Minggu, 12 Desember 2021

Hanya Dengan Modal Ini Pak Sutiaji Bisa Jadi Walikota Malang


Pertemuan singkat telah banyak menyita perhatian ini tertuju pada sosok walikota malang yang begitu kharismatik,agamis dan berwibawa. Bagaimana tidak pertemuan singkat itu tersetting sedemikian hingga sehingga tercipta suasana yang asyik untuk mengukir sebuah kisah in

spiratif.

Ya... tepat seminggu setelah perkuliaahan masuk aku menerima undangan untuk meet up langsung dengan bapak wali kota malang yakni Bapak Sutiaji berbicara tentang literasi yang berada di malang raya. Bersama komalku raya kami bercengkrama dan membahas banyak hal disini mulai dari perkembangan dunia literasi sampai upaya pemerintah dalam menyikapi literasi itu.

Tak heran bila Kota Malang menjadi kota yang Indah karena terdapat pemimpin yang berjiwa sosialis dan agamis. Banyak beliau tururkan tentang program yang telah dan akan dilakukan demi mensejahterakan masyarakat Malang Raya. Mulai dari bidang Teknologi, sosial, budaya, pertahanan, hukum, dan lain sebagainya itu semu sudah terfikir di benak Bapak Wali Kota Malang ini.

Semua tentang malang sudah kami kupas secara rinci disela-sela kata-kata beliau, tak heran bila disitu keadaan audien yang awalnya aktif menjadi pasif. Semua membisu dan dibuat bisu serta terheran-heran dengan paparan beliau yang disajikan pasalnya beliau disetiap kebijakan selalu mengkorelasikan ayat-ayat al-qur'an dan tak sedikit beliau bertutur seperti halnya kyai.

Hati ini rasnya terhanyut dengan hipnotis kata-kata fakta yang dirangkai sedemikian hingga oleh beliau, akhirnya muncullah pertanyaan mendasar di benakku. Bagaimana bisa seorang bapak sutiaji menjadi Wali Kota Malang. Dengan logat jawa nan asli malangan beliau tersenyum seraya menjawab.

"Saya dulu ketika pulang dari kuliah lewat bundaran alun-alun bali kota ini, lalu berhenti tepat di depan rumah dinas, inginnya tidak berhenti tetapi karena ada mobil yang berbunyi wiuuw... wiiuuw.. akhirnya saya diberhentikan oleh satpol Pp Akhirnya saya berhenti, lalu di benak saya. Ohh... ini to rumah dinasnya pak Walikota. Oh ini rumah saya. Nanti saya tinggal di situ"

"Nah sekarang siapa yang duduk disini". Semua tercengang melihat bapak walikota ini. Beliau melanjutkan pituturnya seraya menyimpulkan.
Hidup ini adalah paradigma, apa yang kamu pikirkan itulah takdir dan nasib kamu.

Itulah pelajaran berharga yang saya dapat langsung dari orang nomor satu di Malang raya. Yaa nggak rugilah ketinggalan Mata kulah Dasar Dasar Instrumentasi yang terpenting ketemu pak Wali Kota Secara langsung. Eh btw kalung jurusan Fisika masih nyangkut di leher bekas kuliah sebelumnya tadi 😂

"Namanya Perkuliahan Ujian itu Wajar, maka Sikapilah dengan Wajar" Drs. Yudyanto M.Si


Dunia kampus merupakan miniatur birokrasi kehidupan masyarakat yang pasti akan dihadapi oleh seorang siswa yang ingin menyandang predikat mahasiswa, tak jarang orang mendefinisikan bahwa kegiatan perkuliahan merupakan kegiatan yang menyenangkan dan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua adalah beban. Bagi orang yang telah melalui fase kemahasiswaan tentunya tak ingin berkata banyak tentangnya akan tetapi pertanyaan dari sang juniorlah yang sering memancing itu semua meluap, meskipun demikian mereka sama saja aja yang mengakatannya kegiatan yang menyenangkan begitu sebaliknya.


Sebagai mahasiswa baru (maba) kini saya akan berbagi pengalaman terkait kehidupan kampus, ya memang ada benarnya mengakui statemen diatas tetapi itu semua pulang kepribadi masing - masing jika kita menjalaninya dengan senang hati tanpa ada paksaan dan tentunya kita serius maka tidak ada beban bagi kita, apalagi jika kita memiliki dasar agama yang kuat, kita akan memparadigma bahwa itu semua adalah ibadah karena belajarpun di agama islam merupakan ibadah.

Tidak hanya faktor intern ada banyak upaya yang dapat kita tempuh untuk mengatasi problematika sekaligus membangun kehidupan dikampus yang menyenangkan tentunya menjadi mahasiswa yang berprestasi dan menjadi lulusan terbaik. Saya akan membagikan beberapa trik dan pengalaman saya untuk menyikapinya, diantaranya :

1. Jalin Hubungan dengan kakak tingkat
Menjalin hubungan dengan kakak tingkat disini maksudnya adalah agar kita dapat memperoleh informasi dari senior atau yang telah mengetahui birokasi kampus dimana kita kuliah, dengan begitu kita tahu mana hal yang harus kita lakukan dan kita hindari.
2. Jalin Relasi dengan teman sebanyak - banyaknya
Teman bisa jadi menjadi ladang informasi yang luas, baik informasi yang bersifat kemahasiswaan maupun motivasi
3. Aktif mengikuti kegiatan MABA
tentunya sebagai maba kita buta akan kehidupan dikampus dalam hal ini universitas sudah membantu untuk adaptasi salah satunya adalah kegiatan maba yang diadakan oleh BEM,HMJ,dll harus kita ikuti toh nantinya manfaat untuk kita sendiri
4. Aktif Berorganisasi sesuai bakat dan minatmu
Konon aktif berorganisasi merupakan cara ampuh yang dapat membantu selain nilai akademik karena disini relasi kita dengan para dosen, dekan dan orang penting lainnya sangatlah baik.
5. Siapkan matkul sebelum masuk kelas
Entah itu sekedar browsing atau membaca sekilas, atau bahkan merangkum materi
6. Ikuti Seminar yang sesuai minat dan bakatmu
7. Buat jadwal harian bukan hanya sekedar jadwal harian belajar
8. Review materi dimalam hari yang telah dijarkan disiang hari
9. Masuk kelas dalam keadaan suci
10. Masuk kelas mendahulukan kaki kanan
11. Memperhatikan adab terhadap ilmu,guru,kitab, dan teman.

Demikian trik dan tips semoga bermanfaat, hal yang tidak tercantum bisa kalian dapatkan sendiri setalah kalian melaksanakan hal diatas.

PK MAN 1 MALANG ADAKAN DIKLAT |Bantu Pemerintah Tingkatkan Taraf Pendidikan


Gondanglegi 16 - 17 Agustus 2019 Bertepatan dengan hari Independen Bangsa Indonesia PK (Perwakilan Kelas) MAN 1 malang Menggelar acara sesuai program kerja yang memiliki tujuan pengabdian terhadap manusia yaitu Pendidikan dan Pelatihan PK MAN 1 malang dalam kepengurusan 2018/2019 untuk mempersiapkan kepengurusan 2019/2020.


Acara yang pernah didambakan dan direncanakan pada periode ke 4 ini akhirnya dapat dijalankan pada periode ke 5 dibawah kepemimpinan Hidayatul Livia Nirmala sebagai Ketua Umum PK MAN 1 Malang Masa Bhakti 2018/2019.

Acara yang berlangsung dua hari satu malam ini berjalan dengan lancar sesuai rencana, namun kali ini penulis akan mengupas tentang materi yang tersampaikan. Bukan masalah bobot materi atau mengevaluasi yang lain tetapi saya disini akan mengulas ulang tentang apa yang saya sampaikan kemarin.

Secara disadari atau tidak saya dalam menyampaikan materi kemarin kurang maksimal, disamping tidak kesiapan saya dalam memberikan materi ada beberapa hal yang harus sedikit diulas untuk evaluasi bagi panitia untuk tahun depan, pasalnya kegiatan ini dilaksanakan malam hari sehingga peserta kurang fokus menerima materi, menurut saya antusias peserta diklat memengaruhi emosi pemateri saat menyampaikan materi.


Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Malang telah mengijinkan berdirinya organisasi PK dengan tujuan membantu osis dalam melaksanakan tugas, sehingga dapat membantu membangun bangsa dan membangun madrasah demi menciptakan generasi emas penerus bangsa dimasa depan.

PK sendiri sudah berdiri selama 5 periode dengan gaya kepemimpinan masing - masing, belakang ini PK semakin meningkat hal ini dirasakan oleh semua civitas akadekima MAN 1 malang yang telah menyukseskan program kerja kesiswaan yang bekerja sama dengan osis.

Tentunya banyak upaya yang dilakukan oleh penggerak organisasi PK ini salah satunya adalah pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) perwakilan kelas (PK) MAN 1 malang yang pertama kali, diselenggarakannya acara ini diharapkan terbentuknya kader Perwakilan Kelas yang kompeten dan mengerti tugas. Tidak sekedar perwakilan kelas tetapi juga patner kerja osis dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan program kerja kesiswaan.

Dalam berorganisasi tentunya bukan tugas yang main - main yang diemban, setiap personal dituntut untuk bertanggungjawab dalam melaksanakan setiap tugas guna mewujudkan tugas organisasi tersebut, ada banyak materi yang kami sampaikan terkait pelatihan kemarin yang intinya harus saling bahu - membahu saling melengkapi, saling mengisi dan saling mengerti. Organisasi bisa dianalogikan sebuah tubuh manusia, bila salah satu anggota tubuh itu tersakiti, mempunyai beban maka yang lain pun merasakan dan bahu membahu menyembuhkan dan meringankan masalah tersebut. Begitupun organisasi.
Harapannya dari acara yang diselenggarakan ini dapat membentuk bibit - bibit unggul penerus bangsa dan negara yang kompeten dan bertanggungjawab.

Terimakasih.

Perjuangan Setelah SMA


KULIAH ATAU KERJA

Kuliah dan kerja merupakan topik yang sering muncul dibenak para remaja, apakah mereka akan bertarung dimeja pendidikan apakah lebih memilih bersaing di dunia kerja hal itu semua kerap menghantui setiap siswa yang baru lulus SMA, walaupun ada juga siswa yang baru lulus SMP sudah memikirkan dunia kerja tetapi jumlahnya tak banyak dibanding lulusan SMA yang memiliki keinginan bekerja atau kuliah.
Pada dasarnya memilih untuk kuliah ataupun kerja itu dipengaruhi oleh background atau latar belakang kehidupan siswa itu sendiri, baik latar belakang orangtua, keluarga maupun lingkungan masyarakat yang mendukung siswa itu terdorong untuk bekerja ataupun termotivasi mengadu nasib untuk berkuliah guna memperoleh kehidupan yang layak dengan cara menempuh pendidikan.
Kali ini saya akan berbagi pengalaman hidup saya mengenai kelanjutan setelah lulus SMA, kali ini akan saya mulai dengan berbagi pengalaman sudut pandang saya mengenai kuliah atau bekerja. Sesuai dengan riwayat pendidikan saya lulus dari bangku Madrasah Aliyah atau yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) tentunya melanjutkan untuk kuliah merupakan pemikiran dominan yang kerap saya dambakan, entah itu disebabkan oleh riwayat pendidikan saya ataupun yang lain, akan tetapi saya merasa dari lubuk hati paling dalam saya, saya ingin melanjutkan untuk kuliah, karena saya memiliki pandangan untuk merubah nasib nasab keluarga saya yang asalnya mereka berpendidikan rendah menjadi berubah dengan saya mengenyam pendidikan lebih tinggi, karena mulai dari orangtua saya tidak ada yang lulus SMP, apalagi saya adalah anak pertama, disini saya dapat memupukkan rasa kepedulian tentang dunia pendidikan kepada adik saya guna merubah rantai nasib keluarga saya.
Dibandingkan dengan bekerja, saya tidak sedikitpun memiliki kemahiran dalam dunia pekerjaan hal ini saya rasakan ketika saya mencoba untuk bekerja disalah satu rumah makan yang ada di kota malang untuk mengisi waktu liburan, dunia pekerjaan sangatlah keras sulit bagi saya untuk bertahan dalam kondisi fisik seperti ini, maka saya memiliki pandangan jika saya harus bertempur menggunakan akal dan otak guna bersaing dikehidupan yang sesungguhnya kelak, dari sinilah keinginan keras untuk melanjutkan studi itu terjadi, karena saat itu saya masih kelas XI maka saya optimis untuk mempersiapkan diri agar di kelas XII dapat lulus dengan sempurna sehingga dapat lanjut ke study berikutnya lebih lebih masuk dengan beasiswa.
Entahlah ini semua karena campur tangan tuhan, pemikiran yang lahir didalam hati ini menurut saya tidak hadr begitu saja, saya mempercayai ada energi yang masuk dari berbagai hal disamping dari spiritual maupun rasional. Bagiku ini semua buah hasil dari hubungan sosial yang baik dengan orang - orang hebat yang bersumber dari mengikuti organisasi, baik organisasi yang ada didalam pendidikan formal (sekolah) maupun di masyarakat yang kesemuanya mendidik kita untuk memiliki jiwa pengabdi, ikhlas dari sini kita juga bisa terdidik menjadi pribadi yang mandiri serta bertanggungjawab guna menyiapkan bekal untuk kehidupan dimasa depan. Ada banyak organsasi di sekolah yang saya ikuti diantaranya OSIS/PK, Pramuka sedangkan dimasyarakat saya mengikuti organisasi Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama’ (IPNU) yang menurut saya semuanya mendominasi pembentukan karakter baik yang saya miliki saat ini, apa jadinya jika saya tidak diberikan hidayah tuhan untuk tergerak hati ini untuk mengikuti kegiatan – kegiatan postif seperti ini maka saya pun tidak akan dapat melanjutkan kuliah seperti saat ini.
Memasuki semester awal kelas XII semangat berkobar untuk belajar saya mempersiapkan segala kebutuhan belajar termasuk buku penunjang, saya kesana kemari untuk mendapatkan informasi termasuk meminjam buku kepada kakak kelas yang telah lulus, saya tidak sungkan untuk menanyakan upaya menghadapi di sesemter kelas XII ini agar sukses masuk PTN impian. Semua berjalan dengan semestinya walaupun ada bebrapa hal yang sempat membuat lelah termasuk tugas organisasi karena diakhir semester semua tugas organisasi harus terselasaikan termasuk pula masa jabatan harus segera diakhiri, tapi saya mencoba untuk membagi waktu agar dapat tertangani dengan baik, tapi apalah daya hidup itu tidak semulus jalan tol apalagi menjadi seorang pemimpin yang dituntut untuk menjalankan nahkoda organisasi yang dia ampu.
Ujian – ujian pun mulai berdatangan sehingga persiapan kian memadat sedangkan saya disibukkan dengan masalah yang sedang diujikan kepada keluarga saya, ayah saya menderita demam berdarah selama satu bulan, untungnya saya segera melarikan ke klinik terdekat jika tidak akan berakibat fatal kata dokter, hal itu berdampak kepada kondisi psikis dan ekonomi keluarga saya karena salah satu yangbanting tulang menghidupi keluarga adalah ayah saya sehigga saat itu dalam kondisi terpuruk, bahkan saya tidak sempai mengikuti wisuda dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengeluaran uang karena kondisi keluarga saya saat itu sangat terdesak.
Tidak bisa menyalahkan jika nilai dalam ujian akhir – akhir itu mengalami penurunan karena saya dalam cobaan, aku mencoba untuk bersabar dan selalu mencari hikamah dalam semua kejadian yang ada. Hal yang membuat begitu sedih ketika saat aku membutuhkan bantuan tetapi tak ada satu anggota keluarga pun yang membantu bahkan tak jarang dari mereka yang menyalahkanku karena aku tidak dapat membantu orangtua untuk bekerja dan bisannya hanya menghabiskan saja dengan sekolah, padahal mulai dari SMP samapi SMA aku mendapatkan beasiswa.
Keinginanku untuk melanjutkan kuliah kian memudar, aku hampir putus asa dengan keadaan yang sedang kuhadapi dan beberapa orang yang menyudutkanku dan menyalahkanku, disamping itu tidak ada motivasi yang masuk, semua orang fokus kesembuhan ayah, bukannya aku tidak memperdulikan ayahku tetapi aku juga harus memikirkan itu semua karena ini juga tentang waktu yagh membuat hati ini terdesak.
Ujian ujian besarpun sudah kulalui termasuk UNBK, dan ujian sekolah lainnya yang menentukan kelulusan, kini aku pun memperisapkan untuk menitkberatkan untuk masuk pergutuan tinggi negeri karena dalam seleksi SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) pun aku tidak lolos, aku menangis aku merasa gagal, tetapi aku tidak memberitahukan ini kepada orangtuaku karena aku yakin masih bisa dengan berbagai jalan lainnya. Kali ini aku mengikuti SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) atau bisa disebut Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) karena kementerian riset dan pendidikan tinggi telah mengubah sistem menjadi UTBK, aku berharap 100% lulus masuk PTN karena nilaiku besar dan menurut rasionalisasi termasuk tinggi, aku memgambil di Universitas negeri malang (UM) dengan pilihan prodi pendiidkan fisika dan fisika murni. Sampai yakinnya aku sudah berbicara kepada orangtua tentang universitas ini dan orangtua pun meresponnya dengan baik dan mendukungku, pengumuman hasil seleksi pun kian dekat semakin inggi segera ,melihat saja pengumuman masuknya karena begitu besar harapan yang saya taruh, tapi apalah daya ekspetasi berbanding terbalik dengan ralita aku tidak lolos dalam seleksi jalur ini, aku merasa menjadi orang terbodoh, tergagal, ter malang sedunia, bagaimana tidak karena harapan ini terlalu besar untuk itu semua, maka dari hal ini aku belajar agar tidak menaruh harapan besar kepada urusan dunia apalagi manusia.
Kemudian aku berfikir pemikiran yang larut dalam kesedihan bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah, strategi demi strategi ku rencanakan termasuk konsultasi dengan guru bimbingan konseling disekolah, akupun mendapatkan respon yang baik tetapi aku masih bimbang karena salah satu jalan yang masih buka adalah jalur mandiri, dan sudah viral dikalangan awam bahwa yang berhasil masuk jalur ini adalah orang - orang yang berduit tapi aku disini tidak tergetar janji allah adalah pasti ‘siapa yang bersungguh sungguh dia pasti akan mendapatkan” dan sang proklamator kita telah mengatakan bahwa “jika kita memiliki keinginan terhadap sesuatu, maka semesta akan berbondong – bondong mewujudkannya”.
Tidak lepas dari informasi yang ku peroleh dari teman yang tidak lolos jalur UTBK mereka sebagian mendaftar jalur mandiri tetapi mereka tidak melakukan tes tetapi mereka menggunakan skor yang sudah mereka dapatkan ketika gagal di UTBK untuk mendaftar kembali di jalur mandiri, berbeda denganku, aku memilih untuk mengabaikan skorku dan mengikuti tes tulis jalur mandiri karena UM menyelenggarakan ujian jalur mandiri ini dengan dua sistem pertama dengan skor yang telah diperoleh ketika UTBK dan tes tulis jalur mandiri, walaupun aku harus membayar biaya tes yaitu Rp. 300 ribu.
Sembari menunggu hasil tes ujian mandiri aku menyibukkan kegiatan selain belajar dan membantu pekerjaan orangtua aku mengikuti pelatihan kerja berbasis kompeten kursus bahsa inggris yang diselenggarakan oleh dinas tenaga kerja (DISNAKER) kabupaten malang tahun 2019, salah satu alasan aku mengikuti kegiatan ini adalah disamping kegiatan ini dibiayai oleh pemerintah aku ingin mengasah skill dalam bahsa inggris selama satu bulan atau tiga puluh kali tatap muka. Tidak ada rasa sedikitpun menyesal dalam mengikuti pelatihan ini disamping aku mendapatkan sarana yang memadai mulai dari kamus, modul, dan ruang kelas yang gratis aku mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan kenal dengan orang – orang hebat, mulai dari doktor, pasca sarjana, penulis buku, guru, tour guide sampai ibu rumah tangga yang memiliki semangat tinggi untuk mempelajari bahasa inggris, sampai sampai aku merasa yang paling muda sendiri diantara mereka. Itu semua tidak membuatku kecil hati akan tetapi menjadi motivasi yang lebih bagiku untuk menambah semangat untuk belajar bahasa inggris dengan orang – orang hebat yang kukenal saat ini.
Tak kusangka skenario allahpun sangat indah pertemuanku dengan orang – orang hebat dalam pelatihan bahasa inggris ini memiliki kolerasi dalam usahaku dalam memasuki bangku perkuliahan, sampai akhirnya pengumuman jalur mandiri pun tiba, aku sangat senang karena aku diterima di prodi S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri malang tak sedikit dari teman – temanku yang ditolak dalam jalur ini, tidak berhenti disini kegembiraanku tak lama tertutupi kembali oleh kesedihan karena benar jalur mandiri adalah untuk orang yang berduit karena UM untuk jalur mandiri tidak terintegrasi oleh bidikmisi, sebelumnya aku juga mempertimbangkan ini aku ingin memasuki Universitas Brawijaya (UB) yang jalur mandirinya terintegrasi oleh bidikmisi tetapi aku lebih mantab untuk masuk UM aku memiliki prasangka bahwa sumbangan dana untuk mandiri bisa diangsur dan nanti akan banyak beasiswa yang dapat ku dapatkan.
Ternyata benar pengumuman sumbangan untuk jalur mandiri sangat mahal menurutku, biaya total yang harusku bayar untuk dapat kuliah disini adalah Rp. 22,750.000 dari mana mungkin aku mendapatkan uang sebanyak itu, tak lepas dari aku mencari informasi kesana kemari, mengikuti prosedur universitas untuk mengajukan penundaan pembayaran, ternyata aku masih gagal aku merasa sangat sedih karena saat proses ini aku membawa ibuku yang buta akan pendidikan bahkan ibuku tak jarang dibentak oleh wakil dekan 2 pak sudirman namanya didepan mata kepalaku sendiri. Tak hanya itu ibuku sangat semangat memperjuangkanku agar aku dapat masuk disini walaupun sagala rintangan datang baik cemoohan dari keluarga sendiri, atau tetangga dekat. Untungnya aku memiliki suplay energi positif dari seseorang bahkan beliau memeberikan uang untuk membantu kebutuhanku dalam masuk kuliah, beliau adalah bapak rukin, seorang trainer dalam pelatihan bahasa inggris yang kuikuti.
Tak hanya beliau ternyata sebagian peserta pelatihan bahasa inggris ini menaruh hati simpati kepadaku, ada yang berusaha mencarikan informasi serta memberikan saran jalan keluar untuk ini. Aku sangat bersyukur dalam hal ini, terimaksih untuk semua.
Rintangan dan hambatan kerap bergantian termasuk bahkan dari saudara sendiri maupun tetangga dekat yang tidak suka ketika melihat aku kuliah, hal itu sesekali membuat orangtuaku menangis dan tak kecuali aku, akhirnya strategi demi strategi kupikirkan dari itu aku memiliki jalan keluar salah satunya adalah langsung menghadap ke rektor, mungkin ini ide yang konyol karena di sela – sela kegiatan rektor yang padat karena musim perkuliahan masuk apalagi menemui beliau hanya untuk ini, tapi aku hanya memiliki cara ini yang bisa ku tempuh selanjutnya aku pasrahkan kepada Allah Swt.
Berbekal alamat yang telah dikasih oleh salah satu pamanku yang beliau merupakan salah satu pesiun TNI yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan bapak wakil rektor 3 um yaitu bapak Mu’arifin akhirnya orangtuaku nekat untuk berdiskusi masalah ini, tak disangka ternyata beliau beserta keluarga termasuk orang yang baik, bahkan ibuku mengatakan keluarga beliau jika dibandingkan dengan saudaranya ibukku sendiri sangat bertolak belakang, jika berdiskusi masalah ini kepada saudara ibukku tidak akan mendapatkan suatu solusi malah mendapatkan hinaan dan makian, berbeda dengan berdiskusi kepada keluarga yang berpendidkan seperti keluarga bapak Mu’arifin disini ibuku dan ayahku mendapatkan perlakuan yang baik bahkan motivasi, bahkan beliau juga memberikan besar hati bahwa semua pasti ada jalan dan beliau menjadi wakil rektor 3 tidaklah serta merta melainkan ada perjuangan besar dulunya, sama seperti kondisi keluargaku saat ini.
Lega rasanya hati ini memperoleh jalan keluar yang mungkin ini yang terbaik dari allah, bahkan tidak hanya terbebas dari biaya masuk tetapi aku juga termasuk usulan beasiswa bidikmisi yang di universitas negeri malang, esoknya setelah orangtuku menemui bapak Mu’arifin aku beserta ibuku mendatangi gedung rektorat UM untuk mengurus semua, kali ini aku dan ibuku atas intruksi bapak Mu’arifin untuk menemui bapak Herry Suwignyo yang beliau merupakan Wakil Rektor 2 UM, didalam ruangan sinilah ibuku menceritakan semua dan semua berjalan dengan mulus, hanya tetesan air mata dan ucapan terimakasih yang mendalam yang keluar disini, terlihat pula bapak WR 2 menangis serta memberikan dukungan kepadaku yang membuatku semakin bersemangat dalam berprestasi dan beliau sedikit banyak memberiakan tutur katanya kepadaku, aku pun menerima itu semua dengan lapang dada dan penuh ketaatan.
Akhirnya dari sini aku membuktikan firman Allah Swt dan perkataan bapak Ir. Soekarno itu, dan rencana allah jauh lebih baik dari pada rencana manusia buktinya yang awalnya aku memasuki UM dengan harus membayar 22 juta lebih akrinya aku bisa memasuki UM dengan gratis bahkan mendapatkan biaya dari pemerintah asalkan kita mau berproses, terimakasih atas semua, untuk yang membantuku, memotivasiku saat ini tunggu kabar sukses dariku untuk membanggakan mu.
Teriamakasih….

PRAPANCA ATUR STRATEGI HADAPI LKP 2019 DI UNISMA


LKP (Lomba Keagamaan Pramuka) adalah lomba pramuka tingkat penegak yang diadakan oleh racana Universitas Islam Malang dalam setahun sekali, lomba yang diadakan pada 24 Juli 2019 mendatang yang beradius se jawa-bali prapanca berkesempatan mengikutinya. Prapanca yang singkatan dari Pramuka Patiunus Putri-campa adalah gerakan pramuka yang berpangkalan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang dipercaya dikirim untuk mengikuti LKP 2019 ini, tidak bertinggi hati walaupun kemarin mereka pernah meboyong piala bergilir dari rektor tetapi kini ia tetap gigih berlatihan.


H-18 menuju pelaksanaan lomba alumni pun kerab berdatangan utamanya yang diutus menjadi asisten pembina untuk perlombaan ini. Seperti Ida Nuri, Alfina Dewi, Alfi Zulai, Nurul, Serta Eko yang kerap terlihat mendampingi tim prapanca untuk latihan setiap hari. “Persiapan sudah berjalan untuk semua mata lomba kak, bahkan sabtu besok ada presentasi permata lomba kepada pembina guna melihat perkembangan latihan selama ini” ucap fiqhan selaku pepimpin regu tersebut. Dalam hal ini madrasah memberikan dukungan dalam segala hal mulai dari materil,fasilitas ,dan kepercayaan kepada prapanca.

Hal itu merupakan suatu hal yang tak disia siakan oleh prapanca, karena ini merupakan kesempatan kedua kalinya yang diberikan oleh madrasah kepada prapanca . Tentunya bukan hal yang mudah karena ini suatu kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kesalahan di LKP 2018 kemaren . Yang tak lain dan bukan pastilah banyak kesalahan yang terjadi . Sekarang LKP 2019 yang akan datang semoga dapat menjadi lebih baik lagi dan menjadi yang terbaik .

Prapanca mengirim 2 regu, 1 regu PA dan 1 regu PI dengan masing-masing regu terdiri dari 8 orang, tetapi kini prapanca dalam latihan melibatkan lebih dari jumlah itu, hal ini merupakan antisipasi guna kesiapan untuk perlombaan ini.

Persiapan merupakan proses yang amat penting dalam perlombaan karena didalamnya pastilah terdapat banyak pelajaran dan segala pengalaman tak lupa juga permasalahan untuk menjadi lebih baik lagi . Karena satu yang kami pegang dan ingat hingga sekarang kata kata Kak Rohim tahun lalu "Jadilah seperti air yang tenang namun menghanyutkan" . Itulah yang menjadi pegangan kami dalam setiap perlombaan ,tetap tenang dalam suka dan mencoba tersenyum dalam duka.

Mungkin, sekian informasi perkembangan terkait prapanca hadapi LKP, terus pantau perkembangannya di semua sosmed.... pintu kami sangat terbuka bagi kakak-kakak pembina, alumni untuk berkunjung ke sanggar pramuka kami.

Silahkan comment dibawah bila ada usulan, kritik, saran yang bersifat membangun demi kemajuan Pramuka Patiunus Putri-Campa.



Thank You.....

Sabtu, 11 Desember 2021

Ngangsu Kaweruh | Program Berbasis Inkubasi


Berbicara organisasi, untuk membicarakannya akan dibingungkan oleh mengawalinya, membicarakan organisasi tak semudah mendefinisikan apa itu kursi dan meja. Artinya, beragam pemikiran dan gagasan organisasi telah menjadi gudangnya.

A. Syaiful K. Selaku pengampu materi dalam materi analisis organisasi juga telah memberikan singgungan jika berorganisasi harus berbasis kebutuhan "dalam menjalankan program harus berdasarkan kebutuhan bukan hanya mementingkan eksistensi".


Sehingga dalam sirkulasinya ternyata organisasi harus saling mengisi bukan untuk mengkritisi. Hal yang terlihat naif ketika komposisi dari organisasi itu saling merasa hebat dan mampu dalam mengampu dunia organisasi. "Teruslah menjadi gelas kosong" Terang Rekan A. Amir H selaku Pembina PC. IPNU kabupaten Malang.


Untuk itu dalam meralisasikan program sudah tidak saatnya berbicara konsep yang melejit, akan tetapi teknis realisasi. Dalam kesepakatan hasil rapat kami sepakat untuk menggalakkan INKUBASI PROGRAM, yang artinya Pimpinan Cabang sebagai fasilitator dalam hal program kerja, untuk itu kita perlu melakukan asesmen untuk mengetahui terobosan yang dibutuhkan guna pemecahan masalah.


Kebijakan ini masih akan terus dikaji untuk menentukan teknis yang cepat dan tepat dalam merealisasikannya. Sejauh ini kami yakin dengan terobosan yang telah kami sepakati untuk arah gerak selama satu periode kedepan, untuk itu kami membutuhkan kolaborasi dari semua aspek lini baik organisasi maupun perorangan.


