Langsung ke konten utama

[Catatan Ulang Tahun] 261 Kilometer, 10 Jam 12 Menit Perjalanan, 7 Kunjungan, 16 Rute, dan 3 Kota Ditempuh Hanya Sehari di Hari yang Istimewa


Berusaha kami abadikan kembali perjalanan kami selama sehari, sesuai judul kami menempuh perjalanan hanya dengan satu hari dengan rincian 261 Kilometer, 10 Jam 12 Menit Perjalanan, 7 Kunjungan, 16 Rute, dan 3 Kota. Semua itu terjadi pada hari Sabtu, 14 Mei 2022. Perjalanan yang kami tempuh sederhana, memakai motor dan mengunjungi tempat yang tak lazimnya anak muda berminat. Perjalanan ini sengaja pribadi konsep untuk merayakan hari yang sangat istimewa, hari kelahiran dari salah satu kami berdua.

Pribadi ingin mengukir cerita dihari yang istimewa dengan hal yang mungkin baru, belum pernah ditempuh dia sebelumnya dan kegiatan peringatan ulangtahun yang tak wajar dilakukan, bagaimana tidak biasanya kegiatan peringatan ulang tahun dirayakan dengan melakukan perjalanan dan berziarah, umunya dilakukan seremonial potong kue atau bertukar kado. Karena pribadi yakin, bila dilakukan seperti pada umumnya bisa hilang atau bahkan di masa depan barang bisa jadi tidak berguna, namun bila dengan demikian tidak akan pernah terlupakan, walaupun nanti tetap ada masanya untuk memberikan kenang-kenangan berupa barang dihari ulangtahunnya.

Oke, Perjalanan itu kita mulai pada pukul 07.46 Pagi, setelah acara zoom symposium nasional oleh LPPM UM mengenai kurikulum merdeka, setelah itu kami menitipkan kendaraan karena tidak mungkin kami berangkat menggunakan motor sendiri. Setelah menitipkan sepeda pukul 08.50 WIB kami langsung tolak menuju blitar, tepatnya dimakan Sang Proklamator Ir. Soekarno desa Bendogerit. Selama kurang lebih 2 jam berada di Kawasan wisata religi dan edukasi makam Bung Karno yang terdiri dari museum Bung Karno, Perpustakaan Proklamator, Makam serta Pasar Oleh-oleh akhirnya kami berajak untuk menuju lokasi selanjutnya.

Hanya membutukan waktu sekitar 10 menit dari makam bung karno, sampailah di kediaman rumah bung karno dari kecil hingga awal menjadi presiden, yang sekarang disebut istana gebang, asset milik pemda itu memiliki beragam saksi bisu, mulai potret kenangan yang perpajang disepanjang ruang tamu, kamar bung karno ketika kecil, remaja, dewasa, sebelum dan setelah menjadi presiden, kendaraan berupa mobil, semua sudut ruangan rumah beliau dari teras hingga dapur dan yang tak kalah penting adalah nuansa kehidupan beliau dihadirkan disitu. Namun, kilas balik sebelum itu, perlu diketahui oleh pemirsa, bahwa tiket masuk hanya 5000 mungkin untuk pemeliharaan dan jangan khatir disekitar Kawasan edukasi ada taman dan juga pujasera serta gong perdamaian bagi anda yang ingin istirahat sambil menikmati kuliner blitar, saat itu kami juga mencicipinya.

Kurang lebih 2 jam kami menikmati museum rumah bung karno yang disebut istana gebang, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan menuju kota lumajang, karena mengingat waktu sudah sore, saat itu teramati pukul 14.46 WIB. Belum sampai lumajang, setelah 2 jam 19 menit dari istana gebang menuju turen, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat dan sholat ashar lalu melanjutkan kembali ke lumajang dengan durasi 1 jam 43 menit dari kecamatan turen, hingga totalnya dari blitar menutu lumajang adalah 4 jam 2 menit. Betul, waktu yang cukup lama apalagi full mengendarai sepeda motor, namun untunya cuaca sehati itu sangat bersahabat, cerah dan tanpa haling rintang satupun.

Pukul 19.01 – 20.26 lamanya kami dilumajang, langsung kami kembali ke Malang, karena akan menghadiri acara rutinan ranting ipnu, namun kami hanya kebagian diakhir acara, tapi tak mengapa setidaknya sebagai ajang untuk beristirahat yakni pukul 22.08 hingga 23.13 WIB. Sudah cukup kiranya kami istirahat dan sharing santai bersama pengurus rutinan saat itu, kami bergegas untuk pulang mengambil sepeda yang telah kami titipkan di salah satu teman dikos dekat kampus, antara dampit dan malang membutuhkan waktu 1 jam 3 menit sehingga pukul 00.15 WIB dini hari kami sampai di kos, agak ada sedikit problem yaitu kunci pintu tidak bisa dibuka, karena sepertinya kuncinya adalah tipe yang dahulu, sekitar 15 menit akhirnya berhasil kami buka, dan aku pun kembali ke dampit pada pukul 00.33 WIB dan sampai rumah pada pukul 01.21 WIB. Kesan pesan seharian tadi sudah tersirat bagaimana ulasan diatas tadi, termasuk semangat menulis artikel ini adalah bagian dari kesan dari perjalanan ini, terimakasih kamu, terimakasih pembaca, semoga bermanfaat, semoga panjang umur berkah barokah. Semoga kita dijadikan pemuda yang bermanfaat bagi yang lain. Aaamiin… 












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...