Rabu, 12 Maret 2025

Bersama Dirgantara Rescue, Yayasan Al Bashiroh Tingkatkan Pemahaman Kebencanaan kepada Santri dalam Perkasa 2025

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dirgantara Rescue memberikan pengenalan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kepada siswa-siswi SMP IT Al Bashiroh dan SMA IT Robbani dalam rangkaian acara Perkasa (Perkemahan Santri), yang diselenggarakan di Wana Wisata Winong Camp Ground, Wajak. Pengenalan SPAB ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan siswa terhadap ancaman bencana, khususnya gempa bumi yang berpotensi terjadi di wilayah Turen.  

Kegiatan yang diikuti oleh 130 peserta ini berlangsung pada 25 Februari 2025 dan berfokus pada evakuasi mandiri serta teknik penyelamatan korban gempa. Dalam pelatihan ini, siswa mendapatkan pemahaman tentang cara bertindak ketika terjadi gempa dan bagaimana melakukan evakuasi yang aman dan efektif.  

Panitia bidang acara, Kukuh, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan pengalaman pertama sekolah dalam mengundang pihak yang kompeten untuk memberikan edukasi kebencanaan secara formal. “Kebetulan sekolah kami belum pernah melakukan pelatihan bencana seperti ini secara formal dengan menghadirkan pihak yang kompeten di bidang itu. Makanya, kami jadwalkan tahun ini harus ada materi yang berbeda supaya wawasan anak-anak bertambah,” ujarnya.  

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi dari tim Dirgantara Rescue yang menjelaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana. Setelah itu, peserta melakukan praktik evakuasi mandiri, di mana mereka belajar bagaimana menyelamatkan diri saat gempa terjadi. Pelatihan ditutup dengan simulasi penyelamatan korban gempa, yang menguji pemahaman dan keterampilan siswa dalam menghadapi situasi darurat.  

Meskipun cuaca mendung sejak awal acara dan sempat terjadi gerimis tipis, antusiasme peserta tetap tinggi. Para siswa tetap fokus dalam menerima materi dan aktif mengikuti praktik serta simulasi. Salah satu peserta, Zaid, siswa kelas 7 SMP IT Al Bashiroh, mengungkapkan kesannya terhadap pelatihan ini. “Pelatihan ini seru, saya bisa menambah wawasan tentang bencana serta dapat membantu evakuasi seandainya nanti gempa menimbulkan korban,” katanya.  

Selain memberikan keterampilan dasar dalam penyelamatan diri, pelatihan ini juga menanamkan kesadaran bahwa kesiapsiagaan adalah bagian penting dari kehidupan di daerah rawan bencana. Dirgantara Rescue menekankan bahwa pengetahuan tentang mitigasi bencana harus dimiliki setiap individu, terutama mereka yang tinggal di kawasan yang memiliki potensi gempa seperti Turen. Dengan memahami prosedur evakuasi yang benar, risiko cedera dan korban jiwa saat bencana terjadi dapat diminimalkan.

Pewarta : Nur Hamid Abdissalam

Bersama FPRB Jawa Timur, Yayasan Al Bashiroh Tingkatkan Pemahaman Kebencanaan kepada Santri dalam Perkasa 2025

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Timur tingkatkan pemahaman kebencanaan melalui pengenalan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kepada siswa-siswi SMP IT Al Bashiroh dan SMA IT Robbani dalam rangkaian acara Perkasa (Perkemahan Santri), yang diselenggarakan di Wana Wisata Winong Camp Ground, Wajak. Pengenalan SPAB ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan siswa terhadap ancaman bencana, khususnya gempa bumi yang berpotensi terjadi di wilayah Turen.  

Kegiatan yang diikuti oleh 130 peserta ini berlangsung pada 25 Februari 2025 dan berfokus pada evakuasi mandiri serta teknik penyelamatan korban gempa. Dalam pelatihan ini, siswa mendapatkan pemahaman tentang cara bertindak ketika terjadi gempa dan bagaimana melakukan evakuasi yang aman dan efektif.  

Panitia bidang acara, Kukuh, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan pengalaman pertama sekolah dalam mengundang pihak yang kompeten untuk memberikan edukasi kebencanaan secara formal. “Kebetulan sekolah kami belum pernah melakukan pelatihan bencana seperti ini secara formal dengan menghadirkan pihak yang kompeten di bidang itu. Makanya, kami jadwalkan tahun ini harus ada materi yang berbeda supaya wawasan anak-anak bertambah,” ujarnya.  

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi dari Kabid Penguatan Kapasitas FPRB Jatim,Endi PU, yang menjelaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana. Setelah itu, peserta melakukan praktik evakuasi mandiri, di mana mereka belajar bagaimana menyelamatkan diri saat gempa terjadi. Pelatihan ditutup dengan simulasi penyelamatan korban gempa, yang menguji pemahaman dan keterampilan siswa dalam menghadapi situasi darurat.  

Meskipun cuaca mendung sejak awal acara dan sempat terjadi gerimis tipis, antusiasme peserta tetap tinggi. Para siswa tetap fokus dalam menerima materi dan aktif mengikuti praktik serta simulasi. Salah satu peserta, Zaid, siswa kelas 7 SMP IT Al Bashiroh, mengungkapkan kesannya terhadap pelatihan ini. “Pelatihan ini seru, saya bisa menambah wawasan tentang bencana serta dapat membantu evakuasi seandainya nanti gempa menimbulkan korban,” katanya.  

Selain memberikan keterampilan dasar dalam penyelamatan diri, pelatihan ini juga menanamkan kesadaran bahwa kesiapsiagaan adalah bagian penting dari kehidupan di daerah rawan bencana. FPRB Jatim menekankan bahwa pengetahuan tentang mitigasi bencana harus dimiliki setiap individu, terutama mereka yang tinggal di kawasan yang memiliki potensi gempa seperti Turen. Dengan memahami prosedur evakuasi yang benar, risiko cedera dan korban jiwa saat bencana terjadi dapat diminimalkan.


Pewarta : Nur Hamid Abdissalam

Daftar 149 Masjid Menyediakan Takjil di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang

 


DAFTAR 149 MASJID MENYEDIAKAN TA'JIL DI KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG : 

1. Masjid Al-Huda Jl. Bunga Matahari II Rw.9 Malang

2. Masjid Al-Istiqomah Perum Bumi Kelapa Rw.6 Malang

3. Masjid Muawanah Jl. Kapaltaru 100 Rw.8 Malang Telp. 0341-481288

4. Masjid Mustaqim Jl. Bunga Desember 28 Malang

5. Masjid Al-ishlah Jl. Vinolia II Malang Telp. (0341) 477602

6. Masjid Arafah Jl. Vinola III Malang Telp. 0341-475856

7. Masjid Muhajjirin Jl. Griyashanta Blok P Malang

8. Masjid Nurul Huda Jl. Kembang kertas Rt.8 Rw.4 Malang

9. Masjid Ashabul Kahfi Jl. Remuji Malang

10. Masjid Al-ikhlas Jl. Semanggi Barat Rw.3 Malang

11. Masjid Muqorobun Jl. Simbar Menjangan 28 Malang Telp. 0341-485964

12. Masjid Babul Jannah Jl. Bunga Kumis Kucing Rw.2 Malang

13. Masjid Nurutaqwa Jl. Dewandaru 58 Rw.2 Malang Telp. 0341-476406

14. Masjid Baitul Ismail Jl. Tlogosuryo V / 28 Rt.4 Rw.2 Malang

15. Masjid Bahrul Magfiroh Jl. Joyo Agung Rw.3 Malang

16. Masjid Ahlussunnah Wal Jamaah Jl. Kanjuruhan Asri Malang

17. Masjid Al-Fiqri / Al-Qotar Jl. Bukit Permata Hijau Blok A Malang

18. Masjid Al-Ghozali Jl. Kecubung I Rt.2 Rw.8 Malang

19. Masjid Fakhruddin (UMM) Jl. Tlogomas Rt.5 Rw.7 Malang

20. Masjid Nurul Islam Jl. Bukit cemara tujuh Rt.7 Rw.7 Malang

21. Masjid Nurul Jawahir Jl. Tlogomas IX Rt.1 Rw.7 Malang

22. Masjid Shirotul Mustaqim Jl. Tlogomas II Rt.1 w.6 Malang

23. Masjid Miftahul jannah Jl. Telaga warna Rt.7 Rw.6 Malang

24. Masjid al-Huda Jl. Tlogomas III Rt.3 Rw.6 Malang

25. Masjid Assalam Jl. Simpang Baiduri Pandan I Malang

26. Masjid As-Syahriyyah Jl. Pluto IX Rt.2 Rw.4 Malang

27. Masjid Baitullahi Akbar Jl. Kanjuruhan III Rt.1 Rw.3 Malang

28. Masjid Nurul Huda Jl. TlogoIndah III Rt.1 Rw.2 Malang

29. Masjid Nur Muhammad Jl. Piranha atas Rw.03 Malang

30. Masjid Mujahidin Jl. Piranha Atas Rw.2 Malang

31. Masjid Nurul Iman Jl. Piranha Atas Rw.10 Malang

32. Masjid Al-Amin Jl. Ikan Arwana Rt.10 Rw.04 Malang

33. Masjid Roudotul Muttaqin Jl. Gurami Rt.6 Rw.6 Malang

34. Masjid Mujahidin Jl. Hiu Rt.4 Rw.5 Malang

35. Masjid Nailul Fallach Jl. Tombro Rt.6 Rw.4 Malang

36. Masjid Baiturocchim Jl. Arwana Rt.8 Rw.4 Malang

37. Masjid Miftachul huda Jl. Tombro Rt.3 Rw.4 Malang

38. Masjid H. Agus Salim Jl. Piranha Atas Rt6 Rw.3 Malang

39. Masjid Darul Karomah Jl. Simpang Piranha Atas Rt.5 Rw.2 Malang

40. Masjid Al-Arofah Jl. Piranha Atas Rt.1 Rw.2 Malang

41. Masjid Mohammad Hatta Jl. Kamelia 30 Malang Telp. 0341-413003

42. Masjid Pangeran Diponegoro Jl. Letjend Sutoyo III / 53 Malang Telp. 0341-477491

43. Masjid Al-Mukhlisin Jl. Kaliurang 24 Malang Telp. 0341-254280

44. Masjid Banakah Jl. Tretes IV Malang Telp. 0341-416321

45. Masjid Al-mukminun Jl. Gilimanuk Malang Telp. 0341-419870

46. Masjid Miftahul Jannah Jl. Gilimanuk II Malang Telp. 0341-324352

47. Masjid Daul Akbar Jl. Selorejo 14 Malang Telp. 0341-414998

48. Masjid Muhajidin Jl. Terusan Setaman 8 Malang Telp. 0341479843

49. Masjid Fadhillah Jl. Bungur 9A Malang Telp. 0341-486632

50. Masjid Nur’aini Jl. Selorejo 36A Malang Telp. 0341-484246

51. Masjid Shafaus Salam Jl. Selorejo D / 30 Malang Telp. 0341-403346

52. Masjid Darul Mut Taqin Jl. Selorejo Masjid Malang Telp. 0341-481141

53. Masjid Ali Sarbawi Jl. Letjend Sutoyo V Malang

54. Masjid Prahu Jl. Selorejo A26 Malang Telp. 0341-404910

55. Masjid Ridwanus Sholichin Jl. Letjend Sutoyo IV / 40 Malang Telp. 0341-493419

56. Masjid Sunan Kalijogo Jl. Tirtohadi Malang

57. Masjid Ali Sabrani Jl. Letjend Sutoyo V / 20 Malang Telp. 0341-478897

58. Masjid Al-Mukhlisin Jl. Kaliurang 24 Malang

59. Masjid Merjosari Jl. Mertojoyo Malang

60. Masjid Al-UMM Jl. Raya Genting Malang

61. Masjid Baiturrohman Jl. Joyo Mulyo 01/03 Malang

62. Masjid Insan Karim Jl. Mertojoyo Selatan B-12 Malang

63. Masjid Al-Ikhlas Jl. Joyo Suko I / 02 Malang

64. Masjid Miftahul Jannah Jl. Joyo Raharjo Malang

65. Masjid Nuril Anwar Jl. Mertojoyo Selatan Blok C Malang

66. Masjid Al-Hijrah Jl. Joyo Tambaksari 16C

67. Masjid Al-Isti’dad Jl. Joyo Rw. 06 Malang

68. Masjid Al-furqon Perum Poltek Malang

69. Masjid Darussalam Jl. Tirtojoyo 49 Rw.07 Malang Telp. 0341-559512

70. Masjid Al-iklas Jl. Joyogrand A3 Rw.09 Malang

71. Masjid Al-Ikhlas Jl. Mertojoyo Rw. 10 Malang

72. Masjid Al-Muhajirin Vila Tidar Blok a4 Rw. 08 Malang

73. Masjid Nurul Jihad Vila Tidar Blok a4 Rt No. 388 Rw.11 Malang

74. Masjid Addarul Mudtaqim Jl. Saxofon Rt.07 Rw.05 Malang

75. Masjid Al-Hasan Jl. Sasando Rt.01 Rw.01 Malang

76. Masjid Abdullah Jl. Permata jingga V Rt.11 Rw.2 Malang

77. Masjid Baiturrahman Jl. Arkordion Rt.01 Rw.02 Malang

78. Masjid Al-Badar Jl. Terusan II Malang

79. Masjid Istiqomah Jl. bantaran V Malang

80. Masjid Al-Muslimin Jl. Cengger Ayam Dalam 74 Malang

81. Masjid Al-Muttaqin Jl. Bantaran Indah Poros Malang

82. Masjid Al-Ghozali Jl. Cengger Ayam Dalam 25 Malang

83. Masjid Al-Muhajjirin Jl. Cengkeh Malang

84. Masjid al-Huda Jl. Kendalsari No.15 Malang

85. Masjid Babussalam Jl. Papa putih No.19 Malang

86. Masjid Al-Mukminun Jl. Cengger Ayam Dalam 74 Malang

87. Masjid Sulaiman Jl. Kedawung IV / 21 Malang

88. Masjid Darul Muslimin Jl. Kedawung 12 Malang

89. Masjid Baiturrohman Jl. Kedawung 53 Malang

90. Masjid Assya’adah Jl. Kedawung XV / 05 Malang

91. Masjid Nurul Iman Jl. Kedawung XB / 13 Malang

92. Masjid Tawakkal Jl. Bantaran IV / 14 Rw.03 Malang Telp. 0341-492023

93. Masjid At-Muttaqin Jl. Bantaran Indah Malang

94. Masjid Baiturrohman Jl. Bantaran I / 25 Malang

95. Masjid Al-Muhajjirin Jl. MT. Haryono XVII/213 Malang

96. Masjid Langgar Jl. MT. Haryono 1161 Malang

97. Masjid Nurul Jannah Jl. MT. Haryono X A Malang

98. Masjid At-Thoyibah Jl. MT. Haryono VIII A Malang

99. Masjid Al-Mukhlis Jl. MT. Haryono 112 Malang

100. Masjid Qolbun Satin Jl. Sunan Kalijogo Dalam No.09 Malang

101. Masjid As-Syifa’ Pondok Alam Sigura-gura B4/9 Malang

102. Masjid Usman Bin Affan Jl. Sunan Kalijogo 8 Malang

103. Masjid Nur Rohmah Kompleks RSI Malang

104. Masjid Al-Kautsar SMA Wahid Hasyim Malang

105. Masjid Jabal Rohmah SMP Wahid Hasyim Malang

106. Masjid Ainul Yaqin Komplek UNISMA Malang

107. Masjid Al-Mahmudi Jl. MT. Haryono VIII A / 1053 Malang

108. Masjid Jami’ Dinoyo Jl. MT. Haryono XI / 198-B Malang

109. Masjid Al-Ishlah Jl. MT. Haryono VIC / 860 Malang

110. Masjid Al-Amin Jl. MT. Haryono XI Malang

111. Masjid Pelajar Mahasiswa Jl. MT. Haryono IX Malang

112. Masjid Al-Azizah Jl. MT. Haryono XIB / 407 Malang

113. Masjid Miftahul Huda Jl. MT. Haryono XIA-320 Malang

114. Masjid Tabiyah Jl. Gajayana 50 (UIN) Malang

115. Masjid Sirothul Jannah Jl. Gajayana V / 577-E Malang

116. Masjid al-Jura’it Jl. MT. Haryono V / 577-E Malang

117. Masjid Al-Khoirot Jl. MT. Haryono II Malang

118. Masjid An-Nur Jl. Bulutangkis 05/02 Malang

119. Masjid Al-Muttaqin Perum Puskopad Rw.06 Malang

120. Masjid Roudhotul Jannah Rw.05 Lingkungan Trimosemut Malang

121. Masjid Al-Hikam Jl. Rw.01 Lingkungan Jeruk Malang

122. Masjid Al-Gifari Jl. Soekarno Hatta Rw.16 Malang

123. Masjid An-Nur Jl. Griya Santa Rw.15 Malang

124. Masjid Al-Ikhlas Jl. Candi Mendut barat Rw.14 Malang

125. Masjid Ramadhan Jl. Griya Santa Rw.12 Malang

126. Masjid Al-Hijrah Jl. Borobudur Agung Barat Rw.11 Malang

127. Masjid Mujahiddin Jl. Candi Mendut Rw.10 Malang

128. Masjid Nurul Jannah Jl. Candi Panggung Barat Rw.18 Malang

129. Masjid Muhajjirin Jl. Tres. Sudimoro Rw.17 Malang

130. Masjid Samsul Huda Jl. Simpang Candi Panggung Rw.09 Malang

131. Masjid Muhammadiyah Jl. Sudimoro Rw.07 Malang

132. Masjid Al-Mufichun Jl. Ters. Sudimoro Rw.05 Malang

133. Masjid Al-Islami Jl. Sudimoro Rw.07 Malang

134. Masjid Miftachul Huda Jl. Sudirmo Rw.05 Malang

135. Masjid Kampus Widya Gama Jl. Ters. Borobudur Rw.04 Malang

136. Masjid Nurul Salam Jl. Ters. Borobudur Rw.04 Malang

137. Masjid Al-Muttaqin Jl. Candi Trowulan Rw.03 Malang

138. Masjid Mitakhul Fatah Jl. Candi Badut Rw.02 Malang

139. Masjid Darussalam Jl. Candi Tiaga Wangi Rw.01 Malang

140. Masjid Al-Hikmah Universitas Negeri Malang

141. Masjid Taaroful Muslimin Jl. Sumbersari I Malang

142. Masjid Da’watul Khoirot Jl. Sumbersari V Malang

143. Masjid Assalam Jl. Riam kanan Malang

144. Masjid Muhajirin Jl. Bend. Sigura-gura Malang

145. Masjid Manurul Huda Jl. Raya Sumbersari Malang

146. Masjid Al-Hidayah Jl. Veteran 19 (DINAS) Malang

147. Masjid Al-Buchori Jl. Gajayana Malang

148. Masjid Miftahul Huda Jl. Kertoharjo Dalam Malang

149. Masjid Rois Dahlan Jl. Kertoharjo Malang


Sumber: Whatsapp Group Netizen

Apakah Berbuka Dengan yang Manis Aman Bagi Kesehatan, Setelah Seharian Puasa?

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Buka puasa adalah kegiatan mengakhiri puasa dengan mengonsumsi makanan dan minuman setelah matahari terbenam, biasanya dilakukan saat azan Maghrib berkumandang.

Berikut beberapa tips buka puasa yang sehat:

Makanan dan Minuman

1. *Kurma dan air*: Mulailah dengan mengonsumsi kurma dan air untuk mengembalikan energi dan hidrasi tubuh.

2. *Makanan ringan*: Konsumsi makanan ringan seperti buah-buahan, sayuran, dan roti untuk menghindari perut kembung.

3. *Hindari makanan berat*: Hindari mengonsumsi makanan berat seperti nasi, mie, dan makanan berminyak.

Kesehatan

1. *Minum air yang cukup*: Pastikan untuk minum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

2. *Hindari makan terlalu banyak*: Hindari makan terlalu banyak untuk menghindari perut kembung dan gangguan pencernaan.

3. *Istirahat yang cukup*: Pastikan untuk istirahat yang cukup setelah buka puasa untuk menghindari kelelahan.

Spiritualitas

1. *Baca doa*: Baca doa untuk memohon ampun dan ridha dari Allah SWT.

2. *Sedekah*: Berikan sedekah kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian dan kebaikan.

3. *Refleksi diri*: Lakukan refleksi diri untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketaqwaan.


Berbuka puasa dengan makanan manis dapat memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis makanan manis, jumlah konsumsi, dan kondisi kesehatan individu.

Dampak Positif

1. *Mengembalikan energi*: Makanan manis dapat mengembalikan energi yang hilang selama puasa.

2. *Meningkatkan gula darah*: Makanan manis dapat meningkatkan gula darah yang mungkin rendah setelah seharian puasa.

Dampak Negatif

1. *Kenaikan gula darah yang cepat*: Makanan manis dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang cepat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi orang dengan diabetes.

2. *Gangguan pencernaan*: Makanan manis dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare, atau sembelit.

3. *Kenaikan berat badan*: Makanan manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Berbuka Puasa yang Sehat

1. *Pilih makanan manis yang sehat*: Pilih makanan manis yang sehat, seperti buah-buahan, madu, atau gula aren.

2. *Konsumsi dengan moderat*: Konsumsi makanan manis dengan moderat untuk menghindari dampak negatif.

3. *Imbangi dengan makanan lain*: Imbangi makanan manis dengan makanan lain yang seimbang dan bergizi.

Berikut beberapa tips buka puasa dengan makanan manis yang aman bagi kesehatan:

Pilih Makanan Manis yang Sehat

1. *Buah-buahan*: Pilih buah-buahan seperti kurma, apel, atau pisang yang kaya akan serat dan nutrisi.

2. *Madu*: Madu adalah pilihan yang sehat karena kaya akan antioksidan dan memiliki indeks glikemik yang rendah.

3. *Gula aren*: Gula aren adalah pilihan yang lebih sehat daripada gula pasir karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.

Konsumsi dengan Moderat

1. *Jangan berlebihan*: Jangan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan karena dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang cepat.

2. *Imbangi dengan makanan lain*: Imbangi makanan manis dengan makanan lain yang seimbang dan bergizi.

Perhatikan Waktu

1. *Tunggu beberapa menit*: Tunggu beberapa menit setelah berbuka puasa sebelum mengonsumsi makanan manis.

2. *Jangan mengonsumsi sebelum tidur*: Jangan mengonsumsi makanan manis sebelum tidur karena dapat menyebabkan gangguan tidur.

Perhatikan Kesehatan

1. *Perhatikan gula darah*: Perhatikan gula darah Anda dan jangan mengonsumsi makanan manis jika gula darah Anda sudah tinggi.

2. *Konsultasikan dengan dokter*: Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit diabetes atau gangguan gula darah.

Semoga tips ini dapat membantu Anda dalam berbuka puasa dengan makanan manis yang aman bagi kesehatan!

Dalam keseluruhan, berbuka puasa dengan makanan manis dapat aman bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan moderat dan dipilih makanan manis yang sehat. Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kondisi kesehatan yang berbeda-beda.

Kronologi Elsa Laksono & Lilie Wijayati Meninggal di Puncak Carstensz Pyramid - Papua, Karena Hipotermia

 


Turut berdukacita 

Insiden kejadian 5 Pendaki WNI Puncak Carstensz Pyramid (3 Pendaki Selamat dan 2 Pendaki Meninggal Dunia) akibat cuaca yang sangat buruk. 

Berikut kronologi kejadiannya :

1. Pada hari Sabtu tanggal 01 Maret 2025 sekitar Pukul 22.30 WIT bertempat di Kabupaten Mimika telah didapatkan informasi dari Penanggung jawab terkait insiden kejadian 5 Pendaki WNI Puncak Carstensz akibat cuaca yang sangat buruk turun hujan salju, hujan deras dan angin kencang sehingga menyebabkan hipotermia.

2 Pendaki meninggal dunia Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono) bertempat di teras 2, pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz akibat cuaca yang sangat buruk sehingga menyebabkan Hipotermia.

3 pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang.

2 Pendaki meninggal dunia adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono), kedua korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekan di Basecamp yang langsung kembali naik untuk membantu proses evakuasi), 


Identitas pendaki yang sebagai berikut :

A. Meninggal Dunia 

1) Nama : Lilie Wijayanti Poegiono

- Jenis kelamin : Perempuan

- TTL : Malang, 02 Okt 1965

- Alamat : Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT. 002 RW. 001, Desa Cigereleng, Kec. Regol, Kab. Kota Bandung, Prov Jawa Barat

- Agama : Kristen 

2) Nama : Elsa Laksono

- Jenis kelamin : Perempuan

- TTL : Malang, 24 Juli 1965

- Alamat : Jalan KH Abdulah Safei, No 8, RT. 005 RW. 001, Kel Tebet Timur, Kec. Tebet,  Kab. Jakarta Selatan, Prov DKI Jakarta

- Agama : Kristen

B. Pendaki Selamat :

1) Indira Alaika (Hypotermia akibat cuaca buruk)

2) Alvin Reggy Perdana (Hypotermia akibat cuaca buruk)

3) Saroni (Hypotermia akibat cuaca buruk)


Rangkaian kejadian sebagai berikut :

Rabu Tanggal 26 Februari 2025 Pukul 07.16 WIT rombongan berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid dengan menggunakan Helikopter :

a) Lilie Wijayantie (WNI)

b) Elsa Laksono (WNI)

c) Saroni (WNI)

d) Lody Hidayanto (WNI)

2) Pukul 07.34 WIT rombongan berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid dengan menggunakan Helikopter :

a) Fiersa Besari (WNI)

b) Furki Rahmi Syahroni (WNI)

c) Indira Alaika (WNI)

3) Setelah sampai di Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi selama 2 hari.

c. Kamis tanggal 27 Februari 2025, rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi dan latihan teknis hingga Teras 1 (teknik ascending dan descending)

d. Jumat tanggal 28 Februari 2025. Rombongan Pendaki yang berjumlah 20 orang berangkat untuk melakukan summit dari Base Camp Yellow Valley menuju puncak carstensz pukul 04.00 WIT (5 orang Guide, 7 WNI Pendaki, 6 WNA Pendaki, dan 2 pendaki Taman Nasional Lorentz)

2) Pukul 10.51 WIT korban bersama Tim Pendaki melakukan penyeberangan di jembatan Tyrollean.

3) Pukul 14.00 WIT pendaki terakhir mencapai Puncak Cartenz (karena HT low sehingga tidak ada komunikasi) 

4) Pukul 19.30 WIT Ruslan dan Abdullah yang sudah turun lebih awal menyampaikan bahwa semua pendaki sudah Summit tetapi ada 1 orang pendaki an Indira terkena gejala Hypotermia diarea dekat puncak saat perjalan turun

5) Pukul 20.29 WIT Tim BC melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan terhadap korban dan sekitar pukul 20.45 WIT Nurhuda (Guide WNI) tiba di Basecamp sendirian dengan gejala hypotermia selanjutnya meminta bantuan kepada Tim BC. Beliau istirahat sebentar untuk kembali naik membantu pendaki yang ada diatas.

6) Pukul 21.48 WIT Yustinus Sondegau (Guide lokal) berusah naik untuk mencapai titik lokasi survivor yang berada di summit ridge korban an. Indira, Alvin Reggy dan Saroni, dengan membawa bantuan emergency (sleeping bag), fly sheet, air panas dan radio). Tetapi upaya tersebut terhenti di teras besar karena cuaca semakin memburuk dan pada perjalanan turun Yustinus bertemu dengan Luddy dan mendampingi Luddy hingga ke Base Camp.

Seluruh peralatan yang dibawa, ditinggal di Teras Besar.

7) Pukul 22.33 WIT guide Nepal Dawa Gyalje Sherpa naik untuk memberikan  pertolongan tetapi terhenti di teras 2 untuk memberikan pertolongan terhadap kedua korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang kemudian meninggal dunia

8) Pukul 22.48 WIT pendaki atas nama  Fiersa dan Furky tiba di Basecamp

e. Sabtu tanggal 01 Maret 2025.

1) Pukul 00.07 WIT Poxy (guide lokal) dan Damar (Guide) kembali mencoba naik ke teras dua untuk memberikan bantuan kepada korban, menghubungi Basecamp dan melaporkan sudah memberikan pertolongan kepada kedua korban namun korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono telah dinyatakan meninggal dunia.

2) Pukul 02.07 WIT Octries (Guide) yang berkomunikasi dengan Poxy dan Dawa, menginformasikan dari basecamp bahwa 2 Pendaki WNI Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia.

3) Pukul 03.26 WIT Huda (guide) naik untuk mencoba menolong Indira, Alvin dan Saroni yang berada di Summit Ridge. 

4) Pukul 03.43 WIT Damar, Poxy, Yustinus, Ludy Hadiyanto tiba di Bacecamp

5) Pukul 04.51 WIT Huda mengabarkan bahwa mereka tiba di Bacecamp dan tidak sanggup lagi meneruskan ke titik posisi Indira, Alvin dan Saroni (Barang untuk melaksanakan emergency  sudah disimpan di bawah Summit Ridge) 

6) Pukul 08.38 WIT, dibagi 2 tim penyelamat, tim 1 terdiri atas 3 Guide International Garret Madison, Tashi Sherpa, Ben Jones, kembali mendaki untuk menyelamatkan Indira, Alvin dan Saroni di Summit Ridge. Dan tim 2 yaitu Dokter Adnan dan Meidi bergerak menuju korban di teras 2.

7) 10.24 WIT, Tashi, Garret dan Ben bertemu dengan 3 pendaki (Indira, Alvin dan Saroni) menginformasikan ke basecamp bahwa semuanya masih hidup dan dalam kondisi kritis. Tim Rescue memberikan pertolongan pertama dan menormalisasi dengan mengganti pakaian, memberikan isotonik, makanan, obat-obatan

8) 11.20 WIT, tim rescue dan survivor  melakukan perjalanan turun ke base camp yellow valley.

9) 10.26 WIT tim evakuasi 2 (Ruslan, Yansen, Lucky, dan Meidi) berangkat dari basecamp untuk mengevakuasi jenazah di teras 2.

10) 14.30 WIT, tim rescue dan survivor dari Summit Ridge tiba di Base Camp Yellow Valley.

11) 16.41 WIT, Tim evakuasi 2 telah mengevakuasi 1 jenasah sampai di Base Camp.

12) Jenazah kedua akan di evakuasi pada tanggal 2 Maret dini hari.


Sumber grup WA APGI

Menakar Peran Potensial BUMDes Dalam Implementasi Permendesa Nomor 2 Tahun 2024 tentang Ketahanan Pangan

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Pembangunan desa yang berkelanjutan membutuhkan peran serta berbagai elemen masyarakat, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Terbitnya Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendesa PDTT) Nomor 2 Tahun 2024 yang menitikberatkan pada ketahanan pangan desa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi BUMDes dalam mengambil peran strategisnya.

Regulasi ini mengamanatkan bahwa desa harus memiliki skema yang jelas dalam meningkatkan ketahanan pangan, baik dari sisi produksi, distribusi, hingga pemanfaatan sumber daya lokal. Dalam konteks ini, BUMDes sebagai entitas ekonomi desa memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak program ketahanan pangan yang berkelanjutan.


Peran Strategis BUMDes dalam Ketahanan Pangan

BUMDes dapat berperan dalam berbagai aspek ketahanan pangan, mulai dari hulu hingga hilir. Beberapa peran strategis yang bisa dijalankan antara lain:


Produksi dan Pengolahan Pangan Lokal

BUMDes dapat mengelola pertanian, perikanan, dan peternakan desa dengan lebih optimal, termasuk memberikan dukungan modal dan alat produksi kepada petani atau peternak lokal. Selain itu, unit usaha pengolahan hasil pertanian dapat dikembangkan agar produk desa memiliki nilai tambah sebelum dipasarkan.


Distribusi dan Pasar Pangan Desa

Salah satu tantangan ketahanan pangan adalah rantai distribusi yang panjang dan tidak efisien. BUMDes bisa menjadi agen distribusi pangan lokal yang memangkas jalur distribusi, sehingga produk pangan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat dengan harga yang lebih stabil.


Lumbung Pangan Desa

Sesuai dengan amanat Permendesa Nomor 2 Tahun 2024, BUMDes dapat mengelola lumbung pangan desa, memastikan stok pangan tersedia dalam kondisi darurat atau saat harga pasar melonjak. Ini akan membantu desa memiliki cadangan pangan yang memadai.


Kemitraan dengan Pihak Eksternal

BUMDes juga dapat menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, swasta, atau koperasi dalam upaya meningkatkan produktivitas pangan dan memperluas pasar produk desa.


Konsekuensi Jika BUMDes Belum Berbadan Hukum dan Tidak Aktif


Meskipun BUMDes memiliki potensi besar dalam implementasi kebijakan ketahanan pangan, tantangan utama adalah banyaknya BUMDes yang belum berbadan hukum dan tidak aktif. Hal ini memiliki konsekuensi serius, antara lain:


Tidak Bisa Mengakses Pendanaan dan Bantuan Pemerintah

BUMDes yang belum berbadan hukum tidak dapat mengakses dana desa maupun program bantuan pemerintah yang ditujukan untuk pengembangan usaha dan ketahanan pangan. Ini akan menghambat upaya desa dalam mengembangkan sektor pangan secara mandiri.


Potensi Pemberdayaan Ekonomi Desa Tidak Maksimal

Tanpa kehadiran BUMDes yang aktif, peluang meningkatkan ekonomi masyarakat desa melalui sektor pangan menjadi sangat terbatas. Petani dan pelaku usaha pangan di desa akan kesulitan mengembangkan produksi mereka tanpa dukungan lembaga ekonomi desa yang kuat.


Ketergantungan terhadap Pihak Eksternal

Desa yang tidak memiliki BUMDes yang aktif akan lebih bergantung pada pihak luar dalam hal suplai dan distribusi pangan. Akibatnya, desa tidak memiliki kendali terhadap harga dan ketersediaan pangan, yang bisa berdampak negatif pada ketahanan pangan lokal.


Tidak Mampu Menyerap Tenaga Kerja Lokal

Salah satu peran penting BUMDes adalah menciptakan lapangan kerja di desa. Jika BUMDes tidak aktif, maka potensi penyerapan tenaga kerja lokal terhambat, menyebabkan banyak penduduk desa harus mencari pekerjaan di luar daerah.


Mendorong Penguatan dan Legalitas BUMDes

Agar BUMDes dapat berperan maksimal dalam implementasi Permendesa Nomor 2 Tahun 2024, diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa BUMDes:


Memiliki badan hukum yang sah, sehingga bisa mengakses berbagai skema pendanaan dan program pemerintah.

Dikelola secara profesional dan transparan, dengan manajemen yang baik agar mampu menjalankan usaha yang berkelanjutan.

Didukung oleh pemerintah desa dan masyarakat, sehingga memiliki legitimasi kuat dan partisipasi aktif dari warga.

Keberadaan BUMDes yang sehat dan aktif akan sangat menentukan keberhasilan kebijakan ketahanan pangan di tingkat desa. Oleh karena itu, percepatan legalisasi dan revitalisasi BUMDes harus menjadi prioritas, agar desa dapat lebih mandiri dalam menjaga ketersediaan dan kedaulatan pangan bagi masyarakatnya.


*Lantas bagaimana peran BUMDES di desa anda?*

Desa Jalasutra dan Harapan yang Kian Memudar

 


CERPEN | JATIMSATUNEWS.COM : Di lereng Gunung Sumbing, di antara hamparan sawah yang menghijau dan udara yang sejuk, terdapat sebuah desa bernama *Jalasutra*. Desa ini dihuni oleh sekitar *14.000 jiwa* yang tersebar di empat pedukuhan, yakni *Dukuh Nrimo, Dukuh Sabar, Dukuh Ikhlas, dan Dukuh Opojare*. Sejak dahulu, desa ini dikenal sebagai desa yang tentram dan masyarakatnya hidup dalam semangat gotong royong. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keadaan mulai berubah.  

Kepala Desa Jalasutra, *Sutrisno*, sebenarnya adalah sosok yang cukup dihormati. Namun, di bawah kepemimpinannya, kinerja pemerintahan desa semakin merosot. *Perangkat desa sering membolos*, beberapa hanya datang ke kantor untuk ngopi, membuka YouTube, lalu pulang. *Beban kerja menumpuk hanya pada satu atau dua orang*, sementara yang lain seperti kehilangan arah.  

Lembaga-lembaga desa yang seharusnya menjadi penggerak pembangunan justru semakin tak terlihat perannya. *BPD (Badan Permusyawaratan Desa) hanya mengadakan rapat ketika waktunya mengambil insentif*, LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) bahkan dianggap sudah hilang. *BUMDes dan Pokdarwis*? Mereka seperti *kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau*.  

Masyarakat mulai resah. Mereka ingin perubahan, tetapi suara mereka seperti tenggelam di antara meja-meja kantor desa yang mulai berdebu.  


*Perangkat Desa yang Terbelah*  

Di kantor desa, pemandangan yang kontras terjadi setiap hari. Ada perangkat yang datang pagi-pagi, bekerja tanpa kenal waktu, menyelesaikan berbagai tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab banyak orang. Di sisi lain, ada yang malas datang ke kantor, bahkan ada yang enggan ke kantor karena *tidak tahu apa yang harus dikerjakan*.  

"Pak Lurah, bagaimana ini? Saya sudah capek kerja sendirian," keluh *Pak Budi, Kasi Pemerintahan*, yang setiap hari terlihat sibuk menumpuk berkas dan menyelesaikan administrasi yang seharusnya dikerjakan bersama.  

Sutrisno menghela napas. Ia tahu masalah ini, tapi entah bagaimana, semuanya sudah terasa nyaman dengan keadaan masing-masing.  

"Tolonglah, Pak Lurah, *bagilah tugas ini dengan adil*. Yang malas, ayo diajak kerja. Yang belum bisa, ayo diajari," sambung *Bu Rina, Kaur Keuangan*, yang juga sering merasa terbebani karena kurangnya koordinasi di kantor desa.  

Tapi Sutrisno hanya mengangguk pelan. Dalam hatinya, ia tahu keadaan ini sudah terlalu berlarut-larut. Ia sendiri bingung harus mulai dari mana.  


*Harapan yang Mulai Pudar*  

Di warung kopi depan balai desa, beberapa warga *Dukuh Opojare* sedang berbincang.  

"Percuma kita usulkan ini-itu. Pemerintah desa sibuk sendiri dengan urusannya," kata Pak Giman sambil menyeruput kopi hitamnya.  

"Betul! Apa BPD pernah rapat untuk mendengar aspirasi warga? Mereka hanya rapat kalau mau ambil insentif!" timpal Pak Jono, petani dari *Dukuh Nrimo*  

"Kita butuh perubahan. Tapi kita juga sudah lelah berharap," Bu Siti, seorang ibu rumah tangga dari *Dukuh Sabar*, menggeleng pelan. "Yang tampak hidup hanya PKK dan... rumput di depan balai desa!"  . Tidak ada lagi geliat Karang-taruna, tidak ada lagi anak-anak muda yang mau berkiprah di desa bahkan  lapangan bola volley dan basket sampai tumbuh belukar. Sayang sekali tidak ada potensi apapun yang bisa dibanggakan.

Orang-orang di warung itu tertawa pahit. Mereka sadar bahwa kondisi ini sudah menyentuh titik yang mengkhawatirkan. *Jika tak segera dibenahi, Desa Jalasutra bisa benar-benar kehilangan arah*


*Sebuah Perubahan yang Harus Dimulai*

Beberapa hari kemudian, Pak Warno, seorang tokoh masyarakat dari Dukuh Ikhlas, datang ke kantor desa.

"Pak Lurah, saya datang bukan untuk mengeluh. Tapi saya ingin bertanya, apakah *tidak bisa pekerjaan dibagi rata?* Yang tidak bisa, diajari. Semua harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya," kata Pak Warno dengan nada tegas.  

Sutrisno diam sejenak. Ia menatap ke arah ruang kerja perangkat desa yang semakin hari semakin sepi. Di sudut ruangan, hanya ada beberapa orang yang masih setia bekerja keras, sementara lainnya entah di mana.  

Pak Warno melanjutkan, "Desa ini butuh pemimpin yang tegas. Jangan biarkan yang malas semakin nyaman, sementara yang rajin semakin terbebani."  

Kata-kata itu membuat Sutrisno berpikir. Mungkin ini saatnya ia benar-benar mengambil sikap, Jika dibiarkan terus seperti ini, Desa Jalasutra akan semakin terpuruk.  

Di hari itu juga, ia mengumpulkan semua perangkat desa. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, *balai desa kembali dipenuhi suara diskusi serius* Meskipun belum jelas apakah perubahan akan segera terjadi, setidaknya *ada harapan baru yang mulai muncul di Jalasutra* 

Dan harapan, sekecil apa pun, adalah langkah pertama menuju perubahan.


Jalasutra - Brebes:

12 Desember 2023

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...