Minggu, 04 Juni 2023

PMII Rayon Ibnu Khaldun Selenggarakan Bakti Sosial Selama 3 Hari, Mulai dari Renovasi TPA Hingga Santunan Anak Yatim

  


Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ibnu Kholdun Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas Negeri Malang (FEB UM) melakukan kegiatan bakti sosial tahun 2023. Acara dilakukan 4 hari pada Kamis hingga Minggu, 25-28 Mei 2023 dilakukan di desa Kasembon Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Bakti Sosial yang dilakukan terdiri dari membantu mengajar di SDN 2 Kasembon, Perlombaan Anak-Anak, Santunan Anak Yatim, Renovasi dan Peresmian Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Pemasangan Plakat, serta Sosialisasi Ekonomi Kreatif dan Lingkungan Hidup dan Digital Marketing. 

Sebagai acara yang memiliki ruh penting dalam kegiatan bakti sosial ini, yakni Sosialisasi Ekonomi dan Lingkungan hidup yang memiliki tema "Satukan Kepedulian Menuju Keberkahan dengan Berbagi Kebahagiaan", diharapkan masyarakat lebih memahami jenis-jenis sampah dan pentingnya memilah sampah, selain itu masyarakat lebih mangetahui prinsip 3R (Reduce-Reuse-Recycle) secara mendalam, disamping itu masyarakat dengan sosialisasi ini mengetahui cara efektif pengelolaan sampah rumah tangga, serta yang paling utama adalah dapat menyadari dan mengetahui penting adanya program pengelolaan sampah dari desa dan peran masyarakat.

Diikuti oleh kurang lebih 30 masyarakat dusun Krajan Desa Kasembon Kecamatan Bululawang kabupaten Malang di pendopo Kantor Desa Kasembon, acara ini berlangsung selama 2 jam. Pada pukul 09.00-12.00 WIB masyarakat menyimak, berdiskusi bersama membahas isu lingkungan yang bisa dikerjakan dengan menggunakan sistem fasilitasi. 

Dipandu oleh Aktivis Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Eko Rudianto, acara sosialisasi dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama ditandai dengan pembacaan CV pemateri dan apersepsi terintegrasi lokal wisdom oleh pemateri. Pada sesi kedua, sesi materi dan diskusi digelar. Pada sesi ketiga, sesi tanya jawab, kesimpulan diskusi serta foto bersama.

Ketua Pelaksana Kegiatan Bakti Sosial Sahabat Ibad berharap agar ini bisa memberikan manfaat kepada warga masyarakat desa "Semoga kegiatan ini memberikan manfaat tentang pentingnya  menjaga lingkungan dan memberikan dampak digital marketing". Ujar Ibad

Ketua Rayon PMII Ibnu Khaldun juga memberikan sambutannya, dalam kesempatannya ia berterimakasih telah diberikan kesempatan dalam berkegiatan disini. 

"Terimakasih kami sampaikan, karena kami diterima melaksanakan kegiatan bakti sosial disini dan semoga semoga kegiatan yang kami lakukan berdampak yang signifikan bagi warga desa" imbuhnya. 

Perwakilan dari Kelala Kasembon yang juga sebagai Modin juga memberikan sambutan, Samsul Huda menyampaikan terimakasih dan mengungkapkan pentingnya sosialisasi lingkungan hidup dan digital marketing sangat bermanfaat. 

"Terimakasih atas kegiatan yang telah dilakukan selama kuranglebih 3 hari disini, saya menyadari bahwa sosialisasi lingkungan hidup dan digital marketing memang sangat penting. Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penyambutan teman-teman PMII ada sesuatu yang kurang. Dengan ini TPA Gunung Kencur dapat digunakan, bagi warga yang ingin membuang sampah kesana bisa" Ujar Samsul Huda.

Sinergi FONI dan TRCC UM, Selenggarakan Technical Meeting FORDA I JATIM 2023

 

Situasi Technical Meeting di Aula B3 Universitas Negeri Malang

Tahun ini dan yang pertama kalinya di Jawa Timur, Universitas Negeri Malang (UM) dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam acara Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) I JATIM 2023. Dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (Gracak UM) pada 27 Mei 2023, acara akan berlangsung hingga 30 Mei 2023. Terdapat 31 Cabang Olahraga (Cabor) yang akan dilombakan, diantaranya dilaksanakan di UM ada juga yang dilaksanakan di Lapangan Rampal, Stadion Gajahyana, Taman Krida dan tempat umum masyarakat lainnya yang ada di Kota Malang. 

Sedangkan pada Cabang Olahraga Eksbisi dan Orienteering akan dilaksanakan pada 30 Mei 2023, jadwal mundur 2 hari karena ada acara wisuda yang dilaksanakan di UM, sehingga Technical Meeting dapat dilaksanakan pada 29 Mei 2023 pukul 18.30-20.00 di Aula Gedung B3 (Fakultas Kedokteran) Universitas Negeri Malang. Disela-sela sambutanya Joko yang juga sebagai Pembina Orienteering Jawa Timur menyampaikan tujuan diadakannya FORDA adalah selain untuk mempertahankan kearifan lokal budaya masyarakat yaitu untuk mencari perwakilan Atlit terbaik untuk ajang PORNAS sehingga pada tahun 2024 bisa bertanding di PON, selain itu Joko juga berpesan agar bermain sportif, tidak merusak fasilitas milik UM. Panitia juga telah bersiap bila ada atlit yang mengalami kecelakaan atau cidera akan langsung dibawa ke RSUD. Kegiatan besok akan dimulai pukul 07.00 pagi hari. 

“Tujuan dari FORDA ini agar terlaksananya orienteering dengan tujuan mencari perwakilan kabupaten/ kota untuk PORNAS, lalu Tahun 2024 bisa tanding di PON. Utamakan sportifitas, selamat bertading besok pagi, dilarang merusak apapun, seperti tana,an, dll selama masa pertandingan, karena menumpang di UM. Jika terjadi kecelakaan akan dibawa ke RSUD”. Tandas Joko. 

Dalam 3 Cabor labirin, Orienteering dan Eksbisi sebanyak 20 mahasiswa yang tergabung pada Tim Reaksi Cepat Cakrawala Universitas Negeri Malang (TRCC UM) diminta bersinergi membantu panitia dalam mensukseskan acara FORDA I JATIM 2023, Melalui Surat Kerjasama No. 01/SK/FONI-KOTA-MALANG/V/2023 yang tertandatangani oleh Ketua Umum FONI A Zaki Mubaraq.


Nama-nama TRCC UM yang terlibat :

1. Dhimas Brian Nur Faizal 

2. Eko Rudianto

3. Muhammad Dany Aliffudin 

4. Evita Aprillyanda Prayoga

5. Alfiya Lailatul Zannah

6. Muhammad Kahfi Maulana Anggara 

7. Aziz Alifian Nur Farhan 

8. Lastika Febriyanti

9. Muhammad Yanuar A 

10. Novandi N.

11.Chasbi Adhimi Sulton

12. Muhammad Ridho I.

13. Deaseptia Nirmala K

14. Dito Agustino Putra Utama

15. Asiyah Muhammad

16. Nur Hamid Abdissalam

17. Vinardi Nur Risqi 

18. Bilqis Hikmatus Sa'adiyah

19. Moch. Joni Agustino 

20. Rudy Calvin

21. Andini Rustan


Upaya Pemerkosaan Terhadap Mahasiswi UM

  

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Salah satu mahasiswi asal fakultas MIPA Universitas Negeri Malang mengaku mengalami upaya Pemerkosaan yang terjadi pada 29 Mei 2023 sekitar pukul 03.30 dini hari. 

Kejadian tersebut bermula ketika korban berinisial NA hendak berangkat bertugas untuk pengisi acara pada Wisuda UM ke-119. Korban diwajibkan datang ke Graha Cakrawala (Gracak) untuk dirias pada pukul 03.00 WIB. Karena korban merasa tidak enak hati untuk meminta temannya mengantarkan ke Gracak, akhirnya korban berangkat jalan kaki dari kosnya yang berada di Jl. Bendungan Riam Kanan Sumbersari pada pukul 03.15 WIB.

Memecah hening NA memutar musik   memakai headset di telinganya. Saat sudah berjalan sekitar 1 km tepatnya di ruko ambarawa korban mendapatkan tawaran dari seorang pria yang mengaku mahasiswa. Pria itu juga  berkata bahwa dia juga anak kuliah.

Tanpa berfikir panjang NA mengiyakan tawaran itu dengan dalih karena NA berfikir pelaku adalah orang baik dilihat dari penampilan wajahnya. 

"Semua pasti tahu jam segitu gerbang ambarawa masih tutup dan si pelaku mengaku tahu jalan lain" ujar NA.

Tibalah di jalan Veteran perempatan lampu merah belok kanan, dari sini masih wajar tak ada gelagat mencurigakan. Gelagat aneh terjadi berikut, harusnya putar balik di tikungan kedua (kalau dari arah barat) namun tidak, pelaku malah terus ke arah timur. Saat di tempat itu sempat korban meminta untuk langsung turun, namun pelaku menolak dan masuk ke area makam pahlawan jalan Cianjur.

Seharusnya pelaku jika akan ke Garacak harus belok kiri dan putar balik, namun tidak demikian. Pelaku malah melawan arus.

"Nah itu mau ke kuburan pahlawan, akhirnya tembus jalan veteran lagi, pelaku malah ngelawan arah dan berhenti di lahan kosong samping Matos" ungkap korban ketika diwawancarai secara ekslusif oleh Wartawan Jatimsatunews

Saat itu, korban mengaku posisinya sangat gelap, rerumputan. Akhirnya oleh pelaku dibelokkanlah motor ke situ (lahan kosong samping matos) oleh pelaku, ke tengah semak-semak dan langsung di jatuhkan.

Sebagai seorang cewek, korban udah ngerasa ada yang tidak beres, korban sempat berfikir ini pasti akan diperkosa, korban ingin balik badan untuk melarikan diri dengan cara berlari namun tidak sempat, akhirnya korban lari dengan cara mundur. 

Dari situ, malah menjadi-jadi, pelaku menerkam korban dengan cara langsung ditindih,

"Udah langsung nyosor-nyosor gitu kemuka" ujar NA

Selain itu pelaku juga sudah melepas jilbab milik korban, korban merasa dipukul di bagian mata sebelah kanan sekali, bagian kepala tiga kali. Bada dipukul agar korban lemah. Korban merasa kurang yakin apakah dicekik atau tidak namun dileher serasa sakit.

"Nggak tahu, saya dicekik apa tidak tapi ini leher saya masih sakit, rasanya nggak tahu, saya nggak inget dia ngapain aja, intinya berusaha buat saya itu nggak bisa bergerak" ujarnya saat ditemui

Bahkan pelaku sempat membuka baju korban, namun korban berhasil menolak sambil terus berteriak meminta tolong. 

"Saya tidak mau sambil terus minta tolong, kenceng banget, ndak tahu kayaknya teriakan saya itu paling kenceng selama hidup saya" lanjutnya

Bahkan pelaku sempat akan membuka celana korban. Namun tidak berhasil karena korban memakai baju rangkap 3, celana 2 dan hijab kepala juga 3 rangkap. 

Setelah dirasa gagal, pelaku kemudian kabur, korban tidak sempat dokumentasi, karena barang dari korban telah berserakan. 

"Jadi dia nggak bisa buka, nggak bisa perkosa saya, dia kabur. Saya mau dokumentasi karena barang saya udah kemana-mana ya, barang tak tinggal, saya lari ngejar sambil cari HP saya, nggak nutut buat foto jelas, jadi blur fotonya, jadi nggak kelihatan orangnya juga" tandas NA

Selanjutnya, ada 2 orang pria lewat, lalu korban meminta tolong. Namun tak terkejar

"Pak kejar itu pak, dia mau perkosa saya, aku bilang gitu, itu dua motor udah ngejar tapi nggak nutut karena dia kenceng. Terus beberapa menit kemudian ada mas-mas sama bapak-bapak gitu datengin saya, saya minta tolong, pak bantu saya, barang saya masih dilapangan tadi, saya hampir diperkosa" lanjut NA

Akhirnya dibantulah korban untuk menemukan beberapa barangnya yang berada di lapangan/ lahan kosong. Terdapat jilbab tas dan HP.

Singkat cerita, setelah dibantu merapikan barang korban akhirnya langsung melanjutkan ke kampus untuk di-makeup dan sekitar setelah dzuhur penugasan telah selesai. Beberapa menit kemudian korban datang ke poliklinik UM  untuk dicek.

"Udah, Singkat cerita ya dibantu itu, terus saya langsung balik ke cakrawala di makeup, terus penugasan sudah. Jam selesai mungkin dzuhur, habis penugasan sudah itu, jeda beberapa menit ke poliklinik, itu dicek, sama salah satu dokter perempuan, setelah dicek, ke pak kepala Keamanan UM di A19, beliau bilang kalau mau ditindaklanjutin ya monggo, diteleponkan juga sama beliau, tapi beliau bilang, saya cuman bisa ngabarin sampek sini, gak bisa temenin sampek berikutnya, intinya diserahkan ke kita" ujar NA

Setelah itu, korban melaporkan kejadian ini kepada Kepolisian Resort Kota Malang (Polresta), tak lama kumudian dilakukan olah TKP, korban NA bersama 3 polisi juga olah TKP ke Ambarawa karena ada cctv dan posisi korban pertama dibonceng adalah di ambarawa. Selain itu cctv di perempatan lampu merah Jalan Veteran juga dipantau. Setelah olah TKP selesai korban dibawa kembali ke polresta untuk menyusun rekomendasi untuk visum di RSSA hingga jam setengah 12 malam, lalu korban juga menerima tanda bukti lapor serta menunggu 2-3 hari terkait hasilnya.

"Habis itu kita balik lagi ke Polresta, diminta menyusun rekomendasi buat visum, visum di RSSA sampai jam setengah 12 malem, setelah jadi balik ke polresta terus dikasih surat pegangan dan ditunggu 2-3 hari untuk hasil dan perkembangan kasusnya" ujar NA

Selain itu pihak Polresta meminta untuk segera menemukan saksi dari perkara ini

"Dari Polresta disuruh cari kontaknya, yang katanya Satpam Matos" ungkap NA

Dari kronologi diatas Universitas Negeri Malang mengetahui kejadian ini, melalui Kepala Keamanan UM

"Kemarin sudah tak sampaikan ke Direktur Kemahasiswaan juga, buat sama-sama membantu" ujar Kepala Keamanan UM saat disela-sela Waratawan Jatimsatunews bertemu menghampiri korban saat di wawancara.

Selain itu, Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan, Kewirausahaan, Karir dan Alumni Universitas Negeri Malang dikabarkan akan menemui korban.

"Beliau minta agar kita nemui beliau, tapi ini belum ketemu dengan bapaknya, ini tadi janjinya beliau bilang jam satu (30/5/3023) temui saya" ungkap NA

Setelah beberapa waktu, Wartawan memperoleh kelanjutan pasca korban bertemu dengan Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan, Kewirausahaan, Karir dan Alumni Universitas Negeri Malang, korban akan dibantu oleh UM dalam mengganti biaya visum di RSSA Malang.

"Kan kemarin visumnya bayar pribadi, terus dari pihak beliau bilang semisal nanti dari UM mau bantu dengan itu, kasih kwitansi dari Polresta, biar diganti UM intinya" ujar NA

UM Lakukan Pendampingan Terhadap Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual

 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Universitas Negeri Malang (UM) turut  berduka atas peristiwa pelecehan seksual dan percobaan perkosaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada salah satu mahasiswi UM dari Fakultas Matematika dan Ilmu  Pengetahuan Alam. 

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 29 Mei 2023 di luar area kampus UM. Kini kasus tersebut sedang ditangani oleh Polresta Malang.

Sampai saat ini, pihak UM terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UM untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

"Mohon doanya agar korban dapat segera melalui masa trauma dengan didampingi Satgas PPKS UM dan dukungan civitas UM. Kami berharap pelaku pelecehan segera ditangkap dan dikenakan hukuman yang setimpal," terang Prof. Ir. Arif Nur Afandi, S.T., M.T., MIAEng, MIEEE, Ph.D. selaku Wakil Rektor IV UM, dalam rilis tertulisnya Rabu, 31 Mei 2023.

Kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar hal semacam ini tidak terulang kembali di masa mendatang.

"UM akan terus berupaya melakukan pendampingan terhadap mahasiswi," tambahnya.

Red

Rilis Satgas PKKS UM Mengenai Upaya Pemerkosaan Mahasiswi

  

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Negeri Malang dalam  Menyikapi kasus upaya perkosaan yang terjadi pada mahasiswi UM oleh orang tak bertanggung jawab, Satgas PPKS UM menyatakan sikap untuk turut serta mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Satgas PPKS UM juga telah melakukan koordinasi dengan jajaran pimpinan Universitas untuk aktif melakukan pendampingan kepada korban. Pendampingan yang telah diupayakan oleh Satgas PPKS ialah mengawal dan menindaklanjuti laporan korban ke Polresta Malang serta memberi layanan konseling secara berkala terhadap kondisi psikis korban. Satgas PPKS UM juga berupaya mendampingi dan memenuhi kebutuhan terkait laporan korban.

Apabila warga Universitas Negeri Malang mengalami, melihat dan/atau mendapati kasus kekerasan seksual segera hubungi hotline Satgas PPKS UM (0823 3282 1023) atau mengisi tautan formulir bit.ly/PengaduanSatgasPPKS.

Jumat, 21 April 2023

Hari Kartini | Kumpulan 32 Surat Kartini Kirim Ke Belanda 1899-1902

  

Surat Kartini


Di hari Ibu Kartini tahun ini, aku sengaja mengumpulkan 32 surat yang dikirim ibu kartini ke teman di Belanda Jacques Henrij Abendanon, dalam rentan waktu sekitar November 1899 hingga Oktober 1902, tanpa berpanjang lebar beginilah isi suratnya. Semoga menginspirasi ðŸ˜Š


  1. PEREMPUAN JAWA


"Seorang gadis Jawa adalah sebutir permata, pendiam, tak bergerak-gerak seperti boneka kayu; bicara hanya bila benar-benar perlu dengan suara berbisik, sampai semut pun tak sanggup mendengarnya; berjalan setindak demi setindak seperti siput; tertawa halus tapa suara, tapa membuka bibir; sungguh buruk nian kalau giginya tampak seperti luwak". 


[Kartini, Surat kopada Ny. Abendanon, Agustus 1900]

_______________________________________________


  1. PENDIDIKAN UNTUK IBU 


"Bukan tanpa alasan orang mengatakan Kebaikan dan kejahatan dimulai anak bersama air susu Ibu. Alam sendiri lah yang menunjuk dia untuk melakukan kewajiban itu. Sebagai ibu dialain pendidik pertama anaknya. Di pangkuannya anak pertama belajar merasa, berpikir, berbicara. Dan dalam kebanyakan hal Pendidikan pertama tama bukan tapa arti untuk seluruh hidupnya. Tangan ibulah yang meletakkan benih kebaikan dan kejahatan dalam hati manusia, yang tidak jarang dibawa sepanjang hidupnya. Dan bagaimana sekarang ibu, ibu Jawa dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak terdidik? Peradaban dan kecerdasan bangsa jawa tidak akan maju dengan pesatnya, kalau perempuan dalam hal itu terbelakang". 


[Surat kepada Prof. Dr. G. K. Anton 4 Oktober 1902]

_______________________________________________


  1. PENDIDIKAN KARAKTER 


"Pendidik ialah mendidik budi dan jiwa, kewajiban seorang pendidik belumlah selesai jika ia hanya baru mencerdaskan pikiran saja; bahwa tahu adat dan bahasa sera cerdas, pikiran belumlah lagi jaminan orang hidup susila dan mempunyai budi pekerti...".



[Kartini, surat kepada Ny. Abendanon, 21 Januari 1901]

_______________________________________________


  1. KETIDAK BERDAYAAN PEREMPUAN 

"Satu-satunya jalan bagi gadis jawa, terutama bagi kalangan ningrat adalah perkawinan. Tetapi apa yang terjadi dengan perkawinan yang mula-mula oleh Tuhan ditentukan sebagai tunuan tertinggu bagi wanita ? Perkawinan yang sekestinya merupakan panggilan suci telah menjadi semacam jabatan. Jabatan yang harus dikerjakan dengan syarat-syarat yang merendahkan dan mencemarkan bagi wanita-wanita kita. Atas perintah bapak atau paman atau kakaknya, seorang gadis harus siap untuk mengikuti seorang laki-laki yang tidak pernah dikenalnya, yang tidak jarang telah mempunyai istri dan anak-anak. Pendapatnya tidak nyata, ia harus menurut saja". 


"Saya putus asa, dengan rasa pedih-perih saya puntir-puntir tangan saya menjadi satu. Sebagai manusia saya merasa seorang diri tidak mampu melawan kejahatan berukuran raksasa itu, dan yang-aduh, alangkah kejamnya! Dilindungi oleh ajaran islam dan dihidupi oleh kebodohan perempuan: korbannya! Aduh! Saat aku membayangkan mungkin suatu nasib akan menimpakan saya, suatu siksaanyang kejam, yang bernama poligami itu! 'Saya tidak mau' mulutku menjerit, hatiku menggemakan jeritan itu ribuan kali...".


[Kartini, Surat kepada Nyonya Van Kol, 19 Agustus tahun 1901]

_______________________________________________


"... tidak usah kita herankan lagi apa sebabnya nafsu laki-lali memikirkan dirinya sendiri, bila kita ingat, bahwa laki-laki itu sejak semasa kecilnya, sudah dilebih-lebihkan daripada anak perempuan. Dan semasa kanak-kanak laki-laki itu sudah diajar merendahkan derajat anak perempuan. Bukankah acap kali kudengan seorang ibu berkata kepada anaknya laki-laki bila ia jatuh, lalu menangis, "cis, anak laki-laki menangis tiada malu, seperti anak perempuan".


[Surat kepada Stella Zeehandelaar - 23 Agustus 1900]


_______________________________________________


  1. KRITIK AGAMA: TAKLID

"Kami bernama orang Islam karena kami keturunan orang-orang Islam, dan kami adalah orang-orang Islam hanya pada sebutan belaka, tidak lebih. Tuhan, Allah, bagi kami adalah seruan, adalah seruan, adalah bunyi tanpa makna..."


[Kartini, Surat Kepada E. C Abendanon, 15 Agustus 1902]

_______________________________________________


"Lagi pula sebenarya agamaku Islam Karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku jika aku tidak mengenal dan tidak bisa mengenanya? Al-Qur'an terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam Bahasa apapun. disini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Disini orang diajar membaca Al-Qur'an, tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya".



[Kartini, Surat kepada Nn. Stella 2. November 1899]

_______________________________________________


  1. CITA-CITA

"Pada zaman manapun dan dalam bidang apa saja kaum pelopor selalu mengalami rintangan-rintangan hebat. Itu kami sudah tahu. Tetapi betapa nikmatya, memiliki suatu cita-cita, suatu panggilan. Katakanlah kami ini orang-orang gila atau orang sinting, atau apa saja yang Nyonya kehendaki. Tetapi kami tidak dapat berbuat lain. Karena itu sudah ada dalam darah kami". 


[Surat Kartini kepada Ny. Ovink-Soer, awal 1900]

_______________________________________________


"Saya menyadari ketidakmampuan saya, Stella. Tiap orang akan tertawa terbahak-bahak, membaca secarik kertas ini untukku. Alangkah gila pikiran saya, bukan? Saya, yang tidak belajar apapun, tidak tahu apapun, memberanikan diri dalam sastra!".


[Surat Kartini pada Estella Zeehandelaar, 6 November 1899]

_______________________________________________


  1. SEMANGAT

"Benar, aku mash muda, tetapi aku tidak buta dan tidak tuli, dan banyaklah sudah yang kulihat dan kudengar, bahkan sudah terlalu banyak, sehingga hatiku hancur karena sedihnya, sehingga dicambuknya hatiku supaya aku tegak berdiri melawan adat, kebiasaan, yang jadi kutuk bagi perempuan dan anak-anak".


[Surat Kartini kepada Ny Abendanon, Agustus 1900] 


"Saya tahu jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, banyak duri dan onaknya, dan lubang-lubangnya; jalan itu berbatu-batu, berlekuk-lekuk, licin jalan itu. Belum dirintis! Dan meskipun saya tidak beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan bahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya turut membantu membuka jalan menuju ke tempat perempuan bumiputra merdeka dan berdiri sendiri". 


[Surat Kartini kepada Ny. Abendanon- oktober 1900]

_______________________________________________


  1. KRITIK SOSIAL : FEODALISME

"Sekarang ini kaum bangsawan mengira bahwa mereka adalah makhluk yang lebih tinggi daripada rakyat biasa dan karena itu juga berhak mendapat yang paling baik dari segala-galanya. Ini suatu pendapat yang sesat dan harus diberantas. Jadi jangan malah mengajarkan kepada anak-anaknya supaya dari kecil sudah harus dihormati dan dipanggil dengan gelar yang sudah meniadi 'hak'-nya!".


"Bagi saya hanya ada dua macam bangsawan, bangsawan pikiran dan bangsawan budi. Tiada yang lebih gila dan bodoh dalam pandangan saya daripada melihat orang yang membanggakan asa keturunannya".


[Surat kepada Nona Stella Z, 18 agustus 1899]

_______________________________________________


  1. KRITIK AGAMA: PILIGAMI


"Allah menjadikan perempuan akan jadi teman laki-laki, dan tujuan hidupnya ialah bersuami. Benar, tiada tersangkal dan dengan senang hati aku mengakui bahwa bahagia perempuan yang sebenarnya.... hidup bersama dengan laki-laki dengan damai dan selaras, Tetapi betapakah mungkin hidup bersama dengan damai dan selaras, bila aturan kawin kami demikian..... tiap-tiap orang perempuan yang kawin dalam dunia Pergaulan hidup kami tahu, bahwa bukan hanya dia saja akan tetapi jadi istri suaminya, dan bahwa besok lusa suaminya itu boleh membawa perempuan lain jadi temannya pulang kerumah, menurut hukum Islam perempuan itu istrinya yang sah juga".


[Kartini, Surat kepada Nona Stella Z, 1900]


_______________________________________________


"Aku tidak, sekali-sekali tidak, dapat menaruh cinta. Bagaimana aku akan hormat (pada laki-laki) yang sudah kawin membawa perempuan lain ke dalam rumahnya, perempuan yang dikawininya secara sah menurut hukum Islam? Dan siapa yang tidak berbuat demikian? Bukan dosa dan bukan kecelakaan pula; hukum Islam mengijinkan laki-laki menaruh empat orang perempuan. Tetapi aku selama-lamanya mengatakan itu dosa. Segala perbuatan yang menyakitkan sesamanya, dosalah pada mataku".


[Kartini, Surat kepada Nona Stella Z, 18 Agustus 1899]

_______________________________________________


  1. KRITIK BARAT 

"Bahwa dengan kesungguhan hati kami mengira 'Masyarakat Eropalah adalah satu-satunya yang murni, yang unggul dan tak terkalahkan', masanya telah lama lampau. Maafkan kami telah mengatakan hal itu, itu, tetapi sempurnakah masyarakat Eropalah menurut pendapat nyonya? Wahai, kamilah barangkali yang paling akhir, yang akan mengakui dengan rasa syukur kebaikan dalam dunia nyonya yang banyak, sangat banyak. Tetapi apakah nyonya akan mengingkari, bahwa banyak sesuatu yang bagus, besar dan luhur dalam masyarakat nyonya yang acap kali berlawanan dan menjadi bahan cemooh dalam peradaban?".


[Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 27 Oktober 1902]

_______________________________________________


"Orang-orang Belanda itu menertawai dan mengejek kebodohan kami, tapi kami berusaha untuk maju, kemudian mereka mengambil sikap menantang kami. Aduhai betapa banyanya duka cita dahulu semasa masa kanak-kanak di sekolah, para guru kami dan banyak diantara kawan-kawan sekolah kami mengambil sikap permusuhan terhadap kami...kebanyakan guru tidak rela memberikan angka tertinggi pada anak Jawa, sekalipun si murid berhak menerimanya".


[Surat Kartini kepada Nona Stella Z, 12 Januari 1900]


"Kerap kali aku bertemu dengan orang kulit putih yang sekali-sekali bukan bodoh. malahan bangsawan pikiran, tetapi angkuhnya bukan main, tidak tertahan. Hal itu menyakiti hatiku bukan main. Dan terlalu banyak orang merasa bahwa kami orang Jawa sebenarya bukanlah manusia. Bagaimana orang belanda hendak kami kasih sayangi apabila kami diperlakukan demikian? Cinta membangkitkan balason cinta, tetapi penghinaam selama-lamanya tak akan menghiduphan rasa cinta".

_______________________________________________


  1. OPTIMISME


"Suatu perobahan dalam seluruh masyarakat pribumi pasti akan datang. Titik tolaknya telah ditakdirkan. Hanya.... kapan? itulah pertanyaan yang besar. Kita tidak dapat mempercepat saat meletusnya revolusi. Sungguh aneh bahwa di pelosok daerah pedalaman yang terpencil ini mengendap pikiran-pikiran memberontak itu.  Teman-teman kami disini mengatakan, sebaiknya kami tidur saja dahulu barang 100 tahun-kalau kami bangun kembali, akan kami temukan tanah Jawa sebagai yang kami inginkan."


[Surat Kartini kepada Stella, 6 Nopember 1899]

_______________________________________________


  1. SOLUSI: PENDIDIKAN

"Pemerintah tiada akan sanggup menyediakan nasi di piring bagi segala orang Jawa, akan dimakannya, tetapi pemerintah dapat memberikan daya upaya, supaya orang Jawa itu dapat mencapai tempat makanan itu. Daya upaya itu ialah pengajaran."


[Surat Kepada Stella Zeehandeler, 12 Januari 1900]

_______________________________________________


"....memberi kesempatan kepada anak bangsa Jawa laki-laki dan perempuan untuk mencari kepandaian agar mereka mampu membawa tanah air dan bangsanya kearah perkembangan jiwa, kearah kecerdasan pikiran serta kemakmuran dan kesejahteraan ...."


  1. PENDIDIKAN PEREMPUAN


"Karena saya yakin sedalam-dalamnya bahwa wanita dapat memberi pengaruh kepada masyarakat, maka tidak ada yang lebih saya inginkan daripada menjadi guru, agar supaya kelak dapat mendidik gadis-gadis dari para pejabat tinggi kita". 


"O, saya ingin sekali menuntun anak-anak itu, membentuk wataknya, mengembangkan otanya yang muda, membina mereka menjadi wanita-wanita dari hari depan, supaya mereka kelak dapat meneruskan segala yang baik itu. Bagi masyarakat kita pasti akan membahagiakan, bilamana wanita-wanitanya mendapat pendidikan yang baik". 


[Surat Kartini kepada Nona Van Kool]

_______________________________________________


  1. PENDIDIKAN YANG MEMBEBASKAN 


"Maka didiklah orang Jawa supaya belajar berpikir sendiri. Kalau ia sudah dewasa dalam pikirannya. silakan dia memilih agamanya sendiri. Andaikan ia ingin menjadi Kristen karena keyakinannya, janganlah it dihalang-halangi. Kalau ia menghendaki tetap berpegang kepada agama nenek moyangnya, itupun bagus!".


"Ingin hatiku hendak beranak, laki-laki dan perempuan sekaligus, yang akan kudidik, kubentuk jadi manusia sepadan dengan kehendak hatiku. Pertama-tama akan kubuangkan adat kebiasaan yang buruk, yang melebihkan anak laki-laki daripada anak perempuan".


"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi hal yang benar-benar bisa menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri".


"Taukah engkau bunyi semboyanku ? 'Aku mau' "

_______________________________________________


  1. KEGELISAHAN KARTINI : KEADAAN RAKYAT

"Apa sebab orang Jawa menjadi begitu miskin? Pemotongan rumput yang tiap hari penghasilannya hanya 10 atau 12 sen terkena pajak pencaharuan. Untuk tiap ekor kambing atau domba yang dsembelih, harus dibayar 20 sen. Demikianlah penjual sate yang tiap haru menyembelih dua ekor kambing, harus membayar pajak setiap tahun 144 gulden. Lalu berapakah penghasilan mereka? Hanya cukup untuk hidup".


"Di sini ada barang yang jauh lebih jahat dari alkohol, yaitu candu. Tak dapat dikatakan betapa besarnya kesengsaraan yang disebabkan oleh candu atas negeriku, rakyatku. Candu itu ibarat penyakit sampar bagi Jawa. Sebetulnya lebih jahat dari penyakit sampar. Penyakit sampar tidak merajalela untuk selama-lamanya, cepat atau lambat ia akan hilang. Tetapi akibat dari candu akan makin besar, makin meluas dan tidak akan lenyap, karena dilindungi oleh Pemerintah! Makin banyak orang mengisap candu di Jawa, makin penuh peti orang Pemerintah. Penjualan candu merupakan salah satu sumber kekayaan yang paling besar bagi Pemerintah Hindia Belanda. Perduli apa kesejahteraan rakyat ....yang penting Pemerintah memperoleh keuntungan besar. Kutukan rakyat mengisi kantong Pemerintah Hindia Belanda dengan emas berton-ton, berjuta-juta!".


  1. BERDO'A

"Ya Tuhan, kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya jika tidak pernah ada agama. Sebab agama yang seharusya justru mempersatukan semua umat manusia, sejak berabad-abad menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah yang sangat mengerikan. Orang-orang seibu sebapa ancam-mengancam berhadap-hadapan Karena berlainan cara mengabdi kepada Tuhan yang Esa dan Tuhan yang sama".


Ungkapan Kartini kepada Kia Haji Moch Sholeh bin Umar (Ulama dari Darat, Semarang) di rumah pamannya Pangeran Arto Hadiningkrat. Di waktu itu, sang Kia menjelaskan untaian makna surat al-Fatikhah.  Usai acara pengajian, terjadi dialog antara Kia dan Kartini:


"Kiai selama hidupku bar kali inilah aku sempat mengerti makna dari arti surat-surat pertama, dan induk dari Al-Qur'an yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hat aku kepada Allah, namun aku heran tada habis-habisnya mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Qur'an dalam bahasa Jawa. Bukankah Al-Qur'an itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?"

Sabtu, 08 April 2023

Eko Rudianto, Pemuda 23 Tahun Dengan Segudang Prestasi Mulai Peneliti Hingga Pengusaha

  

Eko Rudianto

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Eko Rudianto adalah seorang mahasiswa Jurusan Fisika di Universitas Negeri Malang angkatan 2019, ia juga termasuk mahasiswa yang memperoleh bantuan beasiswa dari Kementerian Pendidikan RI Melalui program BIDIKMISI. 

Lahir di Malang, pada hari senin, 13 November 2000 Eko Rudianto memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Wahid Hasyim Jambangan selesai pada tahun 2013, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Malang selesai pada tahun 2016, Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang selesai pada tahun 2019, kini dia berada di Universitas Negeri Malang. 

Bertempat tinggal di Jalan Soponyono RT 14 RW 02 Desa Jambangan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Dikenal sebagai Mahasiswa berprestasi, Peneliti, Wirausahawan, Relawan serta Aktivis Organisasi membuat dia memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik.

Melalui jalur penelitian, hibah Penelitian yang pernah diperoleh adalah penelitian mengenai Produksi Karbon Aktif Berbasis Limbah Ampas Tebu Sebagai Bahan Penjernih Air pada tahun 2020 dan Penelitian mengenai Pengembangan Paket Belajar Dinamika Gerak Untuk Pembelajaran Menggunakan Magetic Whiteboard pada tahun 2021, yang masing-masing memperoleh hibah pendanaan sebesar 10.100.000 dan 73.500.000 yang bersumber dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Ditengah pandemi covid-19 pada tahun 2020 lalu, Eko juga menggagas dilaksanakannya program Wi-Care, yaitu sebuh program bantuan pendampingan Pendidikan kepada siswa dan siswi di Desa Jambangan yang kesulitan belajar saat diberlakukannya secara daring, selama kuranglebih 6 bulan Eko konsisten melakukan pendampingan secara gratis, bahkan dia juga menyediakan fasilitas alat tulis lengkap serta wifi gratis pada sekitar 60 anak di Desa Jambangan tersebut. Hal ini kemudian ia publikasikan dalam bentuk artikel ilmiah yang berjudul “Wi-Care Sebagai Optimalisasi Pendidikan Karakter dan Budaya Pada Siswa SD/MI, SMP/MTs diDesa Jambangan” serta mendapatkan respon yang baik otoritas oleh pemerintah desa, LSM serta masyarakat sekitar karena dianggap sangat membantu. 