Kami yakin dan percaya bahwa semua aspirasi menuju hal yang baik dan sangat membintang, untuk itu sebagai center of wisdom. 


Maka dari itu, untuk merealisasikan dan mengsosialisasikan perlu adanya center basic preseption of person untuk meminimalisir kendala dalam mengaktulisasi visi-misi organisasi.


Harapannya, semua pelaku organisasi atau aktivis bisa menerima gagasan ini, terkiat hal-hal miss komunikasi atau perselisihan pendapat atau argumen bisa disampaikan dan didiskusikan bukan malah untuk membangun opini untuk tidak menyetujui program yang sedang disepakati sehingga menimbulkan pihak yang kontra dengan pemangku kebijakan organisai legal.

Kamis, 09 Desember 2021

KENAPA SIH MAU DAPET SEMBAKO SAJA SULIT, HARUS BAWA DATA DAN IDENTITAS | SUARA WARGA | RELAWAN ANGKAT BICARA

Packing logistik dan menganalisis pendistribusiannya berdasarkan data


Setelah mengupas mengenai cara untuk merespon bencana pada artikel sebelumnya, mari kita mengupas mengenai pentingnya data dalam sebuah analisis kebencanaan. Masuk ke ranah Relawan berbasis pos, yang bertugas mengatur atau manajemen pos, tentunya berbeda dengan relawan yang bertugas mengumpulkan doonasi atau melakukan giat, relawan yang bertugas mengatur/ memanajemen pos tentunya mengatur sirkulasi donasi yang masuk termasuk keluar masuknya logistic, keluar masuknya uang donasi bahkan distribusi relawan yang akan melakukan giat. Kenapa sih setiap kali ingin meminta bantuan dari pos harus memiliki data sebagai syaratnya.
Asesmen dan Analisis Data 


Seringkali, kita sebagai warga atau korban bencana atau bahkan lembaga/ organisasi penyalur bantuan mengenai keberadaan data, hal yang dipermasalahkan adalah syarat data yang diberikan tidak sebanding daripada donasi yang diberikan. Sebelum mengatakan tak sebanding mari kit abaca pentingnya data bagi penanganan bencana, agar tidak terjadi salahpaham.

Pertama, data adalah asset pertama dan dalam menangani bencana, apapaun bencananya. Sehingga kebutuhan data untuk mengakses dan menganalisis bencana itu semakin mudah, dari data relawan tahu seberapa besar bencana yag terjadi, siapa saja yang terdampak, apa saja kerugiannya, lokasi mana saja yang terdampak dan bantuan pertolongan seperti apa yang harus diberikan pada bencana yang sedang terjadi.



Kedua, jika dikatakan tidak sebanding seperrti pada paragraph pertama diatas maka itu salah besar, coba kita fikirkan. Ketika diumumkan adanya bencana maka semua elemen masyarakat dari luar melakukan open donasi bantuan. Artinya ketika datang satu gelombang bantuan maka itu akan terus berdatangan bantuan gelombang bantuan yang lain. Bayangkan jika tidak ada data yang valid dan update maka, data akan tidak tepat sasaran. Ada yang memperoleh bantuan itu secara terus meneruh. Sebaliknya, ada warga yang justru harus menerima data itu namun tidak memperoleh karena tidak terdata, inilah yang kami maksud sebanding, dari data pemerataan donasi baik donasi logistic maupun donasi giat pembersihan yang dilakukan relawan.

Ketiga, untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam kebencanaan tentunya ada tahap/ masa status tersebut, ada tahap yanggap darurat, tahap transisi, dan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Data yang telah diterima tidak akan dibuang saat selesai penyaluran data, itu semua akan terus berkelanjutan berguna sampai bencaa selesai bahkan sampai ada kajian kebutuhan pasca bencana (JITUPASNA). Maka kebutuhan data yang valid sangat diperlukan. Bagaimana caranya agar valid, caranya adalah terus diupdate. Bagaimana caranya mengupdate. Cara yang tepat adalah saat proses pendistribusian bantuan karena pada saat itu relawan akan turun lapangan secara langsung.

Mungkin sekian, penjelasan singkat mengenai data, semua dilakukan untuk kepentingan semua. Relawan juga merasa dimudahkan, masyarakat terdampak semua kan mendapatkan dan bencana segera teratasi. Jika ada kurang akan dibahas pada BAB selanjutnya. Salam tangguh Relawan NU Relawan BKR UM 2021

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...