Langsung ke konten utama

Pro - Kontra Mahasiswa dan LP3M dalam Acara Studium Generale KKN 2025

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pada tanggal 17 Februari 2025, acara Studium Generale Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 diselenggarakan di kampus, dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Bu Siti Aisyah, panitia KKN yang diwakili oleh Bu Nurhayati, Ketua LP3M A. Atho' Lukman Hakim M.Sc, dan beberapa dosen, serta seluruh mahasiswa semester 6. Acara tersebut dimulai dengan pembukaan oleh MC, diikuti dengan lagu Indonesia Raya dan sholawat.

Sesi utama acara tersebut adalah materi sosialisasi tentang konsep KKN-T yang dibawakan oleh Sekretaris LP3M, Fitriyah Mahdali, M.Pd, dan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai PAR berbasis maqosid syariah serta konsep desa maslahah yang disampaikan oleh Ketua LP3M, A. Atho' Lukman Hakim M.Sc.

Namun, saat acara berlangsung, muncul pro dan kontra terkait pembahasan yang disampaikan, yang memuncak pada interaksi antara Ketua LP3M dengan salah seorang mahasiswa. Nico Yanuar Rahman, mahasiswa dari Program Studi Akhwalus Syakhsiyah semester 6, mengajukan dua pertanyaan yang mengundang perhatian.

Nico Yanuar Rahman menuturkan “KKN ini tujuannya adalah kemaslahatan masyarakat berbasis Maqosid Syariah, dan rumusan masalahnya njenengan sampaikan dicari oleh dua aspek, yaitu mahasiswa dan masyarakat. Bagaimana kemaslahatan ini bisa ditemukan titik tengahnya, maslahat versi masyarakat dan maslahat yang dibawa oleh mahasiswa yaitu maqosid syariah? Bagaimana kalau tidak sesuai dengan masyarakat, apakah tetap dengan menggunakan kemaslahatan maqosid syariah?”

Kemudian pertanyaan kedua adalah, “KKN ini untuk siapa? Kalau untuk masyarakat kenapa yang memberi nilai ini kampus bukan masyarakat ? Kalau untuk nama besar kampus, kenapa tidak dinaungi kampus saja, malah mahasiswa wajib membayar kepada kampus?” 

Setelah pertanyaan diungkapkan, hal ini menimbulkan respon positif kepada para mahasiswa lain dibuktikan dengan tepuk tangan yang meriah dari mahasiswa dan sebagian dosen yang menandakan para mahasiswa pro terhadap gagasan Niko.

Namun, jawaban yang diberikan oleh Ketua LP3M justru menimbulkan ketegangan. Alih-alih memberikan penjelasan, A. Atho' Lukman Hakim M.Sc justru memberikan tanggapan yang dinilai tidak sejalan dengan harapan mahasiswa. “Kamu itu pakek logika dagang untung rugi! Kalau nggak mau KKN, yasudah nggak usah KKN. KKN ini pengabdian kepada Allah dan Rasulullah,” jawabnya dengan nada yang lebih emosional.

Pernyataan tersebut membuat sejumlah mahasiswa yang hadir merasa bingung dan kecewa. Sebagian merasa bahwa pertanyaan yang diajukan bukan untuk menyerang, melainkan untuk mencari pemahaman lebih dalam terkait konsep yang dijelaskan, terutama mengenai hubungan antara kemaslahatan versi mahasiswa dan masyarakat dalam kerangka maqosid syariah. Apalagi, banyak yang merasa bahwa jawaban yang diberikan lebih menyerang pribadi mahasiswa ketimbang menjawab substansi pertanyaan ungkap penulis Anonim.

Penulis anonim menjelaskan bahwa, Insiden ini memicu diskusi di kalangan mahasiswa mengenai peran LP3M dalam memberikan ruang diskusi yang sehat dan terbuka. Beberapa mahasiswa mempertanyakan sikap Ketua LP3M yang terkesan kurang menerima kritik atau masukan. Mereka berharap adanya klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut mengenai konsep KKN yang disosialisasikan, agar tujuan dari KKN ini lebih mudah dipahami dan diterima oleh semua pihak yang terlibat, baik mahasiswa maupun masyarakat.

Acara Studium Generale yang seharusnya menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan memperdalam pemahaman mengenai KKN-T 2025, akhirnya meninggalkan kesan yang berbeda bagi sebagian mahasiswa. Mereka berharap ke depan, interaksi antara pihak kampus, mahasiswa, dan LP3M bisa lebih terbuka, saling mendengarkan, dan memberikan ruang untuk dialog yang konstruktif demi kemajuan bersama.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...