![]() |
Santri Yang Memiliki Mimpi di Perguruan Tinggi |
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang, namun terkadang apa yang akan kita pelajari menjadi salah satu hal yang membingungkan, terlebih adanya dogma-dogma seperti diatas. disamping itu ada salah satu hadits Rasulullah SAW yang menyinggung masalah tersebut,:
لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِآَخِرَتِهِ وَلَا آخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتَّى يُصِيْبَ مِنْهُمَا جَمِيْعًا, فَإِنَّ الدُّنْيَابَلَاغٌ إِلَى الْآخِرَةِ, وَلَا تَكُوْنُوْا كَلًّا عَلَى النَّاسِ (رواه ابن عساكر عن انس)
Artinya : Bukanlah orang yang paling baik diantara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain. (HR. Ibnu Asakir dari Anas ).
Dari hadits di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa belajar agama sangatlah penting tapi tidaklah dibenarkan pula ketika sepenuhnya meninggalkan sekolah formal. Terlebih untuk era saat ini pendidikan formal menjadi akses ke segala bidang untuk hidup. Terlebih untuk para wanita sebagai calon ibu, karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Sebagaimana diketahui madrasah merupakan tempat belajar, sebagaimana tempat belajar umumnya haruslah memiliki bahan ajar. Jika wanita dihalangi berpendidikan tinggi, lantas bagaimana mungkin tempat belajar tidak ada bahan ajarnya?
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan