplorasi ilmiah berbasis lingkungan sekitar, sementara siswa berperan sebagai perancang solusi yang berakar pada budaya dan kebutuhan komunitas mereka sendiri.

Inovasi ini menegaskan bahwa pendidikan STEM tidak harus selalu bergantung pada teknologi tinggi, tetapi dapat tumbuh dari pemahaman terhadap kearifan lokal yang telah terbukti berkelanjutan selama berabad-abad. Integrasi antara sains dan budaya ini membuka jalan bagi model pembelajaran yang humanis, partisipatif, dan relevan dengan karakter bangsa, sekaligus menjadi kontribusi nyata Universitas Negeri Malang dalam memperkuat ekosistem pendidikan berbasis riset di Indonesia.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...