Jaga Kelestarian Alam, Mahasiswa Geografi UM Ciptakan Teknologi Pembatasan Pengunjung Berbasis Data IoT Real-Time Guna Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan
Dalam mengembangkan inovasinya, tim Enviroster yang terdiri dari Muhammad Hafidz Al Farid, Imelda Nasywa Zaidan, dan Gigih Firman Prabowo di bawah bimbingan Dr. Heni Masruroh, S.Pd., M.Sc. ini mengambil studi lokasi di Kawasan Objek Wisata Sumber Sira, Kec. Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Inovasi ini lahir bukan tanpa alasan, keprihatinan terhadap tantangan pariwisata modern, terutama overtourism yang dapat menekan daya dukung lingkungan serta mengurangi kenyamanan wisatawan. Kurangnya informasi akurat dan real-time mengenai kondisi di lapangan seringkali juga memicu kepadatan pengunjung yang tak terkendali.
Sistem Cakrawala Nusantara bekerja dengan mengintegrasikan serangkaian sensor di Lokasi Wisata. Sistem ini menggunakan temperature sensor untuk mengambil data cuaca, photoresistor untuk menghitung jumlah pengunjung secara otomatis, serta CCTV ESP32-CAM untuk menyajikan data visual lapangan secara langsung, memungkinkan calon wisatawan untuk membuat keputusan sebelum berangkat.
Muhammad Hafidz Al Farid, selaku ketua tim menjelaskan bahwa tujuan utama proyek ini adalah untuk menciptakan harmonisasi antara pariwisata dan konservasi. “Kami ingin teknologi ini tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga menjadi alat edukasi. Dengan menyediakan data yang transparan, kami berharap dapat mengajak wisatawan untuk menjadi bagian dari solusi, yaitu dengan memiliki waktu berkunjung yang tidak membebani lingkungan,” tulisnya saat diwawancara melalui saluran whatsapp chat.
Inovasi ini ditujukan untuk mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan. Lebih detail, Cakrawala Nusantara menjawab beberapa poin SDGs seperti Poin 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab), dilakukan dengan pembatasan kuota bagi para wisatawan. Selain itu, Cakrawala Nusantara juga menjawab Poin 14 (Ekosistem Perairan) dan 15 (Ekosistem Darat), dengan prioritas asesmen daya dukung lingkungan yang ditempatkan sebagai fundamental penelitiannya.
Saat ini, Cakrawala Nusantara berada pada tahap model konseptual yang telah berhasil disimulasikan melalui platform Tinkercad dengan desain antarmuka yang dirancang di Figma. Tim berharap inovasi ini dapat memperoleh dukungan lebih lanjut untuk diwujudkan menjadi prototipe fisik dan diimplementasikan secara nyata di berbagai destinasi wisata alam, khususnya di wilayah Malang Raya.
Cakrawala Nusantara menjadi bukti nyata peran akhir akademisi muda terus mengambil bagian pentingnya sebagai akademisi muda dalam menjawab tantangan lingkungan melalui penerapan teknologi tepat guna.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkontribusi, selalu ikuti kami melalui sebuah tulisan