Langsung ke konten utama

Mahasiswa UM Ciptakan Moisturizer dari Ekstrak Daun Binahong

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang menciptakan produk perawatan diri dari ekstrak daun Binahong. Binahong atau yang dikenal dengan nama latin Anredera cordifolia merupakan salah satu jenis tanaman obat asal China. Di negara asalnya, tanaman ini dikenal dengan nama dheng san chi. Sedangkan dalam penamaan internasional, binahong dikenal sebagai heartleaf madeiravine. Binahong memiliki senyawa alami berupa antiinflamasi, seperti asam oleanolik, asam ursulat, dan flavonoid.

Daun Binahong mengandung saponin yang dapat mencegah inflamasi, suatu respons biologis tubuh yang kompleks terhadap cedera, infeksi, atau rangsangan. Respons ini melibatkan perubahan dalam aliran darah, permeabilitas pembuluh darah, dan perpindahan sel darah putih ke area yang terkena.

Tujuan dari respons ini adalah untuk melindungi tubuh dari ancaman, memulai proses penyembuhan, dan menghilangkan agen berbahaya. Gejala inflamasi meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri, panas, dan kehilangan fungsi di area yang terkena. Proses ini diatur oleh interaksi yang kompleks antara sel imun, zat kimia, dan molekul seluler yang bekerja sama untuk melawan situasi yang mengancam kesehatan.

"Daun binahong sering digunakan untuk pengobatan sehingga kami menciptakan produk perawatan diri berbasis daun binahong, yaitu Moisturizer," terang Saeful Umam, Ketua Tim Charuskincare.

Latar belakang pembuatan skincare ini didasarkan pada survei yang menunjukkan sebanyak 76% wanita Indonesia mengalami gejala penuaan dini. Ide pembuatan produk ini muncul pada pertengahan tahun 2022 sebelum mereka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Skim Kewirausahaan. Produk ini dibuat di Laboratorium Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Moisturizer dihadirkan sebagai solusi mengurangi penuaan dini dengan tidak menimbulkan efek samping dan aman digunakan.

"Produk Moisturizer rata-rata di Indonesia mengandung alkohol, namun produk Moisturizer yang kami buat tidak mengandung alkohol," ujar Ketua Tim.

Produk Moisturizer yang diciptakan tim mahasiswa Universitas Negeri Malang ini bernama Charuskincare. Tim ini terdiri dari berbagai jurusan dengan dosen pembimbing yaitu Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si., dosen Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang.

Tim berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp8,45 juta untuk merealisasikan produk inovatif tersebut dari Program Kreativitas Mahasiswa Skim Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemendikbudristek.

Tim terdiri dari Saeful Umam dari Jurusan Pendidikan Fisika sebagai Ketua, Asfiatuz Zahroh dari Jurusan Pendidikan Ekonomi sebagai anggota, Dewi Ratnasari dari Jurusan Pendidikan Biologi sebagai anggota, Laila Syafaatus Zahra dari Jurusan Desain Komunikasi Visual sebagai anggota, dan Faradiba Annafisah dari Jurusan Pendidikan Fisika sebagai anggota.

Saeful, sebagai ketua tim, mengatakan bahwa nama Charuskincare diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti cantik. "Penamaan produk ini ingin memiliki unsur yang unik dan ada unsur budaya Indonesia tentunya," ujar Saeful, mahasiswa fisika angkatan 2021.

Proses pembuatan Charuskincare dengan mencampurkan ekstrak daun binahong, aquades, minyak sancha inchi, dan bahan lainnya. Selain itu, mereka juga menggunakan TiO2 untuk memaksimalkan hasil produk Moisturizer. TiO2 atau titanium dioksida adalah senyawa kimia yang biasa dimanfaatkan dalam produk kosmetik sebagai pelindung dari paparan sinar ultraviolet. Teknologi nano pada TiO2 membuat senyawa ini dapat menembus lapisan kulit lebih dalam dibandingkan senyawa lainnya.

"Daun binahong yang masih segar dikeringkan menggunakan metode maserasi untuk mengambil kandungan saponin dan minyak sancha inchi juga kaya akan kandungan omega 3," imbuh Dewi Ratnasari, anggota Tim Charuskincare.

Setelah bahan dicampurkan menjadi satu, ditambahkan karbomer untuk membentuk tekstur gel yang ringan seperti Moisturizer pada umumnya. Selain itu, ditambahkan pengawet yaitu natrium benzoat yang telah teruji aman oleh BPOM.

Bahan-bahan yang digunakan Tim Charuskincare diperoleh kerja sama dengan toko bahan kimia, pemasok daun binahong dan minyak sancha inchi. Selain itu, mereka bekerja sama dengan laboratorium swasta di Surabaya untuk menguji sampel produk.

Keuntungan yang diperoleh tim Charuskincare tidak hanya pendanaan dari Belmawa Kemendikbudristek tetapi juga dari Universitas Negeri Malang. Selain itu, mereka juga mendapatkan 3-5 konversi SKS pada mata kuliah yang sesuai dengan Program Kreativitas Mahasiswa.

"Manfaat lainnya adalah mendapatkan pengalaman baru dan menghasilkan nilai jual daun binahong tinggi. Selain itu, program ini mendukung implementasi SDGs Departemen," ujar Dewi.

Nantinya, Charuskincare akan dijual dengan kisaran harga Rp 60 ribu per botol dan dipromosikan melalui media sosial dan e-commerce.

"Semoga produk ini tidak berhenti di PIMNAS tetapi terus berlanjut dan memiliki rumah produksi sendiri," harap Saeful Umam, Ketua Tim Charu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Mahasiswa PLS UM Ikut Andil Berikan Metode Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Media Gambar dan Warna pada Peserta Didik TPQ Ainul Yaqin Pakisaji

    MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Sekumpulan mahasiswa PLS UM mengadakan suatu program yang berkaitan dengan simulasi pembelajaran pada hari Rabu, 15 November 2023 yang melibatkan peserta didik jilid dua TPQ Ainul Yaqin yang berada di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media gambar dan warna dengan tujuan untuk membantu menstimulasi kemampuan motorik peserta didik. Materi yang disampaikan kepada peserta didik TPQ Ainul Yaqin menggunakan metode At-Tartil, yang mana anggota kelompok Mahasiswa PLS UM berperan sebagai pemateri. Penggunaan media dan sarana pembelajaran menggunakan alat yang sederhana, yaitu papan tulis, meja, karpet, alat peraga berupa kertas dengan huruf hijaiyah, Al-Qur’an, spidol, penghapus, kertas print dengan huruf hijaiyah, dan pensil warna. Selama proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit. Awal pembelajaran diawali dengan salam, pembuka, dan perkena...