Sabtu, 27 April 2024

Hakikat Halal bi Halal Lebaran Khas Indonesia : Level, Miskonsepsi, Ranah, Fase, Serta Variabel Pemaafan

 

Tradisi Halal bi Halal dan Sungkeman bersama keluarga kepada orangtua setelah sholat Idul Fitri

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Tradisi halal bi halal umat islam di Indonesia tergolong unik sedunia, dimana perayaan idul fitri ini memang begitu dirayakan sedemikian besarnya, bahkan barusaja UNESCO menetapkan sebagai hari libur internasional berkat pengajuan negara Indonesia salahsatunya. Tak hanya perayaan idul fitri yang dilakukan kuranglebih satu pekan saja, bahkan masyarakat Indonesia khususnya suku jawa, menciptakan suatu hidangan khas Jawa yang mana hanya sebagian besar dimasak saat hari raya idul fitri saja yaitu ketupat dan lontong idul fitri.


Lantas bagaimana konsep saling memaafkan dihari fitri itu yang benar, menurut teori kemanusiaan, sudah saatnya kita introspeksi diri atau muhasabah sebenarnya bagaimana dan apakah perilaku kita sudah tergolong memaafkan dan memperoleh predikat minal aidzin wal faidzin. Maka saya akan mengulas teori itu dalam artikel dibawah ini. 


Kalau prinsipnya mata dibalas mata, maka seluruh dunia manusia akan buta. Semua orang pernah salah, semua orang pernah keliru. Kalau dasar perbuatan kita adalah balas membalas, rusak dunia ini. Memaafkan itu bukan prilaku insidental, namun perilaku permanen, maka harus dilatih agar kita menjadi pribadi yang mudah memaafkan.


Setiap orang bilang, memaafkan setiap orang itu indah , gagasan yang bagus, sampai mereka sendiri harus memaafkan. Maksudnya, teori ini mudah jika dipelajari mudah namun sangat berat dipraktikan, maka dari itu hanya orang-orang kuat yang bisa memaafkan. 


Untuk itu, saya akan membahas beberapa konsep pemaafan. Pemaafan sendiri sering disandingkan dengan keadilan. Seperti pada kisah mahabarata antara pandawa dan kurawa. Namun kita tidak akan membahas analisis cerita atau hikmah dari mahabarata namun kita akan membahas prespektif pemaafan dari beberapa sudut pandang, mulai dari : pengertiannya, alasan harus memaafkan, jenis pemaafan, miskonsepsi, keutamaan memaafkan, mengapa orang tidak memaafkan, ranah pemaafan, proses pemaafan, fase dan level pemaafan, serta dalil pemaafan. 


Pengantar

  1. Bentuk kesalahan, Mental bebas : sudah habis dosanya maka dosa kecil-kecil ndak papa.
  2. Sebenarnya kesempatan kita semakin dekat karena sedang bersih sudah kompatibel.
  3. Banyak diantara kita sulit memaafkan akibatnya nulis takut, bercamda takut, serba takut dan serba curiga.
  4. Kita tidak bisa memaklumi orang lain-orang lain tidak bisa memaklumi kita.
  5. Setiap group membanggakan kelompoknya (kullu hisbim bima ladaihim farihun).


Pemaafan

  1. Akrab dimulut tapi jarang masuk.
  2. beda tipis dengan kebencian (ada pada diri kita namun kita tidak sadar).
  3. Forgiveness/Pemaafan: Proses yang terjadi secara sengaja dan sukarela, sat seorang 'korban' mengalami perubahan dalam perasaan dan perilaku terhadap yang berbuat salah, menyisihkan emosi-emosi negatit, seperti dendam, dan semakin mampu berharap agar 'yang berbuat salah' itu baik-baik saja. (the intentional and voluntary process by which a victim undergoes a change in feelings and attitude regarding an offense, lets go of negative emotions such as vengefulness, with an increased ability to wish the offender well). Pemaafan berbeda dengan condoning (tidak menganggap satu perbuatan keliru dan perlu dimaafkan), excusing (tidak menganggap yang bersalah harus bertanggung jawab atas perbuatannya), forgetting (menyingkirkan kesadaran akan kesalahan dan yang bersalah), pardoning (memiliki hak untuk "menyakiti/menyalahi" dari lembaga/nilai yang dipandang sah, misalnya oleh hakim atau pemangku adat), dan reconciliation (memulikan hubungan).
  4. Idul fitri 90% basa-basi karena prosesnya tidak ada (perubahan perilakunya tidak ada).
  5. Perasaan emosinya disingkirkan : dendam.
  6. Sengaja, sukarela, perubahan tanggapan dan tidak ada lagi emosi negatif.


Yang tidak butuh pemaafan : 

  1. Kaki kita terinjak : condoning/ tidak butuh maaf.
  2. Kita menumpahkan teh : orang-orang sekitar excusing (orang lain memaklumi).
  3. Forgeting : lupakan.
  4. Hakim.
  5. Rekonsiliasi : dendam masih ada setelah pemaafan (tidak papa) atau 'memaafkan iya namun lupa tidak'.


Jenis permaafan 

"MAAF": DI MULUT ATAU TINDAKAN?

Menurut J.L. Austin, tindak wicara dibagi menjadi dua:


  1. Pernyataan konstatif: pernyataan tentang sesuatu dengan apa adanya, hanya menyentuh definisi dan deskripsi tapa melibatkan aksi.

Contoh : sekarang hawanya dingin, kemarin idul fitri aku sudah memaafkanmu.


  1. Pernyataan performatif: pernyataan yang tak hanya kata-kata tapi juga dibarengi dengan tindakan. Dalam konteks maaf: maaf tidak hanya pernyataan atas fakta secara apa adanya, tetapi ia harus disertai penyesalan sekaligus findakan.

Contoh : Sekarang hawanya dingin, makanya semua pakai jaket, kemarin dul fitri aku sudah memaafkan mu dan sekarang aku sudah suka dengan kamu dan tidak ada dendam. 


Misskonsepsi

  1. Pemaafan diartikan melupakan kesalahan yang terjadi dan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa : bukan berarti melupakan agar tidak terjadi kesalahan yang kedua. 
  2. Pemaafan dipandang sebagai simbol kelemahan : Mahatma Gandhi mengatakan hanya orang-orang kuat yang memaafkan, yang disakiti untuk bisa memaafkan itu luar biasa. 
  3. Pemaafan merupakan sesuatu yang sifatnya 'tidak adil' : antara keadilan dan pemaafan dua level yang berbeda : adil itu hak namun pemaafan itu keluhuran. Diatas adil ada ikhsan/ kebaikan (pemaafan).  
  4. Maaf hanya untuk mereka yang 'dekat' dengan kita atau mereka yang ingin dimaafkan : meminta maaf tidak harus menunggu dia yang meminta kepada kita apalagi yang kita tunggu cuek-cuek saja, maka kita yang capek waktu kita habis untuk menunggu hal yang tidak berguna. 
  5. Pemaafan itu bisa cepat dan mudah dilakukan : pemaafan itu butuh proses, orang perlu pertimbangan, kalau langsung hanya dimulut/ konstantif/ hanya dimulut, ketika ada orang minta maaf harus ditanyai apa kesalahannya ketika kita tidak mengetahui kesalahannya. Kecuali dengan orang-orang yang jarang ketemu atau bahkan tidak kenal. 
  6. Pemaafan berarti membolehkan perilaku yang tidak seharusnya : memaafkan orang bohong bukan berarti membenarkan pembohongannya, agar tidak diulangi, ketika diulangi proses pemaafannya sudah beda lagi atau tidak semudah sebelumnya.


MENGAPA HARUS MEMAAFKAN?

  1. Pemaafan membuat kita bebas dari pengaruh merusak kemarahan dan dendam : biar hidup kita ringan. 
  2. Pemaafan membuat kita bebas dari luka masa lalu dan memahami masa depan dengan perspektif baru : kita terjabak lalu, padahal kita hidup dimasa kini menuju masa depan, seperti naik mobil belakang dilihat sesekali pakai sepion jangan terlalu lama, yang perlu ditatap lebih lama adalah kaca depan. Diantara ciri orang baik itu meninggalkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan dirinya. 
  3. Pemaafan membawa kesembuhan kesatuan kembali, kehidupan bersama yang baru : karena tidak mungkin ada yang baru kalau ada beban yang lama. 
  4. Pemaafan membuat kita mengelola hidup secara lebih realistis tanpa terpenjara oleh rasa sakit kita.
  5. Pemaafan membuktikan kita masih manusia, yang tidak hanya butuh memaafkan, namun juga dimaafkan : menyadari manusia memang selalu potensi mengalami kesalahan. 
  6. Pemaafan memungkinkan kita memperoleh energi lebih banyak (yang selama ini kita gunakan untuk menahan luka dan sakit hati) untuk mewujudkan harapan dan masa depan : logika matematika, kemarin logika kita untuk merancang balas dendam ini butuh energi besar, ketika tidak ada rancangan itu maka energi kita lebih baik untuk hal yang lebih positif. 


MENGAPA ADA ORANG TIDAK MEMAAFKAN?

  1. Memaafkan itu menunjukkan kelemahan, "mengabaikan tuntutan agama dan tanggung jawab moral" : lebih memilih adil dari pada ikhsan/ pemaafan, dalam banyak kasus nabi lebih memilih pemaafan, peristiwa fathul makkah rumah musuh (abu sufyan) dijadikan suaka, tawanan perang disuruh untuk mengajar dari pada dihukum mati. Ada juga kasus pemuda yang mengaku telah melakukan zina, bahkan matur nabi 4 kali, padahal ingin dirajam namun nabi memilih dimaafkan, setelah ngeyel maka dirajam, setelah dirajam oleh satu batu akhirnya menyerah akhirnya teriak tobat. Akhirnya diizinkan untuk bertaubat, namun membaca peristiwa ini tidak leterlijk atau membernarkan letterlijk bahwa zina boleh namun lebih menyayang kaum muda harapan bangsa. 
  2. Memaafkan itu membuat seseorang terjebak dalam 'permainan kuasa' : dia merasa dirinya harus memaafkan karen orang kecil/ besar, mahasiswa yang terpaksa memaafkan dosesn karena relasi kuasa, tapi kalau mahasiswa harus minta maaf ketika sedang melakukan kesalahan (kasus dosen telat dan mahasiswa telat). Membuat yang memaafkan posisi kuasanya lebih tinggi/superior (karena memegang kendali permaafan). Menunjukkan yang memaafkan posisi kuasanya lebih rendah/inferior (Karena tidak berani 'melawan').
  3. Pemaafan itu bertentangan dengan keadilan dan membuat keadilan tidak dianggap penting 
  4. Pemaafan itu bertentangan dengan karakter alami kita sebagai manusia : secara alamiah manusia saling menjatuhkan, naluri dasar manusia jelek akhirnya memerlukan hukum, orang kalau dipukul secara alami ingin membalas mukul. 


RANAH PERMAAFAN

  1. KOGNITIF/AKAL : Orang yang tersakiti tidak lagi menyalahkan dan merencanakan balas dendam. la sadar bahwa mereka punya alasan untuk berpikir negatif, namun lebih memilih untuk tidak melakukannya. Mereka lebih melihat orang yang menyakiti secara positif, misalnya berharap orang yang menyakiti itu sadar dan berubah menjadi baik. Bentuk : Menyadari manusia tempat salah. 


  1. AFEKTIF/ BATIN : Semua emosi negative seperti marah, dendam, sedih disisihkan, diubah dengan emosi yang lebih netral dan positif, seperti penuh harapan dan kasih sayang. Bentuk : Kita maafkan kasihan kalau kita saling menyalahkan.


  1. BEHAVIOR/ PSIKOMOTORIK/ PERILAKU : Tidak lagi ingin melakukan sesuatu sebagai balas dendam. Lebih focus melakukan hal-hal yang positif. Bentuk : Salaman, hidup bersama, saling menghargai. 


KEUNTUNGAN MEMAAFKAN

  1. Mengurangi Depresi.
  2. Mengurangi Kegelisahan.
  3. Mengurangi Rasa Marah.
  4. Mencegah balas dendam yang merusak & rangkaian "kezalimaan" : yang paling sering terjadi.
  5. Meningkatkan kualitas hubungan antar manusia.
  6. Meningkatkan kebanggaan diri.


PROSES MEMAAFKAN

  1. Disengaja
  2. Bersifat/ tidak langsung,  "ongoing process"
  3. Butuh waktu, bahkan kadang terjadi sepanjang hayat : teringat terus, 
  4. Butuh upaya dan tidak mudah.
  5. Bersifat aktif, tidak pasif, bergerak memaafkan. Jangan menggu batinmu memaafkan, berjuanglah melawan kemarahan batinmu, carikan alasan untuk memaafkan. 
  6. Berawal dari 'dalam' dan tampak manifestasinya 'di luar'. Tuntaskan kesadaran/ hati paling dalam baru perilakunya. 
  7. Membutuhkan perubahan dalam perilaku


FASE PERMAAFAN: "ENRIGHT'S MODEL"

Robert Enright, Forgiveness is a Choice


  1. Uncovering phase: menekankan pemahaman dan pengungkapan atas rasa 'sakit' yang dialami. Kita harus memahami mengapa kita pernah membencinya, apa salahnya.
  2. Decision phase: Mula mempertimbangkan untuk memaafkan dengan segala konsekuensi positif-negatifnya. Kita berfikir layak atau tidak dimaafkan, apa manfaat dan mudharatnya ketika kita maafkan. 
  3. Work phase: Mengubah sudut pandang dan berusaha memahami dan memaklumi terhadap orang yang menzalimi. Lebih memilih sisi positifnya, orang yang menyakiti kita dipandang sebagai manusia yang biasa yang mungkin salah, dia juga punya prespektif positif sendiri dan kita berusaha memahami jalannya berfikir, sampai kita bisa memaklumi.
  4. Deepening phase: Mulai memutuskan, menyadari bahwa ia tidak sendiri, setiap orang termasuk dirinya juga butuh dimaafkan sehingga perlu juga untuk memaafkan. Level spriritualnya agak naik, fase ini biasanya ketika kita telah memaafkan. 



VARIABEL PENDUKUNG PEMAAFAN


  1. Empati : kemampuan seseorang melakukan transposisi yaitu menempatkan posisi kita di posisinya orang yang diempati.
  2. Atribusi terhadap pelaku dan kesalahannya, cara kita melabeli pelaku dan kesalahannya, salahnaya, apa gara-gara kesalahan ini kita pandang dia sebagai apa.
  3. Tingkat "Luka", tergantung orangnya, ada yang sangat sensitif dan yang sangat cuek, ada yang kesalahan kecil bikin luka dalam, ada yang kesalahan besar namun tidak membuat luka apa-apa. 
  4. Karakteristik Kepribadian, orang tertentu sukar memaafkan orang tertentu mudah memaafkan, ada orang yang mudah dendam. 
  5. Kualitas Hubungan, yang akrab lebih mudah dimaafkan daripada yang tidak begitu kenal. 


KEADILAN DAN PEMAAFAN : LEVEL 1

  1. Keadilan: Punishment Morality

"Aku percaya bahwa keadilan harus ditegakkan oleh yang memiliki otoritas menghukum". 


  1. Pemaafan: Revengeful Forgiveness

"Aku dapat memaafkan orang yang menzalimiku hanya jika aku bisa menghukum orang tersebut sehingga dapat merasakan sakit yang pernah kurasakan". 


KEADILAN DAN PEMAAFAN : LEVEL 2

  1. Keadilan: Individualism

"Segala sesuatu ada timbal baliknya. Kalau engkau membantuku, aku akan membantumu."


  1. Pemaafan: Conditional or Restitutional Forgiveness

"Kalau apa yang diambil dariku dikembalikan, akan kumaafkan".


KEADILAN DAN PEMAAFAN : LEVEL 3

  1. Keadilan: Mutual Interpersonal Expectations

"Menurutku, biarlah masyarakat yang menentukan apa yang benar dan salah. Aku akan ikut saja, sehingga masyarakat tidak membenciku".


  1. Pemaafan: Expectational Forgiveness

"Aku akan memaafkan kalau masyarakat menuntutku untuk memaafkan. Aku akan memaafkan sesuai harapan masyarakat".


KEADILAN DAN PEMAAFAN : LEVEL 4

  1. Keadilan: Social System and Conscience

"Aku hanya bertindak sesuai hukum (Sosial-Politik), sehingga masyarakat teratur". 


  1. Pemaafan: Lawful Expectational Forgiveness

"Aku maafkan karena agama memerintahkan".

"Aku maafkan karena tuntutan pengadilan/ hukum/ adat". 


KEADILAN DAN PEMAAFAN : LEVEL 5

  1. Keadilan: Societal Contract

"Aku tahu setiap orang memiliki pandangan sendiri, sesuai dengan kelompoknya, meskipun demikian ada beberapa nilai (seperti kehidupan, kebebasan, persaudaraan dan lain sebagainya) harus dipedomani tanpa peduli pendapat mayoritas."


  1. Pemaafan: Forgiveness as Social Harmony

"Aku memaafkan sebab hal itu akan mengembalikan harmoni social. Pemaafan akan mengurangi friksi dan konflik social".


KEADILAN DAN PEMAAFAN : LEVEL 6

  1. Keadilan: Universal Ethical Principles

"Keadilan menurutku dibutuhkan untuk menjamin hak-hak individu di tengah masyarakat."


  1. Pemaafan: Forgiveness as Love

"Aku memaafkan karena hal itu akan menghasilkan kasih-sayang yang sejati. Karena aku harus benar-benar peduli terhadap setiap orang dan tidak menyakiti siapapun."

Hubungan ini membuka kemungkinan rekonsiliasi dan sama sekali menutup pintu balas dendam.


MEMAAFKAN DIRI YANG SALAH 

  1. RESPONSIBILITY: mengakui telah melakukan kesalahan, serta siap bertanggung-jawab sebagai akibatnya.
  2. REMORSE: menyesal dan me'rasakan' bersalah, sekaligus memunculkan tekad untuk memperbaiki tau tidak mengulangi.
  3. RESTORATION: kesediaan untuk memperbaiki, mengembalikan, memulihkan kembali, kepada orang yang disakiti / disalahi.
  4. RENEWAL: memaafkan diri sendiri, berpikir dan bertindak serta tidak terpenjara oleh kesalahan di masa lalu.


DERRIDA: MAAF YANG BERSYARAT MEMAAFKAN YANG TAK TERMAAFKAN

  1. Maaf yang bersyarat, bagi Derrida, bukanlah sebenar-benar maaf. la sejatinya adalah transaksi, timbal-balik ekonomis, yang dengan satu dan lain cara punya data tawar politis tertentu, lebih-lebih jika ia mengharuskan adegan-adegan penyesalan ("scense of repentance").
  2. Maaf itu menjadi bersyarat karena ia diberikan hanya jika yang tersalah melakukan permintaan maaf (apology, excuse), pengakuan (confession), penyesalan (repentance), dan/atau penebusan (penance, redemption).
  3. Maaf yang murni, adalah maaf yang diberikan secara unconditional. Di sini maaf merengkuh asosiasi maknanya yang tak-bisa-dipisahkan (indissociable), yaitu memberi (for-give, par-donner), bukan meminta atau menuntut.
  4. Orang sebenarnya tak benar-benar sedang memaafkan ketika yang dimaafkan adalah hal-hal yang dengan mudah termaafkan atau 'bisa-dimaafkan'. Ironisnya, biasanya yang begitu ingin dimaafkan justru adalah hal-hal yang-tak-termaafkan, yakni ketika suatu kejahatan sudah terlalu kejam untuk 'sekedar' dimaafkan. Tapi justru saat berhadapan dengan kejahatan yang terlalu kejam untuk-dan karena itu bisa-dimaafkan itulah, maaf, kalau benar ia tak mustahil terjadi, menjadi murni. Di sinilah aporia: "memaafkan hanya yang-tak termaafkan" (forgiveness forgives only the unforgivable). 


DALIL 

"Dan tidaklah Allah ta'ala menambah kepada seorang hamba dengan sifat pemaaf kecuali kemuliaan."

[HR. Muslim]


"Mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. [Ali-Imran/3:134]



"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (Asy-syuro: 43)



Surat Asy-Syura Ayat 40

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Dan Allah adalah Mara Pengampun lagi

Maha Penyayang [An Nur: 22]


ADAGIUM


"The Weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the STRONG". 

Mahatma Gandhi


"The stupid neither forgive nor forget; the naïve forgive and forget; the wise forgive but do not forget".

- Thomas Szasz


"To err is human; to forgive, divine".

Alexander Pope


"AN EYE FOR AN EYE. AND THE WHOLE WORLD WOULD BE BLIND".

KAHLIL GIBRAN


"Everyone says forgiveness is a lovely idea,

until they have something to forgive"

- C. S. Lewis



"Forgiveness is not an occasional act,

it is a permanent attitude". 

Martin Luther King Jr.


Demikian ulasan yang bisa saya catat untuk menambah keilmuan dan peningkatan kualitas diri, ada kurang lebihnya kami dalam menulis saya pribadi mohon maaf, juga kalau terdapat koreksi hendaknya kamu mohon disampaikan langsung kepada kami. Akhir literasi, saya menyampaikan selamat hari raya idul fitri 1445 H. Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. 


Eko Rudianto

Sekeluarga

H-8 Jelang RAKOR FPRB Jatim 2024, Pengurus Inti Siap Gelar Agenda 26 April 2024 Mendatang

 

BLITAR | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam suasana lebaran, pengurus forum pengurangan risiko bencana (F-PRB) Jawa Timur mengadakan pertemuan terbatas di rumah Avie, aktivis Toyota Land Cruiser Indonesia (TLCI), di daerah Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Kamis (18/04/2024).

Acara yang digelar pasca lebaran ini dimanfaatkan untuk mematangkan agenda rapat koordinasi (rakor) yang rencananya akan di adakan di sebuah Hotel minggu depan, di Kota Malang.

Dimana, dalam kegiatan rakor nanti juga akan dibahas tentang program kerja per bidang yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan komunitas relawan.

Catur Sudarmanto, selaku Sekjen F-PRB Jatim, berharap agar semua pengurus dapat berpartisipasi aktif dalam mensukseskan rakor, agar keberadaan forum benar-benar bermanfaat dan bermartabat bagi semua pihak.

"Diharapkan masing-masing bidang menyusun program yang dapat dilaksanakan sehingga para pihak dapat merasakan manfaat keberadaan forum,'   Kata mBah Darmo, 

Dalam jagongan santai itu juga ada usulan agar forum memiliki sekretariat yang dapat dimanfaatkan untuk berkoordinasi antar pengurus maupun berbagai pihak. Termasuk menjadi tempat jagongan antar komunitas relawan untuk memudahkan koordinasi dalam kegiatan kebencanaan 

Cak Anam, wakil sekjen FPRB Jatim, bilang akan menggandeng Pertamina untuk mendukung program forum. Begitu juga dengan Zamzami, yang akan merangkul PT. Sampoerna dalam sosialisasi pengurangan risiko bencana untuk membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan.

Dalam acara itu juga dilakukan serah terima buku tentang kebencanaan karya Setya Haksama, dosen Universitas Airlangga. Dimana buku ini sangat menarik untuk bahan diskusi menambah wawasan. Siti Fatimah, saat dimintai kesan terkait dengan acara jagongan ini.

"sangat senang berkesempatan hadir di rumah Avie, dan terkesan akan tuan rumah yang sangat aktif bergerak  di bidang sosial kemanusiaan. Semoga anggota forum dapat meneladani kiprahnya"  pungkasnya.

Harlah PMII 64, Menelisik Gagasan Kepemimpinan ala Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IV

 

Ketua KNPI Dampit saat meberikan materi dihadapan kader PMII (doc.pri)

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Organisasi yang diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) telah berumur 64 Tahun pada 17 April 2024. Organisasi yang dinisbatkan memiliki anggota dari kelompok cendekiawan, ilmuan yang disebut mahasiswa ini memangku harapan besar bagi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, seorang pemuda dengan titel mahasiswa diharapkan menjadi agent of change dalam perubahan berkemajuan bagi bangsanya. 

Mahasiswa telah banyak disebut-sebut sebagai kelompok dengan ketajaman dan level kritis tinggi terhadap setiap kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah terhadap rakyatnya. Demi menjaga marwah tersebut dalam kesempatan relfeksi harlah yang ke-64 ini saya menulis beberapa gagasan dan prinsip kepemimpinan yang telah dicetuskan oleh raja sekaligus pujangga jawa yang sangat fenomenal yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara Kaping IV. 


Kami merasa, gagasan falsafah kepemimpinan jawa ini hendaknya dipopulerkan kembali, ajaran-ajaran kebijaksanaan ini hendaknya disebarkan kembali ditengah zaman yang serba cepat dan penuh ketidakpastian ini, mengingat ajaran prinsip dan falsafah kepemimpinan jawa ini telah banyak mengantarkan pada zaman kesuksesan dibuktikan dengan kemajuan kerajaan-kerajaan jawa pada saat itu. Disisi lain, agar supaya ajaran yang juga merupakan ilmu ini kemudian tidak menjadi informasi saja tanpa adanya pelestarian atau penerus atau bahkan pengalaman. Atau lebih ironisnya lagi akan menjadi ajaran yang dimuseumkan kelak oleh anak cucu kita. 


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bagaimana ajaran, prinsip dan falsafah kepemimpinan yang ada pada adat jawa, maka sedikit kita memberikan pengantar pada diri kita, sedikit lebih dekat dengan KGPAA Mangkunegara IV agar kita tahu siapa beliau, meskipun kadang melihat siapa yang berbicara tidak disarankan dalam islam namun lihatlah apa yang dibicarakan, meskipun yang berbicara adalah anak kecil namun ajaran itu benar maka amalkanlah. Namun kita lebih memotivasi diri agar lebih mantab dalam mengamalkan tirakat yang dilakukan oleh salah satu orang hebat yang ada di jawa ini. 


PENGANTAR

Perlu diketahui belajar menjadi seorang pemimpin adalah fardhu bagi setiap orang, bukan fardhu kifayah karena tidak ada orang yang tidak berstatus pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri dan keluarganya. KGPAA Mangkenegara IV ini berasal dari keluarga Mangkunegaran. 


Memiliki nama asli Raden Mas Sudiro, yang lahir lahir pada tahu 1811 M, kemudian dilantik menjadi raja pada tahun 1853 M, lalu akhirnya meninggal 1881 M. Ibunya adalah putri dari Mangkunegara II atau bisa disebut cucu dari Mangkunegara II ayahnya menantunya Pakubuwono III atau cicitnya Pakubuwono, sejak kecil diasuh kakeknya Mangkunegara II. Selain menjadi raja/ adipati KGPAA juga termasuk pujangga. Tercatat banyak kitab/ serat yang lahir dari istanba kala itu tercatat kurang lebih sekitar 42 naskah kitab dan serat termasuk wedhatama dan beberapa yang membahas mengenai komposisi gamelan-gamelan. Agar tidak berpanjang lebar maka kita langsung masuk pada inti ajarannya. 


KATEGORI PEMIMPIN JAWA 

Dalam tradisi filsafat jawa ada pandangan mengenai kategori-kategori pemimpin : 

  1. Nistha : Pemimpin yang hina, yang hanya memimpin dirinya sendiri, sama sekali mengabaikan tugas dan tanggujawabnya, hanya mementingkan dirinya, keluarga atah kelompok sendiri. 
  2. Madya : Pemimpin yang sebenarnya sudah amanah, dia sudah menjalankan tugas dan kewajibkan yang dia jalankan setelah itu dia menuntut haknya (gaji/ imbalan). Kewajibkan dijalankan haknya juga dia tuntut, tidak masalah pemimpin seperti ini, namun dalam kategori jawa termasuk pemimpin yang cukup belum istimewa
  3. Utama : Pemimpin yang menjalankan kewajiban dan apa yang harus dia jalankan, bahkan dia lebihkan. Bahkan rela berkorban demi kebahagiaan, kesehjateraan, kemakmuran tanpa menghitung hak-hak yang dia dapatkan. Ini termasuk dalam pemimpin unggulan, pemimpin yang istimewa dalam tradisi filsafat pemimpin jawa. 


KUALIFIKASI PEMIMPIN JAWA : STABILITAS MORAL

Stabilitas moral bisa ditinjau dalam agama ialah menegakkan moral/ akhlaknya, antaralain : 

  1. Aja Gumunan : Tidak Mudah Kagum dengan sesuatu, hidup sangat dinamis akan ketemu banyak kejadian istimewa. Biasanya orang yang kudah kagum akan mudab tertipu, misalnya tertipu saat ada pesulap, bisanya orang seperti ini sulit berfikir jernih. Perhatian kita ditarik pada sesuatu hal sementara pada bagian lain kita ditipu. 


  1. Aja Kagetan : Jangan Mudah Terkejut/ heran. Pemimpin yang mudah tekejut seperti ini menunjukkan dia tidak siap menerima kenyataan. Membuat fikiran tidak jernih, maka kita perlu menambah wawasan dan pengetahuan sehingga pengetahuan luas dan apapun mampu membacanya, paling tidak kita sikapi itu dengan pemikiran apapun bisa terjadi jika tuhan memutuskan, tidak harus terkejut atau heran. 


  1. Aja Dumeh : Jangan Sombong, jangan mentang-mentang. Jangan mentang-mentang jadi pimpinan lalu menindas, jangan mentang-mentang jadi rakyat lalu tidak mau diatur, jangan mentang mentang kaya lalu boros, jangan mentang-mentang pintar lalu mintari yang lain. 
  1. Prasaja : Hidup Sederhana, sesuai kebutuhan dan secukupnya. Kadang disebut Bersahaja, tidak terlihat sengsara dan atau bermewah-mewah 
  2. Manjing Ajur Ajer : Ajur artinya Hancur dan Ajer artinya cair, maksunya seorang pemimpin yang harus bisa membaur ditengah masyarakatnya, pemimpin harus bisa campur dengan masyarakay, tidak boleh menjadi elit yang menjauh dari masyarakat, tidak boleh menjadi orang istimewa yang tidak boleh disentuh, mau ditemui saja sudah, mau diajak ngobrol takut dimarahi, mau mendekat saja diusir. Menjadi seorang pemimpin tidak boleh menempatkan diri secara berjarak dari masyarakatnya. Seorang pemimpin diharapkan menyatu dengan masyarakat. Agar kehendak rakyat dan pemimpin nyambung. 


KUALIFIKASI PEMIMPIN : MENGUASAI RAOS GESANG

Seorang pemimpin dituntut untuk menghidupkan rasa/ bathin. Karena ciri nalar jawa itu ada titik tekan batin atau rasa, salahsatu prinsip dari Ki Ageng Suryamentaram terkait pemimpin yang harus menghidupkan rasa atau batin yaitu nurani atau ituisi antara lain 


  1. Bisa Rumangsa, Ojo Rumangsa Bisa : Empati atau bisa memposisikan atau menempatkan dirinya diposisi rakyat sehingga pemimpin membayangkan rasa yang dirasakan rakyat, akhirnya lahir rasa sayang karena turut merasakan. Tujuannya agar Prespektif pemimpin harus sesuai dengan prespektif yang dipimpin, sehingga keputusan dan kebijakan yang diambil, adalah kebijakan yang empatik berpihak kepada rakyat. Bukan visi dari pribadinya namun visi dari masyarakat. Kebalikannya adalah 'rumangsa bisa', orang tidak bisa empatik dia merasa kebenaran hanya pada ada dirinya saja, menganggap orang lain harus ikut kebenarannya. Padahal dirinya tidak mampu namun mengaggal dirinya mampu. Termasuk juga orang yang tidak mau belajar. 
  2. Angrasa Wani : Punya rasa keberanian, berani memulai, berani mengakhiri, berani belajar, berani salah, berani berjuang. Orang hidup kalau tidak punya rasa berani dia tidak akan bergerak. Dia akan cafi sudut aman hidupnya, dia akan berlindung di zona nyaman kesehariannya. Kalau pemimpin tidak punya keberanian, maka yang akan dia pimpin pada akhirnya akan merosot, tidak bisa maju. Kepemimpinannya tidak akan membawa perubahan apa-apa, padahal perubahan keberanian. Maka pemimpin harus berani melakukan inovasi, terobosan tidak takut dengan risiko. 
  3. Angrasa Kleru : Berani merasa/ mengakui bahwa dirinya salah bila memang dirinya salah. Manusia sangat wajar bila dirinya mempunyai salah, bahkan seorang tidak manusiawi menganggap dirinya benar terus. Manusia yang utama dia sadar kalau mengaku kalau saat dirinya salah, akhirnya tidak bisa menjadi lebih baik, hidupnya akan statis karena tidak ada pembenahan disetiap kesalahan. 
  4. Bener tur pener : Pemimpin harus ada diranah kebenaran dan keadilan, artinya kebenaran yang diterapkan pas, ruang, situasidan waktunya serta konteksnya sesuai. Sekarang banyak orang benar namun tidak sesuai dengan konteks dan situasi kebenaran itu, misalnya dalam debat. 


JALAN KEPEMIMPINAN : ASTA BRATA 

Asta Brata ini diambil dari kisah Ramayana yang ditulis oleh resi Walmiki, nasehatnya Rama kepada adiknya barata sewaktu akan meninggalkan kerjaan dan dinasehatkan kepada adiknya Rahwana yaitu Gunawan Wibisana setelah tewasnya Rahwana dan akan menggantikan menjadi Raja di Ngalengka, kidah ini lalu ditulis dan ada di Serat Ramajarwa oleh Raden Ngabei Yasadipura


8 jalan kepempinan dengan simbol-simbol alam, seorang pemimpin diharapkan berprilaku seperti prilakunya alam semesta, antaralain : 


  1. Ambeging Lintang : Pemimpin harus mengikuti jalannya bintang, bintang adalah simbol pedoman atau petunjuk, maka pemimpin harus bisa menjadi teladan atau masyarakatnya.
  2. Ambeging Surya : Pemimpin harus menempuh jalannya matahari, matahari adalah simbol keadilan dan kekuatan. Matahari memeberikan energi dan kekuatan tanpa memilih, sekaligus adil. Matahari tidak memilih siapa yang diberi cahaya dan siapa yang tidak. Kalau ada yang tidak kebagian cahaya mungkin dia menutupinya dengan sesuatu atau tertutupi sehingga cahanya tidak sampai. Seorang pemimpin harus menjalankan jalannya matahari adil dan memberi kekuatan. 
  3. Ambeging Rembulan : Pemimpin harus mengikuti jalannya rembuan, merupakan simbol penerangan dalam kegelapan. Pemimpin harus menerangi masyarakatnya, mencerahkan dan mencerdaskannya. 
  4. Ambeging Angin : Pemimpun harus memberi solusi dan kesejukan kepada rakyatnya. Sebagimana yang dilakukan angin. Angin selalu memberikan kesejukan disetiap hembusan dan selalu memberikan jalan keluar, angin itu lubang sedikit bisa keluar adalah simbol dari memberi solusi. 
  5. Ambeging Mendhung : Pemimpin harus berwibawa namun tidak menakutkan, nanti mendhung akan menjadi hujan dan memberi anugerah yang menyenangkan. Pemimpin harus berwibawa dan berwibawa tidak perlu menakutkan. 
  6. Ambeging Geni : Pemimpin mampu memberantas kejahatan, mampu menegakkan hukum, kalau salah dibasmi, kalau menyusahkan disingkirkan. 
  7. Ambeging Banyu/ Samudro : Simbol dari keluasan, kesabaran, kesabaran, dan siap menampung segala hal. Pemimpin harus bisa momong semua rakyatnya, menampung berbagai permasalahan rakyatnya. Sebagaimana laut dia akan menjadi muara terakhirnya semua aliran air sungai-sungai dan dia siap menampung apapun yang datang dan hadir. Dia luas, tangguh dan sabar. 
  8. Ambeging Bumi : Pemimpin harus kuat dan tangguh meskipun diinjak injak, meskipun angakara murka diatasnya dia sanggup serta membalasnya dengan kesehjateraan kepada manusia diatasnya, juga sebagai simbol manusia diatasnya sebagai rakyat yang harus berada diatas. Karena diatas pemimpin adalah rakyat. 


DHARMA PEMIMPIN 

Kewajiban seprang pemimpin menurut Serat Pramayoga Oleh Raden Ngabei Ranggawarsita


  1. Hanguripi : Pemimpin harus bisa mewujudkan, mendorong kehidupan yang layak bagi rakyat yang dia pimpin. 
  2. Hangrungkepi : Seorang pemimpin harus berani berkorban, tidan mencari selamat sendiri dan enaknya sendiri. 
  3. Hangruwat : Seorang pemimpin harus mampu memberantas masalah, menyelesaikan konflik dan problem. 
  4. Hanata : Seorang pemimpin harus bisa mengatur. Menata. Membuat tertib. 
  5. Hamengkoni : Seorang pemimpin harus bisa memangku, memberikan bingkai, agar masyarakat yang dia pimpin rukun dan bersatu. 
  6. Hangayomi : Pemimpin harus memberi perlindungan.
  7. Hanguribi : Pemimpun harus bisa menyalakan dan membangkitakn semangat rakyat yang dia pimpin. 
  8. Hamemayu : Seorang pemimpin harus bisa menjaga harmoni dan ketentraman rakyatnya. 


NASEHAT KEPEMIMPINAN WEDHATAMA 


ETIKA PEMIMPIN

  1. Selalu ingat dan waspada (eling Ian waspada).

Orang jangan sampai 'berobat sesudah terluka' (atetamba yen wus bucik). Yang demikian itu, meskipun orang mempunyai pengetahuan, tetapi tidak ada gunanya.


  1. Setiap orang orang menghindari sifat-sifat angkara dan perbuatan nista (awya mematuh nalutuh).

Sifat angkara itu suka mencaci maki tapa isi, asalkan marah-marah (kareme anguwus-uwus, uwose tan ana, mung janjine muring-muring) dan kemarahannya dilampiaskan untuk memukul orang lain.


  1. Serat Wedhatama mengajarkan agar orang jangan sampai bertindak kurang sopan santun dalam pertemuan, sehingga memalukan (gonyak-ganyuk nglelingsemi).

Demikian juga, jangan bertindak semaunya sendiri (nggugu karepe priyangga). Sifatnya, jika berbicara tapa dipikirkan lebih dahulu, tidak mau dianggap bodoh, dan mabuk pujian.

Orang harus dapat menempatkan diri (troping angganiralmnel dan mematuhi tatanan negara (angger ugering keprabon).


  1. Orang yang baik budinya it biasanya pandai bergaul dengan berbagai kalangan (bangkit ajur ajer).

Meskipun pengetahuannya benar dan berbeda dengan pendapat orang lain, ia bersikap baik, sekedar untuk menyenangkan hati orang lain (mung ngenaki tyasing lyan).

Oleh karena itu kadang kala ia berpura-pura bodoh (den bisa mbusuki ujaring janmi).

Orang yang bilaksana akan menanggapi orang yang dungu dengan Cara yang halus (sinamun ing samudana) dan baik (sesadon ing adu manis).


  1. Jangan berperilaku seperti perilakunya orang yang dungu, yang bualannya tidak karan dan tidak masuk akal (ngandhar-andhar angendhukur, kandhane nora kaprah).

Orang yang dung itu suka sombong (anggung gumrunggung) dan ingin dipuji setiap hari (ugungan sedina-dina).

Orang yang picik pengetahuannya, namun sombong, watakya tampak ketika bertutur kata, tak mau kalah (lumuh asor kudu unggul), dan meremehkan orang lain (sumengah Sesongaran). 


  1. Contohlah perilaku utama, bagi manusia Nusantara, orang besar dari Ngeksiganda (Mataram), Panembahan Senopati, yang tekun, mengurangi hawa nafsu, dengan jalan prihatin, serta siang malam selalu berkarya membuat hati tenteram bagi sesama (Bait Sinom).
  1. Dalam setiap pergaulan, membangun sikap tahu diri. Setiap ada kesempatan, Di saat waktu longgar, mengembara untuk bertapa, menggapai cita-cita hati, hanyut dalam keheningan kalbu. Senantiasa menjaga hati untuk prihatin, dengan tekad kuat, membatasi makan dan tidur (Bait Sinom).
  1. Ilmu itu dapat kita peroleh melalui laku. Dimulai dengan kas. Maksudnya kas adalah memberi kekuatan, kekokohan; serta harus teguh dalam melawan angkara murka (Bait Pucung).
  1. Salahnya sendiri yang tidak mengerti, paugeran orang hidup itu demikian seyogyanya. Hidup dengan tiga perkara; Wirya/Keluhuran, arta/kemakmuran, winasis/ ilmu pengetahuan. Bila tak satu pun dapat diraih dari ketiga perkara itu, habis lah harga diri manusia. Lebih berharga daun jati kering, Akhirnya mendapatlah derita, jadi pengemis dan terlunta (Bait Sinom).
  1. Di zaman nanti, anak muda bila mendapat petunjuk nyata, tidak pernah dijalani, Hanya menuruti kehendaknya, Kakeknya akan diajari, dengan mengandalkan gurunya, yang dianggap pandita negara yang pandai, serta sudah menguasai makrifat (Bait Sinom).
  1. Belum cakap ilmu Buru-buru ingin dianggap pandai. Tercemar nafsu, selalu merasa kurang, dan tertutup oleh pamrih, sulit untuk manunggal pada Yang Mahakuasa (Bait Pucung).
  1. Ilmunya sebatas mulut, Kata-katanya di gaib-gaibkan, Dibantah sedikit saja tidak mau, mata membelalak alisnya menjadi satu, Bukankah yang seperti it pandita palsu,..anakku ? (Bait Kinanthi).


TRIPAMA : TIGA KSATRIA TELADAN

  1. Bambang Sumantri/ Patih Suwanda (Guna-Kaya-Purun) :
  2. Kumbakarna (Cinta Tanah Air) :
  3. Adipti Karna (Kesetiaan dan Keteguhan) : 

Demikianlah ajaran prinsip falsafah kepemimpinan jawa yang berhasil kami rangkum dadi gagasan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPPA) Mangkunegara Kaping IV. Semoga bisa kita semua meniru atau paling tidak mengamalkan sebagian tirakatan beliau yang telah sukses beliau susun dalam prinsip serta dalam bentuk laku kesehariannya. Jika terdapat kesalahan dalam penyusunan tulisan pada artikel ini saya pribadi memohon maaf. 

GUNUNG SEMERU MUNTAHKAN LAHAR DINGIN AKIBAT HUJAN INTENSITAS DERAS

 


LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM : Hujan deras yang turun dalam waktu yang cukup lama telah memicu terjadinya longsor di beberapa titik di jalur piket nol Jalan Raya Dampit, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

 

hujan yang terus-menerus menyebabkan Jalur Malang selatan arah ke Lumajang tidak dapat dilalui kendaraan.

 

Sementara, jalur alternatif melalui curah kobokan juga tidak dapat dilewati karena tergenang banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang terjadi malam saat ini.

 

Akibatnya, ia yang sebelumnya berencana pulang ke Banyuwangi melalui jalur Ampelgading – Pronojiwo, terpaksa harus memutar arah menuju Probolinggo.

 

Longsor itu tentu menjadi kendala serius bagi para pengguna jalan yang hendak melintasi wilayah tersebut.

 

Pihak Pusdalops BPBD Lumajang sudah mengambil langkah-langkah untuk membersihkan dan memperbaiki jalur tersebut, sehingga lalu lintas dapat kembali normal.

 

Namun karena kondisi cuaca masih belum kondusif membuat petugas meminta pengguna jalan  dapat melanjutkan perjalanan dengan menghindari jalur Piket Nol Lumajang.

Dikabarkan 8 Jembatan Di Lumajang Putus, Serta 1 Warga Meninggal Akibat Longsor Imbas Hujan Deras 18 April 2024

 


LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM : 
Hujan deras mengguyur wilayah Lumajang mulai pukul 16.00 WIB hingga dini hari menyebabkan beberapa titik lokasi mengalami peningkatan debit air. Pantauan CCTV Semeru dan alat seismograf menunjukkan getaran banjir aliran lahar atau sungai di sekitar gunung Semeru menunjukkan amplitudo maksimalnya yaitu 30 milimeter, Kamis (18/4/24). 

Dari pantauan warganet dan unggahan beberapa video yang telah tersebar luas melalui whatsapp group menampilkan sejumlah wilayah terendam banjir, terpantau kurang lebih 8 jembatan putus serta satu korban meninggal dunia atasnama Mira (47) warga RT 1 RW 1 Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

Relawan dari Unsur NU yaitu LPBI NU segera tanggap dalam merespon bencana banjir dan tanah longsor ini. Salam, ketua LPBI NU Kacamatan Pronojiwo menjelaskan dalam pesan singkat beserta foto dan video melalui pesan Whatsappnya. 

"Relawan NU (LPBI MWC NU Pronojiwo Lumajang) ikut evakuasi korban longsor di Desa Sumberurip kecamatan Pronojiwo. malam ini (18 April 2024). Korban meninggal atas nama Mira umur 47 thn warga  RT 01/01 Desa Sumberurip kec pronojiwo" tulis Salam. 

Hingga berita ini diterbitkan, jenazah telah berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. Selain kerugaian nyawa dan material, terdapat pula kerugain fasilitas umum berupa jembatan, beberapa jembatan ada yang putus atau hanya terdampak. Berikut merupakan Jembatan yang terdampak dan putus dari pantauan video netizen yang tersebat itu meliputi : 


1. Jembatan Kloposawit

2. Jembatan Jurang Mangu, Purwosono Kec. Sumbersuko

3. Jembatan Gesang (terdampak/ tidak putus)

4. Jembatan Kali Durek Jalan Uter Pasirian

5. Jembatan Tegir Pasirian

6. Jembatan Perbatasan Sari Kemuning Pasrujambe (terdampak/ tidak putus)

7. Jembatan Gondoruso

8. Jembatan Menjangan Bedayu Senduro

9. Jembatan Kebonagung - Sukodono (terdampak/ tidak putus)


Dikabarkan PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni (Yuyun) malam ini turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi lapangan, serta beberapa anggota dari masing-masing polsek sudah turun ke lokasi, begitupula dengan anggota BPBD dan Relawan Setempat. 


Paguyuban Pemuda Sumbersari Jambangan, Sukses Gelar Atraksi Kesenian Bantengan Dengan Ratusan Pengunjung

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Warga RT 02 Sumbersari bersinergi dengan Paguyuban Pemuda RW 01 malam ini menyelenggarakan atraksi kesenian Bantengan yang lebih populer akhir-akhir ini disebut Mberot, Kamis (18/4/24). 

Didukung oleh empat grup Bantengan dari Tajinan, Desa Bringin, desa Sumberputih dan tuan rumah Putro Lembu Jatisari, acara digelar siang dan malam. 

Acara yang didukung Blizzard audio profesional ini dimulai tepat pukul 14.00 WIB dan dibuka oleh Putro Lembu Jatisari junior lalu dilanjutkan grup yang dari Bringin-Wajak.  Sedangkan malamnya setelah Satrio Lor-X dari Sunberputih, tampil Ronggolawe dari kecamatan Tajinan dan ditutup tuan rumah Putro Lembu Jatisari. 

Didukung oleh Blizzard audio yang benar-benar tampil memukau dan nyaris sempurna, ditengah rintik hujan yang sejak sore mengguyur sebagian besar wilayah Malang, penonton sangat antusias menyaksikan acara ini bahkan sampai acara diakhiri, penonton seolah-olah enggan untuk pulang. 

Ketua panitia yang ditunjuk oleh ketua RT yakni Cak Tarmuji menyampaikan bahwa acara ini terselenggara berkat kekompakan dan kebersamaan yang kuat antara kaum muda dan kaum tua serta dengan pemerintahan desa setempat. 

Salah-satu warga mengungkapkan kepuasannya dengan suksesnya acara ini bahkan sampai berakhir tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.

Akibat Bencana Banjir Lumajang 2024, Bupati Keluarkan SK Status Tanggap Darurat 14 Hari

 


LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM : Bencana alam banjir akibat cuaca ekstrim yang terjadi pada 18 April 2024 yang menyebabkan beberapa korban jiwa, kerugian material serta akses fasilitas umum yang terjadi di Lumajang. 

Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan respon salahsatunya dengan penerbitan SK Status Tanggap Darurat Nomor 100.3.3.2/156/KEP/427.12/2024 Tanggal 19 April 2024 Tentang Status Tanggap Darurat Hidrometeorologi Kabupaten Lumajang. 

Surat edaran tersebut berisi percepatan penanganan bencana banjir yang sedang terjadi hingga maksimal 14 hari sejak tanggal diterbitkan. Selain klaster shelter/ pengungsian, klaster Water Sanitation and Hygiene (WASH) juga terdampak.

Hasil laporan warga Desa Lempeni Dusun Kalipancing melaporkan bahwa saluran pipa PDAM diwilayahnya khususnya PERUM, Sampit terputus akibat banjir, hal ini sudah dilaporkan kepada PDAM Kecamatan Pasirian dan telah dilakukan survey namun penanganan/ tindakan dilakukan dihari Rabu. 

Akibatnya, banyak warga yang membutuhkan bantuan/ penguriman air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk konsumsi dan bersih diri. SK tersebut ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni pada 19 April 2024. 

Berikut link softcopy SK Status Tanggap Darurat Hidrometeorologi Kabupaten Lumajang 2024 :

SK. No. 156_2024 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Lumajang Tahun 2024.pdf 


Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...