Langsung ke konten utama

Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu Membangkitkan Budaya Peduli Lingkungan Mahasiswa Universitas Jember

 

Gelora semangat peserta Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu untuk mewujudkan budaya peduli lingkungan di Universitas Jember
JEMBER | JATIMSATUNEWS.COM : Pengelolaan sampah menjadi salah satu isu permasalahan lingkungan terbesar di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat dan belum optimalnya pengelolaan sampah yang terpadu sepertinya menjadi faktor utama dalam isu permasalahan lingkungan ini. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang peka terhadap permasalahan lingkungan ini, maka Universitas Jember sebagai kampus yang turut menerapkan pengelolaan sampah terpadu melaksanakan kegiatan Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu bagi perwakilan mahasiswa dari semua fakultas di lingkungan Universitas Jember (21-22/11/2023).

Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu merupakan agenda ketiga Program Green Campus Weeks yang diselenggarakan Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember. Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu berupa serangkaian aktivitas pelatihan bertema pengelolaan lingkungan dengan metode pemecahan masalah melalui praktik dan diskusi, yang dilaksanakan selama dua hari pada 21-22 November 2023 bertempat di Kampus Bumi Tegalboto Universitas Jember dan Desa Jenggawah – Kabupaten Jember (22/11).

Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P. sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember membuka langsung kegiatan ini didampingi oleh Sekretaris Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A. dan Koordinator Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P. menekankan pentingnya peran generasi muda yaitu mahasiswa dalam dalam pencegahan dan penanganan perubahan iklim, melalui pengelolaan sampah secara terpadu di lingkungan kampus Universitas Jember.

Rangkaian aktivitas Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu memberikan kesempatan belajar bagi mahasiswa untuk berkontribusi bagi keberlanjutan UNEJ Green Campus. Kegiatan hari pertama Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu berupa pemberian materi tentang UNEJ Green Campus dan Pengelolaan Sampah Terpadu. Selanjutnya, mahasiswa mengikuti pelatihan pengolahan sampah anorganik dan organik di Dusun Gayasan B, Desa Jenggawah dengan mempraktikkan aktivitas pemilahan, penimbangan dan pencatatan nasabah bank sampah, dan juga berlatih budidaya maggot black soldier fly (BSF) sebagai langkah biokonversi sampah organik. Pelatihan diikuti oleh 56 mahasiswa Universitas Jember, yang langsung didampingi oleh pengelola bank sampah dan pembudidaya maggot di Dusun Gayasan, dan juga tim Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M Universitas Jember. Para mahasiswa mendapatkan manfaat dari interaksi dengan komunitas penggiat lingkungan hidup untuk memperluas wawasannya. Pengalaman ini akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk untuk terus menjaga keberlanjutan kelestarian lingkungan di Universitas Jember dan masyarakat sekitar.

Pembukaan pelatihan pengelolaan sampah organik dan anorganik di dusun Gayasan, Jenggawah

Aktivitas pelatihan pengelolahan sampah anorganik melalui Bank Sampah dusun Gayasan

Aktivitas pengelolahan sampah organik melalui budidaya maggot BSF
Penjelasan produk dari budidaya maggot BSF di kelompok Ekolitersi Dermaku dusun Gayasan

Kegiatan hari kedua yaitu diskusi dan presentasi mahasiswa terkait pengelolaan sampah terpadu di lingkungan kampus Universitas Jember. Mahasiswa melakukan identifikasi masalah, dasar kebijakan, memberikan solusi masalah, dan merekomendasi tindak lanjut. Selanjutnya dihasilkan beberapa rekomendasi penting antara lain:

1. Pengelolaan sampah anorganik:

a. Penambahan jumlah tempat sampah berkriteria di semua unit kerja,

b. Pembuatan bio-briket sebagai solusi dari pengelolaan sampah daun kering dan ranting pohon yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar,

c. Pembuatan pupuk organik dari sampah basah maupun kering,

d. Pengelolaan sampah organik untuk budidaya maggot BSF yang dapat menghasilkan produk pakan ternak, kompos, dan kitin/kitosan,

e. Pengembangan biofilter untuk limbah cair domestik

2. Pengelolaan sampah organik:

a. Penyediaan tempat sampah yang sesuai dengan kriteria,

b. Penyediaan keran air siap minum di setiap unit kerja untuk meminimalisasi penggunaan botol plastik

c. Pembuatan Bank Sampah yang terorganisir dengan baik

d. Pembuatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) untuk lingkungan hidup

e. Penguatan kampanye peduli lingkungan di lingkungan UNEJ.

Penyampaian rekomendasi oleh perwakilan peserta Youth Camp Pengelolahan Sampah Terpadu

Semua rekomendasi dari kegiatan “Youth Camp Pengelolaan Sampah Terpadu” akan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana operasional dan rancangan program kerja Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M Universitas Jember, yang akan diimplementasikan pada tahun 2024.

Tim Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M Universitas Jember



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...