Langsung ke konten utama

Akankah Caraka atau Susur Medan Masih Relevan

Seringkali terdengar kata caraka bagi kita, kata caraka tersebut identik dengan kegiatan kepramukaan, diklat alam yang dikemas dengan acara susur medan. Kegiatan yang sering dilakukan malam hari ini ternyata memiliki beberapa tujuan khusus dan makna tersembunyi dibalik itu semua, bahkan di TNI konsep cara ini diadakan guna mempersiapkan prajuritnya. Pada tulisan ini akan dibahas tujuan khusus dalam kegiatan susur medan, meskipun tata cara setiap kegiatan caraka ini beracam medannya sesuai dengan tradisi penyelenggaranya. 

Nyatanya, pada dasarnya kegiatan caraka ini memiliki tujuan utama, yakni pemantapan doktrinisasi setiap ideologi, dalam beberapa anggapan bahwa kita bisa memasuki alam bawah sadar kita saat keadaan yang tepat, salah satunya dengan kegiatan caraka ini yang secara khusus terkait latar suasana telah diatur sedemikian rupa, sehingga penanaman ideologi di alam bawah sadar bisa maksimal dan mengena. Misalnya, dilakukan pada malam hari, terdapat pressure. 

Pada kegiatan caraka atau susur medan ini biasanya terdiri dari masing-masing pos, yang disetaip pos itu dibuat beberapa review materi atau pembelajaran. Ada banyak metode dalam pembagian pos tersebut, idealnya terdapat 5 pos dalam acara caraka, berikut ulasan lengkapnya. Pada pos pertama biasanya diisi dengan pembelajaran mental, seperti LBB, rendaman air yang didalamnya disisipkan materi yang mendidik. Pos kedua diisi dengan Bimbingan Mental dan Wawasan Kebangsaan, pada pos ini dilakukan bimbingan yang menguatkan mental melalui sentuhan kata-kata yang membuat seseorang tangguh dalam menerima kritikan dari orang lain yang dibungkus dengan materi wawasan kebangsaan. Pos ketiga, terkat review materi dan organisasi. Pada pos ini juga disisipkan terkait konsep jiwa korsa terhadap sesama anggota dan mindfullness. Selanjutnya, pada pos keempat adalah acara inti yaitu doktrin organisasi dan arah gerak, diharapkan dipos ini anggota akan mantab dan menjiwai terhadap organisasi yang telah diikuti. Pos terakhir adalah pendinginan, biasanya diisi dengan motivasi dan kilas balik kehidupan.

Itulah idealnya komposisi rangkaian kegaitan caraka. Bila difikirkan secara kritis adalah suatu kegiatan yang dirangkai untuk mensimulasikan kehidupan. Ada fase kehidupan ketika mendapatkan pressure dan diakhiri dengan refleksi atau hikmah, biasanya sebelum hikmah ada pencapaian yang luar biasa. 

Akhir literasi, semoga hal yang saya tulis diatas bisa memberikan gambaran terkait manfaat dan hikmah dari kegiatan caraka atau susur medan ini, dan acara caraka ini tidak dipelintir kedalam hal yang malah mengurangi esensi dari kegiatan caraka ini. Semoga kita selalu menjadi orang yang beruntung.


Dokumentasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...