Langsung ke konten utama

Menuju Ramadhan : 1 | Dari Tuhan Melalui Jari Tangan

Suasana Menggali Potensi Filosofi Telapak Tangan

Ketika tuhan memberikan tanda-tanda kekuasaanya, terkadang membuat seseorang bisa semakin kuat dengan keimanannya, namun juga akan sebaliknya. Tanda-tanda itu terkadang tidak bisa ditebak memaluhi kisi-kisi atau prediksi. Tidak hanya itu, tanda-tanda itu tak jarang diberikan melalui hal yang sepele bahkan kita bisa terlena dengan hal itu, namun juga bisa melalui proses yang panjang dan harus melalui seseorang perantara untuk otak kita bisa memikirkan itu.

Suasana Menggali Potensi Filosofi Telapak Tangan

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas satu tulisan yang menarik bagi saya, yaitu filosofi telapak tangan. Sekilas memfilososifak telapak tangan sebagai rahasia kunci kehidupan memang terlalu disepelekan atau dianggap biasa, namun ternyata itu semua tergantung dari sudut pandang dalam memfilosofikan itu. Selanjutnya, saya akan memfilosofikan telapak tangan dari segi agama, sosial, ilmu pengetahuan, hingga ilmu rasional/ matematika.

Oleh karena itu, biar tidak banyak pengantar mari kita mencoba menggali filosofi yang kita korelasikan langsung dengan kehidupan kita. Filosofi menurut saya akan diringkas  dibawah ini :

1. Diagram Cartesius

1. Diagram Cartesius

Jari Jempol melambangkan Tuhan atau Allah SWT, 

Seperti pada diagram cartisus garis vertical dianalogikan sebagai hubungan dengan tuhan (hablu minallah) dan sumbu horizontal melambangkan hubungan dengan sesame manusia (hablu minannas). Terjemah lain bisa diartikan untuk mencapai tuhan harus didikung dengan ke-empat unsur lainnya, yaitu pertama orang tua/ guru, diri kita sendiri, orang terdekat/teman/sahabat, dan yang terakhir masyarakat.

2. Jari Telunjuk 


2. Jari Telunjuk, Orang Tua, Guru yang selalu menunjukkan kebenaran

Fungsi dari jari telunjuk adalah menunjukkan sesuatu, bahkan isyarat ini dipahami oleh semua umat manusia dituhan, sebagian besar isyarat ini digunakan untuk menunjukkan suatu fakta yang kebenarannya tinggi, maka dalam hal ini kita harus mempercayai setiap petunjuk dari orangtua/ guru karena pasti akan mengarahkan pada kebaikan. Faktanya seorang pencuri walaupun dia salah namun tidak ada pencuri yang mengarahkan anaknya menjadi pencuri, pasti melarang anaknya untuk menjadi pencuri.

3.  Tanpa Tuhan

3. Tanpa Tuhan

Setelah kita analagikan jari jempol adalah tuhan, maka kita harus melibatkan allah disetiap urusan  kehidupan kita. Jika kita tidak melibatkan allah disetiap tuhan kita bisa mensimulasikan untuk melipat tuhan, maka kita tidak akan bisa memfungsikan telapak tangan dengan baik. Kita tidak akan bisa mengangkat gelas, menulis dengan pena, menghidupkan korek api, dll dengan baik. 

4. Dengan Tuhan

4. Dengan Tuhan (Sesungguhnya Allah Bersama Kita)

Semua umat manusia dimanapun berada, pasti akan mengetahui isyarat itu, isyarat itu bisa diartikan sebagai isyarat apresiasi, isyarat kebenaran, dan lain sebagainya yang konotasinya positif baik yang bersumber dari manusia atau tuhan. Itu semua bisa kita dapatkan ketika kita melibatkan tuhan disemua urusan kita dan berbuat baik (habluminannass) kepada ke-empat faktor pendukung tersebut.

5. Diri Kita

5. Diri Kita

Dalam telapak tangan diri kita dianalogikan memiliki prosentase terbesar, hal ini dibuktikan panjang jari tengah lebih panjang, ini menandakan diri kita selelu ingin menonjol dari pada yang lain. Selain itu, posisi kita diatas dari pada jari jari manis dan kelingking, yang melambangkan teman/sahabat dan masyarakat yang harus kita lindung, kita ayomi, kita berbuat baik kepada mereka. Bila ke-empat elemen mulai dari tuhan, oarangtua, sahabat, hingga masyarakat kita acuhkan dengan lambang kita lipat mereka, maka yang kita dapatkan adalah isyarat lipping someone off  dan semua umat manusia mengetahui arti sari isyarat itu yang konotasinya negative.

6. Akan Diremehkan Orang

6. Akan Diremehkan Orang

Ketika diri kita sudah tidak lagi memperhatikan tuhan, guru, ke egoisan diri, orng terdekat, hingga masyarakat, maka kita akan memeroleh isyarat demikian. 

7. Orang Terdekat

7 Orang Terdekat

Posisi orang terdekat berada dibawah diri kita, menunjukkan elemen yang harus kita lindung, dan bersikap baik. Masyarakat juga bergantung pada jari yang berada diatasnya yaitu jari tengah yang melambangkan diri kita, jari telunjuk yang melambangkan orang tua atau guru dan jari jempol yang melambangkan tuhan atau Allah swt.

Itulah filosofi dari telapak tangan yang dapat saya jangkau, melalui renungan dan bimbingan dari guru, kedepannya saya yakin aka nada banyak rahasia-rahasia atau kalam-kalam dari tuhan yang bisa diterjemahkan dan memiliki arti yang sangat luar biasa. Semoga dengan pengetahuan yang telah kita dapat melalui filosofi telapak tangan itu bisa menambah keimanan kita kepada tuhan atau Allah swt.


Wallahu a’lam bisshawab. 


Hadir

A. Abah Mahbub Junaidi

1. Eko Rudianto 

2. Nur Hamid Abdissalam

3. Abdul Han

4. Aziz Alifian Nur Farhan

5. M. Abdullah

6. Eril Fajar Rossando



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Mahasiswa PLS UM Ikut Andil Berikan Metode Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Media Gambar dan Warna pada Peserta Didik TPQ Ainul Yaqin Pakisaji

    MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Sekumpulan mahasiswa PLS UM mengadakan suatu program yang berkaitan dengan simulasi pembelajaran pada hari Rabu, 15 November 2023 yang melibatkan peserta didik jilid dua TPQ Ainul Yaqin yang berada di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media gambar dan warna dengan tujuan untuk membantu menstimulasi kemampuan motorik peserta didik. Materi yang disampaikan kepada peserta didik TPQ Ainul Yaqin menggunakan metode At-Tartil, yang mana anggota kelompok Mahasiswa PLS UM berperan sebagai pemateri. Penggunaan media dan sarana pembelajaran menggunakan alat yang sederhana, yaitu papan tulis, meja, karpet, alat peraga berupa kertas dengan huruf hijaiyah, Al-Qur’an, spidol, penghapus, kertas print dengan huruf hijaiyah, dan pensil warna. Selama proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit. Awal pembelajaran diawali dengan salam, pembuka, dan perkena...