Langsung ke konten utama

Distribusi Kader Guna Merevitalisasi Organisasi di Era Distrupsi


Oleh : Nafila Lana Amalia


Kaderisasi merupakan kegiatan berpikir, berpengalaman yang akhirnya membentuk suatu karakter. Kaderisasi dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat formal, nonformal, dan informal. Didalam Organisasi Embrio pertama Nahdlatul Ulama’ (NU) yakni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul ulama’, atau yang sering disebut IPNU IPPNU juga memiliki strategi Kaderisasi, antaralain Kaderisasi formal mencangkup makesta, lakmud, dan lakud; kaderisasi informal yaitu kita masuk pada kepanitiaan; sedangkan kaderisasi non formal mencangkup diklatama, latin, latpel. Kaderisasi jaman Sekaran asih terpaku kepada kaderisasi klasik dimana hanya terpusat pada suatu modul, tanpa melakukan improvisasi sesuai dengan kebutuhan dari daerah masing-masing, semua itu mungkin karena perkembangan pemikiran zaman dahulu belum memiliki pemikiran yang kritis seperti sekarang, untuk itu zaman sekarang Sumber Daya Islam  (SDM) sudah semakin merata sehingga kaderisasi juga saharusnya semakin meningkat, untuk menjadikan kaderisasi yang berkualitas maka diperlukan cara-cara untuk mengingkatkan kualitas kader, salah satunya dengan merevitalisasi peran kader didalam mewarnai sebuah organisasi itu, dalam hal ini adalah IPNU IPPNU.

Berbicara revitalisasi, Revitalisasi sendiri merupakan usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu, dengan adanya revitalisasi pada peran kader maka akan menjadikan kader-kader IPNU IPPNU menjadi kader yang bisa bermanfaat lebih dimasyarakat. Terlepas dari itu kader IPNU IPPNU juga harus pandi memerankan diri, mencari celah dan mengambil kesempatan ditengah banyak kesempatan ini. Kesempatan datang kepada seseorang yang memiliki wawasan yang luas, semakin banyak kader IPNU IPPNU menguasai banyak bidang, makan banyak pula kesempatan yang akan menghampirinya, hal ini akan menentukan proses distribusi kader, yang mana sebenarnya itu merupakan tujuan tersirat kita dalam mengikuti organisasi IPNU IPPNU selain berkhidmah. Ketika melakukan revitalisasi bukan hanya tubuh organisasi dan pelaku organisasi saja yang ditingkatkan, melainkan cara befikir jangka panjang dan berdasarkan kepentingan yang tulus, artinya bisa dijadikan prinsip hidup dari kader tersebut, karena jika kita berani dan berkomitmen menjadi kader dalam suatu organisasi, maka tentunya kita adalah brosur berjalan atau prototype dari organisasi tersebut, bagaimana orang lain menilai organisasi kita, itu semua bergantung kepada penilaian seseorang terhadap diri kita. Jika orang lain menilai kita baik maka seperti itu pula penilaian orang lain kepada organisasi yang kita ikuti, begitu pula sebaliknya.

Kata kunci kedua adalah distrupsi atau era distrupsi, Era disrupsi adalah suatu fenomena di mana terdapat sejumlah perubahan atau lompatan yang besar yang keluar dari tatanan yang lama, dan mengubah sistem yang lama menjadi sebuah sistem baru. Keadaan itu mengharuskan setiap semua yag berproses dan hidup sosial harus beradaptasi akan zaman ini, tak terkecuali organisasi khususnya IPNU IPPNU, maka bersama itu, peran kader yang sesuai dengan spesifikasi diatas akan menentukan akankah, organisasi IPNU IPPNU ini akan menjadi pelaku, sutradara atau bahkan menjadi penonton, renungkanlah kembali pembahasan diatas jika kita ingin menemukan jawaban itu, semua bukan tentang fakta sekarang, karena fakta masih bisa dirubah selama ada waktu, bukan pula mulai kpan dan siapa yang mengawali. Namun, semua tentang iya atau tidak dan cara berfikir dari diri kita sendirilah yang bisa menyikapi sekaligus menjawabnya.

Untuk itu IPNU PPNU harus pandai dalam berperan diera ini adapun cara untuk merevitalisasi kader IPNU IPPNU adalah dengan cara menganalisis kader melalui big data, kita tahu sekarang IPNU IPPNU melalui pimpinan pusat telah melakukan pendataan sampai dengan akreditasi, tidak lain dan tidak bukan semua itu adalah salah satu bentuk usaha yang dilakukan agar IPNU IPPNU siap dan handal dalam menghadapi era ini bahkan akan menciptakan zaman baru, artinya sebagai sutradara tadi, selain itu yang mana melalui data tersebut kita dapat mengetahui potensi tiap-tiap kader yang kompeten, melakukan distribusi kader ke semua aspek, mencangkup pendidikan, politik, seni budaya, religi, dan lain sebagainya. Dan yang terakhir yaitu penyegaran dan komposisi kepengurusan yang seimbang dan tidak memberatkan satu sama lain. Dengan kata lain komposisi anggota dan penempatannya telah diseleksi dan diploting dengan baik, tidak sedikit anak yang masuk organisasi tidak mengerti dari posisi yang sedang dijabatnya, akhirnya mereka tidak ada percepatan atau perubahan, atau mereka juga terkena syndrome filter buble atau hanya berputar pada siclenya saja, akan terlalu fanatik dalam bermindset khususnya dalam rangka menghadapi perkembangan zaman yang cederung semuanya diukur dari penguasaan teknologi.

Akhir literasi, kita harus sadar peran organisasi utamanya IPNU IPPNU sangat dibutuhkan disini, utamanya pada era distrupsi ini melalui ajaran IPNU IPPNU diperlukan dimasyarakat dan kehidupan, sehingga kita dapat adaptif dengan perkembangan era saat ini, selain itu juga diperlukan kesadaran para kader untuk terus maju dan meyakini bahwa kita adalah agent of change melalui spirit 3B yaitu Belajar, Berjuang, Bertaqwa. Melakukan kerjasama dengan berbagai instansi juga salahsatu upaya strategi, kita ingat jargon bahwa bersatu kita kuat, maka jangan pobia dengan instansi lain karena takut akan luntur ideologi kita, baliklah pemikiran itu karena semua untuk amal ma’ruf nahi munkar. Sekian, wallahu a’lam bis shawab,….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...