Disepanjang tahun 2021 ada banyak program pengabdian dia lakukan, diantaranya dalam pembangunan hunian sementara bertajuk "Rumah Bangkit Optimis Pulih (RUMBAOP) Sebagai Solusi Cepat dan Tepat Bagi Warga Terdampak Gempa Bumi Kabupaten Malang 2021", "Pemberdayaan Modul Digital Interaktif Pembelajaran Daring dan Praktikum Fisika Siswa SMAN 1   Turen", "Laboratorium Bioteknologi Berbasis Virtual Sebagai Edukasi Kepada Siswa SMAN 1 Turen", serta "Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa".

Kemudian pada tahun 2022 Eko menjadi promotor dalam kegiatan "Layanan Dukungan Psikososial Kepada Siswa SDN 04 Oro-Oro Ombo Terdampak APG Semeru 2022", "Training Of Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)", "Pelatihan Dan Pembentukan Bank Sampah Di Desa Wiyurejo Sebagai Peningkatan Ekonomi Masyarakat", "PFA/ Psikososial, Shelter dan Keslap Pada Penyintas Gempa Bumi Cianjur 2022".

Eko juga aktif menulis, tulisannya banyak dimuat dibeberapa platform digital, antaralain jurnal publikasi ilmiah dengan judul "Produksi Karbon Aktif Berbasis Limbah Ampas Tebu Sebagai Bahan Penjernih Air", "Wi-Care Sebagai Optimalisasi Pendidikan Karakter dan Budaya Pada Siswa SD/MI, SMP/MTs di Desa Jambangan", "RUMBAOP Sebagai Solusi Cepat dan Tepat Bagi Warga Terdampak Gempa Bumi Kabupaten Malang 2021", "Pemberdayaan Modul Digital Interaktif Pembelajaran Daring dan Praktikum Fisika Siswa SMAN 1 Turen", "Laboratorium Bioteknologi Berbasis Virtual Sebagai Edukasi Kepada Siswa SMAN 1 Turen", "Development of Computer Based Diagnotic Assesement Completed with Simple Harmonic Movement Material Remedial Program", "Psikotherapy Supportive Di Lahan Relokasi Sebagai Adaptasi Lingkungan Baru Pada Anak Penyintas APG Semeru", "Sekolah Darurat Sebagai Program Pengoptimalan Kegiatan Belajar Mengajar Pasca Bencana", serta "Optimaslisasi Serta Efektivitas Layanan Dukungan Psikososial Berbasis Play Therapy Pada Anak Penyintas Gempa bumi Cianjur". Semua itu telah dipresentasikan dalam forum ilmiah nasional pada seminar ilmiah/ Oral Presentation.

Beragam Penghargaan baik dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya yang telah diperoleh 5 tahun belakangan hingga saat ini, antara lain Beasiswa Bidikmisi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) , Hibah Kompetitif YESS PROGRAME dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Kementerian Pertanian republic Indonesia (KEMENTAN RI), Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Universitas Negeri Malang, Juara 1 Quranic Paper dari Unit Kegiatan Mahasiswa Al-Qur’an Study Club (UKM ASC) UM. 

Selain sebagai Mahasiwa berprestasi, Peneliti, Aktivis organisasi, Santri, Relawan Kemanusiaan Eko juga memiliki pengalaman di dunia pekerjaan antaralain, Enumerator Covid-19 Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB), Enumerotor Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) Gempa Bumi Kabupaten Malang, Sekeretaris Posko Lembaga Penanggulangan Bencana dan Peubahan Iklim (LPBI) pada Bencana Gempa Bumi Kabupaten Malang dan Banjir Bandang Kota Batu, Pembina Ekstrakulikuler Pramuka MTsN 2 Malang, Pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Sekretaris Pos Lapangan LPBI Bencana Erupsi APG Gunung Semeru 2022, Koordinator Lapangan Penanganan Pasca Gempa Cianjur Tim Reaksi Cepat Cakrawala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (TRCC LPPM UM). 

Diakhir wawancara Eko menyampaikan motto dan prinsip hidupnya kepada wartawan jatimsatunews.com bahwa hidupnya dihabiskan untuk bermanfaat bagi orang lain.

"kita semua tahu melalui hadist nabi bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang laiinya, maka itulah jalan saya" ungkap Eko.

"Saya seperti ini pasti tirakat dan do'a restu dari orangtua saya, para guru dan teman-teman sekeliling saya. Meski demikian aku belum puas dengan prestasi ini, saya akan terus belajar dan belajar" lanjut Eko

Itulah segudang prestasi dan kehidupan Eko Rudianto. Tidak hanya pemirsa sekalian, wartawan jatimsatunews.com juga dibuat kagum saat mewawancarai pemuda berusia 23 tahun ini. Tak heran bila semua torehan prestasinya banyak mulai duduk di bangku MTs/SMP dia kerap mengikuti berbagai ajang perlombaan dan menjadi ketua Osis selama SMP hingga SMA. Semoga bisa menginspirasi, sampai jumpa di tokoh inspiratif selanjutnya.


Ans

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...