Langsung ke konten utama

Dosen PLS UM Latih 31 Relawan Desa Argoyuwono Ampelgading Menjadi Fasilitator Mitigasi Bencana

  

Malang, 4 Juni 2023 | Sebanyak 31 Relawan Desa Argoyuwno yang terdiri dari Sibat Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua RW Se-Desa Argoyuwono Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dilatih untuk menjadi Fasilitator Mitigasi Bencana oleh Tim Pengabdian Dosen PLS Universitas Negeri Malang. 

Dibuka langsung oleh Dosen PLS Univesitas Negeri Malang Dr. Endang Sri Redjeki , M.S. serta dihadiri oleh Kepala Desa Argoyuwono Purnomo acara berlangsung lancar. Kepala desa Argoyuwono menyambut kegiatan dengan baik, Kades tersebut terbuka bila menjalin kerjasama dengan UM dan berharap ada kerjasama dalam bidang lain, selanjutnya Workshop Mitigasi bencana sangat dibutuhkan didesa Argoywono, pasalnya desa tersebut berdekatan dan berbatasan langsung dengan hutan semeru. 

"Kalau sambutan dari Pak Kades terbuka dengan kerjasama bersama UM dan berharap kedepannya bisa ada kerjasama yang lainnya karena workshop mengenai mitigasi bencana sangat di butuhkan disana mengingat daerah tersebut dekat dan berbatasan langsung dengan hutan semeru" Tulis panitia saat dihubungi JSN melalui whatsapp messengger.

Sementara itu, Dosen PLS Universitas Negeri Malang yang merupakan tim yang mendapatkan hibah pengabdian dari Desentralisasi Fakultas tersebut, berharap adanya kelanjutan dari kerjasama yang telah terjalin dengan baik diawal dan semoga adanya pelatihan mitigasi bencana jni dapat menambah wawasan peserta agar bisa sigap dalam menghadapi bencana di desa Argoyuwono. 

"Sambutan Bu Endang : kurang lbh sama berharap ada kelanjutan dari kerja sama awal yg sudah terjalin dengan baik dan dengan adanya pelatihan mitigasi bencana ini dapat menambah wawasan peserta agar bisa sigap dalam menghadapi bencana di desa Argoyuwono" lanjut tulisnya di pesan whatsapp

Acara yang digelar di Pendopo Kantor Desa Argoyuwono pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB tersebut terbagi menjadi 3 sesi. Pada sesi pertama dengan tema Mitigasi Bencana Dan Pertolongan Pertama yang Membahas mengenai Gunung Meletus dan Gempa Bumi, Tanda-tanda Gunung Meletus dan Gempa Bumi, Arah guguran awan panas/ lava, Prosedur Penyelamatan, Membuat Denah Jalur Evakuasi, Pengertian PP, Pengenalan Alat-alat PP, Prosedur Penanganan Pasien ; Pingsan, asma, Luka Lecet, Luka Bakar, Fraktur, serta Pemindahan/ Evakuasi Korban. 

Pada Sesi Kedua dengan tema Manajemen Kebencanaan yang terdiri dari materi Posko, Shelter dan Dapur Umum, Pengertian Posko, Shelter dan DU, Mendesain tata letak Shelter, Mengidentifikasi Jumlah pengungsi  ; KK, Jumlah Kelamin, Pembagian Umur, Kebutuhan, Menghitung Kebutuhan MCK, Air bersih, Kebutuhan Pokok, obat-obatan dan Kebutuhan penunjang, Membuat daftar menu masakan  

Pada sesi ketiga dengan tema Penanganan Api Skala Rumah Tangga, serta membahas materi mengenai Pengertian Kebekaran dan hal-hal yang menyebabkan, Hal-hal Penting tentang api, serta Praktek. 

Dari padatnya materi tersebut setidaknya  tim Fasilitator Mitigasi Bencana telah menyiapkan banyak instrumen pelatihan mulai dari Peta Wilayah Desa, LCD Proyektor + Screen, PPT Pemateri, Kertas Karton Manila, Spidol Hitam, Tas PP, Bidai, Mitela, Kassa Gulung, Kassa steril, Sarung tangan Latex, Tandu, Gunting, Pembersih Luka, Obat Merah, Oksigen Kering, Plester, Kolarnec, Kertas Karton Manila, Spidol Hitam, HVS/ Folio Bergaris, Kompor Gas, Tabung Elpiji 3 Kg, Regulator, Selang Kompor Gas, Wajan ukuran kecil, Minyak goreng / Jelantah, Kaleng/ Tong, Ember, Karung Goni, BBM, Kertas Sisa/ Koran, Korek Api, Helm Safety, Kacamata Safety, Sarung Tangan, Sepatu Boot Segala ukuran. Hal itu dilakukan agar terlaksananya kegiatan fasilitasi baik pengampaian materi maupun instrumen praktikum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...

Menyala! Siswa Kelas 9B SMP Ibnu Rusyd Dampit Tampilkan Tarian Khas Lombok Damar Mesunar pada Malam Puncak Gelar Budaya Nusantara P5

  MALANG | JATINSATUNEWS.COM :  Melalui pertunjukan tari siswa kelas 9B SMP Ibnu Rusdy Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Manaf Dampit berkreasi dengan bebas. Nyatanya kreasi mereka harus diakui oleh kedua jempol tangan karena berhasil menyita perhatian para pengunjung panggung pertunjukan dengan seni tari yang dibawakan.  Lengkap dengan segala aksesoris yang melekat pada tubuh penari, gerakan tarian serta ekspresi yang dikeluarkan oleh mimik wajah menambah watak dan karakter semakin hidup. Pencahayaan yang dipilih serta musik pengiring juga telah menambah kuat pesan moral yang ingij disampaikan oleh penari kepada penonton.  Tari Damar Mesunar adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang sarat akan semangat gotong royong, persatuan, dan kekuatan alam. “Damar” merujuk pada lampu atau pelita, sedangkan “Mesunar” dalam bahasa Sasak berarti menyala atau bersinar. Melalui simb...