Langsung ke konten utama

Serambi Ramadhan Ke-6 | Identitas dan Reputasi

 

Masih di topik self love, namun kali ini berbicara mengenai identitas dan reputasi, membicarakan keduanya tentu berbicara mengenai personal life. Sesuatu yang melekat dalam diri kita seringkali disebut identitas, baik verbal maupun non verbal, begitupula dengan reputasi. Reputasi seseorang seringkali dikaitkan mengenai usaha mempertahankan harga diri seseorang. Menilai dan mencitrakan indentitas dan reputasi bisa dilakukan dengan cara dua aspek, dua sudut pandang yakni sudut pandang internal dan eksternal, sudut pandang diri kita dan orang lain.

'Siapa aku menurutku' mungkin itu adalah istilah tepat untuk mengungkap identitas diri sendiri yang dikemas dalam bentuk personal branding, tentu ini berbekal kepandaian dalam mengenali diri. Sudut pandang ini belum tentu akurat dan selalu benar karena yang menilai adalah diri kita sendiri yang cenderung diselimuti oleh emosi dan ambisi seperti yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya.

Ada juga 'siapa aku menurut oranglain' ini dilakukan oleh eksternal oranglain, cara ini akan berhasil bila seseorang tidak mudah sakit hati dalam dinilai oleh orang lain, berbagai masukan bukan untuk menjelekkan namun sebagai bahan introspeksi diri, muhasabah dan evaluasi. Tentunya kedua metode penilaian tersebut jarang sama dan itu telah hukum alam, kalaupun sama berarti seseorang telah memahami dirinya sendiri dalam mengungkap identitas dan oranglain telah membaca dari prespektif yang kompleks untuk mengungkap reputasi, namun kalau selalu sama hal ini perlu dipertanyakan. 

Biasanya yang lebih dominan bersumber dari reputasi untuk menilai diri sendiri, karena sejatinya oranglain bisa membaca diri kita disandingkan dengan keadaan dan kondisi yang pas, juga baik bila identitas bisa akurat dalam menilai dirinya sendiri karena siapa yang ingin mengenal tuhannya harus bisa mengenal dirinya sendiri, karena jika identitas didominankan dalam menilai diri sendiri hal yang mungkin adalah sulit obyektid dalam membaca diri sendiri.

Karena reputasi yan bersumber dari oranglain akan lebih akurat dalam menilai diri sendiri, maka mengenalkan identitas untuk membantu validasi diri kita kepada oranglain harus diusahakan sebagai bentuk upaya kita mengklarifikasi mengenai diri kita. Interkasi dengen oranglain untuk mengungkap siapa kita perlu dilakukan, baik melalui diskusi, debat, curhat atau bahkan screet mirror. 

Untuk itu, kita harus memiliki teman dekat yang mengerti diri kita sendiri, tidak perlu banyak yang terpenting adalah bisa memahami, baik senasip seperjuangan atau yan setara dengan diri kita secara dealektika kehidupan. Kembali lagi, sebenarnya dalam memilihi oranglain untuk bisa menilai diri kita adalah kita sendiri harus bisa mengenali diri kita sendiri, kepada siapa kita berteman dan dalam motif apa. 

Semoga refleksi demi refleksi ketika ramadhan menambah kita menjadi lebih baik dalam setiap proses menjalankan dialektika kehidupan yang dirasa dan dijalankan semakin kompeks, tingkat kompleksitas dialektika permasalahan atau kehidupan harus diimbangi pula dengan tingkat komplektifitas dalam berfikir dan menganalisis, semoga ramadhan kali ini kita berhasil mendidik diri kita untuk bisa berfikir yang jernih serta analisis yang matang sebagai bentuk kedewasaan dan kematangan diri, serta mendapatkan predikat Minal Aidzin Wal Faidzin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...