Bencana Erupsi Awas Panas Guguran (APG) Gunung Semeru tahun 2021 silam berdampak signifikan bagi semua sektor, tak terkecuali akses jalan raya nasional III atau jalan raya provinsi malang-lumajang, semua orang telah mengetahui itu. Jembatan yang disebut gladak perak itu ambrol diterjang material lahar erupsi 4 desember 2021 itu. Sehingga akses terputus, dan sekarang hanya bisa dilewati oleh roda dua karena sementara menggunakan jembatan gantung sementara, selama menunggu proses pembangunan jembatan permanen.
Tanpa berfikir panjang jika ingin melintasi lumajang, banyak orang memilih melewati curah kobokan meski banyak risiko yang akan terjadi, banyak resiko ketika melewati aliran lahar curah kobokan ini diantaranya, mobil akan terselp oleh material, mobil akan mogok bila spesifikasi mobil tidak sesuai medan, driver yang kesulitan melintasi medan, hingga risiko terseret aliran lahar bila lahar dingin turun deras. Turunnya lahar ini pun juga sulit untuk di prediksi, sebagian besar dilihat dari cuaca, bila cuaca hujan oleh penjaga dilarang melintas sampai hujan reda atau bila ada aliran lahar, menunggu hingga lahar surut. Selain itu, ada fakta terkadang diarea curah kobokan tidak terjadi hujan namun di area Gunung Semeru terlihat mendung, terkadang laharpun tiba-tiba turun, karena keadaan diatas hujan sedangkan di bawah (curah kobokan tidak).

Diantara banyak risiko tersebut, juga banyak pula antisipasi bahkan cara untuk mengatasi saat melintas mengalami suatu problem problem. Perlu diketahui bilamana kita mendapati suatu problem di curah kobokan, disana terdapat warga sekitar atau pekerja tambang yang hampir 24 jam berjaga disana, itu juga sesuai dengan cuaca, sehingga tidak perlu panik berlebihan, mereka akan dengan senang hati membantu. Tapi ingat jika sudah terbebas dari problem jangan lupa beri mereka imbalan, minimal rokok atau tanda terimakasih lainnya, hindari hanya memberikan terimakasih. Karena bila kita analogikan mereka juga punya kebutuhan, apa motivasinya jika mereka rela malam-malam ada disana jika tidak untuk mencari nafkah juga, jadi saran saya kasihlah tanda terimakasih kepada mereka sesuai jerih payahnya.
Selanjutnya, cara teknis agar tidak terjebak disana adalah berlatihlah mengendarai yang lehay, jika anda menjadi driver, karena dalam kondisi berjalan dimaterial perlu Teknik khusus, missal dalam proses tancap gas, tidak disendal-sendal ataupun tidak ragu, bila ragu akan terselib dan terjebak. Bila melewati material harus digas maksimal tentunya dengan haluan yang presisi.
Begitu kiranya pengalaman yang pernah kami jumpai saat melewati aliran lahar curah kobokan, pengalaman ini terjadi saat malam hari yang cenderung risikonya tinggi. Semoga bermanfaat dan hati-hati dalam berkendara, perhitungkan risiko dan dampak sebelum memutuskan, selamat berpergian jangan lupa ada seseorang yang kita sayangi sedang menunggu kedatangan kita dirumah. Tujuan sebenarnya adalah kembali ke rumah masing-masing dengan kondisi selamat.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan