Bismillahhirrahmanirrahiim
Secara fitrah manusia diciptakan berpasangan bila merujuk firman Allah swt dalam surah Al-Hujarat ayat 13, dimata Allah swt semua manusia dipandang sama oleh Allah swt baik itu laki-laki maupun perempuan, besar atau kecil, tua atau muda, kaya atau miskin, bahkan dari yang sempurna maupun yang cacat dimata Allah swt tetap hanyalah ketaqwaan dan keimanan yang menjadikan manusia itu berbeda dimata Allah swt. Allah swt juga menjanjikan kehidupan yang layak didunia dan diangkat derajatnya dimata sesama manusia dan dimata Allah swt serta Allah swt juga menjanjikan kehidupan yang layak di akhirat yakni disurga kelak yaitu disisi-Nya.
Islam datang untuk membawa dan merubah peradaban untuk menjadi lebih baik disemua aspek kehidupan, oleh karena itu islam menjadi agama dengan pengikut terbesar dimuka bumi ini, karena islam tidak hanya agama yang rasional tetapi juga agama yang memperhatikan hati nurani. Begitu pula dengan cara islam memandang antara laki-laki dan perempuan, islam memandang laki-laki dan perempuan adalah sama, artinya sama memiliki hak dan kewajiban sebagai hamba, sebagai manusia dan sebagai makhluk sosial. Bahkan jauh sebelum adanya gerakan Fenimisme yang muncul yakni pada abad ke-18, islam secara tidak langsung telah memperkenalkan teori fenimisme yakni sebuah gerakan yang sadar akan persamaan jender antara laki-laki dan perempuan.
Islam datang untuk membawa dan merubah peradaban untuk menjadi lebih baik disemua aspek kehidupan, oleh karena itu islam menjadi agama dengan pengikut terbesar dimuka bumi ini, karena islam tidak hanya agama yang rasional tetapi juga agama yang memperhatikan hati nurani. Begitu pula dengan cara islam memandang antara laki-laki dan perempuan, islam memandang laki-laki dan perempuan adalah sama, artinya sama memiliki hak dan kewajiban sebagai hamba, sebagai manusia dan sebagai makhluk sosial. Bahkan jauh sebelum adanya gerakan Fenimisme yang muncul yakni pada abad ke-18, islam secara tidak langsung telah memperkenalkan teori fenimisme yakni sebuah gerakan yang sadar akan persamaan jender antara laki-laki dan perempuan.
Islam akan tetapi tidak mengakui persamaan antara laki-laki dan perempuan secara mutlak, bebrapa hal laki-laki dan perempuan harus diperlakukan secara adil seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, hukum, politik, dan lain-lain. Adapun peredaan itu yang paling menonjol adalah ada hal biologis, antara laki-laki dan peremupuan memiliki peranan masing-masing. Islam menyangkal secara tegas pernyataan dari bangsa barat dan atau bangsa jahiliyah, mereka berpedapat bahwa perempuan merupakan sumber malapetaka, perempuan mengalami haid, nifas, dan lain-lain sehingga dianggap lemah dalam semua aspek. Islam telah megakui bahwa Allah swt meciptakan segala sesuatu pasti ada manfaat atau hikmah didalamya tak terkecuali Allah swt menciptakan perempuan.
Bahkan dimasa nabi muhammad saw telah membuktikan bahwa kaum perempuan juga banyak membantu perjuangan nabi muhammad saw dalam menyebarkan agama islam di jazirah arab, diantarnya adalah istri beliau. Pada zaman itu juga kaum wanita dianggap bangkit setelah ajaran rosulullah saw datang, karena ada saat itu rosulullah saw memperlakukan kaum wanita sangat terhormat, bahkan dalam satu riwayat anak perempuan adalah penentu seorang ayah masuk surga atau neraka. Pada riwayat lain nabi telah bersada bahwa umat perempuan adalah sebagai penentu rusak atau baiknya suatu ummat tersebut. Dari sini bila dilihat dari sejarahnya ajaran islam sangat mnghormati harkat dan martabat prempuan.
Tak hanya di Arab pada zaman ajaran nabi muhammad saw, di indonesia juga telah membuktikan bahwa kaum perempuan merupakan termasuk tokoh peradaban bangsa indonesia mulai dari zaman dahulu sampai sekarang. Diantaranya tokoh itu memiliki pranan dibidangnya masing-masing, seperti Raden Ajeng Kartini yang telah membawa peradaban di Indonesia utamanya ditanah jawa, ia juga dikenang sebagai pejuang pendidikan dan kemerdekaan, melalui beliaulah indonesia bisa membaca dan berpendidikan. Selanjutnya adalah tokoh-tokoh pahlawan kemerdekaan RI wanita lainnya seperti Dewi Sartika, Fatmawati, Cut Nyak Dien, Malahayati dan lain-lain. Mereka semua adalah dari kaum wanita yang dinilai sangat hebat dalam rangka mmperjuagkan agsa indonesia untuk melawan mengusir penjajah. Tokoh lain dimassa sekarang adalah seperti megawati, istri gusdur dan para pemimpin lainnya seperti Gubenur Jawa Timur sekarang Khofifah Indar P. Dan tokoh jurnalis muda seperti Najwa Shihab.
Islam dan indonesia telah memuktikan bahwa islam dalam penyebarannya dan indonesia dalam perjuangannya dalam mengusir penjajah tak luput dari perjuangan kaum wanita, dari sini sudah seharusnnya kita membuka hati dan membuka mata bahwa peradaban akan berjalan dengan baik dengan tanpa membedakan antara derajat kaum laki-laki dan perempuan, karena yang membedakan itu semua adalah ketaqwaan dan keimanan kepada Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan