Sebenarnya jika kita gali secara dalam, wacana yang sedang berkembang dibarat ternyata adalah juga tema-tema spiritual, tema-tema religius transenden, karena hingga saat ini sebagian besar kita memahami dunia barat itu kan peradaban yang materialistik, peradaban saintifik yang fokusnya hanya pada kemajuan peradaban dilevel materi. Bedanya secara trend teori mengenai spiritual ini disana disebut The Law Of Attractions. Diawal abad 19 disebut New Thoughts (gerakan spiritual baru). Pemikiran spiritual ini dipandang sebagai era baru bagi orang barat, kalau bagi kita ditimur mungkin sudah kenyang, konsep-konsep teori-teori spiritual, sampai-sampai kita tidak percaya diri. Kita itu kan sering menganggap diri kita tidak maju, karena terfokus hanya pada hal-hal yang spiritual saja, tidak memperhatikan kemajuan peradaban dilevel materi dan fisik seperti di barat. Akhirnya terjadi fenomena yang unik, banyak diantara kita kiblatnya kebarat, sementara orang barat sendiri banyak diantara mereka yang sekarang berjalan ingin menuju kita. Ya yang udah nyata seperti kesenian, dalang, gamelan, wayang kulit, dan lain-lain. Semua itu berawal dari kerinduan spiritualitas barat, maka mereka banyak menggali khazanah-khazanah spiritual, munculah suatu aliran New Thoughts.
Law Of Attraction ini merupakan salah satu pandangan dunia diantara banyak pandangan dunia spiritual yang lain, memiliki beberapa hukum alam namun diaspek spiritual atau hukum alam yang metafisik (Natural Law) dengan kata lain firikan bisa menguasai tubuh, kalau di timur diasumsikan sebagai ilmu tasawuf, itu artinya yang rohani adalah yang esensial, sementara yang jasmani adalah parsial temporal. Dibarat ini pandang sebagai wacana yang luar biasa, karena barat modern sering melihat dunia ini dari aspek materinya saja, oleh karenanya teori sains itu disebut positifistik, dimana hanya percaya pada yang ada faktanya dan yang masuk akal saja.
Ada sedikit pengantar untuk memahami Natural Law Menariknya, Natural Law ini ada anggapan dari para spiritualis barat yang sering disebut ‘The Seven Cosmic Law’, alam semesta dilevel batinnya memiliki hukum. Hukum ini antaralain :
1. The Law Of Vibration.
Maksudnya, segala sesuatu itu bergetar, tidak ada yang diam. Getaran-getaran dalam frekuensi yang sama, akan saling menarik. Kegembiraan akan menarik kegembiraan yang lain, fokuslah secara konsisten terhadap pikiran tertentu. Maka akan menarik getaran yang sama. Nyatanya, coba kita perharikan diri kita, fikiran kita, perasaan kita, intelegensi kita itu kan kerja terus, memang dari luar tidak terlihat namun terkadang saya terfikir terus, salah satunya hingga terbawa oleh mimpi, inilah mudahnya kita itu terus bergetar. Fibrasi yang sama akan saling menarik atau akan menggetarkan yang dekat dengannya. Kalau kita gembira, sekeliling kita hawanya gembira dan orang-orang didekat kita akan terpengaruh oleh kegembiraan itu. Sebaliknya,kalau kita gelisah atau murung ini menggetarkan sekeliling kita, makanya kadang-kadang kita bisa merasakan kalau punya teman yang akrab, kemudian temanmu sedang sedih ketika dekat denganmu dia pura-pura ceria, banyak ketawa tapi getarannya bisa kita tangkap, inilah the law of fibration.
2. The Law Of Relativity
Dalam hidup kita berlaku hukum relativitas. Relativitas mungkin tidak persis sama seperti relativitasnya Einstein. Relativitas disini mudahnya seperti ini, tidak ada sesuatu yang bisa dipahami sampai dengkau hubungkan dengan sesuatu yang lain. Apakah itu mengenai sifat, nilai, kualitas, arti sesuatu atau yang lain, itu kita akan susah memahami kalau kita tidak menghubungkan dengan sesuatu yang lain. Ilustrasi mudahnya, misalnya kita mau menilai seseorang terkait sifat seseorang baik atau buruk itu kan harus ada perbandingannya. Hendaknya kita ini selalu menghubungkan situasi yang kita alami dengan yang lebih buruk, lebih kurang, atau lebih kurang atau dibawah kita, tujuannya biar kita bersyukur. Semua kegelisahan kita hari ini itu muncul karena kita merelasikan diri yang lebih tinggi dari kita, akhirnya kita tidak mampu bersyukur, karena kita melihat diri kita serba kurang, kita salah mencari relasi. Akhirnya yang muncul, underestimate, pesimisme, merasa tidak berharga diri kita yang menyebabkan kita tidak bersyukur.
3. The Law Of Cause and Effect
Ini adalah hukum sebab akibat, mudahnya ada sebab ada akibat, ada aksi ada reaksi, maka mengahadapi hukum semacam ini marilah kita ciptakan dalam hidup ini sebab yang baik-baik saja, sehingga kita mendapatkan akibat juga yang sukses dan unggulan. Setiap action, akan memicu reaction yang setara. Setiap sebab akan melahirkan akibat. Wujudkan sebabnya, maka akan engkau raih akibatnya. Menjalankan ini dengan cara konsisten berfikir dan bertindaklah sesuai apa yang engkau inginkan. Apapun yang kita tanam hari ini, itu adalah benih yang telah kita tanam sebelumnya.
4.The Law Of Polarity
Segala sesuatu dalam hidup ini memiliki pasangan, ada panas-dingin, terang-gelap, atas-bawah, baik-buruk. Pasangan ini sifatnya saling mengadakan, ini artinya kalau tidak ada buruk yang baik juga tidak akan ada, adanya yang baik karena adanya yang buruk,kalau semua orang baik semua, dia tidak disebut baik ya standart saja. Disebut baik karena ada yang buruk ini, namanya saling mengadakan saling mendukung keberadaan masing-masing. Hukum ini membuat kita tidak mudah melihat satu sisi saja dari sesuatu, tapi harusnya kita melihat secara lebih lengkap. Ada orang baik lalu kita ideolakan, kita puji 100% total dia dengan segala kebaikkanya, tiba-tiba dia melakukan sedikit atau satu keburukan, runtuhlah kepercayaan kita, yang barunya sangat cinta menjadi sangat benci. Kita lupa bahwa namanya masih manusia, masih duniawi pasti berpasangan, ada baiknya ada buruknya, mungkin memang kadar dan ukurannya berbeda namun pasti ada pasangan-pasangan ini. Kita sering tidak siap menerima situasi yang kebalikan dari kenikmatan dan kenyaman yang kita rasakan saat ini, padahal itu berpasangan. Disini ada kenikmatan disisi sana pasti ada ketidaknikmatan, hukum ini mirip dengan falsafah hidup yin-yang.
5. The Law Of Rhytm
Hidup ini mengalami siklusnya masing-masing, hidup ini ada perputarannya. Siang-malam, kepergian-kemunculan, kelahiran-kematian, namanya iramanya hidup, segalanya ada awalnya dan akhirnya. Kalau di prespektif filsafat jawa disebut cokro manggilingan.
6. The Law Of Gestation
Segala sesuatu itu perlu waktu, untuk terjadi, segala sesuatu membutuhkan proses, perlu kesabaran menunggu momen yang tepat, ada waktu waktu menanam, memelihara, dan memetik buahnya. Segala sesuatu ada awalnya yang belum sempurna, kemudian berkembang semakin sempurna. Pikiran itu seperti bibit yang ditanamkan dipikiran kita yang subur, kemudian berbunga dalam pengalaman yang nyata. Menghadapi hukum ala mini dengan cara tetap fokus dan sadar bahwa tujuan-tujuanmu akan terwujud pada saatnya.
7. The Law Of Transmutation
Segala sesuatu berubah seiring dengan energi yang keluar dan masuk. Pikiranmu adalah energi kreatif. Semakin engkau memfokuskan pikiranmu kepada apa yang engkau inginkan, maka semakin kuat kekuatan krwatif yang mengubah energi terebut berbuah dalam kehidupan nyata. Menghadapi hukum alam ini dengan cara menguatkan pikiran dan tindakan untuk menarik apa yang kita inginkan, maka kita akan menarik manifestasi nyata dari energi tersebut.
Apa yang engkau pikirkan, seperti itulah engkau menjadi
Pikiranya menentukan bagaiamana kita hidup
Pikiran yang positif mendatangkan kehidupan yang positif
Pikiran yang negatif mendatangkan kehidupan yang negatif
Apa yang engkau rasakan, itulah yang akan engkau hadirkan dalam hidupmu
Apa yang engkau bayangkan, itulah nanti yang engkau ciptakan
Kata-kata diatas berhubungan dengan The Law Of Attraction. Nah asumsinya, energi mengalir kemana perhatian orang tertuju. Mudahnya ketika orang jatuh cinta, itu energinya fokus semua kepada yang dicintainya, sehingga kadang bisa melakukan apapun yang untuk dirinya sendirinya sendiri mungkin tidak dilakukan, tapi untuk yang dicintai dia bisa melakukan, karena energinya mengalir kesitu semua, pikiran dan perhatian tertuju kesitu. Semesta ini penuh dengan kelimpahan untuk manusia, manusia dihadirkan kebumi setelah bumi siap untuk kita huni, karena memang bumi disiapkan untuk mansusia, maka apapun sebenarnya apapun yang kita inginkan dalam hidup ini difasilitasi alam semesta, tinggal kita mau atau tidak. Kemampuan atau potensi manusia itu sangtat luas dan luar biasa, jauh melampaui anggapanya sendiri. Tujuan dan isi kehidupan ini adalah pilihan manusia sendiri. Sehingga pilihan hidup itu tidak terbatas, manusialah yang menciptakan kehidupanya sendiri, dialah yang menentukan sendiri, oleh karenanya manusia harus memiliki pemikiran yang luas, bahkan harus lebih luas dari alam semesta atau agamany, dan itu sangat mungkin, kuncinya hanya mau atau tidak.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan