Senin, 23 September 2024

Produksi Playmat Interaktif: Kuatkan Pendidikan Daerah Pinggiran dan Mendukung Keterampilan STEAM

 

Abdul Rahman Prasetyo, M.Pd bersama para peserta telah memproduksi playmat interaktif berbasis audio visual

PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan di daerah pinggiran seringkali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga kurangnya akses ke teknologi modern. Menjawab tantangan tersebut, sebuah inisiatif inovatif yakni produksi playmat interaktif berbasis audio visual dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di Kabupaten Pacitan. 

Kegiatan produksi tersebut melibatkan 12 sekolah dasar yang ada di sekitar pesisir Kabupaten Pacitan. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi bagi sekolah-sekolah yang kurang terfasilitasi, tetapi juga memperkenalkan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang relevan dengan muatan lokal.

Pelatihan ini berlangsung dari bulan Juli hingga November 2024, dipimpin oleh Abdul Rahman Prasetyo, S.Pd, M.Pd, seorang dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) dengan menggandeng komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali siswa dan guru dengan keterampilan yang tidak hanya berfokus pada kreativitas, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru di wilayah tersebut. Melalui teknik tufting, para peserta dilatih untuk memproduksi playmat yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran audio-visual yang menarik. 

“Kami ingin memberikan akses pendidikan berkualitas melalui inovasi produk yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah pinggiran. Produk playmat interaktif ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu belajar, tetapi juga dapat menjadi produk unggulan yang meningkatkan daya saing sekolah dalam komunitasnya,” ujar Abdul Rahman Prasetyo. 

Menurutnya, dengan memadukan teknologi sederhana dan muatan lokal, siswa akan lebih mudah menyerap pelajaran, terutama dalam bidang STEAM. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong keterlibatan komunitas secara aktif. Pacitan Cerdas (PACE), sebuah komunitas lokal yang selama ini fokus pada pemberdayaan pendidikan di daerah terpencil, menjadi mitra penting dalam mengembangkan keterampilan para peserta pelatihan. Kolaborasi ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas, poin 8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan.

Demo pembuatan playmat interaktif berbasis audio visual oleh tim

Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek). Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan tidak hanya pada pengembangan sumber daya manusia di sekolah-sekolah pinggiran Pacitan, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui produk yang memiliki nilai jual.

Melalui pelatihan ini, diharapkan sekolah-sekolah di wilayah pinggiran Pacitan mampu lebih mandiri dalam menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Playmat yang dihasilkan akan mendukung proses belajar secara efektif, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan kreativitas lokal, produk ini dapat dikembangkan sebagai industri kreatif yang tidak hanya bermanfaat bagi pendidikan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Pelatihan Batik Cap Motif Khas Pacitan, Kembangkan Kreativitas dan Jiwa Wirausaha Generasi Muda

 


PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pendidikan berbasis seni dan budaya kini semakin dilirik dan mendapat banyak perhatian, terutama dalam rangka memperkuat identitas lokal dan meningkatkan keterampilan anak-anak. Oleh karena itu salah satu dosen seni rupa Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., menggagas pelatihan batik cap bagi siswa sekolah dasar di daerah Kabupaten Pacitan. Dengan menggandeng komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE), kegiatan ini terlaksana selama periode bulan Juli hingga November 2024 dan diikuti oleh 12 sekolah dasar. 

Mengusung konsep Adaptive Learning dan Technopreneurship Digital, pelatihan ini menggabungkan pembelajaran interaktif yang berfokus pada kreativitas, sekaligus memberikan pengetahuan mengenai aspek wirausaha berbasis teknologi kepada para peserta didik.

Dalam pelatihan ini, anak-anak tidak hanya diperkenalkan pada teknik dasar batik cap, tetapi juga diberikan pemahaman mengenai proses produksi yang dapat dikembangkan secara kreatif. Para peserta diajak untuk mengeksplorasi motif-motif khas Kabupaten Pacitan yang memiliki nilai historis dan budaya. Proses ini juga dirancang agar peserta mampu merasakan pengalaman langsung membuat batik dengan menggunakan alat cap. Keterlibatan anak-anak dalam kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya batik sejak usia dini sekaligus menumbuhkan minat mereka pada bidang seni dan wirausaha.

Ketua kegiatan, Dr. Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd, menyampaikan harapan agar siswa tidak hanya memahami teknik batik namun juga memiliki rasa bangga akan warisan budaya serta menumbuhkan nilai ekonomi melalui keterampilan membatik dan teknik wirausaha digital.

“Kami berharap melalui pelatihan ini, anak-anak tidak hanya memahami teknik batik, tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap warisan budaya daerah mereka. Lebih dari itu, kami ingin mereka dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi peluang ekonomi di masa mendatang.” Tutur Dr. Ike

Selain itu, pelatihan ini juga mencakup pengenalan aspek kewirausahaan, seperti bagaimana memasarkan produk batik hasil karya anak-anak melalui platform digital.

Pendekatan adaptif dalam kegiatan ini memungkinkan anak-anak dengan berbagai latar belakang pendidikan dan keterampilan untuk tetap dapat mengikuti pelatihan secara maksimal. Dengan didukung oleh teknologi digital, pelatihan ini memperkenalkan para peserta pada penggunaan media sosial dan e-commerce sebagai alat untuk memperluas pasar dan mempromosikan produk mereka.

Kegiatan ini sejalan dengan upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam program Bima.

Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda di Pacitan agar lebih tertarik pada seni batik serta mampu mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis budaya lokal. Dengan keterampilan membatik yang mereka pelajari, diharapkan anak muda dapat memanfaatkan warisan budaya tersebut sebagai peluang usaha, memperkenalkan batik Pacitan ke pasar yang lebih luas, dan turut melestarikan tradisi. Selain itu, pelatihan ini juga akan membekali mereka dengan pengetahuan untuk mengembangkan potensi daerah dalam sektor ekonomi kreatif.


Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Daur Ulang Bungkus Semen di Sekolah Pinggiran Pacitan: Lestarikan Wayang Beber dan Tumbuhkan Wawasan Kedudayaan

 


PACITAN | JATIMSATUNEWS.COM : Pelestarian budaya seringkali menjadi tantangan tersendiri ketika menghadapi ancaman kepunahan. Hal ini mendorong lahirnya inisiatif inovatif yang menggabungkan pendidikan, budaya, dan lingkungan, seperti yang dilakukan oleh tim pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) yakni pelatihan daur ulang limbah bungkus semen menjadi merchandise wayang Beber. Dalam rentang waktu antara Juli hingga November 2024, 12 sekolah di wilayah pinggiran Pacitan menjadi sasaran lokasi dari program pelatihan tersebut. Kegiatan ini berfokus pada revitalisasi budaya Wayang Beber yang mulai terlupakan dengan menekankan aspek merchandise kebudayaan.

Proyek yang digagas oleh Dr. Iriaji, M.Pd., dosen Universitas Negeri Malang (UM) ini bekerja sama dengan komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE). Kegiatan ini juga semakin sukses karena mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, melalui program Bima yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Pendekatan inovatif dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan bungkus semen yang biasanya dianggap sebagai limbah, untuk diubah menjadi media ekspresi seni budaya Wayang Beber. Bungkus semen yang didaur ulang kemudian dijadikan bahan utama untuk membuat produk budaya, seperti merchandise, yang menarik perhatian kalangan muda dan masyarakat luas. 

Melalui pendekatan kreatif ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung dalam proses produksi, tetapi juga terlibat dalam mempromosikan budaya lokal yang hampir punah. Pelatihan ini diadakan tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan baru bagi siswa sekolah, tetapi juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal dalam bentuk yang lebih modern dan inovatif.

Dr. Iriaji, M.Pd., sebagai ketua kegiatan, menyampaikan pentingnya pendekatan kreatif dalam pelestarian budaya yang juga bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

"Daur ulang bungkus semen menjadi karya seni ini bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga menyelamatkan Wayang Beber yang hampir punah. Dengan menjadikan produk budaya ini sebagai merchandise, kita menggabungkan nilai ekonomi dan budaya, terutama bagi generasi muda," ujarnya.

Selama pelatihan, siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya daur ulang dan kontribusi mereka terhadap lingkungan. Selain itu, mereka diajak untuk memahami lebih dalam tentang Wayang Beber, sebuah bentuk seni tradisional yang telah ada sejak zaman Majapahit, namun kini mulai jarang ditemui. Keterampilan daur ulang ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa dan komunitas, terutama dalam menciptakan produk-produk bernilai ekonomis yang ramah lingkungan.

Kegiatan ini sejalan dengan tiga tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu tujuan ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, tujuan ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta tujuan ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Melalui sinergi antara pendidikan dan budaya, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam menggerakkan sektor industri kreatif di Pacitan, sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat.

Dr. Iriaji menambahkan bahwa selain menamamkan persuasif terhadap budaya, kegiatan tersebut bertujuan memberikan relevansi budaya yang bisa bersaing pada zaman sejarang

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan bahwa budaya bukan hanya warisan, tetapi juga sumber daya yang bisa terus hidup dan berkembang seiring perkembangan zaman. Ini adalah cara kita untuk menunjukkan bahwa budaya lokal bisa tetap relevan dan berdaya saing". Tegas Dr. Iriaji

Komitmen tim pengabdian terhadap pelestarian budaya dan pemberdayaan komunitas menjadikan program ini sebagai contoh konkret bagaimana pendidikan, inovasi, dan kesadaran lingkungan dapat berjalan seiring. Proses kreatif yang melibatkan daur ulang bungkus semen untuk mendukung pelestarian Wayang Beber menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional masih relevan dan dapat dipadukan dengan praktik-praktik modern untuk menghadapi tantangan masa kini.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS-PK MAN 1 Malang Tahun 2024

 

Pembukaan LDK bersama Waka Kesiswaan dan Pembina OSISPK MAN 1 Malang
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang (MAN 1 Malang) kembali menggelar program kerja tahunan berupa Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang menyasar kepada pengurus Oganisasi Siswa Intra Madrasah (OSIS) dan Perwakilan Kelas (PK) MAN 1 Malang yang dibuka pada Jum'at (20/9/24). 

Digelar selama 2 hari tersebut, memiliki beberapa orientasi atau tujuan diantaranya memahamkan siswa pengurus osispk mengenai kinerja yang akan dilaksanakan selama satu periode kedepan serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa. 

Ketua PK MAN 1 Malang Muhammad Surya W menuturkan dirinya hendak memahamkan pengurusnya mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama menjadi pengurus osispk sehingga roda organisasi berjalan demikian. 

"Harapan kami, pengurus (osispk) yang baru ini bisa memahami tugas pokok dan fungsi osispk yang telah diamanahkan oleh madrasah" tegas Surya. 

Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan secara eksplisit bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dengan demikian osispk seyogyanya memiliki peran untuk mewujudkan fungsi dari undang-undang tersebut serta secara detail sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Meski ada kontradiktif antara madrasah yang berada pada payung hukum kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan kementerian agama, rasanya ini bukan alasan dalam konteks untuk diperdebatkan selagi tidak bertentangan. 

Osis dan PK bila dikaji lebih dalam hakikatnya merupakan miniatur dalam menjalankan kehidupan sosial politik yang ada didalam masyarakat atau negara. Secara hukum tata negara sebuah negara harus memiliki lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Dalam hal ini PK sebagai lembaga Legislatif, OSIS sebagai lembaga eksekutif dan madrasah (kepala madrasah, Waka Kesiswaan , jajaran pembina atau tatib) sebagai lembaga yudikatif. 

Mereka harus berjalan sesuai tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing agar program kerja osispk atau bahkan program kerja kesiswaan berjalan dengan lancar, sesuai apa yang diharapkan. Komitmen bersama, saling menyadari dan saling mengerti adalah kunci utama agar bisa berjalan seiringan dan selaras. 

Penyematan tanda peserta oleh Waka Kesiswaan secara simbolis

Belum lagi, bila dilihat dari sisi birokrasinya PK sebagai wakil dari rakyat harus memiliki kompetensi cukup agar bisa membawa aspirasi masyarakatnya (siswa) sesuai apa yang diinginkan namun juga tetap didalam koridor aturan madrasah yang telah ditetapkan. Tidak hanya mewakili, PK juga bertugas merefleksikan sekaligus memanifestasikan aspirasi terhadap suatu program kerja yang apik, artinya keterampilan filterisasi aspirasi, memasak aspirasi tersebut mutlak dimiliki oleh setiap anggota. 

Selain itu, anggota PK harus mengetahui alur birokrasi yang baik, mulai dari serap aspirasi hingga putusan keputusan siapa saja yang dilewati. Mulai dari anggota kelas, ketua angkatan, pembina, waka kesiswaaan, kepala madrasah dan mitranya yaitu osis harus benar-benar memahami untuk kemudian dilakukan secara hukum organisasi. 

Point selanjutnya adalah tertib administrasi. Sebagai lembaga legislatif dimadrasah, pk dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kapabilitas dalam arsip administrasi, mulai dari pemberkasan berita serap aspirasi hingga nanti draft proposal, persuratan, LPJ, notulensi rapat, dan administrasi lainnya yang diperlukan dalam organisasi. Tidak ada rumusnya pengurus tidak memiliki pemahaman mengenai administasi. 

Selanjutnya adalah etika, dalam berorganisasi memiliki etika adalah modal utama, apalagi oraganisasi yang berorientasi pada siswa madrasah yang telah digadang sebagai siswa dengan ilmu agama yang mumpuni harusnya tidak asing tentang etika baik. Budaya organisasi berbasis etika wajib dimengerti oleh setiap pengurus. Misalnya etika dalam berkomunikasi, etika dalam memberikan kritik dan saran serta solusi, etika dalam rapat dan lain sebagainya. Pada dasarnya tidak ada dalam organisasi yang menggunakan emosi nafsu lawammah, namun harus berprinsip musyawarah untuk mufakat dengan menjunjung tinggi kekeluargaan. 

Materi Etika Komunikasi oleh Ibu Ifa

Disela-sela kegiatan LDK berlangsung berlangsung diskusi singkat antara pemateri dengan pembina dengan tujuan melibatkan purna bhakti osispk terdahulu untuk ikut serta dalam mewujudkan osispk yang semakin baik. Pada periode saat ini, telah terjadi restorasi struktur waka kesiswaan dan pembina osis yang diharapkan bisa memberikan warna baru. 

Para waka kesiswaan dan pembina osispk telah satu frekuensi untuk sepakat menertibkan tugas, pokok dan fungsi osispk sesuai dengan ketentuannya oleh karenanya LDK OSISPK 2024 ini dimuat dengan beberapa materi yang mendukung. 

"Insyaallah, kami bersama tim pembina menghadirkan para ketua purna osispk agar memberikan gambaran kepada adik-adiknya tentang osispk yang sesuai dengan ketentuan untuk bisa diterapkan kedepannya oleh mereka (pengurus)" ujar Pembina OSISPK yang akrab disapa Ibu Sri Utami tersebut.

Persiapan dinamika kelompok

 Dilihat dari diskusi yang telah dilakukan, Waka kesiswaan Ady Irawan, Pembina osispk yang terdiri dari bapak Yuli Irawan, Ibu Sri Utami, Bapak Fauzi dan Ibu Laila telah memberikan gambaran kedepannya osispk akan lebih baik dengan komitmen baru, spirit baru dan tujuan baru serta haluan baru. 

Salahsatu purna ketua PK masa bhakti 2015/2016 Muhammad As'ad Ma'ruf merasa senang adanya sinergi pembina pada periode ini, lebih-lebih para purna juga dilibatkan dalam ikut serta memberikan experince agar pengurus yang sedang menjabat diberikan pemahaman. 

"Hari ini saya merasa lega ketika ada wajah pembina yang berpengalaman dan saya optimis osispk akan semakin baik. Saya juga senang pembina masih mempercayai kami untuk memberikan pengalaman kami, kedepannya kami siap membantu bila dibutuhkan" tutur As'ad.

KNPI Kabupaten Malang Hadirkan Bawaslu, KPU dan Tim Pemenangan Paslon, Adakan Sharing Time, Dalam Menyambut Gelaran Pilkada Serentak Tahun 2024

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda (DPD KNPI) Kabupaten Malang dalam rangka menyongsong pemilihan kepala daerah bupati/ wakil bupati, Walikota/ Wakil Walikota dan Gubernur/ Wakil Gubernur di Kabupaten Malang, untuk menuju pilkada kabupaten Malang yang aman, menggelar sharing time bertajuk "Pemuda Bersatu, Pilkada Bermutu" dengan tema "Mewujudkan Demokrasi yang Harmonis dan Berkeadilan Pilkada Kabupaten Malang" pada Minggu, (22/9/24).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Malang, Komisioner KPU Kabupaten Malang, perwakilan tim pasangan-calon Sanusi-Latifah (SALAF) dan Gunawan-Umar Usman (GUS), ketua organisasi kepemudaan (OKP) diwilayah tingkat kabupaten Malang serta perwakilan PK KNPI se-Kabupaten Malang.

Sekretaris KNPI Kabupaten Malang Ahmad Wahid Jamil dalam sambutannya mewakili ketua KNPI kabupaten Malang, yang statusnya hari ini telah mengundurkan diri karena menjadi tim pemenangan. Ia mengatakan bahwa dalam forum ini memiliki tujuan agar pilkada di kabupaten Malang berjalan aman dan lancar. Pihak-pihak terkait sengaja dihadirkan untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat.

"Nanti bila ada pelanggaran bisa ditanyakan ke Bawaslu, kalau terkait tahapan bisa ditanyakan ke KPU" Terang Wahid.

Pada sesi awal salahsatu komisioner KPU Kabupaten Malang menyampaikan tahapan yang telah dilalui KPU yaitu penetapan Pendaftaran Calon, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Penetapan calon dan Pengundian Nomor Urut Calon.

"Sejauh ini kami telah menerima pendaftaran calon, penetapan DPT. Hari ini kami akan mengumumkan penetapan calon dan besok akan dilaksakan pengundian nomor urut" tutur Askari.

Sebelumnya pada Jum'at 20/9/2024 kemarin KPU kabupaten Malang telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap sebanyak 2.060.576 dengan 1.033.864 perempuan dan 1.026.712 laki-laki. Dan pada 22 september 2024 akan ditetapkan pada tingkat provinsi. Kabupaten Malang memiliki 4042 TPS, sehingga membutuhkan 28.294 KPPS dan 8084 PTPS yang akan telah dibuka pendaftaranntya. Askari berharap semua masyarakat mau terlibat mengambil peran dalam petugas penyelenggara pemilu tersebut.

Sementara itu Ketua Bawaslu Kabupaten Malang menyampaikan ajakannya masyarakat untuk menjadi pengawas, aturan-aturan dalam pemilu serta proses pelaporan jika terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu.

"Mari menjadi pengawas hari ini tahapanya rekruitmen PTPS. Sebenarnya Ketua ormas tidak harus mundur, namun ini menjadi pemantik luar biasa bagi KNPI Kabupaten Malang jika ketuanya Mundur karena menjadi tim pemenangan. Saya mengapresiasi ketua KNPI Kabuapaten Malang" ujar Wahyudi.

Kemudian acara dilanjutkan diskusi lebih lanjut dan terjadi adu gagasan dan tanya jawab yang dilontarkan oleh audien baik terhadap penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu, atau terhadap kontestan yaitu kepada tim pemenangan GUS dan SALAF.

Diakhir sesi, dilaksanakan deklarasi pemilu damai oleh semua stakeholder yang hadir dalam acara sharing time ini, dengan tujuan menanamkan rasa tanggungjawab bersama dalam menciptakan pemilu yang aman dan damai.

Pikiran Liar : Apakah Carut-Marut Berkepanjangan Negara Ini Karena Sumpah Serapah Mpu Gandring

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Asmara, konflik, kudeta hampir terjadi dalam setiap pergolakan politik, bahkan sejak zaman kerajaan. Paling terkenal hingga memakan korban sampai adu darah saudara adalah yang terjadi di zaman Ken Arok. Zaman kerajaan Tumapel yang dikenal dengan kerajaan Singasari, mencipta kisah asmara berujung malapetaka, melibatkan Ken Arok, Ken Dedes, Mpu Gandring dan Tunggul Ametung serta Kebo Ijo. Meski sangat menarik untuk terus didiskusikan, kisah cinta segitiga itu tidak akan kami ulas lagipa, bukan karenatelah sering kita dengarkan akan tetapi ada yang tersembunyi yang jarang disentuh orang membincangkan asmara di kerajaan Singasari ini.

Pada kesempatan ini sengaja kami akan berfikir, menganalisis, menduga dan berprasangka tentang sumpah serapah yang pernah dilontarkan oleh Mpu Gandring saat mati oleh kerisnya sendiri yaitu keris Lecut Singasari. Ini bukan untuk memlintir sejarah ataupun menimbulkan gejolak tidak baik. Betapapun itu tujuannya adalah untuk mawas diri agar kita semakin bijak dalam bertindak sebagai generasi penerus dari para nenek moyang kita terdahulu.

Setelah Mpu Gandring terbunuh ditangan Ken Arok oleh keris yang dibuatnya sendiri, bersama dengan itu diakhir nafasnya Mpu Gandring mengucapkan serapahnya. Kita tahu orang dahulu memiliki previledge tersendiri ketika mengucap sesuatu akan menjadi kenyataan.

Sumpah serapah saat ini kurang lebih seperti ini "Arok yang membunuh saya, juga akan terbunuh oleh keris itu kelak!. Anak cucumu akan mati terbunuh oleh keris itu". Ntah secara diksi benar seperti itu atau tidak point yang jelas tertangkap semua anak keturunan anak mati juga.

Tafsiran pertama, yang dimaksud dengan anak cucu disini dibanyak penafsiran mungkin darah keturunan dari Ken Arok, namun agar kita menjadi seseorang yang selamat alangkah kita itu kita proyeksikan pula untuk diri kita. Secara kita juga bisa dikatakan anak cucu jika dilihat dari generasi. 

Penafsiran kedua, mari kita menerjemahkan mati yang dimaksud pada kalimat itu apakah mati secara biologis atau timbulnya kekacauan yang membuat kehidupan manusia kecau-balau. Sebab mati adalah diksi yang masih holistik, segala kemungkinan bisa terjadi dizaman ini, bisa mati moral, mati etika, mati ilmu dan lainnya. Tentunya dengan munculnya kematian itu semua akan menimbulkan gejolak dan kekisruhan dimasyarakat, bangsa dan negara.

Akhir-akhir ini kita dihadapkan dengan kebingungan yang teramat mendalam tentang kondisi bangsa ini, baik dari sisi politiknya, sisi sosial masyarakat bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Problem ini muncul tanpa adanya ujung yang jelas, semakin lama bahkan semakin memburuk, inilah kemudian yang ditakutkan merupakan akibat daru sumpah serapah yang telah diucapkan oleh Mpu Gandring.

Beragam Produk Unggulan DKV dan Multimedia SMK Cendekia Madinah Dampit Siap Bersaing Dipasar Global

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Diera pendidikan yang menerapkan kurikulum merdeka ini siswa diharapkan mampu berkreasi sebanyak mungkin sesuai bidng yang diminati dan bakat yang dimiliki. Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf telah menerapkan kurikulum merdeka pada semua kelas dan tingkatan, baik SMK Cendekia Madinah maupun SMP Ibnu Rusdy. Hal ini nyata diterapkan dengan dibuktikan suksesnya acara gelar karya pada kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang digelar di halaman SMK Cendekia Madinah pada Sabtu, (21/4/24).

Masyarakat umum dan wali murid dapat melihat langsung karya anak-anaknya yang dapat menimbulkan rasa bangga dan percaya terhadap salahsatu instansi pendidikan yang ada di kecamatan Dampit ini. Uniknya terdapat 5 produk unggulan yang dipajang oleh siswa & siswi SMK Cendekia Madinah mulai dari produk souvenir hingga industri ekonomi kreatif, ke-5 produk tersebut diantaranya adalah jasa sablon kaos, souvenir mahar, mug custom, jasa fotografer, totebag, handbag, tas serta gantungan kunci.

Pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan terdapat beberapa produk yang dihasilkan antaralain Game, Power Bank, Wi-fi Coin yang dipandu oleh Pak Bayu dan Pak Modi. Pada jurusan Farmasi terdapat produk yang dihasilkan yaitu minuman Herbalove dengan 3 macam yang dipandu langsung oleh pak Yudi. 

Para siswa-siswi tersebut percaya dan optimis produknya akan laku laris dipasaran, sebab harganya yang ekonomis namun kualitas terbaik, dikerjakan dengan tangan professional, ramah lingkungan serta desain produk dan packaging yang kekinian. Tidak hanya bernilai estetika namun juga bernilai fungsi dan kegunaan tak hilang dari unsur tersebut.

Salahsatu pembeli dan pengunjung stand bazar yang merupakan warga sekitar merasa takjub dan bangga dengan karya dan kretivitas peserta didik SMK Cendekia Madinah ini, ternyata instansi pondok pesantren bahkan yang berada diwilayah yang jauh dari pusat kota tidak kalah dan bias bersaing dengan instansi pendidikan yang berada ditengah kota.

“saya bangga dengan produk mereka produknya bagus-bagus, saya rasa ini kerja keras guru yang luar biasa. Saya jadi yakin siswa atau santri pondok pesantren bahkan yang ada dipelosok pun bias bersaing dengan mereka yang berada ditengah kota” ujar Adi. 

Sudah menjadi rahasia umum memang lulusan SMK memang dididik untuk siap terjun dalam dunia kerja. Mereka dibekali dengan ilmu teori serta praktik kerja langsung dilapangan, dengan begitu ketika lulus siswa/siswi SMK Cendekia Madinah bisa siap dan menjadi professional ketika berada didunia kerja. Tak hanya itu, SMK Cendekia Madinah juga mencetak generasi yang berbudi pekerti luhur dan berwawasan agama yang kuat, sehingga mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dalam dunia kerja namun juga memiliki bekal ilmu agama yang mumpuni.

Sebab diera zaman cepat mengalami perubahan ini, generasi penerus bangsa perlu untuk kiranya dibekali ilmu agama, dibentuk mentalnya sehingga memiliki kepribadian yang unggul secara pengetahuan umum dan mengerti urusan agama, ibarat kata mengerti dunia dan akhirat harus imbang dan sepadan. Jangan sampai lulusan SMK Cendekia Madinah ini memiliki keahlian namun tidak bermoral, sebab adab lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu, etika lebih utama dibandingkan dengan keterampilan.





Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...