Langsung ke konten utama

Pendidikan Formal dan Pendidikan Pesantren, Apakah Merdeka?

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Demi meningkatkan pendidikan di Indonesia, pemerintah terus berupaya membuat strategi guna mendongkrak angka hasil mutu Pendidikan di Indonesia. Hasil penelitian Program for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2022 yang di umumkan pada tanggal 5 Desember 2023 mengatakan bahwa Indonesia berada di peringkat ke 68 dengan skor matematika 379, sains 398 dan membaca 371. Meskipun cenderung meningkat, tetapi masih tergolong rendah diantara negara lainnya. 

Upaya yang dilakukan pemerintah salah satunya dengan menerapkan Kurikulum formal yang sesuai dengan tantangan zaman. Kurikulum merdeka menjadi kurikulum Nasional yang di terapkan di sekolah hingga perguruan tinggi. Dengan pembelajaran intrakurikuler yang bervariasi, Kurikulum Merdeka memberikan siswa konten yang optimal dan waktu yang cukup untuk membangun kompetensi dan menyelidiki konsep.

Penerapan kurikulum ini mengharuskan siswa atau mahasiswa mempunyai kreatifitas tinggi sehingga mampu menghadapi perkembangan zaman setelah era digitalisasi datang. Pada kenyataannya, beberapa Lembaga dalam penerapan kurikulum tersebut mempunyai berbagai kendala meskipun sudah dilakukan screening kelayakan penerapan kurikulum. Kreatifitas tinggi juga harus di imbangi dengan adanya finance yang tinggi pula. Bagaimana tidak, jika dalam membuat produk atau karya di butuhkan finance ataupun teknologi yang mumpuni tetapi tidak semua Lembaga mempunyai kemampuan yang sama.

Dengan adanya Kurikulum merdeka yang di terapkan ternyata juga berimbas kepada guru – guru yang mengajar. Salah satu tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah kurangnya pemahaman dan kesiapan para guru. Karenanya, Pemahaman Kurikulum Merdeka tentang Kurikulum Merdeka sangat penting, meliputi prinsip-prinsip, metodologi pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Dalam Kurikulum perencanaan pengembangannya terhambat oleh beberapa faktor: (1) guru yang kurang memahami topik; (2) program yang tidak terpenuhi; dan (3) fasilitas yang kurang memadai. Sedangkan dampak positif adanya kurikulum merdeka terhadap pembelajaran siswa, yaitu siswa dapat memilih mata pelajaran yang mereka minati sesuai dengan kurikulum Merdeka, meskipun hal ini dapat menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran.

Dengan demikian, Penerapan kurikulum merdeka yang notabene mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan, harus di antisipasi dengan berbagai cara demi kemajuan mutu Pendidikan di Indonesia. Dengan catatan, harus melihat kondisi Lembaga, siswa dan orang tua sebagai objek yang harus menjalankan kurikulum tersebut. Harapan adanya Kurikulum Merdeka, maka siswa merdeka dalam belajar, guru juga merdeka dalam mengajar.

Lalu bagaimana jika penerapan kurikulum merdeka di pesantren?

Pesantren menerapkan kurikulum diniyah dan menekankan skill santrinya. Pesantren mempunyai metode pembelajaran seperti sorogan, bandongan atau wetonan, halaqoh, metode hafalan, serta bahtsul masail atau muazakaroh. Penerapannya dari tahun – ke tahun selalu sama dan tidak ada revisi kurikulum seperti yang dilakukan pada Lembaga formal.

Bagaimana melatih keterampilan santri agar siap menghadapi zaman?

Dengan adanya pelatihan skilla bagi santri, membuat pesantren tidak ketinggalan dengan kurikulum merdeka yang baru – baru ini di terapkan pada pembelajaran formal dengan membuat siswa focus terhadap apa yang diminatinya. Dengan Pendidikan skill menjadikan santri siap untuk terjun di masyarakat dengan bekal dan bakat kemampuan yang di latihnya di pesantren. Beberapa skill khusus yang populer di terapkan yaitu Bahasa inggris dan Arab, computer yang meliputi desain grafis, videography, cinematography, fotography, selain itu juga peternakan, pertanian, serta lainnya. Hal ini di dukung penuh oleh pemerintah dengan di dirikannya berbagai Komunitas Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai pesantren.

 Dalam pelaksanaannya, Pendidikan pesantren yang meliputi Pendidikan diniyah dan skill dilakukan dengan enjoy sehingga menjadikan santri lebih mudah dalam menerima pelajaran yang ada.

Demikianlah, Pendidikan yang merdeka seharusnya Pendidikan di lakukan dengan enjoy sesuai dengan bakat dan minat, bukan dengan banyaknya pressure. Pendidikan itu disiapkan untuk menghadapi tantangan zaman, tetapi tidak seharusnya membuat siswa atau santri tergerus oleh zaman.


Nama: Ahmad fawaid

Gmail: ahmadfawaid19@alqolam.ac.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Mahasiswa PLS UM Ikut Andil Berikan Metode Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Media Gambar dan Warna pada Peserta Didik TPQ Ainul Yaqin Pakisaji

    MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Sekumpulan mahasiswa PLS UM mengadakan suatu program yang berkaitan dengan simulasi pembelajaran pada hari Rabu, 15 November 2023 yang melibatkan peserta didik jilid dua TPQ Ainul Yaqin yang berada di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media gambar dan warna dengan tujuan untuk membantu menstimulasi kemampuan motorik peserta didik. Materi yang disampaikan kepada peserta didik TPQ Ainul Yaqin menggunakan metode At-Tartil, yang mana anggota kelompok Mahasiswa PLS UM berperan sebagai pemateri. Penggunaan media dan sarana pembelajaran menggunakan alat yang sederhana, yaitu papan tulis, meja, karpet, alat peraga berupa kertas dengan huruf hijaiyah, Al-Qur’an, spidol, penghapus, kertas print dengan huruf hijaiyah, dan pensil warna. Selama proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit. Awal pembelajaran diawali dengan salam, pembuka, dan perkena...