![]() |
Suasana Menggali Potensi Filosofi Telapak Tangan |
![]() |
Suasana Menggali Potensi Filosofi Telapak Tangan |
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas satu tulisan yang menarik bagi saya, yaitu filosofi telapak tangan. Sekilas memfilososifak telapak tangan sebagai rahasia kunci kehidupan memang terlalu disepelekan atau dianggap biasa, namun ternyata itu semua tergantung dari sudut pandang dalam memfilosofikan itu. Selanjutnya, saya akan memfilosofikan telapak tangan dari segi agama, sosial, ilmu pengetahuan, hingga ilmu rasional/ matematika.
Oleh karena itu, biar tidak banyak pengantar mari kita mencoba menggali filosofi yang kita korelasikan langsung dengan kehidupan kita. Filosofi menurut saya akan diringkas dibawah ini :
![]() |
1. Diagram Cartesius |
1. Diagram Cartesius
Jari Jempol melambangkan Tuhan atau Allah SWT,
Seperti pada diagram cartisus garis vertical dianalogikan sebagai hubungan dengan tuhan (hablu minallah) dan sumbu horizontal melambangkan hubungan dengan sesame manusia (hablu minannas). Terjemah lain bisa diartikan untuk mencapai tuhan harus didikung dengan ke-empat unsur lainnya, yaitu pertama orang tua/ guru, diri kita sendiri, orang terdekat/teman/sahabat, dan yang terakhir masyarakat.
![]() |
2. Jari Telunjuk |
2. Jari Telunjuk, Orang Tua, Guru yang selalu menunjukkan kebenaran
Fungsi dari jari telunjuk adalah menunjukkan sesuatu, bahkan isyarat ini dipahami oleh semua umat manusia dituhan, sebagian besar isyarat ini digunakan untuk menunjukkan suatu fakta yang kebenarannya tinggi, maka dalam hal ini kita harus mempercayai setiap petunjuk dari orangtua/ guru karena pasti akan mengarahkan pada kebaikan. Faktanya seorang pencuri walaupun dia salah namun tidak ada pencuri yang mengarahkan anaknya menjadi pencuri, pasti melarang anaknya untuk menjadi pencuri.
![]() |
3. Tanpa Tuhan |
3. Tanpa Tuhan
Setelah kita analagikan jari jempol adalah tuhan, maka kita harus melibatkan allah disetiap urusan kehidupan kita. Jika kita tidak melibatkan allah disetiap tuhan kita bisa mensimulasikan untuk melipat tuhan, maka kita tidak akan bisa memfungsikan telapak tangan dengan baik. Kita tidak akan bisa mengangkat gelas, menulis dengan pena, menghidupkan korek api, dll dengan baik.
![]() |
4. Dengan Tuhan |
4. Dengan Tuhan (Sesungguhnya Allah Bersama Kita)
Semua umat manusia dimanapun berada, pasti akan mengetahui isyarat itu, isyarat itu bisa diartikan sebagai isyarat apresiasi, isyarat kebenaran, dan lain sebagainya yang konotasinya positif baik yang bersumber dari manusia atau tuhan. Itu semua bisa kita dapatkan ketika kita melibatkan tuhan disemua urusan kita dan berbuat baik (habluminannass) kepada ke-empat faktor pendukung tersebut.
![]() |
5. Diri Kita |
5. Diri Kita
Dalam telapak tangan diri kita dianalogikan memiliki prosentase terbesar, hal ini dibuktikan panjang jari tengah lebih panjang, ini menandakan diri kita selelu ingin menonjol dari pada yang lain. Selain itu, posisi kita diatas dari pada jari jari manis dan kelingking, yang melambangkan teman/sahabat dan masyarakat yang harus kita lindung, kita ayomi, kita berbuat baik kepada mereka. Bila ke-empat elemen mulai dari tuhan, oarangtua, sahabat, hingga masyarakat kita acuhkan dengan lambang kita lipat mereka, maka yang kita dapatkan adalah isyarat lipping someone off dan semua umat manusia mengetahui arti sari isyarat itu yang konotasinya negative.
![]() |
6. Akan Diremehkan Orang |
6. Akan Diremehkan Orang
Ketika diri kita sudah tidak lagi memperhatikan tuhan, guru, ke egoisan diri, orng terdekat, hingga masyarakat, maka kita akan memeroleh isyarat demikian.
![]() |
7. Orang Terdekat |
7 Orang Terdekat
Posisi orang terdekat berada dibawah diri kita, menunjukkan elemen yang harus kita lindung, dan bersikap baik. Masyarakat juga bergantung pada jari yang berada diatasnya yaitu jari tengah yang melambangkan diri kita, jari telunjuk yang melambangkan orang tua atau guru dan jari jempol yang melambangkan tuhan atau Allah swt.
Itulah filosofi dari telapak tangan yang dapat saya jangkau, melalui renungan dan bimbingan dari guru, kedepannya saya yakin aka nada banyak rahasia-rahasia atau kalam-kalam dari tuhan yang bisa diterjemahkan dan memiliki arti yang sangat luar biasa. Semoga dengan pengetahuan yang telah kita dapat melalui filosofi telapak tangan itu bisa menambah keimanan kita kepada tuhan atau Allah swt.
Wallahu a’lam bisshawab.
Hadir
A. Abah Mahbub Junaidi
1. Eko Rudianto
2. Nur Hamid Abdissalam
3. Abdul Han
4. Aziz Alifian Nur Farhan
5. M. Abdullah
6. Eril Fajar Rossando
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan