Musim pandemi covid-19 telah membonceng banyak permasalahan di Indonesia, baik masalah keamanan, politik, kesehatan, pendidikan bahkan ekonomi sosial. Bahkan sejak pemerintah meluncurkan kebijakan untuk melepaskan narapidana yang berada di sel tahanan sistem keamanan kembali terguncangkan, begitu terasa dampak dari kebijakan ini.
Kebijakan sedang ramai dibicarakan, bukan hanya dilihat teroritis semata kebijakan ini telah real menghasilkan dampak yang buruk bagi kemanan masyarakat, semenjak narapidana dilepaskan tidak sedikit yang kembali berulah, sangat disayangkan padahal pemerintah melakukan itu semua untuk kebaikan dirinya sendiri malah nekad untuk berulah kembali.
Banyak yang melatarbelakangi kejahatan ini dilakukan diantaranya adalah krisis ekonomi masyarakat karena pandemi ini, lebih-lebih terjadi dibulan ramadhan mendekati hari raya idul fitri yang identik harus tenang memgang uang sebagai media untuk merayakan kebahagiaan dihari fitri.
Desa jambangan adalah salah satu desa yang merasakan secara langsung dampak dari kebijakan pemerintah tersebut, walaupun belum diketahui secara langsung pelaku dan motif tetapi itu semua telah menjadi gusar seluruh warga desa jambangan.
Kejadian itu berawal pada 02 mei 2020 sekitar pukul 00:00, berita itu menyebar cepat dan berhasil mengumpulkan massa melalui teriakan salah seorang pemilik rumah yang diduga akan menjadi praktik 'maling' . Ia mengatakan bahwa pada malam itu ada suara orang yang 'menyukit' pintu, lalu ia langsung menelpon paman yang beada diluar rumah, saat itu juga sang paman langsung menuju rumah dan benar ia mengatakan bahwa ada pelaku bahkan ia sempat memukul pelaku sayangnya hanya terkena pada bagian kak dan tidak sempat melihat wajah pelaku, keterangan terakhir dari sang paman ini pelaku melompat ke atas genting , pelaku memakai sepatu hitam dan memakai jaket bewarna merah.
Keadaan sangat mendukung disitu masih banyak warga yang sedang melakukan ronda, sontak mereka langsung melakukan 'kawal kuda' agar dapat menangkap sang pelaku, bahkan tak sampai lama informasi ini cepat menyebar melalui Group WhatssApp Karang Taruna Krajan, beberapa saat 60 massa terkumpul berlomba-lomba menemukan pelaku, dalam proses pencarian itu banyak juga yang bertanya kronologi kepada sang pemilik rumah.
Tetapi usaha ini gagal, sampai pukul 03:00 pelaku belum juga ditemukan, banyak yang mulai curiga ini adalah hoax tetapi belum ada bukti untuk menuduh hal itu, masalah ini tidak ditelusuri karena dirasa juga tidak ada barang atau kerugian dari kejadian ini.
Mulai saat itu juga para pemuda antusias melakukan ronda malam mulai dari setelah sampai sahur. Bahkan para pemuda juga membangunkan masyarakat untuk sahur melalui musholla musholla, mereka bagi tugas setiap musholla harus ada yang melakukan hal itu.
Semoga kegiatan kalian dibulan ramadhan ini dicatat amal ibadah oleh Allah Swt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan