Langsung ke konten utama

KENAPA SIH MAU DAPET SEMBAKO SAJA SULIT, HARUS BAWA DATA DAN IDENTITAS | SUARA WARGA | RELAWAN ANGKAT BICARA

Packing logistik dan menganalisis pendistribusiannya berdasarkan data


Setelah mengupas mengenai cara untuk merespon bencana pada artikel sebelumnya, mari kita mengupas mengenai pentingnya data dalam sebuah analisis kebencanaan. Masuk ke ranah Relawan berbasis pos, yang bertugas mengatur atau manajemen pos, tentunya berbeda dengan relawan yang bertugas mengumpulkan doonasi atau melakukan giat, relawan yang bertugas mengatur/ memanajemen pos tentunya mengatur sirkulasi donasi yang masuk termasuk keluar masuknya logistic, keluar masuknya uang donasi bahkan distribusi relawan yang akan melakukan giat. Kenapa sih setiap kali ingin meminta bantuan dari pos harus memiliki data sebagai syaratnya.
Asesmen dan Analisis Data 


Seringkali, kita sebagai warga atau korban bencana atau bahkan lembaga/ organisasi penyalur bantuan mengenai keberadaan data, hal yang dipermasalahkan adalah syarat data yang diberikan tidak sebanding daripada donasi yang diberikan. Sebelum mengatakan tak sebanding mari kit abaca pentingnya data bagi penanganan bencana, agar tidak terjadi salahpaham.

Pertama, data adalah asset pertama dan dalam menangani bencana, apapaun bencananya. Sehingga kebutuhan data untuk mengakses dan menganalisis bencana itu semakin mudah, dari data relawan tahu seberapa besar bencana yag terjadi, siapa saja yang terdampak, apa saja kerugiannya, lokasi mana saja yang terdampak dan bantuan pertolongan seperti apa yang harus diberikan pada bencana yang sedang terjadi.



Kedua, jika dikatakan tidak sebanding seperrti pada paragraph pertama diatas maka itu salah besar, coba kita fikirkan. Ketika diumumkan adanya bencana maka semua elemen masyarakat dari luar melakukan open donasi bantuan. Artinya ketika datang satu gelombang bantuan maka itu akan terus berdatangan bantuan gelombang bantuan yang lain. Bayangkan jika tidak ada data yang valid dan update maka, data akan tidak tepat sasaran. Ada yang memperoleh bantuan itu secara terus meneruh. Sebaliknya, ada warga yang justru harus menerima data itu namun tidak memperoleh karena tidak terdata, inilah yang kami maksud sebanding, dari data pemerataan donasi baik donasi logistic maupun donasi giat pembersihan yang dilakukan relawan.

Ketiga, untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam kebencanaan tentunya ada tahap/ masa status tersebut, ada tahap yanggap darurat, tahap transisi, dan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Data yang telah diterima tidak akan dibuang saat selesai penyaluran data, itu semua akan terus berkelanjutan berguna sampai bencaa selesai bahkan sampai ada kajian kebutuhan pasca bencana (JITUPASNA). Maka kebutuhan data yang valid sangat diperlukan. Bagaimana caranya agar valid, caranya adalah terus diupdate. Bagaimana caranya mengupdate. Cara yang tepat adalah saat proses pendistribusian bantuan karena pada saat itu relawan akan turun lapangan secara langsung.

Mungkin sekian, penjelasan singkat mengenai data, semua dilakukan untuk kepentingan semua. Relawan juga merasa dimudahkan, masyarakat terdampak semua kan mendapatkan dan bencana segera teratasi. Jika ada kurang akan dibahas pada BAB selanjutnya. Salam tangguh Relawan NU Relawan BKR UM 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Mahasiswa PLS UM Ikut Andil Berikan Metode Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Media Gambar dan Warna pada Peserta Didik TPQ Ainul Yaqin Pakisaji

    MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Sekumpulan mahasiswa PLS UM mengadakan suatu program yang berkaitan dengan simulasi pembelajaran pada hari Rabu, 15 November 2023 yang melibatkan peserta didik jilid dua TPQ Ainul Yaqin yang berada di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media gambar dan warna dengan tujuan untuk membantu menstimulasi kemampuan motorik peserta didik. Materi yang disampaikan kepada peserta didik TPQ Ainul Yaqin menggunakan metode At-Tartil, yang mana anggota kelompok Mahasiswa PLS UM berperan sebagai pemateri. Penggunaan media dan sarana pembelajaran menggunakan alat yang sederhana, yaitu papan tulis, meja, karpet, alat peraga berupa kertas dengan huruf hijaiyah, Al-Qur’an, spidol, penghapus, kertas print dengan huruf hijaiyah, dan pensil warna. Selama proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit. Awal pembelajaran diawali dengan salam, pembuka, dan perkena...