Banyak drama sebelum berangkat menuju kesana, mulai diskusi kemana akan pergi saja sudah bimbang, saling berpendapat dan memberikan pertimbangan, mulai dari waktu keberangkatan, kondisi cuaca disana nanti dan lain sebagainya, namun akhirnya kami jadi berangkat walaupun bisa dikatakan kesiangan. Meski begitu perjalanan sangat lancar dana man, termasuk cuaca juga sangat mendukung dan moodboster dari kami berdua juga terjaga, karena yang paling penting dari sebuah perjalanan adalah pembawaan dari diri kita sendiri, bagaimana cara kita menciptakan suasana yang enak dan enjoy disetiap pembahasan, nah itu semua berasal dari diri kita sendiri namun juga ditentukan bersama siapa kita melakukan perjalanan, karena dengan siapa berjalan maka disitu topik pembicaraan, pembahasan dan tujuan perjalanan itu akan tercapai.
Diawali pukul 09.39 hingga 13.18 WIB sekitar 3 jam kami diperjalanan, karena kami berangkat dari arah kota malang, sehingga pukul 13.18 hingga 18.00 kami berada dikawasan wisata Tumpak Sewu Waterpack. Kurang lebih 5 jam kami berada dilokasi wisata, hal ini karena kami sangat menikmati perjalanan. Ada 3 spot coban yang kami kunjungi antaralain Tumpak Sewu Waterpack, Gowa Tetes dan air terjun batu biru yang membuat durasi kami begitu agak lama. Bisa dibayangkan saking menikmatinya, perjalnan dari loket menuju dasar air terjun saja sekitar satu jam setengah, begitu pula dengan pulangnya. Dari perjlanan susur sungai, tebing, menuruni dan menaiki bebatuan, ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil, sekitar 5 jam itu pula kami tidak mendengarkan bisingnya knalpot seperti diperkotaan, suara keybroad yang terus gemelitik karena deadline, hingga notifikasi handphone yang tak kunjung senyap. Hanya gemericik angin, tiupan angi semilir alami yang kian menerpa, sesaat kesyahduan inilah memang yang sedang dibutuhkan psikis ini.
Sampai saat waktu sholat tiba, selama 2 waktu sholat, dhuhur dan ashar kita tunaikan dialam terbebas itu, sungguh musholla terbaik sepanjang masa yang kita temui. Dimana hanya beralaskan sehelai sarung dan mengambil air wudhu tanpa antri, begitulah kiranya gambaran menikmati alam bebas di suasana alam. Agar tidak terlalu malam saat sampai diloket exit, sekitar pukul 16.00 kami memutuskan untuk naik, sambil menyusuri sungai dengan rute yang berbeda, dan seuai prediksi kami tiba di loket exit pukul 18.00 WIB. Kemudian, setelah pukul 18.30 WIB pasca menunaikan sholat maghrib dimusholla warga sekitar Kawasan Wisata kami bertolak pulang menuju malang. Sungguh, kejadian 16 Juli 2022 itu, lumajang menjadi saksi bisu perjalanan panjang kami.
Karena seharian kami tidak sempat makan, meski rencana awal perjalanan adalah untuk memasak pula, namun karena waktu yang mepet kami tidak makan berat, hanya berbekal makanan ringan sebagai pemanis lidah, untuk itulah ditengah perjalanan mampir untuk makan sate, eitss… namun bukan sate kelnci lagi ya, hehe. Di pasar Dampit pukul 20.00 kami berhenti untuk mengisi logistik hingga pukul 22.00 dan sampai di Kota Malang pukul 23.30 WIB. Memang perjalanan itu Lelah dan melelahkan, namun jika telah usai seperti ini sangatlah dirindukan, itulah mengapa disaat menjalankan perjalanan dan mengalami kelelahan hanya satu motivasinya, menganggap bahwa Lelah yang sedang dialami ini adalah suatau yang akan dirindukan disuatu saat nanti.
Akhir cerita, terimakasih kamu yang telah berani menemaniku, ikut berperan dan menghasilkan kenangan bersama, masih banyak tempat edukasi berbasis laboratorium kehidupan yang harus kita gandrungi, tetap sehat selalu, semoga dilancarkan dan sukses dan sisemua kegiatan, terimakasih sekali lagi.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan