Betapa ruginya ketika ramadhan telah selesai namun seorang manusia tidak merasakan kesedihan, sepertinya belum puas bahkan baru saja menemukan pola kenikmatannya ketika puasa, tarawih, tadarus, sholat dan qiyamul lail namun ramadhan telah usai. Kadang terucap, kalau hanya sekedar lewat mengapa datang. Namun ternyata itu cara Allah swt untuk memberika dorongan motivasi agar giat dalam menyambut bulan suci Ramadhan, tatkala kita merasa telat dalam menikmati nikmatnya ramadhan karena persiapannya yang kurang, itulah mengapa perasaan sedih itu ada bagi orang yang beriman dan berjihad dalam bulan suci ramadhan.
Jika difikir lebih jauh lagi, ternyata patah hati ditingg oleh bulan suci ramadhan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Cost kerugian tersebut yang ditaksir mahal tersebut ternyata muncul dari segi materil dan non materil bahkan ke moral. Misalkan dengan bulan ramdhan berakhir kita akan patah hati, dari sesorang yang tak bijak ketika patah hati akan kehilangan semangat dalam menjalankan hal baik lagi, akan berhenti menjalankan istiqomah yang dijalankan ketika bulan suci ramdhan, ketika sudah begitu berapa biaya cost pahala yang kita biarkan tidak terserap oleh kita.
Ya pada dasarnya itu hanya analogi dan contoh kecil, teori dan pengetahuan itu bisa di copypaste di semua aspek kegiatan kita yang bisa menimbulkan kerugian yang mahal setelah patah hati saat bulan ramadhan meninggalkan kita semua. Nanti kita coba memberikan tanda pada setiap akhir bulan ramadhan yang pernah kita jalankan akankah kita sedih atau senang, atau bahkan dari awal ramadhan kita sudah berkeinginan untuk segera keluar dari bulan ramadhan, naudzubillah.
Jangankan ke orang lain, pada dasarnya aku menulis ini sebenarnya untuk diriku sendiri. Sesuai dengan tulisanku sebelumnya, bahwa sedikitnya aku telah mengerti mengenai diriku sendiri. Karena diriku akan lebih ingat ketika aku dalam beragumen itu ditulis, itulah buah hasil dari bisa mengenal diri sendiri maka akan menimbulkan dampak yang baik.
Akhir literasi, semoga kegiatan dibulan suci ramadhan ini membantu memberikan pola dalam membantu menemukan identitas dan reputasi diri. Serta kita bisa keluar dari ramadhan kecuali memperoleh predikat orang yang Minal Aidzin Wal Faidzin, Aaamiin.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan