Perbedaan puasa ramadhan tahun ini dengan kemarin yang saya rasakan, tentunya ini semua memiliki perubahan menuju arah yang degradasi, karena bagi saya kita itu menuju degradasi akan terasa bagi saya. Ini tentu saya rasakan secara rutin, tidak hanya tahun ini saja, itulah yang kemudian membuat saya merasa miris.
Degradasi pertama adalah masjid yang semakin sepi dengan anak kecil, ini tentu masalah besar bagi regenerasi pemuda kedepannya. Sebab masa depan bangsa ini akan dipegang oleh para pemuda, kalau pemuda saja sudah jauh dari masjid dan agamanya maka akan rusak pula ideologinya.
Kedua adalah fenomena bagi takjil, ini tentu sudah pernah saya ulas detail di tulisan sebelumnya, bahwa pada intinya pembagian takjil kini sudah memiliki pergeseran makna. Kini mereka sebagian yang mengadakan bagi takjil hanya mementingkan eksistensialisme saja.
Ghirah kedatangan bulan suci ramadhan saja tidak sesakral dulu, penyambutannya sudah tidak Sumeria dulu, saya masih ingat dulu Momentum malam penentuan 1 ramadhan saja kami menunggu di masjid-masjid atau mushola. Meskipu pengumuman dulu sampai pukul 9 malam namun tetap melakukan shalat tarawih. Bahkan dulu sempat belum waktu 1 ramadhan kita sudah melakukan shola5 tarawih karena saking hati-hatinya.
Saat menjelang malam 1 ramadhan kita yang ada di TPQ sudah saling berkeliaran patrol keliling dengan obor dan perangkat
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan